Melakukan traveling bersama balita itu memiliki tantangan tersendiri, perjalanan menjadi semakin berwarna namun di sisi lain membutuhkan persiapan matang agar traveling tetap menyenangkan. Nah kali ini Keluarga Biru ingin berbagi cerita persiapan traveling bersama balita yang selama ini kami lakukan jika melakukan traveling bersama Aiman.
Kebiasaan mudik
ke Blitar sebulan sekali menuntut kami untuk belajar bagaimana mempersiapkan
traveling yang nyaman meski membawa balita. Aiman sudah kami ajak mudik ke
Blitar sejak dia berusia tiga bulan dengan menaiki motor atau bus. Mulai dari
masa menyusui dimana tidak banyak barang yang harus kami bawa, masa MPASI yang
mengharuskan kami membawa bahan makanan dan peralatan MPASI yang banyak hingga
sekarang usianya tiga tahun yang sudah cukup berkurang barang bawaannya.
Biasanya jika
sudah di Blitar kami tidak berdiam diri di rumah, Mama Ivon selalu memiliki ide
untuk mengunjungi objek-objek wisata menarik di Blitar dan sekitarnya. Pertengahan
tahun yang lalu Keluarga Biru juga sempat melakukan traveling tiga kota di Jawa
Tengah yaitu Yogyakarta-Solo-Semarang dan di akhir tahun kembali melakukan
perjalanan ke Solo dan Yogya karena Mbah Kinah wafat.
Memang sih bila
dibandingkan dengan family traveller yang lebih senior, jam terbang kami masih
sangat jauh. Namun tak ada salahnya saya berbagi persiapan traveling bersama
balita yang selama ini kami lakukan. Untuk berbagi ilmu tidak harus menunggu
menjadi expert kan?
Persiapan Traveling Bersama Balita
Barang-barang yang
harus dipersiapkan ketika akan melakukan traveling bersama balita sebenarnya sama
kok dengan orang dewasa, hanya saja ada tambahan baik itu jenis maupun
jumlahnya.
- Pakaian
Untuk pakaianbalita yang akan dibawa tentunya disesuaikan dengan tempat/medan yang akan kita
kunjungi. Kalau menurut saya, usahakan membawa celana panjang berbahan yang
kuat namun tetap nyaman agar mampu melindungi kaki si kecil dari hawa dingin
maupun resiko cedera ketika jatuh. Aiman itu termasuk anak yang aktif, kalau
sudah berada di tempat yang seru buatnya maka dia akan berlarian kesana kemari
ingin mengeksplorasi semuanya. Nah dengan memakai celana panjang berbahan kuat
seperti jeans saya tidak khawatir lagi jika misalnya dia terjatuh, palingan
hanya linu dikit tidak sampai lecet atau terluka.
Untuk baju
saya lebih memilih kaus berbahan katun yang mampu menyerap keringat dan nyaman
di kulit. Anak kecil kan biasanya lebih banyak berkeringat daripada orang
dewasa. Kecuali kalau kita mau ke kondangan yang jauh sekalian traveling maka
bawa juga baju casual atau batik sarimbit keluarga.
Jika di tempat
wisata yang kita kunjungi ada agenda untuk berenang atau sekedar main air
misalnya di waterboom atau pantai maka jangan lupa membawa baju renang atau
baju ganti buat berenang.
- Peralatan Balita
Peralatan
balita itu terdiri dari peralatan mandi dan setelah mandi. Tidak perlu dibawa
komplit, bawa yang penting-penting saja. Misalnya untuk peralatan mandi cukup
bawa sabun 2 ini 1 yang bisa dipakai untuk mandi dan keramas. Kalau kita harus
menginap dan balita Anda sudah terbiasa menggosok gigi jangan lupa bawakan juga
sikat gigi dan pasta giginya. Kalau peralatan setelah mandi seperti minyak
telon dan bedak. Sisiran pakai sisir orang tua saja.
Pampers dan tissue
basah jangan sampai ketinggalan, terutama jika balita Anda masih belum lulus
toiet training. Jumlah pampers yang dibawa tergantung lamanya kita traveling.
