MP-ASI merupakan kependekkan dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Jadi definisi MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang diberikan kepada bayi mulai dari usia 6 hingga 24 bulan atau 2 tahun.
Namun sayangnya masih banyak ibu-ibu yang memberikan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Penyebabnya macam-macam, mungkin sang ibu tidak mempunyai pengetahuan yang benar tentang MP-ASI atau ada intervensi dari pihak luar misalnya ibu, mertua atau anggota keluarga lainnya. Padahal akibat dari pemberian MP-ASI dini ini sangatlah berbahaya bagi bayi.
Oleh karena itulah kali ini Mama Ivon akan berbagi sedikit pengetahuannya tentang MP-ASI yang diambil dari salah satu bukunya tentang MP-ASI yaitu MP-ASI Cinta for Aiman.
I.1. Waktu memperkenalkan MP-ASI
Saat bayi berusia 0-6 bulan, hanya memerlukan ASI saja.
Tidak perlu tambahan lain semisal susu formula maupun makanan. Karena di
rentang usia itu, kandungan gizi dalam ASI sudah mencukupi. Sekaligus makanan
ibu ditunjang dengan makanan sehat dan
bergizi guna mempertahankan kuantitas dan kualitas ASI.
Lantas kapan waktu yang tepat memperkenalkan MP-ASI? Sejak
bayi berusia 6 bulan atau ada pendapat lain mengatakan saat usia bayi 180 hari.
Karena sejak itu kecukupan nutrisi secara bertahap dipenuhi dari makanan selain
ASI, yaitu MP-ASI. Tahapan ini penting untuk melatih keterampilan makan bayi
dan memperkaya pembendaharaan cita rasanya. Serta pola makan dan bergizi dari
MP-ASI ini akan menjamin tubuhnya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
I.2. Tanda bayi siap menerima makanan
Beberapa tanda awal yang dapat digunakan sebagai indicator
untuk melihat kesiapan bayi menerima makanan pendamping ASI.
• Mempunyai
kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.
• Sudah
bisa duduk sendiri
• Menunjukkan
ketertarikan terhadap makanan.
• Lidah
tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
• Memberikan
ekspresi bahagia ketika merasakan tekstur atau cita rasa baru dari
benda/makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
• Mulai
terbiasa pada tekstur dan makanan baru.
• Menggapai
makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
• Memindahkan
sendok dari satu tangan ke tangan lainnya.
• Bila
sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan
menutup mulut rapat-rapat.
Secara fisiologis, lambung bayi juga sudah siap untuk
menerima makanan lain.
I.3. Kendala saat pemberian MP-ASI
Meski bayi sudah siap menerima MP-ASI, namun pada prakteknya
banyak ibu-ibu yang mengalami bebrapa kendala.
• Baru satu
atau dua suapan mulutnya langsung ditutup rapat.
• Tiba-tiba
makanan dimuntahkan.
• Alergi
dengan salah satu bahan MP-ASI
• Kurangnya
dukungan suami atau keluarga ketika memilih MP-ASI buatan senditi atau
homemade.
Dari sekian kendala tersebut, mesti dicari solusinya
masing-masing sehingga proses pemberian MP-ASI bisa berlangsung dengan nyaman
buat ibu dan bayinya juga. Salah satu kendala yang akan diulas, yaitu alergi
bahan MP-ASI. Ada beberapa bayi yang mengalami alergi pada salah satu dari
bahan untuk membuat MP-ASI dan ini perlu diperhatikan oleh ibu.
Gejala alergi yang
timbul segera setelah bayi memakan makanan tertentu, yaitu:
• Gangguan
di saluran pencernaan, seperti muntah, diare, kembung, atau kentut
terus-menerus.
• Masalah
kulit seperti timbulnya rasa gatal, kulit bengkak, atau berbintik merah atau
mengalami ruam kulit.
• Gangguan
pernapasan seperti sesak napas, batuk atau napasnya berbunyi.
Jika bayi mengalami sal satu atau lebih gejala di atas,
hentikan pemberian makanan yang disinyalir menyebabkan alergi.
Untuk mendapatkan resep-resep MP-ASI, ibu-ibu bisa mendapatkannya
melalui buku MP-ASI yang kini makin beragam. Atau join grup atau milis tentang
MPASI di internet. Demikian artikel sharing Mama Ivon tentang MP-ASI semoga
bermanfaat bagi para pembaca.
Aku pernah lihat ada bayi 1 bulan disuapi madu. Itu boleh ga ya, Von?
ReplyDelete