Berkat ngeblog saya mempunyai sahabat-sahabat yang berasal dari luar
kota Malang, mereka tinggal di kota yang terpisahkan daratan yang ratusan
kilometer jauhnya bahkan ada yang terpisahkan oleh lautan. Adalah suatu kebahagiaan
yang tak terhingga jika ada kesempatan bertemu mereka, entah itu saya main ke
kota mereka atau sebaliknya. Tapi selama ini sih kebanyakan mereka yang main ke
kota Malang.
Jika ada seorang sahabat yang main ke Malang, hal yang pertama yang
langsung terlintas di pikiran saya adalah: “Nanti aku ajak main ke mana saja ya
sobatku itu?”
Nggak seru dong kalau kopdar hanya di rumah saja. Apalagi Malang sebagai
kota nomer dua di Jawa Timur mempunyai banyak sekali objek pariwisata yang dikenal
tidak hanya lingkup lokal namun nasional bahkan internasional.
“Aaah masa sih? Mas Ihwan nggak lagi ngegombalin saya khan? Ntar saya
udah bela-belain main ke Malang, eh ternyata hanya diajak makan cilok bakar. Di
kampung saya juga ada kelees. ”
“Waduh buat apa saya ngegombalin Mbak, ntar kalau ketauan Mama Ivon pasti
saya bakalan dimixer dan dioven jadi kue bronis. Percayalah Mbak, tidak semua
laki-laki bersalah padamu. Contohnya aku masih mau ngegombalin Mbak
wekekekeke.” *dimixer100putaran*
“Gini aja wes, saya akan kasih gambaran singkat tentang 10 objek wisata
yang keren dan sayang untuk dilewatkan, biar kekinian saya kasih judul: “Top 10 Places You Must Visit in Malang Before You Die”
“Wew sereem binggit Mas judulnya!!”
“Tenang Mbak, pegangan sama saya kalau takut.” *dioven100derajat*
1. Ijen Boulevard
Perjalanan kita mengelilingi kota Malang akan saya mulai dari kawasan
Jl. Ijen. Mengapa saya memilihnya sebagai destinasi wisata pertama kita?
Jalan kembar ini dibangun pada masa
kolonial penjajahan Belanda dan dikenal dengan nama Ijen Boulevard. Oleh
sang arsitek yang mendesain kota Malang yaitu Ir. Herman Thomas Karsten, Ijen
Boulevard didesain sebagai jalur hijau dimana di sepanjang jalan ditanami pohon
palem di kanan dan kirinya. Sedangkan sebagai pemisahnya dibuat taman kota yang
ditanami dengan beraneka bunga yang membujur dari selatan hingga ke utara
hingga Simpang Balapan.
Ijen Boulevard (sumber www.skyscrapercity.com) |
Sejak jaman kolonial Belanda hingga
sekarang Ijen Boulevard merupakan kawasan eksklusif yang diperuntukkan bagi kaum elite. Jika di
jaman Belanda yang tinggal di Ijen adalah warga Negara Belanda dan bangsawan
maka sekarang yang tinggal di sana adalah warga keturunan Thiong Hoa, pengusaha
dan wali kota. Jadi boleh dibilang Ijen
Boulevard merupakan cikal bakal kota Malang yang penuh dengan kenangan
bersejarah. Bahkan sampai sekarang pun masih banyak turis-turis asing yang suka
berwisata ke sini karena masih di sepanjang Jl.Ijen masih ada beberapa bangunan
peninggalan Belanda seperti misalnya Gereja Santa Maria Bunda Karmel atau lebih
dikenal masyarakat Malang sebagai Gereja Ijen. Lalu ada Museum Brawijaya yang
punya koleksi-koleksi benda bersejarah yang lengkap, salah satunya adalah
Gerbong Maut. Gerbong ini dipergunakan oleh penjajah Belanda untuk mengangkut para
pejuang dari Bondowoso ke Surabaya. Karena kondisinya yang tertutup rapat dan
panas, dari 100 pejuang hanya tersisa 12 orang saja yang selamat sampai di
Surabaya.
