Kehamilan Mama Ivon sekarang sudah menginjak bulan ketiga, di
trimester ketiga ini kondisinya masih belum fit. Masih sering merasa lemas,
tidak bisa beraktivitas yang berlebihan dan sekarang ketambahan lagi jadi
sering mual. Dengan kondisi tersebut maka aktivitas travelling Keluarga Biru
jadi terhenti sementara. Jangankan travelling, kami sudah dua bulan lebih tidak
pulang kampung ke Blitar. Jadilah kami lebih banyak berada di rumah. Tapi kalau ngendon mulu di rumah itu juga
bikin bosan, maka weekend ini kami
memutuskan untuk staycation saja di ibis
Styles Malang.
Beberapa kali kami pernah melewati hotel berbintang tiga ini jika sedang ada urusan, misalnya saat survey peralatan elektronik di Hartono, membeli stasionary di Royal ATK pun ketika pulang bepergian dari Surabaya. Lokasi ibis Styles Malang memang sangat strategis yakni berada di jalan utama kota Malang sehingga para wisatawan yang datang ke Malang atau hanya transit saja pasti akan melewati hotel yang tampilannya dari luar cukup atraktif.
Hotel Malang Bintang 5
Secara keseluruhan bangunan ibis Styles Malang berwarna putih namun ada
sentuhan aksen penuh warna di tiap lantai dan jendelanya sehingga menarik
perhatian setiap mata yang melihatnya, termasuk saya. Saya jadi kepo apakah di
dalam juga tiap lantainya diberi sentuhan yang sama. Itulah sebabnya kenapa
saya diam-diam memendam keinginan suatu saat ingin mengajak Keluarga Biru
menginap di sana.
Kami datang di ibis Styles Malang sore hari, di kala hujan baru saja
mengguyur kota Malang tercinta. Masih tersisa rintik-rintik kecil di jalan
membuat perjalanan jadi agak terburu-buru karena saya kuatir hujan datang lagi.
Untung jarak dari rumah ke hotel dekat sehingga tak sampai lima belas menit
sudah sampai.
Hotel Instagramable di Malang
Hotel Instagramable di Malang
Karena sekarang bulan Desember maka nuansa Natal begitu terasa
ketika kami memasuki lobby. Sebuah pohon natal dengan ukuran cukup besar
berdiri di tengah-tengah loby, dekorasinya begitu indah apalagi di malam hari
dimana lampu-lampu yang menghiasinya menyala. Saya lalu segera memesan kamar di
meja resepsionis, untung saja masih ada kamar yang tersisa karena saat weekend begini biasanya full. Sambil
menunggu proses booking kamar kami
melihat-lihat berbagai fasilitas yang ada di lobby. Bagi para tamu disediakan welcome drink dimana para tamu bisa
menikmati berbagai macam minuman seperti teh dan kopi.
Bagi yang ingin sekedar up-date status bisa menggunakan fasilitas internet yang disediakan di pojok lobby, dekat dengan area welcome drink. Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi tentang ibis dan wisata di Malang pada brosur-brosur yang disediakan di rak display yang menempel di dinding. Desainnya rak display-nya khas ibis yaitu berupa bantal berwarna hijau muda yang segar.
Petugas resepsionis memanggil saya untuk memberikan kartu kamar, saya
pun segera berjalan menuju meja resepsionis. Saat menerima kartu, perhatian
saya tertuju pada sebuah kotak setinggi 1,5 meter berwarna hijau dengan desain
khas ibis. Di situ tertulis kalimat A Tree for A Child, ini merupakan program
CSR dari Accor (manajemen tempat ibis bernaung) untuk kegiatan anak mulai dari
pendidikan hingga kesehatan. Kita bisa berpratisipasi dalam program ATFAC
dengan mendonasikan uang atau baterai bekas. Seperti kita tahu jika baterai
bekas bisa membahayakan lingkungan jika dibuang sembarangan, nah
baterai-baterai bekas itu nantinya akan dijual dan hasil penjualannya akan
didonasikan. Saya acungin jempol untuk kepedulian ibis Styles Malang pada dunia
anak dan kelestarian lingkungan.
