Ketika kita membeli sebuah rumah bekas maka setelah itu ada dua pilihan
yaitu langsung menempati atau merenovasi terlebih dahulu. Tentunya hal ini
tergantung kondisi rumah dan selera kita. Jika kondisinya masih bagus dan
sesuai selera, kita bisa langsung menempatinya. Namun ketika kondisinya kurang
layak huni atau tidak sesuai selera maka renovasi rumah adalah hal mutlak
yang harus kita lakukan.
Setelah sebelumnya Keluarga Biru berbagi cerita tentang bagaimana perjuangan
memiliki rumah impian, kali ini kami akan menceritakan proses yang sekarang
sedang kami jalani yaitu merenovasi rumah. Agar hasilnya sesuai dengan
keinginan kita dan biayanya tidak membengkak maka sebelum kita merenovasi rumah
kita harus melakukan lima langkah sebagai berikut:
1. Tentukan konsep renovasi rumah secara matang
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah
menentukan bagian mana saja yang akan direnovasi, bagaimana desainnya dan
apakah kita akan memanfaatkan kembali material lama ataukah tidak. Bila memang
material lama akan dipergunakan lagi maka pembongkarn harus dilakukan secara
hati-hati agar tidak rusak. Untuk desain
kita bisa menggambarnya sendiri secara sederhana dan mudah dipahami oleh
tukang. Jika ada berlebih bisa juga memakai jasa arsitek. Dengan adanya desain
maka hasil renovasi akan sesuai dengan keinginan kita dan membantu tukang
mengerjakannya lebih cepat.
Adapun renovasi rumah yang kami lakukan
sekarang ini termasuk renovasi yang cukup besar karena harus memperbaiki bagian
utama yaitu atap. Seperti kami tulis di artikel sebelumnya bahwa kondisi atap
rumah bekas yang kami beli sudah sangat rusak, gentingnya banyak yang pecah dan
asbesnya bocor. Selain itu juga kami menambah ketinggian atap agar lebih indah
dilihat. Lalu kami juga mengganti pintu serta jendela yang sudah keropos,
melakukan pemasangan keramik serta mengubah letak pintu pagar.
2. Tentukan bahan bangunan dan kualitas material bangunan yang akan digunakan
Semua orang tentu ingin rumahnya dibangun
dengan bahan bangunan dengan kualitas yang tinggi. Tapi kita juga harus
realistis dengan kemampuan kita. Jika dana terbatas maka tidak ada salah bila
kita menggunakan bahan berkualitas sedang atau bekas. Jika kita cermat dan
pandai memilih, kita bisa menemukan barang bekas namun berkualitas baik.
Penggunaan bahan-bahan berkualitas sedang
misalnya untuk keramik lantai, kayu-kayu, kusen atau cat interior. Keramik yang
dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun
menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib
menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagian fondasi
rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap. Dapat dibayangkan
bila pada bagian tadi terjadi kebocoran atau rusak, tentu kita harus membongkar
lagi yang berarti perlu mengeluarkan uang lagi. Untuk cat eksterior juga
disarankan menggunakan kualitas baik karena bagian luar rumah biasanya terkena
hujan, teriknya matahari atau udara lembab.
Rajin-rajinlah melakukan survey ke beberapa toko bahan bangunan untuk melakukan perbandingan
harga. Kalau kami lebih memilih berbelanja di supermarket bahan bangunan yang
ada di Malang yaitu di Depo Bangunan Malang yang berada di Singosari. Meski
jaraknya lumayan jauh namun kami bela-belain belanja ke sana karena selain
lebih banyak pilihan, harganya juga lebih murah.
3. Menghilangkan satu bagian pekerjaan renovasi rumah
Yang dimaksud disini adalah kita tidak
melakukan satu bagian pekerjaan, sehingga waktu yang digunakan lebih cepat dan
dapat menghemat biaya. Misalnya : tembok tanpa diplester yang dapat membuat
tembok tampak alami atau mengecat tanpa diplamur.
