Setiap wanita pasti menyukai tanaman hias, tak terkecuali Mama Ivon.
Sewaktu masih tinggal di rumah keluarga besar saya, Mama Ivon sudah gemar
menanam beberapa tanaman hias seperti bunga mawar, pucuk merah, bougenvil,
euphorbia dan lain-lain. Kami biasanya membeli tanaman hias di Pasar Kembang
Splendid, Malang. Kalau sudah berada di sana, Mama Ivon pasti sueneeng banget
karena banyak sekali pilihan tanaman hiasnya. Nanti pas pulang giliran saya
yang sueneep karena dompet kami langsung menipis he he he.
Sudah rahasia umum kalau harga tanaman hias itu terbilang mahal. Banyak
faktor yang membuat harganya mahal yaitu dari segi perawatannya yang agak susah
trus juga para pedagang di Splendid itu mendapatkan tanaman hias dari luar kota
yaitu Batu. Dulu kami pernah sih mencoba membeli langsung tanaman hias di Toko Bunga Batu yang berada di sepanjang Jl. Raya Selecta namun ternyata harganya masih beti alias
beda tipis dengan di Malang.
Lalu suatu ketika Mama Ivon mendapatkan informasi dari salah satu
temannya yaitu Mak Astri yang baru saja memborong tanaman hias di Grosir Bunga Batu Malang,
letaknya di belakang Hotel Purnama, Batu. Mak Astri mendapatkan harga yang
murah sekali karena membeli langsung di petani tanaman hias. Tentu saja Mama
Ivon langsung nodong saya untuk mengantarkan ke sana saat liburan.
Baca juga: Mandi Air Panas di Cangar, Batu
Baca juga: Mandi Air Panas di Cangar, Batu
Sesuai dengan wangsit dari Mak Astri bahwa petani jual tanaman hias yang murah di Malang Batu itu berada di belakang Hotel Purnama maka kami pun segera mencari lokasi yang dimaksud. Hotel Purnama letaknya juga di Jl. Raya Selecta namun berada di sebelah utara para penjual tanaman hias yang ada di pinggiran jalan yang dulu kami datangi. Kami bertanya pada seorang tukang parkir dimana bisa membeli tanaman hias yang murah di belakang Hotel Purnama, kata si bapak coba saja masuk di gang-gang yang ada di sepanjang jalan Raya Selecta itu.
Maka perburuan tanaman hias itu pun dimulai, kami mulai memasuki satu
per satu gang-gang di sepanjang Jl. Raya Selecta. Memang benar apa kata bapak
tukang parkir tersebut, banyak toko bunga di Batu yang berada di dalam gang-gang kecil itu. Kami lihat ada tanaman-tanaman hias beraneka jenis di depan rumah warga. Mata Mama Ivon langsung
berbinar-binar. Kami terus menyusuri gang itu makin ke dalam makin banyak toko bunga di Batu yang kami temukan. Kalau dibandingkan dengan toko bunga Malang maka di sini jauh lebih lengkap.
“Tapi kata Mak Astri, dia belinya itu di kebun yang luas Pa. Ada jaring-jaring
penutupnya gitu.”
“Sama aja Ma, yang penting kan kita nemu bunga yang Mama inginkan.”
“Kita cari yang di kebun saja, pasti pilihannya lebih banyak. Kalau yang
di gang ini tanamannya kurang variatif.”
Kami lalu keluar dari gang kedua yang kami masuki, untuk menuju gang
selanjutnya. Gang yang kami masuki kali ini merupakan gang yang paling dekat
dengan Hotel Purnama. Kami menyusuri gang tersebut sampai agak jauh namun kebun
bunga yang Mama Ivon maksud tidak kunjung kami temukan.
“Coba kita belok ke sini, kayaknya di depan sana ada kebun yang luas,”
usul saya seraya membelokkan motor ke sebelah kanan.
