Dua hari ini di
grup Blogger Kekinian ada satu topik yang sedang hangat dibicarakan yaitu
tentang portofolio blog. Awal mulanya karena saya cerita mau melakukan review
di sebuah hotel dan baru saja dapat job review dari sebuah brand. Beberapa
orang kemudian bertanya bagaimana caranya saya bisa mendapatkan dua hal
tersebut.
Kemudian
mengalirlah cerita lebih lanjut bahwa saya mengajukan lamaran kerjasama review
dengan hotel dan brand tersebut. Iyap, saya mengirimkan email lamaran layaknya
orang melamar kerja. Nah agar pihak yang kita ajak bekerjasama tertarik dengan
tawaran kerjasama tersebut maka di email harus disertakan sebuah portofolio
tentang blog kita.
Saat ini
keberadaan blogger sudah menjadi partner yang penting bagi sebuah brand
dikarenakan kekuatan promosi sebuah blog yang tidak dimiliki oleh media promosi
konservatif lainnya. Apakah kekuatan itu?
Kekuatan soft selling dan engagement. Yaitu mempromosikan suatu barang dengan pendekatan
personal sehingga target pembeli tidak merasa sedang membaca sebuah promosi
melainkan mendapatkan sebuah pengalaman dari pembeli yang sudah merasakan
kepuasan atas kualitas barang atau pelayanan dari brand yang bersangkutan.
Trus apa aja
sih isi portofolio blog itu?
1. Data Blog
Data blog ini
mencakup nama, tema/niche, data statistik blog seperti DA (Domain Authority),
peringkat Alexa, Page Rank, Google Analytics. Bagi brand yang kita bidik,
data-data ini berguna untuk melihat seberapa besar power yang dimiliki oleh
blog kita untuk mempromosikan mereka. Selanjutnya juga menjadi patokan besaran
fee yang akan kita terima.
2. Data Blogger
Jangan lupa juga
sertakan data diri kita agar jika brand tersebut berminat menjalin kerjasama
maka mereka akan dengan mudah menghubungi kita. Sertakan juga akun-akun social
media yang kita miliki, semakin banyak semakin baik. Tentunya akun-akun social
media itu harus kita perguanakan untuk membagikan tulisan sebab ini juga
menjadi pertimbangan brand juga, sampai seberapa luas jangkaun pembaca kita.
3. Portolio Tulisan
Cantumkan
juga tulisan-tulisan sponsor atau brand yang pernah kita tulis, ini akan
menjadi pertimbangan juga apakah brand yang kita bidik merasa sesuai dengan
style tulisan dan sebagai tolok ukur jam terbang kita. Jangan lupa sertakan
link atau url-nya sehingga mereka bisa membaca langsung tulisan kita.
Portofolio
tulisan tidak hanya di blog, jika Anda pernah menerbitkan buku atau tulisan
Anda pernah dimuat di media cetak bisa juga dicantumkan di sana. Tentu ini akan
menjadi nilai plus di mata brand.
4. Bentuk Kerjasama
Tuliskan
dengan jelas bentuk kerjasama apa yang kita tawarkan, apakah penulisan review,
replacement article (konten dari bran), pemasangan banner atau social media
buzz. Kita bisa juga membuka peluang kerja sama lainnya yang tidak dicantumkan
di dalam portofolio.
Oh iya, tidak ada salahnya juga
jika portofolio dilengkapi dengan foto diri yang benar-benar mewakili profil
blog kita. Misalkan Anda seorang travel blogger, maka bisa memasang satu-dua
foto ketika sedang travelling. Bila Anda seorang food blogger pasang foto diri
ketika beraksi di dapur atau mereview makanan di sebuah resto. Bebas saja sih
terserah Anda. Kalau saya memasang foto diri saya di klenteng
Sam Poo Kong, Semarang. Gayanya sih sambil megang kamera prosumer, biar kayak
travel blogger kelas atas wekekeke.
Semua data di atas sajikan dalam
format PDF, desain dengan semenarik mungkin. Setelah itu portofolio blog Anda
pun siap dilampirkan untuk menaklukkan hati brand yang dibidik. Goodluck ya.
Bagi Anda yang belum punya contoh
portofolio blog, berikut saya sertakan contoh portofolio blog Keluarga Biru
milik saya, silakan download di sini. Nanti Anda bisa memodifikasinya sesuai dengan blog Anda. Selain
portofolio dalam bentuk file, sebaiknya bikin juga portofolio online di blog
yang bisa diakses oleh brand. Silakan liat punya saya ini: Portofolio Keluarga Biru.
Akhirnye nemu juga tulisan yang dicari2, selama ini merasa bingung mau buat portfolio blog. Btw, ma kasih banyak buat tulisan plus contoh portfolionya ya Mas Bro. Semoga bermanfaat bagi semua, Amin... :-)
ReplyDeleteSama-sama Mas, senang bisa berbagi sedikit ilmu yang saya miliki. Salam kenal juga :-)
ReplyDeletewahhh terima kasih untuk ilmunya lagi ya mas.
