Rumah Biru, kami menyebutnya
seperti itu karena memang sebagian besar warna catnya adalah biru, warna
favorit kami.
Rumah Biru ini awalnya adalah
milik tetangga saya yang sudah lama tidak ditempati. Suatu ketika Mama Ivon
melihat ada tulisan dijual di jendelanya, karena cocok dengan lokasinya yang
masih berdekatan dengan rumah Ibu saya, maka kami lalu menghubungi tetangga
saya yang sudah pindah tersebut.
Meski sempat melewati proses jual
beli yang sedikit berliku, Alhamdulillah rumah tersebut akhirnya resmi menjadi
milik kami. Dan setelah melakukan renovasi hingga tiga kali akhirnya rumah
tersebut sudah sesuai dengan impian kami selama ini, Rumah Biru.
Berbeda ketika masih tinggal
bersama Ibu, setelah tinggal di Rumah Biru kami sahur hanya berdua saja. Putra
kami, Aiman, tidak ikut bangun sahur karena usianya masih dua setengah tahun
dan tidurnya larut malam. Saat masih di rumah Ibu, kami biasanya sahur bareng
Ibu dan keluarga kakak saya.
Meski hanya berdua namun tidak
mengurangi semangat kami untuk menjalankan ibadah puasa. Apalagi Mama Ivon
diberkahi kemampuan memasak yang cukup handal, dia selalu memasakkan kami
menu-menu yang menggoda selera baik untuk berbuka maupun sahur.
Seperti hari ini, Mama Ivon
beraksi di dapur mungilnya mempersiapkan menu untuk berbuka. Menu yang dia
masak antara lain Udang Saus Tira, Bunga Kol Crispy dan Tumis Baby Kailan.
Untuk takjilnya adalah Es Cincau Hitam Kelapa Muda.
Setelah selesai memasak, Mama
Ivon kemudian membawa semua hasil masakannya ke teras. Lho memangnya mau berbuka di
teras?
Enggak kok, Mama Ivon seorang
food blogger yang biasa menulis hasil eksperimen memasaknya di blog. Dengan
telatennya dia menata hasil masakannya di atas meja kayu. Setelah memberi sedikit
ornament pemanis, Mama Ivon pun memotret hasil masakannya tersebut. Diam-diam
saya memotret aksinya itu dengan kamera hape saya.
Mama Ivon in action :D Berikut ini hasil jepretan Mama Ivon
|
Setengah jam kemudian, adzan
Maghrib pun berkumandang. Mama Ivon mengambilkan Es Cincau Hitam Kelapa Muda
untuk saya dan Aiman. Sambil melihat televisi di ruang keluarga, kami pun
berbuka puasa. Kami bertiga memang sering menghabiskan waktu di ruang keluarga,
entah itu melihat televisi, menemani Aim bermain hingga makan bersama.
Menyuapi Aim dengan Es Cincau buatan Mama Ivon |
Buka puasa berdua ^_^ |
Di bulan Ramadhan ini, saya sendiri
memang lebih suka berbuka di rumah. Banyak sekali alasan mengapa saya lebih
suka berbuka di rumah. Yang pertama tentu
saja ada masakan buatan istri tercinta yang rasa dan kebersihannya yang
terjamin. Yang kedua tidak perlu antri, tahu sendiri kan jika saat puasa begini
hampir semua tempat makan selalu penuh dengan pengunjung yang akan berbuka
bersama. Malah terkadang kita harus booking sehari sebelumnya agar tidak
kehabisan tempat. Yang ketiga suasananya, berbuka puasa di rumah tentu
suasananya lebih hangat dan penuh kekeluargaan.
Selepas berbuka kami lalu
bercengkrama sambil menonton televisi lagi, hal ini tentu tak bisa kita lakukan
jika berbuka di luar. Selesai makan biasanya kita harus cepat-cepat cabut
karena sudah banyak pengunjung lain yang mengantri untuk berbuka.
Adzan Isya’ berkumandang, kami
pun lalu mengambil air wudlu untuk menunaikan ibadah sholat Isya dan Tarawih.