Kalau sekiranya di tempat tujuan kita jauh dari toko ada baiknya bawa
persediaan lebih. Tisue basah berguna jika balita pup di tengah jalan sementara
tidak ada toilet umum di jalan atau ketika buah hati kita muntah karena mabuk
perjalanan. Alhamdulillah Aiman nggak seperti saya yang suka mabuk perjalanan.
Mungkin karena Aiman nurun Mama Ivon atau sejak kecil sudah terbiasa menempuh
perjalanan jauh.
Agar traveling
semakin nyaman jangan lupa bawa printilan balita seperti selendang, topi, jaket
atau tas kecil. Aiman itu lagi senang-senangnya bawa tas sendiri jadi kami
tidak lupa menyiapkannya. Topi selain untuk melindungi dari panas/dingin juga
bisa buat bergaya saat narsis di objek wisata. Untuk alas kaki tergantung
kenyamanan si kecil, tapi kalau perjalanannya jauh usahakan memakai sepatu yang
perlindungannya lebih maksimal daripada sandal.
- Obat-obatan
Yang namanya
sakit atau cidera bisa datang kapan dan dimana saja, apalagi saat traveling
yang membutuhkan stamina yang kuat atau ada rintangan di tengah jalan. Kalau
kami yang selalu dibawa adalah obat penurun panas, obat diare dan obat anti
memar.
Dulu ketika
Aiman belum ketauan kalau mengidap fimosis dan belum sunat, dia kalau kecapekan
sedikit bisa panas demand an diare sehingga obat penurun panas dan diare tidak
pernah lupa kami bawa. Kalau sekarang setelah sunat Alhamdulillah Aiman tidak
sering panas lagi. Obat anti memar buat jaga-jaga kalau misalnya Aiman jatuh
atau kepalanya kejedot sesuatu.
Buat balita Anda
tentunya Anda sendiri yang mengerti dan tahu obat apa yang harus dibawa, kan
setiap anak punya riwayat kesehatan yang berbeda-beda. Misalnya jika buah hati
Anda memiliki riwayat asma maka jangan lupa bawa obat asma atau alat nebulizer
agar saat asmanya kambuh bisa segera tertolong. Kalau buah hati Anda sehat-sehat
saja, obat penurun panas sudah cukup.
- Makanan dan Minuman
Kalau buat
kami makanan dan minuman ini harus ada, misalnya ketika kami melakukan
traveling ke Jawa Tengah naik kereta api. Aiman termasuk anak yang suka minum
air putih jadi kalau kemana-mana kami selalu membawa botol minuman. Pernah kami
mengalami drama saat di Semarang dimana persediaan air putih kami habis dan
Aiman menangis-nangis kehausan, dia menolak diberi minuman selain air putih.
Pas zaman
Aiman masih MPASI dulu perbekalan kami saat mudik ke Blitar sangat banyak,
maklum tempat tinggal Mama Ivon berada di desa yang terpencil yang jauh dari
pasar. Biar efisien waktunya, kami membawa makanan MPASI seperti buah dan bubur
dari Malang. Alhamdulillah masa-masa ribet itu sudah terlewati, kini cemilan
untuk Aiman lebih praktis. Kalau di tengah perjalanan habis bisa beli di toko
atau minimarket.
- Mainan
Dunia anak itu
dunia bermain dan biasanya mereka akan cepat sekali merasa bosan, nah agar
perjalanan tetap menyenangkan jangan lupa bawa satu atau dua mainan
kesukaannya. Saat ke Jawa Tengah dulu, Aiman lagi suka-sukanya main
mobil-mobilan jadi mau nggak mau kami harus membawakannya di tas kecil. Kalau
sekarang dia lagi suka dengan mainan binatang tapi untungnya level kesukaannya
nggak seekstrim pada mobil-mobilan.
Mainan yang
dibawa juga bisa disesuaikan dengan objek yang akan kita kunjungi, kalau ke
pantai bisa membawa ban pelampung atau permainan bermain pasir pasti buah hati
kita akan semakin menikmati acara travelingnya.
Itulah sharing
Keluarga Biru tentang persiapan traveling bersama balita. Yang tidak kalah
penting dari persiapan barang-barang yang akan dibawa, persiapan mental balita.