4. Pemilihan cara pembayaran
Cara pembayaran tukang umumnya terbagi dua,
yaitu borongan dan harian. Bila memang kita sudah pasti apa yang akan
direnovasi dan kita sudah mengetahui konsep renovasi rumah secara matang, maka
lebih baik kita menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi
kita belum jelas kita dapat membayar tukang secara harian.
Menurut kami ada kelebihan dan kekurangan dari
dua cara di atas. Untuk borongan, kelebihannya adalah kita tidak perlu repot
memberikan makan dan rokok, cukup snack dan minuman. Lalu jika waktu pengerjaannya
molor kita tidak perlu tambah biaya lagi. Kekurangan dari borongan biasanya
tukang berusaha menyelesaikan proyek secepat mungkin sehingga hasil kadang kurang
maksimal, lalu ada juga tukang yang kurang efisien alias boros menggunakan
bahan material.
Sedangkan jika harian kelebihannya adalah
tukang tidak punya target waktu sehingga bekerja tidak terburu-buru dan hasil
maksimal. Tapi hal ini bisa menjadi boomerang juga buat kita bila tukang
sengaja mengulur-ngulur waktu pengerjaannya yang berakibat pada membengkaknya
biaya tukang. Jika mempekerjakan tukang secara harian maka kita harus
mengalokasikan dana untuk konsumsi harian mereka juga.
Untuk harga upah tukang/pekerja terbaru tahun
2015 bisa didownload di sini.
5. Pilih waktu yang tepat untuk renovasi rumah
Renovasi rumah sebaiknya jangan dilakukan saat
musim hujan, karena pada musim ini tukang yang mengerjakan dapat menemui
kesulitan. Selain itu, untuk bagian yang berada di luar yang sedang direnovasi
menjadi sulit kering dan bahkan bisa menjadi rusak.
Itulah lima langkah renovasi rumah yang efisien ala Keluarga Biru. Kami
sendiri sampai saat ini sudah melakukan tiga tahap renovasi. Inginnya sih
sekali renovasi bisa langsung selesai namun karena keterbatasan dana maka harus
kami cicil pengerjaannya. Renovasi rumah tidak hanya menuntut biaya yang tinggi
namun juga kesabaran kita. Jujur saja, seringkali kami merasa sumpek melihat
rumah yang tidak kunjung selesai. Adakalanya juga rasa capek menyergap di hati
namun kami berusaha untuk tetap semangat dan menganggap bahwa ini semua adalah
proses yang harus kami jalani untuk mewujudkan rumah impian kami. Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rejeki kepada kami sehingga renovasi rumah kami itu bisa
lekas selesai dan bisa segera ditempati, aamiin.
Sedikit tambahan dari saya.
ReplyDeleteJangan pernah berpikir bahwa merenovasi rumah lebih murah daripada membangun dari nol. Ada banyak hal yang tersembunyi dan tak terhitung di awal perencanaan yang biasanya membuat pembiayaan membengkak. Apalagi jika kita merenovasi rumah yang tidak kita ketahui detail konstruksinya.
Di sinilah guna dokumen gambar seperti gambar kerja atau IMB sebagai acuan dalam perencanaan. Di sini juga peranan perencana bisa membantu untuk mensiasati renovasi dan atau pengembangan rumah Anda.
Terimakasih Mas Ranu atas tambahannya. Memang bener banget, terasa deh di renovasi rumah kami ini betapa kami harus banyak penyesuaian dengan kontruksi rumah lama ini dan berimbas pada biaya ;-D
Deletebener kuwi karena merenovasi berarti mbongkar yang ada, terus ngreka dari bentuk lama ke bentuk baru biasane malah butuhe iso luwih okeh
ReplyDeleteYa memang udah jadi konsekuensi dari pilihan kami Yo biar rumahe bisa ditempati.
DeleteItu juga konsekuensi kalo sering liat2 desain rumah di internet, jadi pingin ngerubah terus .. hehehe :D
ReplyDeleteAhahaha bener Mas, bikin ga ada puasnya.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemua memang perlu direncanakan agar sesuai kebutuhan,
ReplyDeletethanks, artikelnya sip :D