Teknologi dan Permainan Anak
Perkembangan teknologi tidak
dipungkiri telah mengubah setiap sendi kehidupan kita, salah satunya adalah
permainan untuk anak-anak. Sudah bukan hal yang aneh lagi jika kita melihat
anak-anak zaman sekarang asyik bermain sendiri dengan gadget atau permainan
elektronik seperti PS, laptop mini dan lain-lain. Tidak hanya anak usia
sekolah, bahkan batita pun sudah pintar mengoperasikan gadget. #ambilkaca
#pelukAiman
Ironisnya banyak orang tua yang
memang sengaja memberikan gadget pada anak-anaknya, bahkan bangga jika anaknya
yang masih batita sudah pintar bermain gadget. Padahal terlalu dini bersentuhan
dengan gadget akan menimbulkan efek negatif dalam jangka pendek maupun panjang.
#selfnoted #selfkeplak
Tidak hanya efek negatif yang
merugikan kesehatan, permainan modern kebanyakan membuat anak asyik sendiri
dengan dunianya sehingga mengurangi interaksi dengan dunia di luar dirinya,
seperti orang tua, saudara dan teman-teman. Padahal interaksi sosial sangat penting
bagi perkembangan kepribadian anak-anak kita. #selfnoted #selfkeplak
Nostagila Permainan Masa Kecil
Hal ini kontras banget dengan masa
kecil saya dulu, dimana anak-anak banyak yang bermain di luar rumah. Permainan
yang dimainkan juga sangat beragam, mulai dari bermain kelereng, lompat karet,
bentengan, umbulan, petak umpet, gobak sodor, enthik, engklek dan masih banyak
lagi lainnya. #generasi90an #nostagila
Bersyukur banget saya terlahir
sebagai Generasi 90an yang masih mengenal permainan tradisional. Mengapa
begitu? Saya dulu termasuk anak rumahan dan pendiam #uhuk #sekarangjugatetep namun
karena di rumah tidak memiliki mainan maka mau tak mau saya harus keluar untuk
bermain.
Meskipun saya termasuk payah dalam
bermain namun hal itu tak mengurangi kesenangan saya bermain bersama
teman-teman. Main kelereng meleset mulu kalau membidik, main petak umpet kena
giliran jaga mulu, main umbul juga kalah mulu. Kontras banget dengan kakak saya
yang jago banget bermain, tiap kali pulang bermain dia selalu membawa
bertumpuk-tumpuk umbul dan sekantung kaus kaki yang berisi kelereng. Bahkan
saking banyaknya hasil kemenangan yang diraihnya, seringkali umbul dan kelereng
itu dijual lagi. Dapet duit deh. #GueEmangPayah
Namun Alhamdulillah Allah masih sayang
sama Ihwan kecil, dibalik kekurangan tersembunyi potensi yang bisa digalih
menjadi kelebihan. Tubuh saya sejak kecil kurus, karena kurus itulah saya bisa
nyempil-nyempil dan bisa gerak lebih gesit. Hal inilah yang membuat saya seringkali
menang jika bermain Gobak Sodor. Buat Anda generasi 90an ke bawah pasti tahu
dong apa itu permainan Gobak Sodor? #KalauNggakTauNggakGaul
Apa itu Gobak Sodor?