Benar dugaan saya, ketika kami sampai di pertigaan kami melihat kebun
yang lumayan luas di setiap rumah penduduk. Saya belokkan motor ke kiri dan mengikuti
jalan paving yang agak menurun dan kami makin takjub saat melihat hamparan
kebun dengan berbagai macam tanaman hias yang beraneka bentuk dan warna. Mama
Ivon berseru senang, apalagi setelah melihat sebuah kebun yang ditutupi
jaring-jaring.
“Ini pasti yang dimaksud Mak Astri!”
Saya memarkir motor di depan salah satu kebun. Mama Ivon langsung
melihat-lihat tanaman hias yang ditata rapi di sana. Sambil menggendong Aim
saya lalu menyusulnya.
Baca juga: ADA APA AJA DI JATIM PARK 3?
Baca juga: ADA APA AJA DI JATIM PARK 3?
Saya merasa takjub melihat desa bunga ini, pemandangannya begitu indah. Saya membayangkan betapa menyenangkan sekali jika hidup di desa yang dipenuhi dengan tanaman hias dengan bunga-bunganya yang indah. Pasti hati setiap para penduduk di desa ini selalu ceria dan berbunga-bunga. Nggak heran jika desa ini disebut Pusat Tanaman Hias Batu.
“Nggak ada pemiliknya Ma?”
“Iya kok nggak ada orang, trus gimana kita mau beli tanaman-tanaman ini?”
“Eh itu ada nomer teleponnya, coba dihubungi,” saya menunjuk ke sebilah
kayu yang dipaku di pintu masuk jaring-jaring, di situ tertera sebuah nomer
hape.
Sayang setelah kami hubungi beberapa kali nomernya tidak aktif. Dengan
berat hati kami pun meninggalkan kebun itu dan beralih ke kebun yang lain. Tapi
lagi-lagi kami tidak berhasil menemui pemilik setiap kebun yang kami datangi.
“Kita beli di kebun depan rumah-rumah saja, di sana aku lihat tanamannya
juga bervariasi kok.”
Mama Ivon menyetujui usul saya, saya memutar balik motor. Dengan
berjalan pelan-pelan kami melihat setiap tanaman di kebun-kebun milik penduduk
tersebut. Saya menghentikan motor di depan rumah yang terdapat tanaman bambu
air. Kebetulan salah satu tanaman yang ingin kami beli adalah tanaman tersebut.
“Permisi,” ucap saya sambil mengetuk pintu rumah yang bergaya artistik tersebut.
Tak lama keluar seorang gadis belia dari dalam rumah.
“Ada apa Mas?”
“Saya mau beli tanaman bambu airnya, berapa harganya Dik?”
“Tiga ribu Mas.”
Wiih murah banget untuk ukuran tanaman bambu air setinggi itu. Saya
langsung melirik Mama Ivon, dia setuju. Tapi saya iseng menawar harganya.
“Boleh kurang nggak, dua ribu lima ratus, saya mau beli banyak.”
“Oh saya tanya Ibu dulu ya.”
Gadis itu masuk lagi ke dalam rumah. Agak lama juga sih kami
menunggunya. Dia bilang ibunya sedang keluar, dia tadi menanyakan via sms.
“Boleh Mas, dua ribu lima ratus. Mau beli berapa?”
Setelah mengira-ngira panjang pagar yang ingin kami tutupi dengan
tanaman bambu air kami putuskan untuk membeli lima buah.
Karena ibunya masih lama keluar dan gadis itu tidak tahu harga tanaman
yang lain kami lalu beralih ke rumah di sebelahnya.
Di rumah warna hijau ini, tanaman hiasnya lebih bervariasi, mulai dari tanaman hias yang ditanam di luar rumah hingga tanaman hias di dalam rumah. Harganya pun juga murah, ibu penjual tanaman bilang kalau dia biasanya berjualan di pertigaan Jalibar Kepanjen untuk tanaman pucuk merah ukuran kecil dijual seharga Rp.10.000. Tapi karena saya membeli langsung di rumahnya, saya dapat harga Rp.2500 saja.
Kami berdua langsung kalap deh, melihat-lihat tanaman yang lain. Mama
Ivon menemukan tanaman krokot, satu polybag kecil harganya hanya Rp.500. Kami
nggak menawarnya karena sudah murah banget itu.
