Hari ini tanggal 29 Januari adalah hari yang istimewa bagi Keluarga Biru. Dua tahun yang lalu Allah SWT menganugerahkan kepada kami seorang putra yang telah kami tunggu kehadirannya. Dialah Muhammad Enjuardi Aimanullah yang akrab dipanggil Aiman atau Aim.
Kehadiran Aiman telah
mengubah hidup saya, tidak hanya sebatas perubahan status menjadi seorang ayah,
namun lebih dari itu. Adanya Aiman membuat hidup saya lebih berarti dan semakin
berwarna. Kehidupan saya menjadi lebih berarti karena kini telah ada seorang
anak manusia yang dititipkan Allah pada saya. Kelangsungan hidupnya, perawatan,
pengasuhan dan pendidikannya menjadi tanggung jawab saya. Aim mewarnai hidup
Papa dengan senyum, tangis, suka dan duka. Senyum dan sedihnya Aiman adalah
senyum dan sedihnya Papa juga. Melihat Aiman bahagia adalah kebahagiaan
terbesar Papa, melihat Aiman sedih merupakan penderitaan terbesar Papa.
Aim, kini genap
dua tahun usiamu Nak. Tak terhitung moment-moment istimewa yang kita lewati
bersama, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Ketika bangun tidur
rasanya damai sekali melihat engkau masih terlelap dalam tidurmu. Menciumi
baumu yang khas adalah kesukaan Papa dan Mama. Papa menyebutmu GGK alias
Ganteng-Ganteng Kecut, iya memang bau keringat Aim saat bangun tidur itu kecut
tapi anehnya kami tetap saja suka menciumi Aim.
Di hari kerja, Papa
hanya bisa memantau aktivitasmu lewat wasap. Menanyakan apakah kau sudah
sarapan atau belum di pagi hari, sedang melakukan apa di kala hari menjelang siang.
Papa bahagia manakala hendak berangkat kerja Aim ikut mencium tangan Papa dan
meminta dicium juga seperti Mama. Papa merasa senang ketika Aim melihat Papa
pulang dari kerja langsung berseru memanggil Papa dengan wajah berseri: “Bapak…Bapak…”
Aim kok tahu sih
kalau dulu sebenarnya Papa itu inginnya dipanggil Bapak saja seperti orang Jawa
pada umumnya. Papa sampai sekarang merasa tersanjung setiap kali Aim melihat
foto keluarga kita pasti yang disebut pertama itu kata Bapak. Tapi di lain
waktu Papa kadang merasa heran setiap kali mau ngomong atau meminta sesuatu Aim
malah memanggil Papa dengan sebutan: Ma…Mama. Bukan hanya sama Papa saja sih,
sama nenek, bulek atau paklek juga Aim akan memanggil Mama.
Aim, maafin Papa
ya kalau selama ini Papa pernah kesal atau marahin Aim. Bukan berarti Papa itu
benci atau tidak suka sama Aim. Adakalanya Papa marah karena sikap Aim yang
membingungkan atau malah melakukan sesuatu yang membahayakan Aim. Papa pernah
kesal sama Aim karena kalau di rumah tidak pernah mau lepas sama Papa,
kemana-mana ngikut tapi ketika berada di mall atau jalan raya malah Aim tidak
mau digandeng dan berlarian kesana-kemari. Lalu juga Papa pernah marahin Aim
sewaktu mandi karena Aim tidak mau diguyur dan duduk di bak mandi. Maafin Papa
ya Nak, waktu itu Papa kecapekan sehingga lepas kontrol. Andai Aim tahu,
setelahnya Papa menyesal sekali sudah membentak Aim. Papa merasa bersalah
sekali karena tahu setiap bentakan yang engkau terima akan memutuskan jaringan
neuron di otakmu. Papa kemudian berusaha menebus kesalahan itu dengan sering
memeluk dan memuji setiap kali Aim berhasil melakukan sesuatu.
