Satu hal yang paling saya tidak sukai ketika
melakukan travelling adalah mabuk perjalanan. Saya memang sejak kecil selalu
mabuk jika menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan darat seperti bus atau
mobil. Rasa tidak nyaman, kepala pusing, keringat dingin hingga akhirnya muntah
menjadi ujian tersendiri ketika menempuh perjalanan.
Ada kalanya saya bisa menahan mabuk perjalanan
yang mendadak menyerang namun ketika sampai muntah berkali-kali hingga perut
kosong rasanya pengin stop aja perjalanannya. 3 hal yang biasanya menyebabkan
saya mabuk perjalanan antara lain sebagai berikut:
- AC dan Bau Menyengat
Saya termasuk orang yang tidak tahan dengan
kendaraan ber-AC, apalagi jika ditambah dengan bau parfum kendaraan yang
menyengat seperti di mobil pribadi atau AC-nya sudah lama tidak diganti
sehingga baunya bikin mual seperti di bus-bus patas. Haduuh begitu hidung
menghirup dua jenis bau di atas, pasti deh saya secara pelan tapi pasti akan
merasa mual. Saya lebih suka jika AC mobil dimatikan atau naik bus bagong yang
tanpa AC, Insya Allah saya nggak akan mabuk.
- Medan yang Berliku-liku
Ketika pergi takziah ke Jember minggu lalu,
sopir yang kami sewa mengambil rute lewat Lumajang. Tahu sendiri kan medan
menuju Lumajang itu cukup berat, jalan rayanya membelah gunung sehingga
berliku-liku dan tingkungannya tajam. Sebenarnya saat lebaran kemarin saya
pergi ke Lumajang juga dan Alhamdulillah nggak mabuk. Tapi pas ke Jember itu
dari rumah memang sudah masuk angin, ditambah lagi mobilnya ber-AC maka klop
deh, saya sukses mabuk sepanjang perjalanan. Saya muntah berkali-kali hingga
tak ada lagi yang tersisa di perut, kalau diisi air nanti bakalan muntah lagi.
Bener-bener menyiksa, rasanya pengin stop aja.
- Membaca
Penginnya sih mengalihkan rasa trauma terhadap
mabuk dengan membaca buku atau main gadget entah itu blogwalking, fesbukan atau
wasapan. Nah kalau pas kondisi lagi kurang fit, kegiatan membaca itu bisa
membuat saya pusing dan mual, ujung-ujungnya mabuk deh.
Meskipun memiliki kelemahan mabuk perjalanan
namun hal itu tak menghalangi saya melakukan travelling, apalagi jika gretongan
he he he. Maka saya berusaha menjaga stamina, menghindari tiga hal yang menyebabkan
saya mabuk di atas dan melakukan 3 hal untuk mencegah mabuk perjalanan antara
lain:
- Minum Obat Anti Mabuk
Idealnya minum obat anti mabuk 30 menit sebelum
melakukan perjalanan sehingga obat bisa bekerja secara maksimal. Lalu yang juga
banyak orang awam tidak mengetahuinya adalah agar obat anti mabuk lebih
efektif, minumlah saat perut dalam keadaan kosong. Untuk saya yang pemabuk
berat, obat Antimo sudah tidak mempan lagi. Kalaupun terpaksa minum antimo
dosisnya saya tambah. Yang manjur buat saya adalah Dramamine, obatnya kecil
tapi manjur buat mencegah mabuk perjalanan. Kalau pas kepepet nggak nemu obat
mabuk, seperti pas pulang dari Bali dulu saya minum Mixagrip. Obatnya kan bikin
ngantuk sehingga saya pun nggak mabuk perjalanan he he he.
- Naik Kendaraan Alternatif yang Lebih Nyaman
Banyak jalan menuju Roma, kalau naik mobil atau
bus mabuk maka naik saja kendaraan lain yang lebih nyaman seperti kereta api,
pesawat terbang atau motoran jika jaraknya nggak terlalu jauh. Kalau saya tiap
kali pulang kampung ke Blitar naik motor. Selain nggak bikin mabuk juga bisa
berhenti untuk istirahat atau mencoba kuliner di tengah perjalanan.
Alhamdulillah saya tidak pernah mabuk jika naik pesawat terbang dan kereta api,
palingan hanya sedikit pusing.
- Makan Secukupnya
Saya kalau lagi travelling nggak berani makan
sampai kenyang, secukupnya saja. Sebab perut yang penuh apalagi diisi dengan
makanan yang berbumbu keras dan berminyak maka akan mudah sekali merasa mual.
Semua pencegahan sudah dilakukan tapi kok tetap
saja mabuk, gimana tuh? Kalau saya sih melakukan 2 hal di bawah ini untuk
mengatasi mabuk perjalanan:
1. Pakai
Senjata Andalan
Kalau rasa mual dan pusing sudah mulai
menyerang, saya cepat-cepat ambil senjata andalan saya yaitu Minyak Kapak. Saya
akan oleskan di kening, tengkuk dan hidung. Bau minyak kapak yang khas membuat
saya nyaman dan rasa panasnya cukup efektif mengusir rasa mual dan pusing.
2. Ridho
dan Ikhlas
Kalau semua cara pencegahan sudah dilakukan
tapi tetap mabuk ya sudah terima saja nasib sebagai tukang mabuk perjalanan
dengan ridho dan ikhlas. Mau ngamuk-ngamuk ke sopir bus juga percuma. Kalau mau
muntah, nggak usah ditahan. Muntahin aja biar lega, pecahin saja kaca
jendelanya biar ramai wekekeke.
Kalau nggak mabuk bisa deh pose ganteng seperti ini :D |
Itulah sharing tentang serba-serbi mabuk
perjalanan ala Travel Blogger Wannabe. Semoga apa yang saya tuliskan bermanfaat
bagi Anda yang ditakdirkan seperti saya menjadi tukang mabuk perjalanan. Mabuk
perjalanan boleh saja menghantui tapi agenda travelling atau liburan Anda
jangan sampai batal karena hal itu.
Kalo mabuk duit aku mau nadahin muntahnya Wan :))))
ReplyDeleteKalo mabuk duit aku mau nadahin muntahnya Wan :))))
ReplyDeleteKalau saya biasanya Medan yang berliku bikin mabok :|
ReplyDeleteKalo aku biasanya mabok karena bau solar, gatau kenapa. Pokoknya perjalanan darat yang jauh bakal aman asal gak ada bau solar :|
ReplyDeleteAlhamdulillah dari kecil saya tidak pernah menderita gangguan mabuk saat menaiki kendaraan.
ReplyDeleteridho dan ikhlas ini penting banget yaa ujung2 nya hahahaha
ReplyDeleteKalo gw lebih pilih nyetir di bandingkan jadi penumpang
Aku juga gak bisa baca di dalam mobil, bisa mual.
ReplyDeleteSalut sama orang yang gak mabuk kalo lagi jalan. Kesannya tangguh gitu.
Ridho dan ikhlas. Hihihihi....
ReplyDeleteWkwkwkw, kamu ceritanya nyindir aku???? Mending naik motor deh daripada naik bus.
ReplyDelete