Sebagai pemilik
usaha kecil berpromosi itu sangat penting, baik itu di dunia nyata maupun maya,
Salah satu jalan untuk berpromosi lewat dunia nyata adalah lewat bazar. Kami
sudah tiga kali ikutan bazar, baik itu membawa nama Mozaik atau pun Dapur Ivonie.
Nah kali ini kami mengikuti bazar yang diadakan oleh Yayasan Dana Sosial
Al-Falah (YDSF) Malang. Bazar yang kami ikuti ini merupakan acara pendukung
peringatan Milad ke 6 YDSF Malang. Adapun acara utamanya adalah Kajian Bersama
Ustadz Wijayanto.
Milad ke 6 YDSF
Malang diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 di Masjid Ahmad Yani yang terletak di
Jl. Kahuripan, Malang. Kajian bersama Ustadz Wijayanto bertempat di dalam
masjid, sedangkan bazarnya di halaman masjid. Sekitar pukul setengah sepuluh
pagi kami sudah tiba di lokasi, waktu itu hampir semua stand bazar sudah terisi
oleh para penjual. Beraneka ragam sekali barang-barang yang dijual antara lain makanan
seperti kue kering dan kue basah, snack, coklat. Lalu ada juga yang menjual
pakaian muslim, hijab, kerajinan dan buku-buku. Untuk berpartisipasi dalam bazar
ini para penjual hanya diminta membayar infaq sebesar Rp.50.000 saja.
Kami pun segera
menata semua barang jualan di atas meja yang telah disediakan panitia. Kue-kue
produksi Dapur Ivonie di sebelah kanan dan buku-buku Mozaik di sebelah kiri. Mama
Ivon membuat tiga macam kue yaitu Puding Coklat, Pie Susu dan Amris (American
Risoles). Sedangkan saya membawa buku-buku Mozaik yang terdiri dari berbagai
macam genre mulai dari novel remaja, kisah inspiratif hingga travelling. Ini
dia penampakan stand Dapur Ivonie dan Mozaik.
Setelah semua
barang tersusun rapi, Mama Ivon standby menjaga meja sedangkan saya mengasuh Aim
yang kami ajak serta pagi itu. Aim yang termasuk aktif itu sama sekali tidak
bisa diam, dia berjalan ke sana kemari, berlarian mengitari halaman masjid.
Sayup-sayup saya mendengar suara MC dari dalam masjid yang membuka acara Milad ke
6 YDSF Malang.
Hari beranjak
siang, acara kajian pun sudah dimulai. Meski sambil mengasuh Aim saya sesekali
mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Wijayanto. Judul kajian siang
itu adalah Berkah dalam Kerja, Sukses dalam Rumah Tangga. Cocok banget
sebenarnya temanya buat kami namun apalah daya saya tak bisa duduk mendengarkan
di dalam masjid. Aim pasti akan bosan duduk di dalam dan jadi rewel,
ujung-ujungnya minta keluar lagi. Nggak apa-apa deh, meski berada di halaman
saya masih bisa menangkap beberapa point kajian tersebut.
Saat Aim minta
menyusu, saya manfaatkan waktu tersebut untuk menengok sebentar ke dalam
masjid. Beberapa gambar berhasil saya abadikan lewat kamera, selain itu juga
saya bisa mendengarkan tanya jawab yang dilakukan oleh Ustadz Wijayanto dengan
para peserta kajian yang mayoritas ibu-ibu.
Point penting yang sempat saya dengar adalah: "Ketika sudah menikah maka suami/istri kita itu tidak otomatis menjadi malaikat/bidadari. Ketika sudah menikah biasanya baru kelihatan kekurangan pasangan kita. Kita tidak bisa mengubah kekurangan pasangan kita, yang bisa kita lakukan adalah bersabar. Fokuslah pada kelebihannya. Bisa jadi kita tidak menyukai yang diberikan Allah namun sesungguhnya itu yang terbaik untuk kita."
Salah satu pertanyaan yang masih saya ingat adalah pertanyaan yang diajukan seorang ibu muda, berikut pertanyaannya:
Salah satu pertanyaan yang masih saya ingat adalah pertanyaan yang diajukan seorang ibu muda, berikut pertanyaannya:
“Saya pernah
membaca dalam sebuah literatur bahwa kewajiban seorang istri itu sebenarnya
hanyalah berhias dan melayani suami, melahirkan dan merawat anak. Sedangkan
urusan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian dan pekerjaan domestic rumah
tangga lainnya menjadi tanggung jawab suami. Lalu bagaimana pendapat ustadz
tentang pembagian tugas suami istri saat ini dimana seorang istri mengerjakan
semua hal yang saya sebutkan di atas?”