Beruntungnya sore itu saya berkesempatan bertemu dengan salah satu jajaran
staff ibis Styles Malang yaitu Pak Hari, yang menjabat sebagai front office manager. Kami lalu diajak
oleh Pak Hari untuk ngobrol di restoran yang berada di lantai satu.
Tak butuh waktu lama bagi kami untuk terlibat dalam obrolan yang hangat seputar dunia wisata dan perhotelan. Pak Hari banyak bercerita tentang ibis Styles Malang, mulai dari konsep hotel, fasilitas dan event rutin yang diadakan ibis untuk memberikan pengalaman menginap yang berkesan. Event rutin yang diadakan ibis setiap Sabtu adalah Pojok Angkringan Ngalam dimana para tamu bisa menikmati menu-menu tradisional khas angkringan. Tepat banget berarti kami memutuskan staycation di ibis di malam minggu, jadi nggak perlu bingung mau makan malam di mana.
Obrolan terpaksa kami hentikan karena hari sudah berganti petang,
kebetulan restoran tempat kami ngobrol desainnya semi outdoor. Keluarga Biru
lalu beranjak pergi ke lift, menuju lantai 10, tepatnya kamar 1007. Tempat
dimana kami akan beristirahat nanti malam.
Rasa penasaran saya terjawab sudah, tiap lantai ibis Styles Malang
memiliki sentuhan warna yang berbeda-beda. Jika di lantai 1 berwarna merah,
lantai 2 biru muda maka di lantai 10 berwarna hijau muda, warna utama ibis
Styles Malang. Oh iya, Anda tidak perlu khawatir dengan keamanan di ibis Styles
Malang karena untuk menggunakan lift harus menempelkkan kartu kamar pada
detector yang ada di dalam lift. Jadi orang asing atau yang bukan tamu hotel
tidak akan bisa naik ke lantai dimana para tamu menginap.
Fasilitas di Ibis Styles Malang
Begitu memasuki kamar nomer 1007, saya langsung dibuat terpesona dengan desain interiornya yang modern dan artistik. Dinding di atas ranjang kami dilapisi wallpaper berwarna coklat tua dengan gambar tanaman merambat berbunga dengan warna coklat muda. Kamar yang kami pesan ini tipe standart, ukurannya cukup untuk kami bertiga. Perhatian kami kemudian tertuju pada berbagai macam perlengkapan kamar yang dibungkus berwarna-warni. Di samping wastafel ada peralatan mandi seperti sikat dan pasta gigi, sabun, shower cap. Lalu di sebelah kiri, tepatnya di atas rak yang berisi brankas dan cooler, tertata dengan rapi dua gelas, teko listrik dan sajian aneka minuman seperti air mineral, teh, kopi, gula dan creamer. Lalu di meja yang diletakkan di dekat jendela ada panduan kamar (room directory) yang ditata menyerupai kipas.
Tapi yang membuat saya merasa spesial menginap di ibis Styles Malang
adalah sebuah welcome card yang
diletakkan di sebelah room directory.
Karena di situ tertulis nama saya dan ditanda tangani oleh General
Manager ibis Styles Malang yaitu Bapak Gandri Sumeitro, seumur-umur menginap di
hotel baru kali ini saya diperlakukan begitu istimewa. Selain welcome card, kami juga diberi sajian desert yang menggoda selera yaitu berupa
potongan buah apel yang diisi dengan adonan kue dan dilumuri dengan coklat.
ibis Styles Malang saat ini memang sedang menjalankan sebuah program bernama Voice of Guest (VoG) dimana ibis ingin mendapatkan komentar atau feedback dari tamu atas pelayanan yang sudah diberikan. Nah salah satu treatment yang diberikan untuk menuju ke sana adalah dengan memberikan welcome card. Harapannya tamu merasa nyaman dan feel at home sehingga memberikan komentar positif tentang ibis. Oh iya, pemberian welcome card ini random dan tidak semua tamu mendapatkannya, hmm i’am feel so lucky and special!.
Baca juga: Hotel Nuansa Bali di Malang
Salah satu hal menarik dari sebuah hotel adalah view yang bisa dinikmati dari jendela kamar. Karena berada di
lantai 10 maka saya pun langsung tergerak untuk membuka tirai jendela kamar
kami dan woow. Saya langsung takjub melihat view kota Malang di malam hari yang
penuh cahaya, dimana tampak arus lalu lintas yang begitu padat di Jl. S.
