Saat Lebaran
ada yang tidak pernah terlewatkan di setiap rumah di Indonesia, yaitu
keberadaan kue kering. Nastar, Kastengel, Semprit, Lidah Kucing, Putri Salju
adalah beberapa kue kering yang sangat populer. Penyajian kue kering saat
lebaran menurut saya bukan hanya sekedar pemanis belaka. Sajian kue kering di
meja adalah bentuk penghormatan tuan rumah untuk tamu yang datang. Bukankah di
dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk memuliakan para tamu.
Bagi yang
memiliki keahlian membuat kue tentu sangat mudah membuatnya bahkan bisa menjadi
peluang bisnis yang sayang sekali jika dilewatkan gitu saja. Sebelum memasuki
bulan Ramadhan para pembuat kue ini sudah mulai memproduksi kue lebaran. Maka tak
heran jika di toko kue dan supermarket banyak kita temui kue kering meski puasa
baru berjalan beberapa hari.
Alhamdulillah
Mama Ivon termasuk orang yang memiliki keahlian membuat kue, salah satunya
adalah kue kering. Di tahun pertama pernikahan kami dia mulai mencoba membuat
kue lebaran sendiri. Kue kering pertama yang dibuatnya adalah kastangel. Saya
masih ingat, waktu itu dia meminta tolong saya untuk membantunya. Tentu saja
hanya hal-hal mudah saja yang saya bantu yaitu mengolesi mentega cair pada
adonan yang sudah dibentuk trus setelah itu menaburinya dengan irisan keju.
Dari sekedar
membantu itulah saya jadi mengerti kenapa harga kue kering itu lumayan mahal
sebab ternyata membuat kue kering itu membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Ketelatenan
mengoleskan mentega cair dan menaburkan potongan keju. Kesabaran menunggu kuenya
masak dan kesabaran saat hasil ovenannnya tidak seperti harapan, entah
teksturnya terlalu keras atau agak gosong.
Kue kering
bikinan sendiri itu ternyata mendapatkan respon yang bagus dari keluarga,
kerabat dan teman yang bertamu ke rumah kami. Saya sendiri mengakui jika kue
kering bikinan Mama Ivon tidak kalah enak dengan kue-kue kering yang pernah
saya beli saat masih bujang dulu. Dari situlah akhirnya di tahun kedua pernikahan
kami, Mama Ivon memberanikan diri membuka pesanan kue kering lebaran.
Sebagai langkah
awal, Mama Ivon membuat tester kue kering untuk dibagikan kepada pelanggan
Dapur Ivonie dan teman-teman yang tinggal di Malang. Dari tester itu akhirnya
Mama Ivon mendapatkan beberapa pesanan kue kering. Pemesannya beragam, mulai
dari teman kerja saya, kerabat hingga teman di dunia maya. Walaupun jumlah
pesanannya tidak sebanyak pembuat kue professional namun proses pembuatannya
sangat menyita waktu dan tenaga.
Agar terhindar
dari kerugian dan efisiensi bahan, Mama Ivon memberikan minimal order yaitu
minim 3 toples. Isinya beragam, tergantung permintaan pembeli. Ada kue nastar,
kastangel, black kastengel dan praline (coklat karakter). Untuk pengemasannya
juga bisa memilih, mau dikemas di dalam kardus kertas biasa ataukah dikemas lux
dengan wadah terbuat dari kardus tebal dan penutup dari mika.
Untuk pemesan
yang berada di dalam kota Malang kami antarkan langsung ke rumah pembeli,
sedangkan yang berada di luar kota Malang tentu saja lewat jasa kurir. Butuh
pengemasan khusus untuk kue yang dikirim ke luar Malang agar kue kering tetap
utuh hingga sampai di rumah pembeli. Kalaupun ada kerusakkan, maksimal adalah
toplesnya retak. Pengemasan khusus yang kami berikan adalah toples dibungkus
dengan potongan-potongan kertas dan diberi pelapis buble wrap baik itu di dalam
maupun di luar kardus. Alhamdulillah pengemasan khusus itu cukup efektif, kue
keringnya tetap utuh sampai di rumah pembeli.