“Oh iya
kelupaan, kita kelilingnya hari Minggu saja sebab di kawasan Ijen Boulevard
diadakan acara Car Free Day setiap hari Minggu. Trus kalau lapar kita bisa
sarapan di Pasar Minggu yang ada di parkir luar Stadion Gajayana, sekalian ntar
kaus khas Malang juga.”
“Aah jadi
malu, Mas Ihwan tahu aja sih kalau saya suka shopping!”
2. Toko Oen
Toko Oen (sumber: www.tripadvisor.com) |
Wisata tempo dulu kita akan berlanjut di sebuah rumah makan peninggalan
zaman Belanda yang sudah populer baik di mata turis domestik maupun mancanegara
yaitu Toko Oen. Toko Oen berdiri pada tahun 1930, letaknya sangat strategis
sekali yaitu berada di sebelah utara Alun-Alun Kota Malang sehingga mudah
sekali dijangkau.
Toko Oen (sumber: www.tripadvisor.com) |
Alasan kenapa saya memilih Toko Oen adalah Toko Oen memiliki desain
arsitektur khas Belanda, dengan kursi-kursi rotan rendah yang mengelilingi meja
bundar serta pajangan berupa foto-foto Malang Tempoe Doeloe akan membawa kita
ke suasana saat zaman penjajahan Belanda. Apalagi banyak wisatawan asing yang
sering makan di sini sehingga akan memberikan pengalaman yang unik bagi kita.
Toko Oen (sumber: www.tripadvisor.com) |
Menu andalan di Toko Oen adalah ice cream khas zaman kolonial Belanda dimana
rasa dan teksturnya berbeda dengan es krim kebanyakan. Lalu ada juga minuman
khas tempoe doeloe seperti es sirop, es kolang-kaling, es
dawet selasih atau es campur. Toko Oen juga menyajikan varian menu makanan dari steak, cake &
tart, nasi goreng, chicken salad hingga aneka kue kering khas tempoe doeloe.
3. Pantai Tiga Warna
Pantai Tiga Warna (sumber: www.tentangnusantara.com) |
Di kabupaten Malang banyak sekali pantai-pantai indah yang menjadi objek
wisata favorit para wisatawan. Jika ingin melihat Bali versi Malang maka kita
bisa pergi ke Pantai Balekambang yang punya dua pura di pulau-pulau kecilnya,
jika ingin pergi wisata dengan membawa oleh-oleh ikan laut yang segar maka ada
Pantai Sendang Biru dengan Tempat Pelelangan Ikannya.
Tapi kali ini saya ingin sekali pergi ke pantai yang belum begitu
dikenal oleh wisatawan yaitu Pantai Tiga Warna. Air laut yang bergradasi, biru
dan hijau serta pasir pantainya yang putih jadi alasan mengapa pantainya diberi
nama seperti itu. Pantai Tiga Warna lokasinya masih di kawasan Pantai Sendang
Biru, Kabupaten Malang.
Pantai Tiga Warna (sumber: www.kompasiana.com/restuputriastuti) |
Kenapa saya sangat ingin pergi ke Pantai Tiga Warna? Karena menurut informasi
yang saya kumpulkan, kita bisa menikmati pemandangan bawah laut di Pantai Tiga
Warna berupa gugusan terumbu karang yang indah. Bagi saya yang orang Malang,
ini keren sekali karena selama ini suka mupeng kalau liat teman-teman yang snorkling
di pantai-pantai dengan pemandangan bawah lautnya yang indah seperti Raja Ampat
misalnya.
Di Turen, Kabupaten Malang ada sebuah masjid yang konon katanya dibangun
oleh para jin dalam waktu yang singkat, namanya Masjid Tiban. Tiban dalam
bahasa Jawa artinya jatuh. Orang-orangnya menyebutnya Masjid Tiban karena
penduduk di sekitar masjid tersebut tidak pernah melihat proses pembangunan
masjid yang indah ini, tahu-tahu langsung muncul dengan megahnya di antara
pemukiman penduduk, seolah-olah jatuh dari langit.
