Salah satu
hooby Keluarga Biru adalah berwisata kuliner.
Bersyukur kami tinggal di kota Malang dimana banyak sekali bertebaran
usaha-usaha kuliner dengan berbagai macam variasi dan kelebihannya. Nah ada
salah satu usaha kuliner yang cukup sering kami kunjungi adalah Kedai Selat
Solo ala Nana.
Usaha kuliner
yang berdiri tanggal 19 Desember 2014 ini adalah milik seorang wanita bernama
Eka Ratna Puspita Dewi yang lebih akrab dipanggil Mbak Nana. Ide awal Kedai Selat
Solo (KSS) bermula dari kegemaran Mbak Nana dan suami makan Selat Solo saat
mudik ke kota Solo. Tadinya Mbak Nana ingin berjualan online saja (made by
order karena Mbak Nana sudah bekerja saat itu) namun oleh sang mertua
disarankan untuk membuka kedai saja sekalian. Akhirnya berbekal kecintaannya
pada dunia kuliner dan resep warisan keluarga sang suami, Mbak Nana mantap
membuka Kedai Selat Solo ala Nana di Malang.
Menu andalan di
Kedai Selat Solo ala Nana pastinya adalah Selat Solo dengan kuah segar atau
saos. Mungkin ada pembaca yang belum tahu kenapa dinamakan Selat Solo. Menurut keterangan
sang owner KSS ala Nana, Selat Solo merupakan adaptasi dari menu eropa steak
dan salad. Itulah sebabnya kenapa banyak sayuran yang ditambahkan sehingga
mirip salad namun ditambah dengan protein dari olahan daging seperti steak. Jadi
bisa dibilang Selat Solo merupakan hasil adopsi Jawa dari bistik
ala Eropa. Jejak pengaruh Eropa bisa dilihat dari penggunaan mayonnaise, kecap Inggris (Worcestershire sauce) sedangkan pengaruh Jawa dilihat dari
penggunaan kecap manis. Nama
selat lebih disebabkan oleh lidah orang Jawa yang lebih mudah menyebut kata
selat daripada salad.
Menu Selat Solo di KKK ala Nana
terdiri atas tiga varian yaitu daging sapi, bola daging dan galatin. Selain itu
kita juga bisa memilih menu-menu yang tidak kalah sedap. Ada Timlo, Sup
Matahari dan Garang Asem yang lumayan populer juga akhir-akhir ini di antara
pengunjung setia KSS. Untuk menu minumannya juga bervariasi, mulai dari yang
sederhanan seprti es jeruk, berbagai macam jus dan float. Lalu ada makanan
pendamping seperti Sosis Solo dan kentang goreng.
Keluarga Biru mempunyai menu favorit
sendiri, kalau Papa Ihwan suka Selat Solo dengan daging sapi, sedangkan Mama
Ivon menyukai Sup Matahari dan Setup Makaroni. Kalau Aiman? Sudah pasti dia suka dengan kentang
goreng. Kami biasanya memesan Selat Solo tanpa tambahan nasi karena porsinya
cukup banyak sehingga sudah kenyang meski tanpa ditambah nasi. Kami juga
merekomenasikan pembaca untuk mencoba Es Campur KSS yang penampilannya sangat
menggoda dan rasanya maknyezzz banget di lidah.
Banyak suka duka yang dialami Mbak
Nana selama menjalankan bisnis kuliner di kota Malang. Sejauh ini lebih banyak
sukanya yaitu berupa apresiasi pengunjung yang ternyata banyak juga orang asli
Solo/Jawa Tengah. Bagi mereka kehadiran Kedai Selat Solo ala Nana menjadi
pengobat rindu mereka akan masakan daerah asal mereka. KSS ala Nana juga pernah
diliput oleh media cetak dan televisi sehingga makin populer di tengah-tengah
masyarakat Malang yang mayoritas senang berwisata kuliner.
Sedangkan pengalaman sedih yang
dirasakan Mbak Nana jika ada pengunjung yang belum familiar dengan Selat Solo
tapi tidak mau mencoba atau bertanya. Malah pernah ada yang menulis liputan di
koran dengan judul Terdampar di Selat Solo. Di situ sang penulis berkomentar: Saya tidak
mengerti kenapa dinamakan selat Solo. Padahal jika membuka peta, tidak ada
selat yang bernama Solo. Nah, mungkin saja pemiliknya atau pencipta menu ini
asli orang Solo. Kalau unsur selatnya, saya bisa menjelaskan. Sebagian besar
makanan di Kedai Selat Solo ini berkuah, sehingga daging dan sayuran di
dalamnya terlihat seperti pulau yang mengapung di antara sebuah selat.
Bagi para
pembaca yang penasaran dan ingin mencoba Selat Solo di Malang silakan datang
saja ke Kedai Selat Solo ala Nana di Jl. Bendungan Sutami 15 – O, Malang. Kalau
yang lagi malas keluar bisa juga order via sms atau wasap di nomer: 0856 5554
6565. Dijamin para pembaca akan ketagihan dengan rasa Selat Solo ala Nana yang
khas di lidah.
Kedai Selat Solo ala Nana juga eksis lho di
sosmed.
Fanpage: KedaiSelatSoloNana
Instagram: @kedaiselat
wow yummyyy...
ReplyDeleteblog-nya keren. pengen bisa pasang header juga tapi blm bisa2 hehehe
btw, kapslok di awal itu sengaja ya mas ihwan?
Sedaap Mbak Selat Solonya, orang Jateng pasti sering ya makan ini?
DeleteMakasih, lho gampang kok Mbak, tinggal atur di tata letak trus klik headernya. itu kalo di BS ya, kalo di WP kurang lebih sama.
Aslinya saya ngetiknya biasa tapi karena saya format heading jadi capslock gitu.
oh ya
Deletesaya juga lagi belajar bikin blog baru, pakai template tp ada yg blm bisa saya ganti hehe
yang di BS ya Mbak? tadi malam saya udah mampir n komen :-)
DeleteFotonya kurang pa, ntar tambahin lagi ya :D
ReplyDeleteTadi nyari-nyari di PC nggak nemu Ma, akhirnya nyomot di fanpage Selat Solo.
DeleteAku suka selat solo ama garang asem. Dulu waktu mondok di Ngawi, garang asem itu jadi menu favorit kami. Pokoknya, garang asem kantin PM Gontor Putri itu tiada duanya.. Setelah keluar dari pondok, beberapa kali makan garang asem, rasanya belum ada yang bisa nyaingin yang di pondok dulu.. *jadikangengarangasem... :)
ReplyDeleteAku belum coba garang asem, itu kayak bothok ya Dee?
DeleteNtar kalo ke Malang kita makan-makan di sini deh.
Nyaaammm foto2nya bikin mupeenngg... Selat solo ngenyangin dan seger pas dimakan siang2 juga... ^_^
ReplyDeleteIya bener sekali, kami kalo ke sana nggak pernah pakai nasi makannya.
DeleteOrang Jateng pasti udah sering ya Mbak makan selat solo ini.