Aim, engkau
telah mengajarkan kepada Papa betapa pemaafnya dirimu. Meskipun Papa atau Mama
habis memarahimu engkau tetap akan menghampiri kami dan memberikan senyum
tulusmu. Sekali lagi maafkan kami ya Nak jika selama ini kami belum bisa
menjadi orang tua yang terbaik buatmu. Kami berjanji akan berusaha memberikan yang
terbaik buatmu agar kelak engkau memiliki masa depan yang cerah dan lebih baik
dari kami.
Oh iya, Papa
senang kalau lihat Aim lagi asyik main mobil-mobilan dan sepatu di kasur. Papa tuh
penasaran kenapa sih Aim suka menata-nata mobil dan sepatu itu di kasur. Trus
juga Papa heran kenapa Aim kalau tidur suka larut malam. Apakah Aim kesulitan
tidur atau energi Aim begitu besar sehingga belum mengantuk. Nanti jika Aim
sudah lancar ngomongnya kasih tahu Papa ya. Papa juga senang karena setiap kali
habis mandi dan bermain Aim selalu membereskan barang-barang milik Aim. Itu menunjukkan
Aiman punya tanggung jawab untuk menjaga barang-barang milik Aim, bagus itu
Nak. Lalu juga Papa senang karena Aim tidak canggung bila bertemu dengan
orang-orang baru, bahkan Aim tak malu-malu menghampiri dan mengajak bermain
anak-anak yang lain. Trus juga belakangan ini Aim suka sekali melihat bayi atau
anak yang usianya lebih muda dan berseru: Adek..adek. Aim mau minta adik ya? He
he he.
Aim, selamat
ulang tahun ya Nak. Doa Papa semoga di umurmu yang kedua tahun ini Allah selalu
memberikan keberkahan, kebahagiaan dan kesehatan di dalam hidupmu. Menjadikanmu
anak yang sholeh, bertaqwa kepada Allah, menjalankan setiap perintah dan menjauhi
setiap larangan-Nya dimanapun kamu berada. Pinta kami juga semoga engkau
dijadikan oleh Allah sebagai penyejuk hati kami, penyelamat kami di dunia dan
akhirat, Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Dari Papa Ihwan,
Yang selalu sayang dan bangga padamu
Mas kecut.. Met ultah.. Ayok.. Dek Gendhis dkung mas Aim punya adek lg.. Yeay!! ^_^/
ReplyDeleteMas Aim udah nggak kecut lagi kok, kan pakai deo kalau habis mandi :D
DeleteAhahaha kompor neh ya Mamanya Dek Gendhis.
Met ultah Aim sayang... moga selalu jadi kebanggaan papa dan mama ya :)
ReplyDeletebtw, aku juga paling seneng nyiumin Lala kalo pas bangun tidur.. kalo istilah kami, icut-icut segaaaar.. :D biar kecut yang penting segaaar, hahahaha...
Aamiin, makasih ucapan dan doanya Budhe.
DeleteAhahaha iya bener, kecutnya bayi emang seger, beda ama kecut ortunya :P
selamat ulang tahun ya Aim.. semoga sehat selalu,, aamiin..
ReplyDeleteAamiin, terimakasih tante Ana. Salam kenal dan makasih sudah mampir di rumah maya kami :-)
DeleteAiman ganteeeeng, selamat ulang tahuuuun *tiup terompet*
ReplyDeleteYa ampun, kayaknya baru kemarin baca tulisan Ivone lahiran haha, udah gede aja. Semoga Aim makin sehat, tumbuh pintar dan jadi kebangaan keluarga amiiiin
Makasih Om Nduut yang caeem atas ucapan dan doanya.
DeleteIya neh, time flies Yan. Jadi ingat dulu pas Aim masih umur mingguan dia hanya bisa diam dibedong, sekarang? aktif bingittt, Papanya mpe capek deh jadi satpam :D
Aiman, Selamat hari lahir ya. Maaf telat ngucapinnya. Bude Rien baru online lagi :)
ReplyDeleteMoga selalu sehat dan jadi anak soleh ya.
Aamiin, makasih Budhe atas ucapan dan doanya.
DeleteNggak apa-apa telat, salam buat Kak Qilla ya :-)