Masjid Tiban merupakan sebuah masjid yang terletak didaerah Turen
Kabupaten Malang, tepatnya berada di area pondok pesantren Biharu Bahri’Asali
Fadlaailir Rahmah Jl.Anggur Rt 27 Rw 06 Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten
Malang.
Masjid Tiban, Turen (sumber: www.merdeka.com/darmadi sasongko) |
Saya ingin sekali ke Masjid Tiban karena ingin membuktikan kebenaran
gosip tersebut. Saya percaya dengan yang namanya keajaiban dari Allah. Apalagi
dengar-dengar Masjid Tiban ini dibangun tanpa adanya perencanaan desain dari
seorang arsitektur, melainkan hanya berdasarkan petunjuk yang didapat sang
pemilik pondok saat sholat istikharah. Melihat foto bangunan Masjid Tiban yang
megah dan didominasi warna biru semakin menguatkan keinginan saya untuk
mengunjunginya.
Malang terkenal dengan baksonya, sejauh mata
memandang kita akan dengan mudah menemukan penjual bakso di sepanjang jalan.
Mulai dari yang kelas gerobak hingga kelas restoran, mulai dari yang direbus
hingga yang dibakar. Oleh sebab itu belum sah rasanya kalau sudah ke Malang
namun belum mencoba langsung bakso asli Malang.
Di antara penjual bakso yang jumlahnya puluhan
di Malang, ada yang warungnya selalu ramai dan jadi jujukan para penggila
kuliner baik itu dari warga Malang sendiri maupun wisatawan. Nah saya akan
mengajak ke salah satu yang warung bakso yang terkenal di Malang yaitu Bakso
President.
Bakso President (sumber: www.mivecblog.com) |
Bakso President (sumber: www.mivecblog.com) |
Keunikan dari Bakso President adalah letaknya
yang berada di tepian rel kereta api namun begitu pengunjungnya sangat ramai,
mulai dari yang bermotor hingga yang membawa mobil mewah. Selain itu di hamper
semua dinding warungnya dipenuhi foto-foto para artis tanah air yang pernah
makan bakso di Bakso President. Bakso di Bakso President memang enak, dagingnya
lembut dan kuahnya lezat. Varian isinya juga bermacam-macam, mulai dari bakso
kasar, bakso halus, bakso bakar, gorengan, tahu, usus dan lain-lain. Trus ada
juga keripik bakso yang bisa dibeli pembeli sebagai oleh-oleh khas Malang.
Malang selain dikenal karena pesona wisata alamnya, juga dikenal karena
wisata kulinernya. Sekarang ini banyak sekali bermunculan pusat-pusat wisata
kuliner yang siap memanjakan lidah para pemburu kenikmatan kuliner. Salah satu
yang masih gress adalah Malang Night Market. Pasar Malam yang bertempat di
sebelah selatan Pasar Besar Malang, lebih tepatnya Jl. Kyai Tamin ini buka
mulai dari pukul 17.00 hingga 00.00 WIB.
Kenapa saya ingin ke Malang Night Market? Karena di sini tak hanya
menyediakan makanan khas kota Malang seperti bakso namun ada juga variasi
kuliner lain misalnya Nasi Bebek Mercon, Nasi Bakar Grewol dan sebagainya.
Untuk kudapan ada Burger Gosong, Ketan Duren, Sosis Bakar, Bikang Imut, Tahu
Mlothot dan masih banyak lagi lainnya. Dijamin malam-malam yang dingin di kota
Malang akan menjadi hangat ketika berwisata kuliner di Malang Night Market.
Apalagi harga makanan di sini juga ramah di dompet, makin sip deh sebagai
destinasi wisata kuliner andalan kota Malang.
7. Pusat Oleh-Oleh Sanan
Toko Keripik Tempe di Sanan (sumber: www.wisatakuliner.com) |
Selain bakso, Malang identik dengan oleh-oleh khasnya yaitu keripik
tempe dan keripik buahnya. Dimana lagi kita akan mencarinya selain di daerah
Sanan. Di sepanjang jalan kita bisa melihat deratan toko di kanan dan kiri yang
menjual keripik tempe beraneka rasa, mulai dari rasa original, rasa keju,
barbeque hingga lada hitam. Keripik buahnya juga bervariasi, ada keripik apel,
nangka, salak dan lain-lain.