Katakan kepada buah hati bahwa kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan
agar dia bisa rileks dan menikmati perjalanan. Kalau ada drama-drama dikit
nggak apa-apalah, namanya juga traveling bersama balita. Semoga bermanfaat dan
selamat menikmati liburan Anda bersama buah hati tercinta.
Bentar lagi kalau travelling ma dua bayi, beda juga lho yg disiapin :D
ReplyDeleteAku paling jauh setelah ada dua bayi, palingan ke Bogor, blm berani lbh jauh hehe
Kalo menurutku nambah di jumlah aja, kalo beda kelaminnya ya nambah jenis juga. Atau kamu aja yang tulis kalo bawa dua bayi gimana persiapannya Pril :D
DeleteYang paling penting tu mainan kalo aku. Soalnya kalo di jalan dia bosen n bete, bisa pucink pala berbi kalo pas mainannya lupa. Hehe
ReplyDeleteApa mainan kesukaan jagoannya Mbak Diba?
DeleteHai aiman,, bootsnya lucuuu.. #gagal paham.. Kl aiman ama papa aim udah kompak banget,pasti aman kl travelling bareng.. Hehehehhee
ReplyDeleteNaksir bootsnya ya Onty Ima? :D
DeleteKompak semuanya jauh lebih baik Mbak he3
Hai aiman,, bootsnya lucuuu.. #gagal paham.. Kl aiman ama papa aim udah kompak banget,pasti aman kl travelling bareng.. Hehehehhee
ReplyDeleteIni ayahnya hafal bgt ya printilan balita..obat2an nih yg aq kadang lupa nyiapin
ReplyDeleteGimana nggak hafal lha belakangan ini urusan nyiapin perlengkapan Aiman saya yang handle :D
DeleteMoga next trip ga lupa lagi Mbak Dian.
Bawa anak balita memang kudu persiapan matang demi kenyamanannya ya :)
ReplyDeleteIya betul sekali, kalo Mbak Rien mah pasti jauh lebih expert untuk hal ini :-)
DeleteMainan tu emang kadang males bawanya menuh2in tempat tapi sudah twrbukti bisa diandalkan saat keadaan genting hehehhe....
ReplyDeleteHehehe buat anak-anak dimanapun dan kapanpun penginnya bermain jadi kita harus mengalah rempong bawainnya.
DeleteJadi kepengen ikutan nih Mas..hahaa
ReplyDeleteBikin juga Mbak he3
DeleteHahaha, pantesan kalo ke mana-mana selalu bawa tas besar banget. Apalagi pas habis pulang dari Blitar dan mampir ke rumahku, tasnya gedhe plus buanyak. :D
ReplyDeleteAhahaha iyo emang isinya buanyak, apalagi kalo di Blitar panen rambutan atau blimbing bisa nambang kardusan juga :D
DeleteHahaha, pokok jo lali jatahku :p
DeleteHai Mas, salam kenal ya. Aku udah masukin Keluarga Biru ke list nya. Kita tukeran link yu:)
ReplyDeleteHai Mbak salam kenal balik. Makasih udah dimasukkan list bersama para blogger femes itu. Oke ntar aku bikin page baru buat nampilin link teman-teman blogger.
Deletetas untuk anak2 ada sendiri yg berisi perlengkapan mereka, kalo sama anak2 harus sediap sedia terutama obat2annya, saya pernah lupa gak bawa obat2an alfi, akhirnya pusing sendiri nyari2 apotik pas d daerah orang
ReplyDeleteasyikkk... jadi inspirasi buat nanti, hehe. poin penting, jangan lupa bawa tongsis :D
ReplyDeletewah.. suka suka suka artikel ini. kebetulan baru punya dede bayi jadinya banyak yang bisa dipersiapkan.
ReplyDeletewaah lengkap ^^ Mbak, kalo suka nulis segala hal seputar rumah tangga spt ini, monggo ikutan nulis di RM :)
ReplyDeleteKalo dari fotonya sih kita bisa tauu, peralatan balita paling penting : Tongsis :D
ReplyDeleteKadang banyak orang tua yang menganggap membawa balita dalam traveling meribetkan, padahal tidak.
ReplyDeleteWah terimakasih banyak tips nya kak
ReplyDeletemantavv kak
ReplyDelete