Parman. Lalu tampak juga cahaya yang berasal dari gedung-gedung perkantoran dan
pemukiman penduduk di samping dan kiri jalan, melihatnya seperti melihat ribuan
kunang-kunang di kegelapan malam.
Malam Mingguan di Angkringan Ngalam
Sebelum berangkat ke hotel, saya sebenarnya baru saja pulang lembur
dari pagi sampai sore. Makanya setelah berada di kamar saya langsung mandi, tak
perlu khawatir masuk angin karena mandi air hangat. Tinggal putar krannya,
nggak perlu rebus-rebus air kayak di rumah. Pokoknya saya benar-benar ingin
merasakan liburan deh, nggak sekedar pindah tidur dari rumah ke hotel.
Sementara saya mandi, Mama Ivon memilih rebahan di ranjang yang empuk,
sedangkan Aiman sudah asyik bermain dengan aneka printilan kamar hotel,
bungkusnya yang berwarna-warni begitu menarik perhatiannya.
Sekitar pukul tujuh malam, Keluarga Biru keluar dari kamar dan turun
ke lobby hotel. Kami hendak makan malam di Angkringan Ngalam yang digelar di
teras hotel. Untung saja hujan sudah tidak turun lagi. Saat kami sampai di
angkringan, jumlah tamu yang makan malam di sana masih sedikit sehingga kami
bisa mencari tempat duduk yang pewe. Malam itu di big screen yang berada di samping stage sedang diputar pertandingan sepakbola.
Baca juga: Wisata Taman Kelinci dan Perah Susu Sapi di Malang
Baca juga: Wisata Taman Kelinci dan Perah Susu Sapi di Malang
Suasana di Angkringan Ngalam benar-benar mengusung atmosfer angkringan
khas Yogyakarta dimana ada gerobak angkringan dan penerangannya menggunakan
lampu damar yang berisi lilin. Meskipun tidak lesehan seperti Yogya namun
karena lokasinya outdoor membuat suasananya tetap berbeda dan unik. Untuk
menunya terdiri dari menu khas Indonesia dan western. Kami malam itu memesan
menu antara lain: nasi goreng, nasi lalapan ayam, mie laksa, lemon ice, melon
juice dan es krim.
Satu per satu menu pesanan kami datang, tahu banget kalau saya sudah
kelaperan karena yang pertama diantarka adalah nasi goreng. Untung es krimnya
juga sudah diantarkan sehingga saya bisa makan duluan sementara Aiman menikmati
es krimnya. Dia kalau makan memang maunya saya suapin.
Rasa nasi gorengnya lezat, komposisi bumbunya pas dan pedasnya
sesuai request saya. Apalagi ada tambahan kerupuknya, mengingatkan saya pada
kebiasaan di keluarga besar saya di hari Minggu dimana Ibu memasak nasi goreng
sebagai menu sarapan pagi dan lauknya kerupuk. Kami sarapan bersama sambil
menonton televisi, memorable banget.
Baca juga: Kuliner Artis Hits di Malang
Baca juga: Kuliner Artis Hits di Malang
Mama Aim pun juga tampak puas dengan mie laksa pesanannya, demikian
juga Aiman. Dia asyik sekali menikmati es krim, mulut dan tangannya sampai
belepotan es krim karena saking asyiknya.
Suasana Angkringan Ngalam semakin malam semain ramai dengan pengunjung, band yang akan tampil malam itu juga sedang bersiap-siap di stage, namun sayang kami tidak bisa berlama-lama karena angin malam yang bertiup juga semakin kencang. Kondisi Mama Ivon yang sedang hamil muda membuatnya gampang masuk angin belakangan ini, jadi setelah makan kelar kami pun memutuskan kembali ke kamar. Sebelumnya saya membayar dulu di kasir dan tak lupa menggunakan kartu diskon sebesar 15 % yang diberikan oleh petugas resepsionis saat booking kamar tadi sore.
Karena Aiman belum makan maka nasi lalapan ayamnya maka saya
bertanya kepada kasir apakah boleh kami membawanya ke kamar. Alhamdulillah
boleh, bahkan salah satu pramusaji berbaik hati mengantarkan nasi goreng kami. Tak
hanya itu, kami juga diberi bonus camilan, aah senangnya.