“Kalau ini tanaman apa namanya Bu?” Tanya saya sambil mengangkat polybag
yang berisi tanaman berdaun merah.
“Itu namanya Palopa. Harganya sepuluh ribu.”
“Nggak boleh kurang tha? Tujuh ribu lima ratus ya?”
“Iya wes.”
Sementara kami memilih-milih tanaman, eh Aiman nggak mau kalah. Dia
nemuin sebatang kayu kecil dan dia pakai untuk mengorek-ngorek polybag tanaman
krokot. Liat tuh Aim keliatan sibuk sendiri. Pas saya foto dia awalnya sok
nggak mau gitu, tapi kemudian malah bergaya merem seperti ini.
Aim sempet rewel pas dia saya angkat dari kebun karena dia main air di kolam
kecil untuk pengairan kebun. Kalau hanya diobok-obok sih nggak apa-apa, ini
malah diusapin ke mukanya kayak orang lagi cuci muka gitu ahahaha kacau deh.
Kami hanya berada di depan rumah hijau itu sekitar setengah jam namun lihatlah
apa yang kami dapatkan?
Kami membeli 5 buah bambu air, 2 pucuk merah, 4 krokot, 2 suplir, 2
palopa dan 6 polybag yang saya nggak tahu apa namanya. Coba tebak berapa uang
yang kami bayarkan ke ibu tersebut? Total Rp.50.000 saja. Obrok yang kami bawa
dari rumah langsung penuh dengan tanaman hias. Itu pun masih ditambah satu
kresek besar yang saya taruh di depan. Lihat tuh Mama Ivon keliatan hepi banget
udah ngeborong tanaman hias incarannya.
Itulah cerita kami saat berburu tanaman hias murah meriah di Batu. Bagi
Anda yang hoby berkebun tanaman hias silakan dibuktikan sendiri dengan datang
ke Desa Sidomulyo/Punten. Petunjuknya adalah jika dari arah selatan (Alun-Alun
Batu) cari gang yang paling dekat dengan Hotel Purnama. Setelah nemuin gangnya
masuk sekitar 1 meter lalu belok kanan, ikuti saja jalan kecil itu nanti akan menemukan
desa yang dipenuhi dengan toko bunga Batu yang menjual beraneka tanaman hias yang indah dan menyejukkan
mata. Meski harganya sudah murah namun jika Anda iseng-iseng nawar boleh saja,
siapa tahu petaninya mau kasih harga yang lebih murah.
Mampir yuk: Wisata Heritage di Malang Batu
Mampir yuk: Wisata Heritage di Malang Batu
tanaman hiasnya bagus-bagus ya :)
ReplyDeleteIya Mbak, Mbak pasti langsung pengin borong kalau udah di sana sebab harganya juga murah.
DeleteKalau kirim ke jember berapa mbk
DeleteMurah banget Wan, Kalau di Malang memang bunganya lebih bervariari karena hawa dingin. Jadi kangen Malang :)
ReplyDeleteIya murah bingiit kalau anak gaul jaman sekarang bilang :D
DeleteSemoga kangennya lekas terobati ya Mbak, aamiin.
Terima kasih sudah diantarin, nabung lagi dan anterin ke sana ya :
ReplyDelete^_^
Sama-sama Ma, Papa juga makasih udah mempercantik rumah kita dengan tanaman hias :-)
Deletecantik-cantik banget tanamannya, bapak ibuku bertangan dingin merawat tanaman mas ihawan, anaknya kok kayak aku hihihi...punya tanaman wafat mulu :D
ReplyDeleteWekekeke Mbak Dewi nggak sendirian, aku juga gitu Mbak. Dua kali nanam pucuk merah mati mulu, nggak tahu kenapa jadi panas tanganku padahal dulu pernah nanem stroberi sampe berbuah-buah lho.
DeleteHuaaaa jadi ingeet, dulu waktu di Surabaya aku koleksi kaktus. Sering bela2in naik motor sendirian ke Batu cuma buat ngeborong kaktus :) Suka kalap kalo ke sana, hehehehe...
