Dunia anak adalah dunia bermain, lewat bermain sebenarnya mereka sedang
belajar banyak hal. Demikian juga dengan Aiman, jika sedang berada di rumah
maka dia selalu bermain dengan seabrek mainan
yang kami simpan di kotak mainannya itu. Senang rasanya melihat Aiman sibuk
bermain, paling sering sih menata mobil mainan atau hewan plastik, entah itu
membentuk lingkaran atau kotak. Selagi Aiman bermain, kami bisa me time berdua, menulis artikel blog
atau chit-chat dengan teman di sosmed wekekeke.
Rumahku Kapal Pecahku
Sayangnya setelah Aiman selesai bermain maka ruang tengah dan ruang tamu
kami berubah menjadi seperti kapal pecah dimana semua mainan berserakan di
setiap sudut. Giliran kami deh yang sumpek lihatnya. Rumahku surgaku pun
berubah menjadi rumahku kapal pecahku.
Biasanya sih kami bergantian merapikan mainan Aiman dan memasukkannya
lagi ke dalam kotak mainannya. Waktu
yang kami pakai untuk merapikan mainan Aiman adalah di pagi hari, barengan sama
aktivitas membersihkan rumah. Kadang kalau pas lagi capek atau Aiman keburu
bangun maka mainan pun nggak jadi dibereskan.
Tapi lama-kelamaan, kami pun sadar jika hal ini tidak boleh dibiarkan
terus terjadi. Kami harus mengajarkan kepada Aiman tentang tanggung jawab dan
kedisplinan. Maka sesekali saya pun mengajak Aiman merapikan kembali mainannya
setelah bermain.
Di luar dugaan saya, Aiman ternyata bersemangat lho melakukannya. Dia
mengambili mobil mainannya dan langsung dimasukkin ke dalam kotak mainan. Yaa
walaupun cara memasukkannya dengan agak keras kayak dilempar he he he. Tapi
minimal dia mau diajak kerjasama, hanya tinggal dikasih tau saja kalau
memasukkan mainannya pelan-pelan agar tidak rusak.
6 Tips Mengajak Anak Merapikan Mainan
Nah saya kemarin gugling tentang tips mengajak anak merapikan mainan dan
nemu satu yang lengkap dan nantinya akan coba praktekkan di rumah. Tips ini
saya dapatkan dari The Asian Parent yang ditulis oleh Dyah Swastantika.
1. Bekerja sama dan bersenang-senang
Tidak mungkin rasanya berharap seorang balita berumur 4 tahun mampu
membersihkan rumah seorang diri tanpa bantuan. Anda bisa membantunya
mengerjakan beberapa pekerjaan sulit seperti mengembalikan buku yang berserakan
ke rak dan Anda dapat menugaskannya untuk mengembalikan balok mainan ke
tempatnya.
Ciptakan suasana riang dengan mengatur alarm dan lihat siapa yang lebih
dulu selesai membersihkan rumah sebelum alarm berbunyi. Anda juga dapat
menyanyikan lagu-lagu kesayangannya agar ia tak merasa membersihkan rumah
adalah sesuatu yang berat.
Keluarga Biru: Seperti yang saya tulis sebelumnya, saya sudah
pernah mengajak Aiman merapikan mainannya bersama-sama. Done, tinggal ditingkatin frekuensinya.
2. Sediakan tempat untuk bermain
Bantu anak untuk menjaga ‘kekacauan’ yang dibuatnya tetap terkendali
dengan menyediakan ruang tersendiri untuk bermain dalam rumah Anda. Letakkan
kotak, keranjang dan lemari kecil untuk menyimpan semua mainanya. Hal ini juga
akan membantu Anda agar tak perlu menghabiskan banyak tenaga saat mengumpulkan
semua mainan yang tersebar di segala penjuru rumah.
Keluarga Biru: Kalau tempat bermain buat Aiman, kami
menyediakan di ruang keluarga yang letaknya di depan televisi. Nah seringnya,
Aiman merasa masih kurang luas sehingga mainannya bisa sampai ke ruang tamu.
Sebenarnya kamar belakang itu diperuntukkan buat Aiman tapi dia kurang suka
bermain di dalam kamar.
3. Batasi waktu bersih-bersih
Jika balita Anda berusia kurang dari 4 tahun, akan lebih sulit untuk
membersihkan rumah setiap saat. Jadi ada baiknya Anda menetapkan jatah waktu
membersihkan rumah pada saat tertentu dalam rutinitasnya.
Saat Anda sedang berusaha mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan
rumah, buat peraturan agar ia merapikan satu kelompok mainan sebelum ia beralih
memainkan seperangkat mainan lainnya. Misalnya, katakan pada si buyung untuk
membereskan kereta mainan sebelum ia memainkan mobil remote controlnya.
Keluarga Biru: Belum diterapin, nanti akan dicoba.
Masalahnya kita seringkali ngomong gini: “Ah nggak usah diberesin ntar juga
dipakai lagi.” Tul nggak? Tapi pemakluman seperti ini akan membuat rumah kita
tidak pernah terlihat rapi dan bisa menimbulkan pemikiran pada anak-anak jika
setelah bermain itu tidak perlu dirapikan lagi.
4. Batasi jumlah mainannya
Jangan biarkan anak bermain dengan semua mainannya setiap saat atau akan
lebih banyak energi yang harus Anda keluarkan untuk membersihkan rumah!
Kelompokkan mainan berbeda berdasarkan waktu bermain anak Anda, misalnya
bermain dengan balok mainan di pagi hari dan bermain rumah boneka di sore hari.
Atau, periksalah sesekali mainan anak Anda dan singkirkan beberapa yang sudah
rusak atau tak pernah lagi dimainkannya (cara ini lebih praktis dan berhasil
untuk saya!).
Keluarga Biru: Jumlah dan jenis mainan Aiman tuh
lumayan banyak #bukanpamer, mulai dari mobil mainan ukuran kecil dan sedang, binatang plastik
yang saat ini terdiri dari dua jenis: hewan purba seperti dinosaurus dkk dan
hewan zaman sekarang seperti harimau, singa, gajah dll. Nah Aiman biasanya
memainkan semuanya barengan. Oke, nanti akan kami coba mengelompokkannya dan
menyortir mainan yang sudah rusak.
5. Jangan membantunya
Yah memang sih anak-anak tidak akan secepat Anda saat membersihkan
rumah. Tapi Anda tak mengajarinya apapun ketika Anda turun tangan membersihkan
mainannya dengan tujuan agar semua lekas beres.
Berikan tugas membersihkan rumah yang proporsional dan sesuai dengan
usia serta kemampuannya. Balita Anda tak akan mampu mengatur buku dengan rapi
di rak, jadi lakukanlah tugas itu oleh Anda. Sebagai gantinya, mintalah ia
mengatur krayon di wadahnya.
Jangan emosi ketika ia lebih banyak bermain daripada merapikan
barang-barangnya. Jangan emosi ketika ia lebih banyak bermain daripada
merapikan barang-barangnya.
Keluarga Biru: Sebagai orang tua, seringkali kita nggak
telaten ya melihat si kecil membereskan mainan lama banget karena bukannya
dirapikan malah dibuat bermain lagi hihihi. Beberapa hari ini kalau melihat
saya akan membersihkan karpet, Aiman langsung “nyerobot” pengin bersihin.
Dengan agak kesusahan dia menyapu karpet yang bertaburan sisa makanan di
atasnya. Tapi ya gitu, nyapunya asal: ke kanan-kiri jadinya malah nggak kunjung
bersih dan sisa makanannya kemana-mana. Uurgh memang jadi orang tua itu harus
punya kesabaran level tinggi T_T
6. Berikan contoh yang baik
Bagaimana mungkin Anda dapat mengajarkannya sesuatu tentang membersihkan
rumah, sementara Anda terus mengomel tentang betapa berantakannya kamar tidur
atau dapur Anda (padahal Anda sendiri kan yang membuatnya berantakan)? Anak
Anda akan berpikir bahwa membersihkan rumah adalah sesuatu yang nggak penting,
dan membosankan.
Ingat, anak Anda perlu waktu untuk belajar sesuatu, termasuk dalam hal
membersihkan rumah. Jadi bersabarlah Bu, dan ingatlah bahwa mereka masih
terlalu kecil untuk Anda minta melakukan sesuatu yang seharusnya menjadi tugas
Anda.
Keluarga Biru: Naah ini, sebelum mengajarkan kepada anak
untuk selalu merapikan mainannya setelah bermain kita harus melihat diri kita
sendiri. Saya alpa juga dalam beberapa hal, misalnya setelah memakai laptop
saya seringkali tidak mengembalikan laptop ke tempat penyimpanan. Alasannya
ntar kalau mau pakai biar gampang tinggal hidupin. Mungkin karena saya masih
terbawa kebiasaan memakai PC. Anak memang peniru yang ulung, sebagai orang tua
kita harus memberikan contoh dan tauladan yang baik. Sadar atau tidak, semua
yang kita lakukan akan ditiru olehnya.
Itulah 6 tips mengajak anak merapikan mainan yang bisa kita terapkan di rumah.
Semuanya perlu waktu, anak-anak tidak akan selalu menuruti ajakan kita. Sebagai
orang tua kita musti sabar menjalani proses tersebut. Kalau anak sudah terbiasa
merapikan mainannya maka rumahku surgaku tidak perlu berubah menjadi kapal
pecah lagi setelah mereka bermain. Semoga bermanfaat ya.
Mainan Aim banyak sekali...
ReplyDeleteIya Mbak he3, dulu setiap ke toko mainan beli sekarang udah mulai distop.
Deletedulu aku punya lagu yg biasa kami nyanyikan pas beres2 mainan. lagunya Barney sih tepatnya. clean up .. clean up ... everybody everyone.. clean up..clean up .. everybody do your share...
ReplyDeleteterus aja sambil beberes nyanyi yg awalnya males jd semangat :)
Wah makasih Mbak Muna sharingnya, ntar saya coba cari lagu itu atau pake lagu lain yang Aim suka.
Deletewaaahh mirip sama ruangan saya ya? seperti kapal pecah, cuma bedanya ruangaku yang berserakan kertas2 :(
ReplyDeletemainannya banyak sekaliiii..
Ruangan kerja yo Mbak?
DeleteIya, Aim mau buka toko mainan :-D
wow!!
ReplyDeleteseperti rumah saya itu mas... kapaaaal pecaaah! xiixi
BTW terima kasih tipsnya...
salah satu tips di atas sudah saya terapkan... Bermain bersama anak saya, setelah itu kami berdua (saya dan anak saya AL KINDI) bersama-sama membereskan mainan selayaknya sedang bermain...
nice inpo mas...
Toss Mas Darsono. Yuk kita coba semua tipsnya dan salam buat Al-Kindi ya.
Deleteaaiimmm, mainannyaaa banyaaaaaaakkkk......
ReplyDeleteYuk Onty mainan sama Aim, mainan truk n mobil :D
DeleteKarpetnya bagus #gagalfokus :))
ReplyDeleteKalau di rumahku susah dikasi karpet, yg ada pasti kotor krn makanan, cemilan, ketumpahan minum hahaha
Kalau Maxy abis main udah bisa disuruh mberesin mainan sendiri, meski masih mud-mud'an. Kalau gak mau aku hukum, abis mainannya kuberesin lalu kuumpetin. Eh, tapi Maxy mainannya gak sebanyak Aim sih, dia mainin apa aja yg dia temukan di rumah, kardus, peralatan makan, dll.
Yang bikin rumahku jadi kapal pecah 2 Mas Ihwan, jadi tambah berantakan. Eh, mainan si Aim masih utuh2 ya kayaknya. Mainan anakku pada protol semua, baru 2 hari dah dibikin rusak ama mereka :(
ReplyDeleteSalam kenal.. makasih infonya..
ReplyDeleteSaat memasukin mainannya dengan ngelempar mungkin dedek Aiman sambil membatin, "Ah, seharunya aku kan bagian main aja, mama papa bagian yang beres-beres" hehe
ReplyDeletehello... salam kenal ya.... :)
ReplyDeletehahaha masalah rapihin mainan emang selalu jadi kendala ya. kalo andrew dulu sih lumayan rajin beresin mainan, tapi si emma nih males banget beresin nya. udah diajak beresin bareng tetep suka males. akhirnya keluar jurus anceman. kalo mainan gak diberesin dan dibiarin berserakan, bakal kita buang. huahahaha :P
Gak jauh beda ma Asma. Tapi dia sekarang udah bisa rapikan mainannya sendiri. :D
ReplyDeletecalon istri aja ane blom punya, apalagi anak hehe
ReplyDeletetapi tipsnya bagus mas, bisa dicoba suatu saat nanti :)
Karena anakku sukanya nyanyi, jadi tiap ngajak rapiin mainan adalah dengan menyanyi. Kebetulan kemarin nemu 1 lagu asik, "clean up-clean up" di youtube.
ReplyDeleteAmbil mainan dan masukin satu2 sambil nyanyi. :)
Bagus mas tipsnya, mendidik anak dari hal sederhana disekitarnya. mengajari bagaimana caranya bertanggung jawab itu bagus bngt
ReplyDeleteWah bermanfaat sekali tipsnya.. kebetulan saya juga punya balita cowo dan hampir gak pernah liat rumah rapi hehehehe
ReplyDeleteMemberikan contoh yang baik kayaknya paling efektif untuk mengajak anak merapikan mainan dan apabila tidak mau jangan di paksa denga keras untuk menjaga mentalitas anak :)
ReplyDelete