Menjadi orang
tua adalah sebuah sekolah kehidupan yang akan dijalani bagi yang sudah menikah.
Mungkin sekolah ini akan berakhir kelak ketika anak-anak sudah menikah atau
mungkin baru berakhir setelah kita sudah tiada. Itulah sebabnya menjadi orang
tua itu adalah sebuah proses belajar yang berkelanjutan. Kita bisa belajar
langsung dengan anak-anak kita atau melalui orang tua lainnya.
Nah kali ini
Papa Ihwan mau belajar bareng 3 Papa Muda yang keren dan sayang kepada
anak-anaknya. Mereka ini sama kayak saya, berusia muda (uhuk, jangan protes)
dan memiliki satu atau dua anak. Mereka adalah Papa Priyo, Papa Ancha dan Papa Dani.
Papa Priyo
adalah seorang guru SMK di Yogyakarta dengan 2 anak yaitu Fahrian Ramadhan
Firdausy (3 tahun) dan Alfaiz Nadhirama Ayodya (11 bulan). Yang kedua Papa
Ancha, seorang karyawan kantoran yang menetap di Depok dan harus menjalani LDR
dengan Fatih (2 tahun) yang tinggal bersama mamanya di Surabaya. Yang terakhir
Papa Dani, seorang pekerja kantoran di Jakarta dengan anak berusia 4 tahun yang
biasa dipanggil A.
Saya mengajukan
5 pertanyaan yang sama kepada mereka bertiga. Pertanyaannya seputar keluarga
dan bagaimana mereka menjalankan peran mereka sebagai ayah. Ya udah tanpa
basa-basi lagi berikut hasil belajar bareng saya bersama 3 Papa Muda.
Perubahan apa yang Anda rasakan setelah menjadi Papa Muda?
Papa Priyo: Saya merasa jadi lebih
sibuk, nggak bisa keluyuran lagi. Kalau hanya punya istri kan bisa urus diri
sendiri, tapi kalau baby kan harus kita jagain dengan baik. Saya harus bisa
membagi waktu untuk bekerja dan keluarga dengan baik.
Papa Ancha: Saya merasa menjadi lebih
lengkap. Sekarang saya punya anak, tanggung jawab semakin berat tetapi saya
menikmatinya.
Papa Dani: Perubahan apa yang saya
rasakan setelah menjadi seorang ayah? Saya jadi merasa harus lebih jujur dalam
kehidupan. Bukan sebelumnya nggak jujur ya. Prinsip yang saya mau terapkan
adalah anak harus jadi orang yang jujur. Karena itu nggak boleh ada
ketidakjujuran dalam hubungan saya dengan dia. Jadi saya selalu keep in mind
kalau segala yang saya katakan dan lakukan harus bisa saya ceritakan ke anak.
Kalo soal lebih sempurna atau lebih semangat kerja otomatis sih :D
What about me?
Ketika mendapat
kepastian jika Mama Ivon hamil Aiman dulu saya merasa mendapatkan anugerah dari
Allah, terlebih setelah Aiman lahir rasanya saya masih tidak percaya akhirnya
menjadi seorang ayah setelah sekian lamanya menjomblo. Kehadiran Aiman
menyempurnakan kehidupan saya.
Saya merasakan
juga apa yang dialami Papa Priyo, masih harus belajar untuk membagi waktu untuk
pekerjaan, sosialisasi dan keluarga. Saya masih suka nyambi chit-chat di wasap tentang
dunia blog saat bersama keluarga dan itu kadang diprotes sama Mama Ivon bahkan
Aiman pernah ngumpetin hape saya saking sebelnya mungkin hehehe.
Apa arti keluarga bagi Anda?
Papa Priyo: Keluarga itu pengabdian,
cinta dan dedikasi. Apa yang kita lakukan untuk keluarga, karena itu tujuan utam
kita di dunia. Kesuksesan dalam keluarga lebih berarti daripada kesuksesan
karir. Kita kerja toh untuk keluarga, bukan sebaliknya. Keluarga menjadi alasan
utama kita bekerja kan? Mencari pekerjaan baru lebih mudah disbanding mencari
keluarga baru.
Papa Ancha: Family is everything for
me. Family is always come first.
Papa Dani: Keluarga bagi saya adalah
dunia. I live because and for them. :D
What about me?
