Outbound, saya selalu antusias jika
mendengar kata itu. Walaupun saya orangnya pendiam dan kalem kalo tidur namun
saya suka berkompetisi, apalagi jika berkelompok. Menyusun strategi untuk menjatuhkan lawan, bermain penuh intrik
agar menjadi pemenang #FansAbadKejayaan. Aah seru dan menyenangkan karena menaikkan
adrenalin dan menyegarkan pikiran yang penat oleh rutinitas sehari-hari. Pada
tulisan kali ini, saya mau sharing
cerita outbound bersama rekan-rekan kerja saat Raker Perpus UB di Bhakti Alam,
Pasuruan, Jawa Timur.
Acara outbound kami waktu itu
ditangani oleh event organizer Qurrota A’yun yang sudah berpengalaman
meng-handle acara outbound baik untuk sekolah hingga instansi pemerintahan. Yang
menjadi trainer kami waktu itu seorang bapak-bapak yang kocak, lagi-lagi saya
lupa namanya, sebut saja namanya Pak Ali. #BikinBuburMerah
Sebagai foreplay, kami diajak bermain mata dimana kami semua diminta
menghitung dari satu sampai sembilan. Setelah itu kami dikelompokkan
berdasarkan kesamaan angka. Dari permainan angka dilanjutkan lagi hingga kami
terbagi menjadi empat kelompok besar. Disepakati kami memakai nama hewan yaitu
Rajawali, Harimau, Singa dan Gajah. Saya sendiri masuk dalam kelompok Singa
yang terdiri dari saya, Budi, Putro, Very, Tiwik, Bu Emy, Pak Tarmin, Pak Kris
dan Mas Dedi. Disepakati Mas Dedi sebagai ketua kelompok.
Permainan pertama adalah Game
Kognitif, kami diminta menyusun angka satu sampai sembilan dalam Sembilan
kotak. Tantangannya adalah angka yang berurutan tidak boleh ditaruh dalam kotak
yang berdekatan. Susah sekali mengerjakan soal tersebut, meski sudah
diotak-atik tetap saja ada angka berurutan yang berdampingan. Karena kotaknya
sudah terlanjur dicorat-coret akhirnya kami menggambar kotak lagi dibaliknya,
eh tetap aja salah. Grup lainnya juga mengalami hal serupa, sampai pusing deh
jadinya. Akhirnya saat mendekati deadline kelompok Rajawali berhasil menjadi
pemenang.
Permainan kedua adalah mengaitkan
gelang pada kalung rantai. Cara mainnya seperti ini, kalung rantai dimasukkan
di dalam gelang. Setelah itu kalung dipegang dengan ibu jari, telunjuk dan jari
tengah. Barulah kemudian gelang dijatuhkan sampai terkait pada kalung.
Gampang-gampang susah memainkannya, seringkali gelang terjun bebas karena tidak
terkait pada kalung. Saya sudah nyoba berkali-kali tetap aja nggak bisa, emang
lebih gampang mengaitkan hati daripada mengaitkan gelang. *apa sih. Dari empat
grup, hanya grup saya dan grup Rajawali yang berhasil melakukannya.
Setelah puas bermain di dalam
pendopo, Pak Ali mengajak kami keluar untuk melakukan game yang ketiga. Pak Ali waktu itu nggak ngasih tau nama
permainannya, intinya sih tiap grup diminta memindahkan air dari gelas ke
kaleng. Kalau dengar penjelasan singkatnya sih emang gampang banget, Aim juga
bisa melakukannya.
Tantangan dalam game ini adalah gelasnya ditempelin pada sebuah tongkat. Pada
tongkat tersebut sudah diikatkan sekitar 16 tali. Nah kami harus berjalan
sambil menjaga gelas dan tongkat itu tetap berdiri tegak agar airnya tidak
tumpah hingga sampai pada kaleng yang disediakan. Untuk itulah semua anggota
grup harus kompak dalam menarik talinya, nggak boleh ada yang terlalu kencang
atau kendor menarik tali kolor Pak Ali.
Untung Mas Dedi sebagai ketua grup
bisa memberikan instruksi yang tepat, demikian juga dengan kami para anggota
berusaha semaksimal mungkin menjaga keseimbangan agar gelas dan tongkat tetap
berdiri tegak. Lalu setelah mendekati kaleng kami harus berhati-hati ketika
memiringkan gelasnya, keseimbangan harus tetap dijaga agar air di gelas harus
tepat mengalir ke kaleng. Deg-degan bingiitt dah pas moment itu.
Alhamdulillah grup Singa berhasil menyelesaikan game pindah air ini dengan baik. Game ini mengajarkan kepada kami akan pentingnya kerjasama dalam mewujudkan target kelompok.
Alhamdulillah grup Singa berhasil menyelesaikan game pindah air ini dengan baik. Game ini mengajarkan kepada kami akan pentingnya kerjasama dalam mewujudkan target kelompok.
Game berikutnya adalah memindahkan
bola kasti ke keranjang. Lagi-lagi kalau hanya dengar namanya emang gampang.
Kami harus memindahkan bola kasti itu melalui potonga-potongan pipa paralon.
Masing-masing anggota grup diberi satu potongan pipa lalu berbaris sehingga
potongan pipa itu membentuk pipa yang utuh sebagai jalan bolanya.
Tantangan di game kali ini nggak terlalu susah sih, yang penting sambungan pipa jangan sampai terputus. Kalau sampai terputus bola akan jatuh dan harus mengulangi lagi dari awal.