Sisa malam minggu kami habiskan di kamar, Mama Ivon menonton serial
drama Turki favoritnya sedangkan saya menyuapi Aiman yang asyik streaming video
anak-anak edukatif di youtube. Alhamdulillah koneksi internetny bagus, selain
streaming saya juga mendownload video-video tersebut agar nanti bisa ditonton
di rumah. Sekitar tengah malam kami bertiga baru tidur, mengistirahatkan jiwa
dan raga di atas peraduan ibis Styles Malang yang empuk dan nyaman.
ibis Styles Malang
Jl. S. Parman No.45 Malang 65122,
East Java – Indonesia
T: +62 (341) 409900 F: +62(341)
419900
E: resevervation@ibisstylesmalang.com
– ibisstyles.com – accorhotels.com/8875
Di Palembang belom ada jaringan Ibis nih. Melihat hotelnya yang penuh warna-warni, kesannya ceria dan nyaman ya. Aku mendadak ngiler liat makanannya hahaha. Kapan-kapan ah ke Malang nginep di Ibis juga.
ReplyDeleteSemoga ibis lekas buka jaringannya di Palembang ya Yan. Iya kalau nginep di hotel yang desainnya penuh warna itu bikin mood liburan makin menggelora :D
DeleteDitunggu kehadirannya di Malang Yan.
desain interiornya bagus banget
ReplyDeletesehat sehat ya hamilnya
hpl kapan nih?
Iya bagus Zen bikin betah :D
DeleteInsya Allah Idul Fitri tahun depan, aamiin makasih doanya.
Hotelnya nyaman dan pas nginap sini dapat view bagus.. Sayang ya pas itu blm bisa ketemu ama keluarga biru,hehehehe..
ReplyDeleteSayang kemarin langit mendung jadi ga bisa liat pegunungan. Iya kita belum kenalan ;P
DeleteAku suka ngeliat interiornya yang colourful gitu... Konsep angkringannya juga unik.
ReplyDeleteColorfull bikin hati ceria n liburan makin asyik. Yupe, kasih jempol buat ibis atas ide unik angkringannya ini.
Deletewaw. lantainya banyak ya. View dari kamarnya kece banget deh. Recommended nih.
ReplyDeleteAda 11 lantai Mbak. Pilih paling tinggi aja biar viewnya lebih luas dan lebih murah he3
DeleteIbis emang hotel favorite banget kalau pergi ke suatu tempat. Yang dicari pertama kali. Suka sama interiornya. Penasaran sama angkringannya nih. Maklom penggemar angkringan :)
ReplyDeleteIbis mah udah femes banget ya Tar di kalangan traveller. Yuk main lagi ke Malang nyobain angkringannya.
DeleteInteriornya minimalis dan Bersih. Wah, ini yang penting kalau di Cari hotel Di malang, harus Ada air panasnya, karena malang dingin hawanya. Hehehe, iya kagak usah masak air lagi.
ReplyDeleteWah ada angkringan dalam hotel. keren nih Ibis.
Wekekeke daripada menggigil nekat mandi malam, apalagi sekarang musim hujan.
DeleteYuhuu, angkringannya emang keren.
Wuah ... ngabisin weekend di hotel nih critanya. :D
ReplyDeleteIyo menghilangkan stress dan kepenatan hidup selama ini kami rasakan ahahaha
DeleteSekali-kali nyobain ah, nginep di Ibis. Interiornya cakep sekali :)
ReplyDeleteSippo, ditunggu kedatangannya Mbak. Cobain akhir tahun ini aja Mbak sekalian rayain tahun baru di Malang.
DeleteAih hotelnya cakep. Suka desainnya yang atraktif. Suka juga dengan konsep eco-friendly nya.
ReplyDeleteSok atuh nginep di ibis Mbak kalau main ke Malang.
DeleteWah asyik banget, view nya asyyiiikkkkk. Fasilitasnya lengkap, aman dech buat blogger kerja dimanapun hehehe
ReplyDeleteHotelnya cakep yaaa, besok kalau staycation sudah berempat ya mas Aim.
ReplyDelete