Mengingat Aim yang agak super aktif maka kami putuskan untuk sholat di rumah
saja agar tidak mengganggu kekhusyu’an jamaah lainnya. Kami menjalankan sholat
di ruang tamu karena lebih lapang.
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah karena telah memberikan kesempatan bagi keluarga kecil kami untuk menjalankan
ibadah puasa tahun ini. Apalagi kami baru saja menempati rumah baru kami, makin
terasa berlipat kenikmatan yang diberikan oleh Allah.
Saya pasti akan sangat merindukan
moment kebersamaan kami di Bulan Ramadhan ini karena setelah lebaran nanti saya
akan melaksanakan tugas belajar di Yogyakarta. Atas beberapa pertimbangan, anak
dan istri saya akan tetap tinggal di Malang. Walaupun begitu saya berdoa semoga
tahun depan kami tetap diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah puasa bertiga
di rumah tercinta kami, Rumah Biru, aamiin.
Jadinya Romantis, Niat banget Mama Ivone fotonya. Kalau aku lihat menu makanan gitu nggak sempat foto, langsung lahap aja.
ReplyDeleteeneng Ya Wan, menikmati Rmadhan dirumah sendiri. Semoga berkah kedepannya
Bingiit Mbak, itu mejanya berasal dari kotak kemas yang kami ambil di jalan trus dia permak sendiri *suamimales*
DeleteMama Ivon memang pengin terjun di dunia food fotografi, Alhamdulillah hasil jepretan makanannya banyak disukai temen-temennya di FB.
Aamiin, doa yang sama buat Mbak Zulfa sekeluarga.
Rumahnya nyaman banget, Wan... Suka ngeliat Ivon ngedandanin makanan untuk difoto itu. Manis banget penataannya... Semoga berkah rumah barunya ya... Mudahan bisa mampir ke sana kalo mudik nanti.. Biar bisa ngincipin masakane Ivon.. *tamugaktaumalu.. :D
ReplyDeleteAlhamdulillah, doa yang sama buat rumahmu Dee.
DeleteIya, pernak-pernik fotonya udah banyak banget, tiap bulan selalu diup-date :D
Monggo, mau dimasakkin apa nanti? :D
Sejuk... Bukber (buka berdua) romantis banget :)
ReplyDeleteSebenarnya sih makannya bertiga sama Aim tapi karena dia nggak puasa judulnya Buka Berdua :P
Deleteaku iriiiiii *langsung ke KUA biar bisa buka puasa romantis* Lostfocus
ReplyDeleteSebelum ke KUA cari calonnya dulu dong Mas, apa sudah ada? :D
DeleteSaya doakan semoga disegerakan ya sama Allah, aamiin.
Kapan ya aku nulis yang kayak begini juga... tadinya niatnya tahun ini sudah puasa sama istri hehe. Wan, kudu diagendakan banget kalo ke Malang icip masakan Ivone ya. Ivone yang masak kita yang habisin oke. Deal? deal!
ReplyDeleteAku doakan semoga tahun depan kamu wes bisa berpuasa bareng istri tercinta Yan, aamiin YRA.
DeleteOkesiip, kamu mau dimasakin apa? :P
Ikuuuuuuuuuuuuuut...ikut ngabisin bareng Cek Yan :))
DeleteEs cincau hitam kelapa mudanya -___-
ReplyDeleteSegeeerrr Mas/Mbak :-)
Deletebuka puasa berdua seru tuh jadi romantis :)
ReplyDeleteIya apalagi sama istri he3
DeleteFoodphotography Ivone makin keren :)
ReplyDeleteSemoga berkah dirumah bersama keluarga tercinta ya. Langgeng dan bahagia selalu buat kalian berdua. Aamiin
Makasih Mbak, doa yang sama untuk keluarga dan rumah Mbak Rien.
DeleteUndnag kita nyicipin masakan nya dong mas hahaha #ngarep
ReplyDeleteBoleh Mas, ntar kabar-kabarin aja kalo main ke Malang he3
Delete