|
Berfoto bersama admin dan senior Malang Kuliner |
Di setiap kota pasti memiliki grup kuliner
yang menyediakan berbagai macam informasi kuliner khas kota yang bersangkutan.
Nah di Malang ada sebuah grup kuliner kota
Malang yang saat ini sedang naik daun yaitu Malang Kuliner. Grup yang didirikan oleh Ary Gembong ini diperuntukkan bagi
sesama penikmat kuliner ala Malang yang mau berbagi (sharing) pengalaman kulinernya. Selain itu juga para pelaku
bisnis kuliner juga boleh berpromosi di sini.
Pada tanggal 1 February 2015 grup Malang
Kuliner mengadakan acara gathering di De Pans untuk merayakan ulang tahunnya
yang keenam. Yang istimewa di acara Gathering Malang Kuliner kali ini adalah
setiap peserta akan diberi kesempatan untuk tester makanan dari tiap vendor
yang berpartisipasi. Kebetulan Mama Ivon merupakan anggota Malang Kuliner dan
berpartisipasi juga sebagai vendor di acara ini, adapun tester yang dibawa
adalah Klapetart Enju.
|
Mama Ivon dan tester Klapetart Enju |
Acara Gathering MaKul (Malang Kuliner)
dimulai pukul 10.00 WIB dengan digawangi Dhidiet Pramono, salah satu anggota
Makul yang juga merupakan presenter di televisi lokal, Malang TV. Sesi pertama
tentu saja adalah icip-icip makanan dari para vendor. Mama Ivon mendapat
giliran yang kedua sehingga masih bisa membawa banyak makanan untuk dicoba.
Alhamdulillah di sesi kedua itu Klapetart Enju yang dibawanya sudah hampir
habis lho.
|
MC Dhidiet membuka acara Gathering Malang Kuliner |
Sesi kedua adalah sharing dari para anggota tentang manfaat grup Malang Kuliner bagi
usaha kulinernya. Dari semua vendor, pengalaman Mbak Amik Dwi Kustanti yang
paling menarik. Bersama sang suami, dia membuat makanan yang unik yaitu sate
jamur. Awal mula membuat sate jamur adalah dari coba-coba, kemudian Mbak Amik
bercerita kepada teman kantornya. Si teman kantor awalnya mencibir dengan
makanan buatan Mbak Amik yang nyeleneh tersebut. Tak disangka, si teman malah
jatuh cinta saat mencobanya kemudian mengorder satu porsi. Karena puas dengan
rasanya, si teman lalu memposting foto sate jamur buatan Mbak Amik di grup
Malang Kuliner. Dari situlah order sate jamur berdatangan kepada Mbak Amik.
|
Mbak Amik sharing tentang Sate Jamur |
Sesi ketiga diisi dengan pengenalan para admin
Malang Kuliner. Di antara grup-grup kuliner di Malang, grup Makul termasuk
sangat disiplin dalam mengatur aktivitas anggotanya. Salah satu aturan itu
misalnya para vendor hanya boleh mempromosikan produk kulinernya pada hari
Sabtu dan Minggu saja. Suka duka telah dialami oleh tujuh admin Makul, yang
paling sering adalah dikatain admin kejam karena sering menghapus postingan
para anggota yang melanggar aturan. Hal ini perlu dilakukan demi kenyamanan
semua anggota Malang Kuliner.
|
Para admin Malang Kuliner |
Sesi keempat adalah talkshow tentang bisnis
kuliner. Yang menjadi pembicara adalah Mas Ary Gembong dan Bapak Sabirin Wardhana,
owner De Pans. Bapak Sabirin
menuturkan tentang pentingnya membuat nama/merk dagang yang menjual. Ibarat
orang tua yang memberi nama yang terbaik buat anaknya, maka pelaku bisnis
kuliner haruslah kreatif dan inovatif dalam memberi nama produknya. Nama yang
unik dan earcathcing tentu akan lebih
menarik dan diingat oleh para konsumen.
|
Pak Sabirin, owner De Pans sedang berbagi ilmu bisnis kuliner |
Sesi terakhir adalah makan siang dimana para
peserta diberi sajian-sajian andalan di De Pans. Bagi Mama Ivon, acara
Gathering Malang Kuliner ini sangat bermanfaat karena bisa menimba ilmu dari
para senior di bisnis kuliner yang telah sukses, ajang promosi produk Dapur
Ivonie, bertemu muka dengan para anggota dan konsumen yang selama ini hanya
berjumpa lewat dunia maya saja.
|
Mama Ivon dan seorang peserta yang tertarik dengan Klapetart Enju |
|
Para peserta Gathering Malang Kuliner 2015 |
|
Mama dan para peserta lainnya, kasihan Aim udah bosen n ngantuk tuh :P |
|
Mama Ivon dan senior Makul |
|
Yuk pulaang, Aim udah ngantuk Ma :D |
Sukses buat Malang Kuliner, semoga ke depannya
makin jaya dan membawa manfaat bagi perkembangan dunia kuliner di Malang,
aamiin.
Makaan makaaaaan :D
ReplyDeleteselain makan juga menimba ilmu tentang bisnis dunia kuliner Yan :-)
DeleteAsyik banget ya ada komunitas ini, bisa ikut memajukan bisnis kuliner para membernya. Sayang banget jauuuhhh.... pengin juga nih nyoba klappie nya Mama Ivon
ReplyDeleteMasa di Semarang nggak ada Mbak Uniek?
DeleteYa kalo gitu main-main gih ke Malang, nggak usah jauh-jauh ke Jerman. Di belakang rumahku ada pohon cemara yang tumbuh di pinggiran makam :D
Aku mau kalau diajakin makan ginian. Kripik tempe sanan. Kayaknya Kuliner Malang semakin melebar ya ... saingan ama BDG :)
ReplyDeleteMakan kripik tempe Mbak? Ayoo deh.
DeleteIya, buatku Malang dan Bandung itu kayak saudara kembar. Dari aspek geografis sama, dingin dan sejuk. Kalau dari segi kreatifitas, saya akui Bandung selangkah lebih maju. Tapi saya yakin jika warga Malang lebih lepas dalam berkreasi maka tidak akan kalah dengan Bandung :-)
waahh belum sempat menjajal kuliner malang semuanyaaaa.. *_*
ReplyDeleteSEmoga ada kesempatan lagi main ke Malang n kita bisa kopdar ya Mbak :D
DeleteSaya juga tergabung di Malang Kuliner, tapi masih kurang aktif. moga-moga pas pertemuan kedua, saya bisa ikut :)
ReplyDelete