Saya sepakat
dengan 3 Papa Muda di atas, setelah menikah dan punya anak maka saya hidup dan
berkarya demi keluarga. Mereka adalah sumber inspirasi dan spirit saya.
Menurut Anda, Papa Muda yang keren itu seperti apa sih?
Papa Priyo: Sebenarnya tidak ada
istilah keren dan tidak keren. Menurut saya sih Papa Muda nggak boleh sekedar
jadi tamu dalam urusan mendidik anak, justru ayah harus selalu ada dalam setiap
tahap perkembangan anak. Ayah harus terlibat dalam pengasuhan dan mencetak
mental mereka.
Papa Ancha: Papa Muda yang keren itu
yang bisa mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Dia tau benar mana batasannya,
batasan yang saya maksud adalah tugas dan tanggung jawabnya itu. Mau ikut
terlibat dalam merawat anak dan keluarga, termasuk mengurus rumah.
Papa Dani: Papa muda yang keren itu
yang ikut terlibat dalam proses tumbuh kembang anaknya. Bukan hanya hadir
secara fisik, tapi juga secara mental. Bukan cuma cari duit, tapi juga
memberikan kedekatan dengan anak. Jadi kalo istri harus ke luar kota dua
minggu, papa yang keren akan sigap dan nggak pake panik menjalani hari-hari
dengan anak saja tanpa kehadiran Mama :) Dan tentu saja memberikan teladan yang
baik.
What about me?
Saya harus beri
4 jempol buat 3 Papa Muda ini, mereka adalah Papa Muda yang keren dan kekinian.
Papa Muda yang keren itu bukan yang dandan klimis dan tetep modis walaupun
sudah punya anak (itu bonus sih) tapi yang punya pemikiran yang open minded dan
modern terkait rumah tangga dan pengasuhan anak bahwa urusan domestik rumah
tangga dan anak itu bukan melulu tanggung jawab ibu. Papa Muda yang keren itu
tidak canggung apalagi gengsi ikut membantu urusan rumah seperti masak dan
mencuci, Papa Muda yang keren itu tidak jijik saat harus mengganti popok
anaknya saat pup. Intinya sih Papa Muda yang keren itu harus selalu ada buat
anak istri.
Bagaimana Anda membangun bonding yang bagus dengan anak?
Papa Priyo: Anak lebih mudah mencontoh
perilaku daripada memahami perkataan. Jika anak berbuat salah, selama tidak
membahayakan biarkan dulu. Biarkan mereka mengalami experience lalu kita
tunjukkan cara yang benar, biarkan mereka melihat dan membandingkan hal
tersebut. Dengan begitu, anak bisa memberikan trust ke kita, tidak takut
belajar hal baru dan bisa sharing jika ada yang menurutnya kurang pas.
Anak itu belajar
lewat bermain, jika orang tua mau terlibat dan masuk ke dunia bermainnya, lebih
mudah bagi mereka buat percaya pada teman sepermainan mereka daripada ‘orang
asing’ dalam tahapan belajar mereka.
Anak kecil suka
cari perhatian, butuh didengar, jadi biarkan dulu, jadilah pendengar yang baik,
berikan mereka apresiasi yang bikin mereka senang. Hal itu akan membantu mereka
mengungkapkan ide dan membantu mereka untuk mencontoh sikap mau mendengarkan
orang lain. Anak suka dilibatkan dalam pekerjaan orang dewasa seperti mencuci
motor, memasak, membersihkan rumah. Jika anak tertarik dengan aktivitas kita
maka libatkan saja, beri mereka kepercayaan untuk membantu seperti mengambilkan
gayung, membantu menyapu dll. Dengan begitu anak akan merasa diterima
kehadirannya sehingga nanti dia akan lebih mudah bersosialisasi dengan dunia
baru.
Papa Ancha: Salah satu cara untuk bisa
bonding dengan anak ya ikut terlibat dalam perawatan dan membesarkan anak.
Kalau seperti saya yang jarang ketemu (2 kali sebulan doing) quality time is a
must!
Papa Dani: Membangun bonding dengan
mengajak ngobrol, bercerita dan hadir dalam setiap keseharian anak-anak.
What about me?
