Siang itu seperti biasa saya
bekerja melayani para mahasiswa di bagian sirkulasi, agar tidak bosan saya
menyalakan windows media player. Saya lalu memilih folder musik dan langsung
control A semua video musik yang ada di sub folder dangdut he he he. Iya saya
memang suka dengerin lagu dangdut, terutama yang kekinian kayak lagunya Ayu
Ting-Ting, Siti Badriah, Duo Anggrek dan lain-lain. Sebenarnya ngak sengaja
sih, gara-gara temen kerja yang suka dangdut ngopy semua filenya di situ saya
akhirnya jadi ketularan deh. *ngeles
Nah kemarin itu dia ngopy
beberapa lagu baru, salah satunya adalah lagunya Armada yang berjudul Pergi
Pagi Pulang Pagi. Sebenarnya single ini sudah diluncurkan tahun 2014 tapi kok
saya nggak tahu ya, padahal saya menyukai lagu-lagunya Armada.
Lagu Pergi Pagi Pulang Pagi ini
bercerita tentang seorang ungkapan hati seorang suami/ayah yang rela bekerja untuk
mengais rezeki dari pagi hingga pagi lagi demi keluarga tercinta.
Video klipnya digarap sangat
bagus dan inspiratif sekali. Di video klip ada tiga tokoh utama yaitu seorang
sopir taksi, satpam dan tukang sampah. Bapak sopir taksi bekerja keras demi memberi
kejutan di hari ulang tahun istri tercinta yang lumpuh, satpam muda bekerja
sambilan sebagai badut joged demi buah hati tercinta sedangkan mas tukang
sampah kerja keras siang malam menyapu jalanan di ibukota demi istrinya di
desa.
Kisahnya sangat menyentuh sekali,
dia menit-menit pertama saya langsung tersentuh dan trenyuh melihat perjuangan
tiga tokoh utamanya. Si bapak sopir taksi yang meski dihimpit kebutuhan ekonomi
namun tetap berusaha jujur ketika ada dompet penumpang yang ketinggalan, satpam
yang rela dikeroyok perampok demi melaksanakan tugasnya dan tukang sampah yang
tampak kepayahan bekerja siang malam.
Lagu ini memang pantas untuk
didedikasikan kepada para suami dan ayah yang bekerja keras, siang dan malam
demi keluarga tercinta. Sebagai seorang suami dan ayah, perasaan dan curahan
hati saya benar-benar terwakili lewat lagu ini, tsaaah.
Kebahagiaan seorang suami dan
ayah itu tidak muluk-muluk kok, melihat istri dan anak tersenyum bahagia.
Seorang pria akan merasa gagal sebagai seorang suami dan ayah jika tak mampu
membahagiakan keluarganya.
Saya pun jadi teringat mendiang
bapak saya yang bekerja serabutan di Surabaya demi kami yang tinggal di Malang.
Beliau bekerja apa saja, mulai dari menjadi tukang becak, berjualan bendera dan
tiang bendera saat musim agustusan hingga membuat kursi lipat. Yang saya dengar
dari Ibu, mendiang Bapak seringkali tidur di jalanan di atas becak
kesayangannya. Kebiasaannya itulah yang sering membuat kondisi Bapak ngedrop,
sering masuk angin hingga akhirnya terkena angin duduk.
Yaa, saya tidak malu mengakui kalau
bapak saya seorang tukang becak. Beliau rela bekerja apa saja asalkan halal
demi memenuhi kebutuhan kami. Sayang saya tidak mampu membalas semua jasanya
itu karena beliau sudah dipanggil Sang Kuasa ketika saya masih duduk di kelas dua SMA.
Kini bertambah satu lagu
persembahan saya buat Bapak. Sebelumnya saya punya lagu-lagu yang mewakili
perasaan saya terhadap mendiang Bapak yaitu lagu Ayah milik Rinto Harahap dan
Titip Rindu buat Ayah milik Ebiet G Ade.
Bapak
Andai kau tahu, kerinduan di
hatiku tak pernah tuntas
Jarak yang memisahkan membuat kebersamaan
kita begitu singkat
Dulu ku sering merasa sendiri
Saat ku sedih tak ada suara
beratmu yang membesarkan hatiku
Saat ku menangis tak ada tangan
kekarmu yang menyeka air mataku
Saat ku bertanya akan arti
kehidupan tak ada yang mampu menjawabnya
Namun ku tahu Pak,
Engkau terpaksa bekerja jauh di
luar kota demi kami
Pak, biarlah kerinduan ini tak
pernah tuntas
Semoga kelak Allah mempertemukan
kita kembali di surga-Nya
Aamiin
sumber gambar:
http://sewa-karaoke.com/pergi-pagi-pulang-pagi-armada-video-karaoke-lirik-lagu-indonesia/
Saya ndak punya file musik apapun di laptop, haha. Jadi kalo lagi mau dengerin palingan buka youtube, streaming. Tapi biasanya cuma satu lagu yg diputer berulang ulang, kalo bosen ganti, gitu terus. Jadi,cuma dengerin lagu yg disuka, itu juga rada jarang hahha. Itu puisi buat si bapak kenapa bikin pagi ini mau mewek? *tissue mana tissue*
ReplyDeleteKenapa nggak diunduh saja Mas, biar kuotanya nggak habis buat loading tiap hari. Beda kasus kalau ngenetnya wifi gretongan :P
DeleteIni Mas ada kanebo buat lap ingusnya *eh
di mata saya tukang becak lebih mulia daripada koruptor. Salam untuk ayahandanya.
ReplyDeleteSetuju Mbak.
DeleteAyahanda saya sudah di alam baka, semoga salam Mbak menjadi doa bagi beliau,aamiin.
"Sebagai seorang suami dan ayah, perasaan dan curahan hati saya benar-benar terwakili lewat lagu ini," <----ecieee....terwakili :p haha.. Nyanyi dong Wan :D
ReplyDeleteNtar kalo kita kopdar saya akan nyanyi :P
Deletejadi sedih kalau bicara tentang ayah, ayah buat aku adalah ayah paling is the best .. yang tulus menyayangiku tanpa menuntut apapun ;9 *hikshiks
ReplyDeleteSama Mas, ayah saya juga penyayang n penyabar sekali. Saya dulu nggak pernah dimarahin sama beliau, malah saya yang pernah ngambek sama beliau gara-gara nggak cocok dibeliin celana pramuka :-(
Delete