Dalam minggu-minggu ini saya
mengalami suatu kejenuhan menulis tentang travelling dan kuliner di blog.
Padahal di memori card kamera kesayangan kami
masih cukup banyak stok foto-foto travelling dan kuliner yang belum saya
jadikan bahan tulisan. Misalnya foto saat kami buka bersama di Simpang Luwe,
merayakan ultah saya di Bara-Bara Café hingga foto ketika kami menemani sahabat
blogger dari Semarang, Mbak Dewi dan Taro mbolang di Jatim Park 2: Batu Secret
Zoo dan Museum Satwa.
Menulis tentang travelling dan
kuliner itu membutuhkan daya ingat, tenaga dan waktu yang cukup banyak bagi
saya. Saya termasuk orang yang pelupa, seringkali saya lupa data-data bahkan
rasa makanan yang pernah kami makan. Kalau hanya sekedar nulis enak dan lezat
sih bisa, tapi saya ingin seperti food blogger handal yang bisa mendeskripsikan
rasa makanan dengan begitu detail dan menggoda. Sewaktu saya menulis pengalaman
kuliner di Semarang, saya bolak-balik bertanya kepada Mama Ivon tentang nama
bahan makanan yang digunakan. Payah memang.
Kalau untuk data-data yang terkait
objek wisata saya masih bisa mengatasinya dengan gugling di internet. Itulah
sebabnya kenapa kalau lagi travelling saya atau Mama Ivon berusaha memotret
sebanyak mungkin agar nanti bisa membantu kami mengembalikan ingatan kami atau
memancing ide bagaimana mengawali tulisan.
Karena proses mengingat-ingat itu
seringkali mengakibatkan waktu menulis tentang travelling dan kuliner menjadi
cukup lama. Ini masih belum termasuk memilih dan mengedit foto, tambah lagi deh
waktunya. Biasanya saya mengecilkan ukuran foto, mengatur gelap-terang dan
tingkat saturation (kemurnian warna) agar foto menjadi lebih menarik lagi saat
ditampilkan di blog. Tak lupa juga membubuhinya dengan watermark agar bila
dicomot orang bisa ketauan. Tapi dua tulisan terbaru saya tentang Lawang Sewu
dan Tokopedia Roadshow Malang kemarin tidak saya kasih watermark karena waktu
saya tidak banyak. Biarinlah kalau ada yang mencomot tanpa menyebutkan
sumbernya, saya ikhlasin saja.
Oh iya, jangan lupa juga kalau
menulis travelling dan kuliner itu juga butuh modal juragan! Kecuali para
travel blogger dan food blogger yang memiliki jam terbang tinggi, seringkali
mereka perjalanan mereka dibiayai atau diundang makan gratis di restoran dan
café mahal.
Kadang saya berpikir, mungkin ada
pembaca yang beranggapan hidup kami enak banget ketika melihat tulisan
travelling dan kuliner kami di blog. