Mendung menggelayut di langit kota Batu sore
itu, jalan raya yang kami lewati basah oleh air hujan yang baru saja reda.
Tampaknya hujan masih akan turun lagi namun tak menyurutkan niat kami untuk
menuju Alun-Alun Kota Batu. Sebelumnya kami sudah beristirahat sejenak di
Kampung Lumbung Batu, sebuah boutique
hotel di kawasan Beji, Batu.
Alun-Alun Kota Batu yang Cantik
Alun-Alun Kota Batu seperti tak pernah sepi
dari pengunjung, apalagi di saat weekend
seperti ini. Masih sore hari saja jumlah kendaraan bermotor terutama sepeda
motor sudah memenuhi area parkir yang berada di sebelah selatan. Lama tak
berkunjung ke sini, ternyata wajah Alun-Alun Kota Batu sudah mengalami beberapa
perubahan.
Yang paling mencolok adalah tulisan Alun-Alun
Kota Wisata Batu di belakang air mancur yang berada di pojok Selatan. Tulisan
itu seakan menjadi ucapan selamat datang bagi para wisatawan yang datang dari
arah Malang. Beberapa pengunjung tampak sedang duduk-duduk di tepian air
mancur, pengunjung yang baru datang langsung berfoto di depan tulisan berwarna orange tersebut. Kami pun melakukan hal
serupa, biar tidak dibilang HOAX katanya.
Aim pun langsung senang ketika melihat arena play ground yang berada di belakang air
mancur. Setelah melepas sepatu kece miliknya, dia pun segera berlarian menuju salah satu
wahana permainan perosotan. Arena play
ground di Alun-Alun Kota Batu ini cukup luas sehingga mampu mengakomodasi
pengunjung anak-anak sehingga mereka tidak perlu mengantri lama. Sepertinya
beberapa wahananya juga baru diganti, terlihat dari kondisinya yang masih bagus
dan mulus.
Aiman memang paling suka bermain perosotan, dia
terlihat bersemangat sekali mencoba semua wahana. Hanya saja saat mencoba
perosotan yang sudut kemiringannya agak curam dia ketakutan dan tak mau
mencobanya lagi.
Perubahan lainnya pembangunan toilet baru yang
lokasinya tak jauh dari arena play ground.
Semula toilet di Alun-Alun Batu Malang terletak di pojok utara, berupa bangunan
berbentuk buah apel dan strawberry raksasa. Mungkin atas pertimbangan bahwa dua
buah itu merupakan ikon kota Batu makanya sekarang dibangun toilet baru di
dekat play ground.
Menikmati View Kota Batu dari Bianglala
Puas bermain perosotan, kami mengajak Aiman
menaiki wahana bianglala (ferish wheel)
yang menjadi salah satu icon Alun-Alun Kota Batu. Untuk naik wahana kincir
angin raksasa ini kita hanya perlu membayar tiket sebesar Rp.3000 saja, untuk
anak di atas 3 tahun sudah diwajibkan bayar juga. Antrian pengunjung yang ingin
menaiki wahana bianglala tidak begitu ramai sore itu, hanya butuh antri sepuluh
menit kami sudah mendapatkan giliran naik.
Bianglala Alun-Alun Kota Batu memiliki 18 bilik
dengan warna merah, kuning dan hijau, setiap bilik bisa dinaiki maximal 4 orang
dewasa. Kami mendapatkan bilik warna hijau. Saat masuk ke dalam bilik harus agak
cepat karena bianglala masih terus berputar walau pelan. Saran saya bagi yang
membawa anak-anak, sebaiknya digendong saat masuk agar lebih mudah dan aman.
Aiman duduk bersama saya sementara Mama Ivon
duduk sendirian. Perlahan bilik hijau itupun naik. Semakin lama semakin ke atas
hingga bilik kami mencapai setengah putaran. Mama Ivon yang semula bisa
tersenyum manis saat saya potret mulai sedikit panik, dia memang agak parno
naik bianglala. Aiman yang berada di pangkuan saya juga sebelas-dua belas, dia
memeluk saya denga erat. Aiman memang takut jika berada di ruangan tertutup
yang bergerak, setiap kali nge-mall atau nginap di hotel dia pasti parno jika
diajak naik lift. Oalah Nak kok ada-ada aja.
Sambil berusaha menenangkan Aiman, saya
berusaha mengambil gambar dari puncak bianglala. Biasanya sih Mama Ivon yang
dapat tugas memotret jika kami travelling,
tapi berhubung dia lagi parno ya nggak bisa. Untungnya saya tetap bisa
mengambil beberapa gambar dengan lumayan bagus, versi saya sih. Berikut
pemandangan yang bisa kita lihat jika berada di puncak bianglala Alun-Alun Kota
Batu.
Tampak view
kota Batu dengan langitnya yang mendung, lalu juga penampakan pusat Alun-Alun
Kota Batu berupa air mancur dengan tiga buah apel di puncaknya. Tak ketinggalan
juga Plaza Batu dan Masjid Agung An-Nuur Batu yang berada di sebelah utara.
Tips agar bisa menikmati view Kota
Batu yang indah ini adalah tetaplah
tenang saat berada di dalam bilik bianglala. Tak perlu panik atau takut
jatuh sebab Pemkot Batu pastinya sudah merawat bianglala dengan baik dan
menerapkan standart keamanan yang maksimal untuk para pengunjung.
Oh iya, bianglala Alun-Alun Kota Batu yang
megah ini akan berubah menjadi cantik dan indah saat di malam hari. Mengapa
begitu? Karena di setiap ruas bianglala telah dipasangi lampu hias yang
berwarna-warni. Begitu dramatis melihat roda raksasa yang berputar dengan
sinarnya yang berpendar indah di langit Kota Batu yang gelap. Tapi sayang waktu
itu saya tak sempat memotretnya sebab sudah keburu pulang. Selain itu juga di
sudut-sudut yang lain kita melihat patung-patung lampion yang berwarna-warni,
seperti halnya di Taman Lampion yang terdapat di Batu Night Spectaculer. Lain kali
kami akan kembali ke sini dan memotretnya untuk Anda.
Itulah cerita staycation Keluarga Biru di Alun-Alun Kota Batu yang cantik. Saya
berikan penghormatan bagi Bapak Edy Rumpoko, selaku Walikota Batu yang telah
menyulap alun-alun yang dulu jelek dan tak terawat menjadi alun-alun kota yang
cantik dengan fasilitasnya yang lengkap, sehingga tak heran jika Alun-Alun Kota
Batu menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang murah meriah di Kota
Batu.
Cakeeeep alun-alunnya
ReplyDeleteRamah anak banget, buat wisata keluarga ya. Mudah2an semua fasumnya terawat dan terjaga kebersihannya
Kalau aku ke Malang, ajak kesini ya.
Naik bianglala menjelang senja pasti cakep banget deh viewnya ya
Iya tak heran jika Alun-Alun Batu ini selalu ramai pengunjungnya Mbak.
DeleteSiip, nanti naik bianglala bareng he3
Cuman 3000 aja nih pak buat naik kinciran gedhe itu? Aduh kebelet ke sana nih. Selama ini cuman lewat aja kalo dari rumah mau ke malang
ReplyDeleteIya murah kok, sayang banget kok nggak mampir. Misal saya mudik lewat Batu pasti ngasonya di sini mulu he3
Deleteseneng banget baca postingan ini. seneng lihat tenpatnya, seneng lihat poto keluarga kalian. smg trs sehat ya aim n papa mamanya...
ReplyDeleteAamiin, makasih. Doa yang sama buat keluarga Mbak Wiwik.
DeleteWah.. asyiknya.. Batu makin keren aja ya..
ReplyDeleteBetul, semakin hari semakin keren.
DeleteAlun-alunnya bagus dan bersih ya mas. Jogja kapan punya taman dan alun2 kayak gitu ya.
ReplyDeleteIya ya setiap kali ke Yogya semua taman udah penuh dengan penjual he3, semoga pihak Keraton atau yang berwewenang mau membenahinya sehingga Yogya makin menarik.
DeleteWawww...pengin banget naik bianglala. Udah berapa puluh tahun ya ga naik bianglala hihihii... maunya ntar begitu ada kesempatan naik, itu adalah waktu naik London Eyes. aamiin kan doooonggg... ;)
ReplyDeleteNaik bianglala ini sekalian aku nostalgia masa kecil Mbak, dulu nyebutnya jinontro. naiknya kalo pas ada pasar malam aja.
DeleteTerakhir ke Batu pas kuliah. Yg paling diinget patung apel itu, cuma belum ada bianglalanya. Kapan2 klo mudik ke Sby pengen banget ke Malang dan Batu ah.... mugo-mugoooooo jembar rejekine aamiin :D
ReplyDeleteAamiin, mugo-mugo bisa mudik pas lebaran nanti Pril. Naik kereta aja enak he3
Deletecakep ya alun-alunnya,, kok maret 2015 lalu belum lihat ya?
ReplyDeleteAah masa sih Mbak? Dulu pas ke Batu hanya ke Jatim Park 2 aja? Kalo iya, wajar sih sebab Alun-Alun Batu lokasinya masih di utara.
Deletebagus ya mas liat pemandangan kota malang dari atas kincir,
ReplyDeletesy belom pernah mampir ke kota batu :(
Aku biasanya cuma lewat aja kalo di sini. Ke sini pun gak pernah foto-foto. Sepertinya makin bagus juga nih alun-alun. Lebih bagus dari di Malang. ;D
ReplyDeletebeberapa kali ke alun-alun belum pernah naik ke bianglala, kayak gimana gitu. ntar deh, kalau pas sudah ada .. mau naik bianglala hehe
ReplyDeletemudah-mudahan tahun ini ada rezeki main ke Malang
ReplyDeleteHi mas...salam kenal. Iiih...saya pengen banget ke Malang. Semoga ada rejeki dan kesempatan bisa ke Malang.
ReplyDeleteAku bolak balik lewat sini mas, tapi belum pernah mampir..
ReplyDeleteWah, tambah kece ya Mas, kota Batu. Aku betah banget di Malang dan Batu, kapan ya bisa kesana lagi..
ReplyDeletewih alun-alun batu, mantap banget malang mah wkwk, jadi kangen kesana deh :)
ReplyDeletesemoga bisa cepet balik kesana lagi, amiin
ReplyDeletewah liburan sama keluarga itu emng sngt menghangatkan ya
ReplyDeleteDari dulu pengen ke Batu gak pernah kesampaian, abis lebarn naik semeru tadinya mau mampir eh tiket kretanya mepet banget jadi cancel :(
ReplyDeleteNext wajib diagendain kesini, kota batu yang katanya Bandunngya jawatimur
Malang emg bikin kangen, kapan ya bisa kesini lagi
ReplyDelete