Kawasan Sanan (sumber: www.malangcityofheaven.blogspot.com) |
Kenapa harus ke Sanan? Karena memang di sinilah sentral oleh-oleh
keripik tempe. Dari segi rasa dijamin keripik tempenya enak karena Sanan
sendiri dikenal sebagai daerah industri pembuatan tempe yang rasanya tidak
diragukan lagi. Dijamin tempenya aseli khas Malang, bukan KW apalagi terbuat
dari plastik he he he. Saya sendiri kalau ada sahabat yang main ke Malang atau
saya main ke rumah kerabat/sahabat di luar kota pasti saya belikan oleh-oleh
berupa keripik tempe dan keripik buah khas Malang.
Coba bayangkan betapa uniknya sebuah gabungan konsep antara museum dan
restoran dimana kita bisa melihat benda-benda bersejarah nan antik sambil
menikmati sajian kuliner yang memanjakan lidah. Jawabannya ada di Inggil Museum
Resto.
Rumah makan milik Dwi Cahyono ini letaknya sangat strategis yaitu di
Jl.Gajahmada No.4 yang berada di belakang Gedung Walikota Malang dan tak jauh
dari Stasiun Kota Baru Malang. Sesuai namanya di Inggil Museum Resto kita bisa
melihat berbagai koleksi benda-benda kuno dan bersejarah seperti radio, uang,
lukisan, jam dinding hingga alat pengeriting rambut kuno. Lengkap sekali bukan?
Trus ya, sajian kulinernya juga memanjakan lidah. Masakan di Inggil Museum
Resto didominasi menu khas Jawa Timur seperti pecel dan lalapan ayam.
Koleksi radio kuno di Inggil Museum Resto (sumber: www.satyawinnie.com) |
Ironisnya sebagai warga Malang asli saya malah belum pernah ke sini.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat dapat tiket acara bincang kuliner di
Inggil Museum Resto namun sayang karena ada kesibukkan sehingga tidak jadi datang.
Sayang sekali saya melewatkan kesempatan emas itu, itulah sebabnya kenapa saya
ingin sekali datang ke sini.
Inilah puncak dari perjalanan wisata keliling Malang versi Keluarga Biru
yaitu Gunung Bromo. Siapa yang tak mengenal Bromo. Bahkan ada ungkapan jangan
pernah bilang sudah pergi wisata ke Jawa Timur jika belum pernah menjejakkan
kaki di Gunung Bromo.
Saya ingin sekali pergi ke Gunung Bromo menyaksikan matahari terbit di
pinggiran kawah Bromo yang masih aktif. Kalau bisa sih di bulan Oktober-November
karena pada saat itu penduduk asli Bromo yaitu Suku Tengger menggelar upacara
Kasada. Dalam upacara tersebut mereka akan membawa sesajen berupa ayam, sayuran
dan uang ke puncak Gunung Bromo. Sesajen itu akan dilemparkan ke kawah sebagai
persembahan untuk Sang Hyang Widi Dewata.
Selain itu juga saya ingin mencoba berkuda di lautan pasir bromo. Lautan
pasir ini luasnya 525o hektar dengan ketinggian 2.392 meter, keunikan alam ini
hanya ada di Indonesia. Lautan pasir ini terlihat mengagumkan saat matahari
menyapukan sinarnya yang kejinggaan di pagi hari, terlihat jelas dari
Cemorolawang, salah satu pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo.
10. Hotel Tugu Malang
Mengunjungi berbagai macam objek wisata di Malang memang sangat menyenangkan namun di satu sisi juga melelahkan. Oleh karena itu saya ingin beristirahat di sebuah tempat yang istimewa dan nomer satu di Malang, tempat itu bernama Hotel Tugu Malang.