Menurut Tante Wiki: Gobak Sodor atau
dikenal juga dengan nama Galah Asin atau Galasin adalah sejenis permainan
daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari
dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya
adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak-balik. Untuk meraih kemenangan salah satu anggota grup harus mampu
melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Saya dulu suka banget bermain Gobak
Sodor di sekolah bersama teman sekelas dan adik kelas. Biasanya waktu permainan
di pagi hari sebelum bel masuk atau siang ketika istirahat. Karena mainnya
berkelompok kami suka bertanding antar kelas, jadi kadang bermainnya sudah kayak
membawa nama kelas gitu. Yang biasa bermain Gobak Sodor adalah anak kelas 3
sampai 6, maklum permainan ini membutuhkan ketangkasan, kemampuan menganilisis
keadaan dan sedikit trik untuk mengecoh lawan main. Jadi kalau main sama yang
masih kecil ntar jadi nggak seru. #LebihSeruMainSamaKamu
Kami biasanya bermain Gobak Sodor di
lapangan sekolah, kebetulan lapangannya sudah digaris-garis menjadi lapangan
bulutangkis sehingga cocok sekali dipakai bermain Gobak Sodor. Kalau di lapangan
sudah berlangsung permainan Gobak Sodor maka dijamin penontonnya bakalan ramai
karena melihat keseruan dan intrik yang
dipakai kedua tim itu juga mengasyikkan. Para cewek biasanya akan jejeritan
jika teman sekelas atau tim yang didukungnya ada yang tertangkap. Saking
ketagihannya bermain Gobak Sodor, pihak sekolah sampai melarang anak-anak kelas
6 untuk ikut bermain jika mendekati waktunya ujian Ebta/Ebtanas (UNAS). Sebab
dikhawatirkan mereka akan kecapekan dan tidak bisa konsentrasi belajar. #HoshHosh
Manfaat Gobak Sodor
Gobak Sodor bukan sekedar permainan
anak, di dalamnya ada beberapa manfaat yang baik bagi anak-anak. Manfaat yang
dulu saya rasakan antara lain:
1. Saranan Olahraga Yang Menyenangkan
Bermain Gobak Sodor membutuhkan
stamina yang prima karena kita harus bergerak gesit menghindari pegangan lawan.
Bahkan kalau diperlukan kita harus berlari kencang manakala peluang untuk
kembali ke posisi awal terbuka lebar atau jika kita di posisi penjaga kita
harus bisa menangkapnya.
Karena intensitasnya yang tinggi
itulah, membuat tubuh kita aktif bergerak seperti berolahraga. Ditambah lagi
keseruan bermain membuat Gobak Sodor menjadi menyenangkan, ini bisa mengusir
kejenuhan atau kebosanan setelah mengikuti pelajaran.
2. Mengasah Kemampuan Menyusun Strategi
Agar bisa mengecoh lawan atau
sebaliknya mengagalkan usaha lawan untuk lolos maka kita perlu menyusun
strategi yang matang. Siapa yang harus bergerak duluan, siapa yang bertugas
mengecoh lawan, siapa yang bertugas menghadang di garis utama. Itu semua harus
disusun dengan matang agar bisa memenangkan pertandingan.
3. Mengajarkan Team Work
Karena dimainkan secara berkelompok
dan menuntut kekompakan maka lambat laun menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan
di antara anggota grup. Setiap anggota grup harus bekerja sama dan tidak boleh
memikirkan keselamatan diri sendiri. Kita juga harus membuang jauh ego untuk
tampil menonjol, adakalanya kita harus menjadi pengecoh agar anggota grup yang
sudah dekat dengan posisi awal bisa lolos. Itu semua dirangkum menjadi satu kata
yaitu: Teamwork.
Teamwork ini akan menjadi bekal bagi
anak-anak ketika nanti mereka masuk di dunia kerja ataupun organisasi. Jadi
permainan Gobak Sodor mempunyai manfaat jangka panjang yang sangat baik bagi
perkembangan kepribadian anak.
Itulah nostagila saya tentang
permainan favorit di masa kecil yaitu Gobak Sodor. Yuk menjadi tugas kita
sebagai generasi yang lebih tua atau sebagai orang tua untuk mengajak anak-anak
mengenal dan bermain permainan di masa kecil kita yang beragam dan mempunyai
banyak manfaat bagi perkembangan anak. Ada yang mau bermain Gobak Sodor bersama
Keluarga Biru? Yuk kami tantang keluarga Anda hehehe.