Ustadz
Wijayanto kemudian menjawab dengan bijak seperti ini:
“Apa yang Mbak
baca itu memang benar bahwa kewajiban istri hanyalah melayani dan merawat suami
dan anak-anaknya. Sedangkan urusan seperti memasak, mencuci pakaian dan lain-lain
itu sunnah namun jika istri mau mengerjakan maka akan menjadi lading pahala
baginya. Pembagian tugas suami istri dalam Islam sangat fleksibel, jika memang
istri sedang sibuk mengurus anak maka suami hendaknya membantu membereskan
pekerjaan yang lain. Rasulullah sendiri semasa hidupnya juga pernah memasak
bahkan menjahit bajunya sendiri.”
Ustadz
Wijayanto juga membagikan tips yang diberikan Rasulullah kepada putrinya Siti
Fatimah yang merasa kepayahan dengan pekerjaan rumah tangganya. Beliau
menganjurkan Siti Fatimah agar sebelum tidur membaca dzikir berupa kalimat
tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali seperti yang biasanya kita baca
sesudah sholat.
Selepas
mendengar tanya jawab, saya kembali ke stand bazar yang mulai ramai dengan
pengunjung. Aim pun kembali saya asuh sementara Mama Ivon melayani para
pengunjung yang ingin membeli barang-barang jualan kami.
Alhamdulillah
semua kue-kue Dapur Ivonie ludes terjual, Mama Ivon nampak gembira sekali karena
jerih payahnya membuat kue semalam terbayar sudah. Trus buku-buku Mozaik
gimana? Sayang sekali keberuntungan belum berpihak pada saya. Tak nggak apa-apa
lah, saya masih bisa menjualnya secara online.
Untungnya saya
dapat penghibur, sehabis sholat Dhuhur saya berkesempatan untuk foto bareng
Ustadz Wijayanto. Baru kali ini deh ngerasain bisa foto bareng ustadz terkenal
yang selama ini hanya bisa dilihat di televisi. Ngefans berat sih enggak ya namun
saya menyukai gaya berceramah beliau yang humoris namun tetap elegan.
Aaak, mas ihwan aku iriii..aku ngefans beliau sejak zaman kuliah, kan pak ustad jadi pengisi acara tetap di radio yogya...alhamdulillah mkanannya ludes ya, memang kalau bazar begini yang laris makanan..barakallah...
ReplyDeleteSaya tahu pertama kali pas di acara bukan 4 mata, walau seorang ulama tapi banyolan beliau bisa bikin Tukul kena skak.
DeleteIya emang yang paling gampang dijual itu makanan Mbak :D
senengnya bisa foto bareng sama ustadz wijayanto, jadi pengen :)
ReplyDeleteSaya doakan semoga bisa kesampaian foto bareng beliau Mas.
Deletealhamdulillah, makanannya habis,, kalau buku ga habis, masih bisa dijual lain kali, beda dengan makanan..
ReplyDeleteIya bener sekali Mbak Nurien :-)
Deletewah asyik, bisa dapat ilmu jalan-jalan terus bisa buka usaha. hihi jajannya enak ya mas :)
ReplyDeleteIya Sandi, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
DeletePastinya, kalo nggak percaya order aja eaaaa malah promo
Ooh ini bazar yang dimaksud kapan hari itu ya, Wan? Moga rejeki buku-buku Mozaik ada di lain kesempatan ya :)
ReplyDeleteIya Dee, aamiin. Emang susyeh jualan buku itu, mending ngeblog aja deh :-))
DeleteAku selalu salut dengan pengusaha. Mereka memiliki keberanian yg tdk dipunya oleh karyawan.
ReplyDeleteEh itu ada bukunya mba Dee An :D
Bener sekali, jadi pengusaha kudu punya mental baja dan pede nawarin barang dagangan.
DeleteAku pernah ngerasain bantu kerabat jualan, warung sebelah kami ludes jualannya, eh warung kami sepi :D
rasanya down banget :-(
Iya LOve Journey.
alhamdulilah yah kue-kue nya ludes habis
ReplyDeleteIya, makasih atas kunjungannya :-)
Delete