Hotel Tugu bisa disebut sebagai hotel paling bergengsi di Kota Malang.
Hotel yang terletak di depan Alun – Alun Tugu ini memang menjadi jujukan para
pejabat bahkan Presiden R. I. Ya, Hotel Tugu memang menjadi favorit para
pesohor Indonesia. Barang – barang antik dan suasana khas Jawa kuno adalah daya
tarik utama hotel ini.
Apsara Residence Hotel Tugu Malang (sumber: www.btravindonesia.com) |
Walaupun saya tinggal di Malang namun saya kepingin bisa merasakan
bermalam di hotel berbintang lima ini. Merasakan bulan madu kedua di Honey
Moonlight Suite, dimana kami bisa menikmati candle light dinner romantis di balkon
kamarnya yang menghadap langsung ke Alun-Alun Tugu. Atau merasakan kenyamanan
bermalam di spa privat dan tempat tidur selebar 3,5 m yang dihiasi kelambu
warna – warn di Apsara Residence. Aah benar-benar sebuah kemewahan hidup yang
menggoda hati.
Demikianlah artikel saya tentang Top 10 Places You Must Visit in Malang Before You Die. Semoga berguna bagi para traveller yang akan melakukan travelling ke Malang.
Referensi:
www.google.com
www.wikipedia.org
Waaah banyak yang belum saya kunjungi nih dari 10 cuma 1 yang sudah. Gunung Bromo doang :D eh btw bukannya Bromo itu masuk Probolinggo ya? *Bingung
ReplyDeleteMenurut keterangan di wikipedia, wilayah Gunung Bromo masuk di 4 kabupaten Mbak Lina, salah satunya Kabupaten Malang. Ayo Mbak kalau liburan keliling kota Malang menjelajahi semua objek wisata di atas.
DeleteAku niiihhh..4 thn di malang tp blm kesono sono...hiks..
DeleteGreen metro car oke jg nih
Mbak Inda: belum pernah ke Bromo ya Mbak? Iya monggo silakan dicoba green metro car-nya.
DeletePengen deh ke Pantai Tiga Warna, trus penasaran juga ama masjid Tiban, Turen... eh dulu waktu kita kopdar aku dikasih oleh-oleh kripik tempe ama kripik buah itu beli di Sanan ya?
ReplyDeleteIya aku juga pengin tapi medannya jauh dan berat Dee tapi aku yakin kalau buatmu sih keciil.
DeleteBarusan temenku komen, ternyata rumahnya deket Masjid Tiban. Dia bilang Masjid Tiban itu dibangun manusia kok :D. Dibangung sejak dia di bangku SD dan baru booming pas dia kuliah.
Iya aku beli keripik tempe dan buahnya di Sanan.
Malang emabg cantik ya, dulu pernah ke Malang tapi cm ke daerah Batu.
ReplyDeleteDulu Batu memang masih bagian dari Kabupaten Malang namun sekarang Batu udah berdiri sendiri secara administratif sebagai kota. Ayo Mbak main lagi ke Malang dan kunjungi 10 objek di atas.
DeletePantai 3 warna? Dekat sendang biru? Apanya pantai goa China wan? Masuk list pulang kampung, ntar kopdar ya....tapi nggak usah diblender jadi brownis :))))
ReplyDeleteDi antara Sendang Biru dan Goa China Mbak.
DeleteOke-okey, ntar hubungi di nopeku ya. Ahahaha jangan kuatir Mbak.
Malang memang selalu menyenangkan buat berlibur :) ada banyak kuliner enak, dan destinasi seru buat di eksplore :D
ReplyDeleteBener sekali Mas, udah pernah bahas Malang di webnya belum?
DeletePantai 3 warna? Dekat sendang biru? Apanya pantai goa China wan? Masuk list pulang kampung, ntar kopdar ya....tapi nggak usah diblender jadi brownis :))))
ReplyDeletewow, keren mas, ternyata banyak sekali objek wisata yang ada di Malang :)
ReplyDeleteIya kamu harus mengunjunginya Di.