Tulisan ini
diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil
yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa
yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa
Dari tadi BW udah lihat aneka permainan masa lampau
ReplyDeleteAh jadi nostalgia beneran deh
Klo diKendari ini namanya masin Asin, gak tahu juga kenapa namanya begitu
Semoga menang ya
Iya saya juga heran dan kepo kenapa kok ada yang namain pake kata asin-asin gitu. Aamiin, ikutan juga yuk Mbak.
DeleteWah iya dulu hampir tiap sore kumpul di lapangan main ini. Bertengkar karena gobak sodor, seneng-seneng ya karena gobak sodor. Dulu pas kecil kita nggak mikir manfaatnya tapi setelah dewasa tahu permainan ini ada manfaatnya hehe.
ReplyDeleteSemoga dapat hadiahnya Mas.
Kan pas kecil kita tahunya hanya bermain saja dan mungkin pikirannya belum nyampe ke sana he3
DeleteAamiin, makasih Ndri doanya.
Hmm apa sama ya dengan main BENTENGAN. Kurang lebih begitu sih taktiknya hehehe. Good luck buat GA-nya Wan.
ReplyDeleteBeda Yan, kalo bentengan itu di Malang mainnya pakai tiang besi sebagai benteng. Tiap grup berlomba siapa yang bisa menyentuh duluan lawannya nanti ditahan. Trus kalo berhasil nyentuh tiangnya dia menang mutlak. Aamiin, makasih Yan.
DeleteSuka deg2an main ini kalau kepegang nnati sekelompok bisa gantian jaga :D
ReplyDeleteSuka deg2an main ini kalau kepegang nnati sekelompok bisa gantian jaga :D
ReplyDeletewah ia kalau dulu aku main waktu SD ini, asyik capet tapi bahagia banget.hehehe
ReplyDeletecuma sekarang yang bikin susah jarang tanah lapang buat main ini
Ini permainanku dulu. Bahkan bisa memakai setengah lapangan sekolah. :D
ReplyDeletewaa nostalgia banget baca ini, kalo sekarang palingan bentar lagi bakal ada aplikasi game onlinenya duh :) hhhe
ReplyDeletejadi inget dulu pas maen ini sampe lecet2 lutut nya.... :D tapi seru,,, dimana kerjasama antar team sangat diperlukan,, disitulah kita belajar kekompakan:D
ReplyDelete"Kelereng itu dijual lagi. Dapet duit deh." Nahhh, bener nih. Pas maen gundu, gue dulu juga sering menang terus gundunya banyak dan gue jualin.
ReplyDeleteDuh, jadi kangen masa kecil, kangen maen gobaksodor. :(
Kalau permainan sekarang mah pada sendiri sendiri, game online contohnya, jadi kurang bersosial. Btw salam silaturahmi Mbak, kunjungan baliknya ya di http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/01/mengenang-era-90-dengan-memainkan.html terimakasih :-D
ReplyDeleteWah waktu kecil kok aku gatau permainan ini ya :(
ReplyDeleteyaah komenku kemana ya..
ReplyDeleteditiup sinyal mungkin ya hehe
saya suka mainan ini pernah jadi mata pelajaran olah raga juga pas sd. deg2an kalau pas kejebak :D
Anak sekarang tau ngak permainan ini kira2 ??? kayak nya tau nya hasil permainan di ipad aja hehehe
ReplyDeleteLama-lama makin jarang yang memainkan
ReplyDeleteJadi ingat ada teman yang cerita katanya nama aslinya 'go back to door' akhirnya jadi gobak sodor, apa iya ya hi hi hi.
ReplyDeleteDulu aku suka main gobak sodor...
ReplyDeletesaya gak terlalu ahli kalo main gobag sodor
ReplyDeletemainan aku kecil juga, cuma selalu kalaah hihiii karena ga kompak
ReplyDeletemainan aku kecil juga, cuma selalu kalaah hihiii karena ga kompak
ReplyDeleteGalasiiin.. dulu sampe jadi turnamen di class meeting tiap akhir cawu. hihihi
ReplyDelete(( CAWU ))
permainan gobak sodor melatih kecepatan, kelincahan dan kerjasama tim
ReplyDelete