Jawaban Papa Priyo
yang melibatkan anak dalam pekerjaan orang dewasa itu nampol saya banget deh. Saya
dulu pernah ngijinin Aiman ikutan nyuci bajunya, awalnya sih saya hepi litany tapi
lama-kelamaan jadi stress karena Aiman seenaknya sendiri, pakaian yang sudah
saya gosok dicampur dengan yang kotor. Akhirnya sejak saat itu saya melarangnya
ikut-ikutan kalau saya lagi ngerjain pekerjaan rumah. Efeknya adalah sekarang
Aiman jadi agak bossy, apa-apa mesti saya. Bahkan ambil minum saja mesti saya
sambil bilang: Aiman lagi liat tivi. Grrrr, jangan ditiru ya Papa Muda pola
asuh saya yang salah ini. *selfkeplak
Adakah sesuatu yang hilang dari dalam diri Anda setelah menjadi seorang Papa Muda?
Papa Priyo: Me time. Setelah menjadi
seorang ayah waktu buat bersosialisasi dan melakukan hobby menjadi berkurang
bahkan hampir tidak ada. Saya harus swift dari kesukaan-kesukaan pribadi ke
anak.
Papa Ancha: Nggak ada yang hilang,
mungkin yang muncul adalah kekhawatiran apakah saya sanggup menjadi ayah yang
baik untuk anak saya.
Papa Dani: Yang hilang dari diri saya
setelah menjadi Papa Muda? Hilang berkonotasi negatif kan ya. Jadi ya saya
tidak merasakan kehilangan apapun. Bahkan bertambah-tambah rasanya yang saya
rasakan. Saya nggak kehilangan me time kok dengan menjadi seorang ayah.
What about me?
Saya dulu (merasa)
sebagai seorang introvert yang terjebak dalam pekerjaan yang mengharuskan saya
berhadapan dengan orang banyak. Setiap kali habis bekerja saya merasa ‘lelah’,
saya harus recharge dengan cara menyendiri di dalam kamar. Sekitar setengah jam
baru saya keluar kamar dan siap menghadapi dunia luar lagi.
Nah setelah
menikah kebiasaan itu nggak bisa lagi saya lakukan, apalagi setelah Aiman ada.
Pulang kerja langsung disambut anak istri jadi nggak sempat recharge lagi. Tapi
saya malah senang karena kehadiran anak dan istri malah ‘menyembuhkan’
introvert saya itu.
Untuk me time
secara nyata memang berkurang sih, kalau sudah di rumah waktu saya full
mendampingi Aiman bermain. Saya sekarang me time lebih ke virtual yaitu ngeblog, bergaul
di sosmed dan grup-grup blogger, paling sering sih ngegrup di wasap.
Whuaa ternyata
menyenangkan sekali belajar bareng 3 Papa Muda ini, saya tidak salah memilih
mereka karena saya mendapatkan banyak sekali ilmu tentang parenting. Saya pun
jadi merasa tidak sendiri neh karena apa yang saya lakukan misal membantu
pekerjaan rumah atau mengasuh anak yang seringkali bikin orang heran bahkan dipandang
tabu oleh masyarakat. Semoga pembaca pun bisa mendapatkan ilmu atau inspirasi
juga dari belajar bareng 3 Papa Muda ini, aamiin.
Huaaaaa. Malu saya mas ternyata kalo ditayangin begini rasanya. Hahaha. Makasih Mas Ihwan untuk kesempatannya. :)
ReplyDeleteWalaupun saya belum menikah, akhirnya bisa mendengarkan cerita pengalaman dari bapak-bapak :D
ReplyDeleteWooooo papa muda yang kece2 nih. Keren juga idenya wawancara sama para papa muda
ReplyDeletejadi ayahnya Juna itu masuk papa muda yang keren, selalu ada buat anak isteri dan ikut campur tangan dalam tumbuh kembang anak... hihihi * :)
ReplyDeleteTernyata ancha itu LDR ya, baru tau..
ReplyDeleteWah jadi pengen cepet jadi papa setelah baca artikel ini. Hehehe
ReplyDeleteWah papah-papah mudah keren, salam dari mamah mudah ya hahaha :D
ReplyDeletepapa ini keren2, aku pernah lho ngajurin ke pak suami untuk baca2 artikel mengenai parenting dari papah2 muda ini, terutama untuk bounding dengan anak
ReplyDeleteKamu merasa jadi Papa muda juga? :D Xixixi
ReplyDeleteJadi papa2 ini mesti ikut terlibat dalam segala hal ttg perkembangan tumbuh nya anak yaa
ReplyDelete