Tantangan di game kali ini nggak terlalu susah sih, yang penting sambungan pipa jangan sampai terputus. Kalau sampai terputus bola akan jatuh dan harus mengulangi lagi dari awal.
Sampailah kami pada game puncak yaitu Blind Game. Pada game ini mata semua anggota ditutup
dengan penutup mata kece. Tantangannya adalah kami disuruh berbaris dan berjalan
mengikuti instruksi dari ketua kelompok yang ada di belakang sendiri. Sebelum
berbaris kami diberikan kode-kode oleh Pak Ali, misalnya jika belok kanan maka
yang ditepuk adalah pundak kanan, demikian juga sebaliknya.
Game ini seru banget karena terjadi
kelucuan akibat ulah Pak Ali yang usil. Kami yang tertutup matanya benar-benar
menggantungkan diri pada masing-masing ketua, udah pasrah deh mau dibawa kemana
hubungan ini, eaaa Armada keleesss. Di saat lagi serius-seriusnya mendengar
instruksi dari sang ketua, Pak Ali dan teman-temannya dengan usilnya memberikan
instruksi yang menyesatkan.
Misalnya Pak Ali mendadak berseru
kalau di depan kami ada got sehingga kami semua jadi panik dan siap-siap
melompat. Padahal sebenarnya di depan kami sama sekali tidak ada got. Keusilan
Pak Ali tak berhenti sampai di situ, beliau tahu-tahu berteriak kalau di depan
kami ada pohon yang lebat yang berduri. Lagi-lagi kami ketipu, dengan
tergopoh-gopoh kami menundukkan badan agar tidak terkena durinya. Padahal
sebenarnya Pak Ali hanya memegang ranting pohon yang dihadangkan di depan kami.
Suara ribut para peserta bercampur dengan suara tawa para ketua dan panitia outbound.
Kami baru menyadari segala kekonyolan kami saat melihat hasil bidikan teman-teman, di sana terlihat bagaimana kami begitu mudahnya dikibuli oleh Pak Ali. Game ini selain seru juga menyadarkan kami bagaimana beratnya hidup yang dijalani oleh saudara-saudara kita yang tuna netra selama ini. Oleh karena itu selayaknya kita berempati kepada mereka.
Semua game telah dilakukan maka
sampailah kami pada pengumuman pemenang. Grup Rajawali akhirnya berhasil
menjadi juara 1 karena paling banyak menyelesaikan game dengan baik. Sedangkan
grup saya yaitu Grup Singa duduk di posisi kedua. Yeaaay, kami tetap senang
meski hanya sebagai runner up. Yang
terpenting dari acara outbound sebenarnya bukan soal kalah atau menang, namun rasa
kebersamaan dan keceriaan yang muncul di antara semua staff. Semua beban
pikiran dan stress langsung sirna manakala kami tertawa terbahak-bahak
melakukan game-game yang seru dan menantang itu.
Bhakti Alam: Wisata Alam dan Perkebunan
Desa Ngembal, Kec.
Tutur Nongkojajar
Kab. Pasuruan, Jawa
Timur
(0341)611606, 085 777
777 991
Foto-foto oleh fotografer Perpus UB.
Baru sekali ini Wan aku ngeliat games yang ngebawa gelas itu. Idenya keren banget ya. Soal penutup mata, paaas banget, aku pribadi cari-cari tapi gak nemu.
ReplyDeleteGame membawa gelas di tongkat ini sering dimainkan kok di outbound Yan. Tadi aku search penutup mata dulu trus langsung nemu di hot list.
DeleteGame membawa gelas di tongkat ini sering dimainkan kok di outbound Yan. Tadi aku search penutup mata dulu trus langsung nemu di hot list.
DeleteOutboundnya mantap pak, udah gitu kayanya seru bangad kalau melihat dari foto-foto dan membaca tulisannya.
ReplyDeletePasti Mas, ini habis nulis saya jadi pengin ngulangi lagi.
DeleteAduh jangan panggil Pak dong, saya masih mas-mas kok :D
*rumpetin uban*
Seru juga. Seperti belajar teamwork gitu, ya? ira
ReplyDeleteIya Mbak bener sekali, pas nulis tadi saya mikir satu kata itu tapi nggak ingat :D
Deletebeberapa game sama seperti game yang pernah saya mainkan beberapa kali. Kebanyakan gamenya sama satu trainer ke trainer yang lain. Sepertinya ilmunya dari satu sumber :)
ReplyDeleteJadi kadang kalau outbound pas sudah pernah memainkannya, jadi malas
Iya San, memang game-game ini sering aku lihat di outbound yang lain. Kalau beda partner mungkin beda tantangan jadi nggak malas lagi.
Deleteseru ya mas, saya aja bacanya ampe ketawa-ketawa sendiri :D
ReplyDeleteseru juga ya permainan nya mas hehehe indah nya kebersamaan saat kita melakukan aktifitas apa pun secara bersama-sama hehehehe
ReplyDeleteaku pernah kesini juga 2 tahun lalu, pas lagi musim melon :)
ReplyDeleteHahahaa...Pak Ali nggemesin nih, usilnya boleh juga. Aku sampe ngikik bayangin kalian merangkak2 menghindari semak duri :)
ReplyDeletePenutup mata kece itu ingat ingat waktu Najin ikutan lomba suapin pepaya. Wajahnya jadi belepotan... Lomba yang banyak bikin ketawa.
ReplyDeleteHaha kebayang kucu game yang pake penutup mata itu :D
ReplyDelete