ReplyDeleteWiih salut aku kamu naik motor Surabaya-Batu PP hanya demi ngeborong kaktus. Aku aja Malang-Pasuruan rasanya udah capek banget Dee. Kamu dulu beli kaktusnya di daerah mana?
Deleteaaa, bagus2 banget buunganya bikin seger mata.
ReplyDeleteAyo-ayo Mbak diborong bunganya biar matanya seger selalu :D
DeleteDi belakang hotel purnama yak..
ReplyDeleteBaiklah..
Iya Mbak, semoga nggak nyasar ya.
Deletepengalaman yang menarik mas, ternyata di Batu, desa punten banyak tanaman hias, jadi pengen kesana, di Batu dingin, hihi...
ReplyDeleteMas suka tanaman hias juga tha? Batu sekarang nggak begitu dingin kok.
DeleteBagus-bagus ya tanaman hiasnya. Itu yang merah-merah daunnya mirip daun bayam. Namanya apa, Wan? Kayaknya bagus kalau dipakai untuk menutup lahan kosong. Tapi kalau iklim di Jakarta, cocok ga ya nanem itu? Batu kan dingin :D
ReplyDeleteNaah itu dia Mbak, penjualnya itu lagi keluar yang melayani kami putrinya, dia nggak tahu nama-nama bunganya :-))
DeleteKayaknya cocok-cocok saja Mbak sebab masih termasuk tumbuhan tropis, rajin-rajin disiram aja.
Malang-Batu jauh nggak sih Wan? mau banget ke sini, apalagi kalo jadi nanti datang ke sana sama ibuk, wah kesukaan ibuk banget ini.
ReplyDeleteDekeet kok Yan, kalau lancer sekitar 30 menitan. Kalau pas weekend rame jadi macet bisa 1 jam. Ayo diajak ibundanya sekalian pasti seneng banget :D
DeleteSaya seringg ke hotel purnama krn ada area pancing tp malah ga tau di belakangnya ada harta karun. Mau tanya, itu 'gang yg paling dekat purnama' itu gang setelah atau sebelum hotel purnama? Maturnuwun
ReplyDeleteKalau dari Alun-Alun Batu (arah selatan) sebelum Hotel Purnama Mbak.
DeleteSalam kenal, orang Batu or Malang juga kah?
Dari malang. Baru mau blajar ngurusi taman. Pasti trial n error. Jadi modalnya kudu murah hehe. Trims infonya
ReplyDeletesaya nyari wijaya kusuma, kantil putih yang sudah berbunga...yang punya hrap hub.08569995015
ReplyDeletemaaf mau nanya itu kalo bawa mobil, parkirnya di mana ya mas
ReplyDeletethanks
Bisa dibawa masuk asal mobilnya nggak besar, sebagai patokan ada mobil pick-up milik petani yang keluar masuk gang ini.
Deletekemaren nyoba ke selecta
Deletebelum ketemu mas, anak2 keburu rewel maklum pasukannya ada 4 anak kecil :), jadi balik lagi deh ke malang
:), oia apa yg ada gapura patung bunganya itu ya
Mas ada nomer hp org yg jual gk ua., mawar harga berapapn dsana..pgn borong
ReplyDeletemas bisa grosir ndak,,,
ReplyDeleteBunga jempiring merah ada ?
ReplyDeleteSiang mas,, saya bisa dibantu alamatnya kah?
ReplyDeleteKira" didaerah mana ya mas?
Ada tanaman kitolod?
ReplyDeleteMas..minta alamt jlasnya dmna?
ReplyDeleteYang merah diatas bunga apa mohon info nya ?
ReplyDeleteInfo nya ke email aa.cheche48@yahoo.com
ReplyDeletePingin cari kaktus di malang yg bener2 langsung dari "petani" nya ada nggak ya..
ReplyDeleteBisa minta nomer Wa min
ReplyDeleteKalau kirim ke jember berapa mbk
ReplyDelete