Nah tahun ini,
Mama Ivon memutuskan untuk tidak menerima orderan kue kering. Sedikit banyak
saya punya andil sih, sebab saya tidak mau Mama Ivon terlalu sibuk melayani pesanan
kue kering hingga sedikit mengabaikan saya dan Aim. Namun meskipun tidak
promosi, tetap saja ada pelanggan yang memesan kue kering di Dapur Ivonie. Menanggapi
hal itu kami jadi serba salah juga, akhirnya saya beri ijin padanya untuk
melayani pesanan tersebut asalkan tidak sampai menyita waktunya buat keluarga.
So, kue kering
apa saja yang sudah Anda siapkan untuk menyambut lebaran nanti?
wah jadi pengennnn :D
ReplyDeletePengin bikin kue sendiri ya Mas? :D
DeleteHarga toplesnya berapa?? Saya juga baru tau kalo ada kue kering namanya semprit. Taunya kastengel, putri salju sama nastar doang. Hebat nih satu keluarga kompak
ReplyDeleteKalau harga toplesnya aja murah Mas, dalemnya yang agak mahal he3
DeleteGugling aja Mas nama semprit biar tau wujudnya. Alhamdulillah, pasti keluarga Mas Hendra lebih kompak.
Aaamiiin.. Maksud saya setoples, hehehe... Sukses terus deh
Deletewahh lucu-lucu kue keringnya, mama Ivon pinter yaa...
ReplyDeleteSelain bentuknya lucu, rasanya juga enak lho *bukanpromo*
DeleteBisa diserbu pas main ke sana. Kapan nih kita bikin kue lagi??? Inget pas mau mixer kue, eh mixernya lepas semua. :p
ReplyDeleteIyo ntar lebaran main ke sini.
DeleteWekekeke ayo latihan lagi sekalian bikin untuk lebaran nanti.
kalau saya beli aja, nggak pernah buat sendiri, sibuk makan kue keringnya aja.... hehehe
ReplyDeleteWekekekeke, kalo di India nama kue keringnya apa saja Mbak?
DeleteIhwan beruntung sekali punya istri seperti Ivon. Bikin kue kering bisa, masak lauk bisa, kue2 ultah bisa, sayur dan gulai2 bisa.....aaaah....aku bisa apa ya??? Bisa makan doang. Bisa pesan2 doang :(
ReplyDeleteLebaran pastinya selalu bikin kue sendiri ya.
Eh iya, justru utk lebaran kurangi orderan ya, kasihan juga bulan puasa, apalagi dikerjakan sendiri (walau kdg dibantu Ihwan). Kasihan Aim. Mamanya bikin kue, papanya nulis2 depan lapto hihihi
Alhamdulillah, iya saya beruntung punya istri yang senang uprek-uprek di dapur. Ah Mbak Rien merendah, tiap orang pasti sudah diberi kelebihan masing-masing. Mbak Rien kan jago nulis, sering menang lomba blog dan prestasi lainnya.
DeleteIya neh, makanya saya minta untuk nggak buka orderan tapi ternyata masih ada aja yang pesen.
Berarti banyak yang kangen kue kering buatan mama ivonne. Salut deh aku pgn bisa masak kue jadinya
ReplyDeleteIya mungkin begitu Mbak. Ayo belajar mulai dari sekarang, nanti pasti suaminya seneng deh punya istri pinter masak n bikin kue.
Deletewah bisa bikin kue juga yaa, istri yang serba bisa tuh :D *jadi ngiri* hehe
ReplyDeletepasti enak tuh kue nya :D kalau saya sih belum mempersiapkan kue apapun, masih ngumpulin dana nya :D
Iya Alhamdulillah bisa Mbak Alya. Semoga dananya lekas terkumpul buat bikin atau beli kue kering lebaran.
DeleteKalo di keluarga kami, kue kering "nggak laku" Wan :) tetap ada sih pas lebaran, tapi biasanya dimakan sama tamu. Menu utamanya tetep pempek beserta temen-temennya. Tapi aku sendiri suka kue nastar, apalagi kalo isiannya banyak dan rasanya enak :D slruppp
ReplyDeleteWah benar-benar pencinta pempek sejati ya, apakah di semua rumah Palembang gitu Yan?
DeleteApalagi kalo tinggal makan ya wekekeke
Wah ku jadi pengen kayak mama ivon ni, kreatip banget, sayangnya kau nda punya oven, wkwkw
ReplyDeleteitu yg coklat dalemnya apa