Setiap kali pulang kampung ke Blitar kami
selalu melewati Jalibar (Jalur Lintas Barat) yang menghubungkan Kota Kepanjen dengan
Kecamatan Ngajum. Jalibar melintasi dua desa yaitu Desa Talangagung dan Desa
Ngadilangkung. Jalan pintas ini dibangun Pemkab Malang untuk mengurangi kemacetan
di Kota Kepanjen yang sering terjadi terutama saat weekend dimana banyak pendatang di Kota Malang pulang ke daerah
asalnya di Kepanjen, Blitar dan sekitarnya.
Saat awal dibuka dulu Jalibar masih
sepi, apalagi menjelang petang tidak banyak orang yang berani melewatinya
karena kondisinya yang masih gelap sehingga rawan kriminalitas. Seiring
berjalannya waktu Jalibar mulai ramai, apalagi setelah Pemkab memperbaiki
kondisi jalan dan memberi lampu jalan makin banyak orang yang lewat Jalibar
meski di malam hari. Lalu mulai bermunculan warung-warung mulai dari yang kecil
dan sederhana hingga yang besar. Kehadiran warung-warung itu membantu para
pemudik yang ingin beristirahat dan mengisi perut di tengah perjalanan.
Di antara warung-warung itu ada
satu yang paling menarik perhatian yaitu Warung Nayamul. Dalam bahasa walikan
Malang, kata Nayamul artinya Lumayan. Yang unik dari Warung Nayamul adalah bangunannya
yang etnik yaitu perpaduan batu bata dan bambu. Fasilitasnya juga lengkap, ada
musholla, toilet dan gazebo untuk beristirahat. Setiap kali melintasi Warung
Nayamul nampak mobil-mobil yang berderet rapi di depannya, memberi kesan bahwa
warung tersebut diperuntukkan bagi yang berkocek tebal. Kami pun jadi berpikir
ulang untuk mampir di Warung Nayamul tersebut.
Keluarga Biru baru berani mampir di
Warung Nayamul setelah membaca review
dari salah satu teman kami yang mengatakan kalau rasa masakannya lezat dan
harganya terjangkau. Kebetulan menu yang mereka pesan adalah Mentog Pedas. Maka
di kunjungan pertama kami, menu itulah yang kami pesan.
Ternyata kami ditipu mentah-mentah
oleh teman kami! Rasa Mentog Pedasnya tidak hanya lezat tapi bikin ketagihan.
Iya beneran, meskipun pedasnya kuah itu serasa membakar lidah namun kami sama
sekali tidak berhenti makan hingga piring kami tandas. Selain menu Mentog
Pedas, masih banyak menu-menu andalan lainnya seperti Ceker Kepala Pedas, Kari
Ayam Pedas, Kotokan Lele dan lainnya. Adapun menu pendampingnya ada berbagai
macam botok.
Lalu bagaimana dengan harganya?
Jangan kuatir, untuk yang satu ini kami tidak tertipu. Harganya masih
terjangkau di dompet kami. Untuk lauk utama seperti Mentog Pedas dikenai harga
Rp.14.000, sedangkan botokan harganya Rp.1000. Minumannya juga murah, berkisar
antara Rp.3000-Rp.5000 saja. Benar-benar wisata kuliner yang memanjakan lidah
dan ramah di kantong. Tidak heran jika pengunjung Warung Nayamul ini beragam,
mulai dari yang menaiki motor seperti kami hingga yang bermobil mewah.
Kami sendiri jika makan di Warung
Nayamul lebih suka makan di lesehannya karena bisa leluasa beristirahat sambil
meregangkan kaki. Selain itu juga cocok buat Mama Ivon yang masih menyusui Aim,
tempatnya terlindungi dari pandangan orang asing.
Jadi buat para pembaca yang punya
rencana berwisata ke Blitar, Kediri dan sekitarnya jangan lupa untuk lewat
Jalibar dan mampir di Warung Nayamul. Dijamin Anda tidak akan kecewa karena
sesuai dengan taglinenya: Cepat dan Berselera. Pelayanan di Warung Nayamul cepat
dan menu yang disajikan berselera.
Waah.. langsung ngiler ngeliat daftar makanannya. Wader goreng, kotokan lele, sambel terong, botokan pelo ati.. *lap iler..
ReplyDeleteSuasananya rumah makannya nyenengin banget ya...
Mungkin lain kali kami akan coba menu yang lain sebab selama ini mesti mentog pedes.
DeleteIya, hommy banget Dee jadi betah dan lupa pulang :P
Aku langsung cerita mas Anang, Wan.. *biar ga ngiler sendirian maksudnya... :D :D
DeleteDia ngeces juga ama wader goreng plus aneka botokan itu.. :)
Hihihi ntar kalau pulang kampung musti nyobain tuh.
DeleteKapan nyoba aahh pas lewat jalur darat... Berhubung otw malangnya pake jalur rel jadi gak bisa mampirrr.. Ngeceeesss niii *_*
ReplyDeleteIya Mbak tapi naik mobil pribadi saja, kalau naik bus kayaknya nggak bisa minta turun di situ :D
DeleteAda warung Nayamul juga di dekat Kanjuruhan. Sepertinya sama.
ReplyDeleteIni memang cabangnya yang di Kanjuruhan itu Nis.
Deletemaaf gan,jika agan kekurangan bahan ayam kampung/bebek bisa mampir ke blog saya untuk banding harga ayam kampung asli langsung dari peternak gan kualitas terjamin organik.
ReplyDeletehttps://agrobisnislokal.wordpress.com/2015/02/24/supplier-ayam-kampung-potong-dan-hidup-malang-surabaya/?preview=true
"Rekomendasi wisata kuliner yang unik di kota Batu Malang :
ReplyDelete• Steak & Sate Kelinci
• Jagung & Pisang Bakar
• Aneka sambal & masakan tradisional khas Jawa lainnya.
Rasanya extra kuat, tapi harganya relatif murah.
Suasananya santai & romantis, cocok untuk nongkrong atau sekedar refreshing bersama keluarga. Berlokasi tepat diantara Jatim Park & Museum Angkut.
Warung Khas Batu
Jalan Sultan Agung 29, Batu, Jawa Timur 65314 (Jatim Park 1 - Museum Angkut)
Tel / Fax : +62 341 592955
HP/SMS/Whatsapp: +6285707585899
BBM : 7D8DEB8C
www.TheBatuVillas.com/WarungKhasBatu
www.Facebook.com/WarungKhasBatu
NB : blogger / pengulas / reviewer / tour guide kami undang test food GRATIS !
"
hai keluarga biru, iiich senang rasanya melihat foto makanannya, tempatnya lumayan juga, bersih dan bener kan ya , rasanya bikin ketagihan. Mentog itu ungas kan, yang seperti bebek?
ReplyDeleteWah ini nih yang menyelamatkan diri daei mabok darat hehe
ReplyDeleteWah ternyata menu nya banyak ya di warung nayamul
ReplyDeletejadi pingin kalau pulang lewat jalibar... hehehe
Ini ane juga rekomendasikan alat antrian sama alat kepuasan pelanggan...
kunjungi halaman ini ya..
http://mesinantrianmakingsolution.blogspot.co.id/2016/05/mesin-antrian-bersolusi.html
http://alatskpberkualitas.blogspot.co.id/2016/05/alat-survey-kepuasan-pelanggan.html
Makasih infonya
ReplyDeleteKunjungi juga www.smartkios.com