ReplyDeletemembantu sekali untuk perbaikan dan kelanjutan blog saya,
meski masih make domain gratis, setidaknya saya harus menerapkan pada blog saya. hhhee :D
Alhamdulillah...
Sama-sama Mbak Rohma, senang bisa membantu. Yuk segera naikkin jadi TLD aja biar makin manteb blognya :-)
Deletemakasih infonya bang!
ReplyDeleteSama-sama Bang Rifa.
DeleteMas boleh lihat contoh file-nya *ngelunjak wkwkkw
ReplyDeleteAda kok, Mbak dunlut aja tuh di linknya
DeleteTerima kasih mas atas informasinya. Berguna banget nih kalau sudah mau jadi blogger professional
ReplyDeleteSama-sama Mbak Lia, senang bisa membantu. Semoga lancar jalannya menjadi blogger pro.
DeleteBermanfaat sekali postingannya, Mas.
ReplyDeleteSebagai orang yang baru belajar ngeblog, saya sangat membutuhkan info ini.
Terima kasih, Mas
Terima kasih mas atas informasinya. Berguna banget nih kalau sudah mau jadi blogger professional
ReplyDeleteNah, ini dia. Saya belum bikin portofolio. Senang baca postingannya, karena di akhir tulisan ternyata disajikan juga contohnya :))
ReplyDeleteMakasih yaa ;)
terimakasih contohnya mas, akhirnya kebingungan saya terpecahkan, soalnya bingung cara bikin portofolio blog tuh kek mana haha :D
ReplyDeleteWah asyiiik niih ...terima kasih ya :)
ReplyDeletemantab nih. ilmu baru buat blogger pemula kayak Saya. hehe.. hatur nuhun terima kasih :)
ReplyDeleteAkhirnya ditulis juga. Xixixi
ReplyDeleteaku dah ada seh... bikin yang bagusan aahhh
ReplyDeleteBoleh juga idenya kayanya cocok buat blog yang mau dapet job review atau nyediain slot iklan nih
ReplyDeleteWahh manfaat bgt mas sharingnya. Lg terus upgrade biar blog nya ada value added nya. Makasih ya mas.
ReplyDeleteWah baru denger saya mas tentang portofolio blog,
ReplyDeleteternyata penting juga ya,!
Terima kasih sudah berbagi
Makasih infonya mbak :D
ReplyDeleteKalo tulisan pernah di media cetak nyantuminnya gimana ya?
Wah mantab, berguna sekali tulisannya,,, bingung juga tadinya gimana sieh cara membuat protofolio blog sebelumnya,,, dengan adanya tulisan ini, sudah terpecahkanlah masalah itu
ReplyDeleteKmrn sempat kepikiran mau bikin jg. Tujuannya sama, buat ngelamar jugak. Baca ini jd keinget lg mau bikin. Tfs yaa
ReplyDeleteAku ngak punya portfolio, mau bikin males nya minta ampun #YowesLupakan
ReplyDeleteMas Toro ndak perlu portofolio kayaknya, nama CumiLebay sudah tersiar ke seantero jagad blogger kok
Deletehehehhe
btw, Makasih mas tulisannya, nambah ilmu banget
:)
Entah mengapa belum tergoda bikin portfolia, padahal alesannnya klasik, nggak terlalu tenar dan keren kayak keluargabiru, wehehehe
ReplyDeleteAih aku juga mau bikin portofolio aaah
ReplyDeleteKeren euy portfolionya...
ReplyDeletewah ini yang aku cari. Semoga bisa diaplikasikan. Makasih mas Ihwan
ReplyDeletemakasih mas atas share dan infonya...
ReplyDeletetambah ilmu ini saya...
Sharingnya bermanfaat banget, Bunda.
ReplyDeleteJadi makin paham deh harus ngisi portofolio apa aja d blog biar makin dilirik brand :D
Artikelnya keren, Mas.. Jadi kepikiran bikin portofolio juga. Tapi masalahnya content sponsorship-nya belum banyak-banyak amat. :D
ReplyDeleteide nya briliant juga bro. ntar saya nyoba, sekarang masih fokus ke traffik dulu aja.
ReplyDeleteKeren mas portofolio onlinenya, portofolio dalam blog memang sangat penting menurut saya, portofolio tersebut berhasil menarik minat advertiser, dan mereka menghubungi saya. Saya mencoba mendownload portofolio mas di ziddu, tapi linknya error. Apakah bisa diperbaiki? Supaya saya bisa menjadikannya sebagai contoh, terima kasih.
ReplyDeleteWahh.. saya baru mau mulai bikin page khusus portfolio.. tapi masih dikit nih..
ReplyDeleteSaya juga sering mencantumkan blog di portofolio kalau misalnya melamar pekerjaan. :)
ReplyDelete