DeleteBakso president melegenda banget yaaa hahaha, aku masih penasaran kesana
ReplyDeleteWah geng cumilebay harus ke sana tuh rame-rame, borong bakso n kripik baksonya Mas.
Deletewah, banyak sekali tempat menarik di Malang. thanks for shairng, walau gatau apa bisa berkesempatan ke Malang, tapi..pengen banget ke Bromoooo, pengen sama anak2 kalo mereka udah besaran :)
ReplyDeleteSaya doakan semoga Mbak Kania sekeluarga diberi kesempatan untuk bisa main ke Malang dan Bromo. Saya juga pengin ajak keluarga ke Bromo.
DeleteBoleh juga tuh makanan sama pemandangan nya :D
ReplyDeletekalau liat pemandangan bagus gitu, suka pengen selfi terus :D
dimanapun berada, selfi tidak akan pernah terlewatkan :D
Harus dicoba Mbak kalau main ke Malang.
DeleteSah-sah saja Mbak selfie asalkan tidak sampai membahayakan diri.
Paket wisata ke malang dong mas? Kalo ada bisa mnta email ato contact number-nya😊😊😊
ReplyDeleteAda Mbak, kebetulan saya punya kontak FB-nya. Silakan tanya-tanya di sini: www.aiyahjayawisata.com Jl. Raya Jetak No.27 Pandaan Pasuruan. Telp (0343)638788/081 333 277 088
DeleteSama seperti mbak Lina, dari 10 tempat menarik itu baru 1 yang aku kunjungi, yaitu Bromo :))
ReplyDeleteBesok-besok kalo ke Malang lagi aku mau ke 9 tempat itu :)
Kemarin pasti lebih banyak ke Batu ya Mbak.
DeleteSiip, moga diberi kesempatan untuk ke 9 tempat itu, sama keluarga biru ya Mbak? he3 aamiin.
ada banyak tempat yang belum saya singgahi. Salah satunya, yang pantai 3 warna :) Salam kenal mas, saya juga Blogger Malang :)
ReplyDeleteSama Mas, kurang publikasi sehingga banyak warga Malang sendiri yang belum tahu.
DeleteSalam kenal balik, senang bertemu blogger Ngalam :-)
baru pernah ke oen sama bromo. baso president kemaren gak sempet, padahal lewat :(
ReplyDeleterencananya nanti saat meeting pertengahan tahun akan di Malang. pengen eksplor malang lebih lama dan penasaran sama masjid tiban ture.
Saya malah belum pernah ke Oen padahal sering juga sih lewat depannya :D
DeletePertemuan kantor ya Mbak?
Samaa, saya juga penasaran n pengin ke Masjid Tiban.
Malang memang cantik yaa, pengen banget ke pantai tiga warna. Dulu sempet bingung saat tahu ada pulau sempu dan pantai di Malang. Karena bola bali ke Malang taunya Malang itu dataran tinggi, ternyata punya pantai cantik juga.
ReplyDeleteGreen metrocar cuma ada di kota malang aja ya mas? Untuk pembayarannya bagaimana ya?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMALANG!!!
ReplyDeleteNggak pernah gagal bikin semua orang terpesona kalau ke Malang :)
malang banget pkoknya
ReplyDeletewww.sepatusafetyonline.com
Boleh lah kita meetup sesama backpacker. Sya insya Alloh akhir tahun mau k malang. Siapa tau bisa keliling malang bebarengan ..hehe
ReplyDeleteDari ke sepuluh tempat baru jalan ijen aja yg pernah sya lewati, tp belum pernah ke sana pas waktu CFD sih..hihi
ReplyDeleteyg pingin banget dikunjungi itu bromo dan masjid tiba turen tp belum kesampaian :(
Wah,,, wah,,, rame sekali disini, saya sendiri yang asli warga malang gak kepikiran sampai kesini, jadi bangga menjadi warga malang kalau begini,,, Terima kasih mas Ihwan Hariyanto
ReplyDeleteasik sekali, baru beberapa wisata yang baru kujelajahi semoga bisa menjelajah lagi dissana
ReplyDelete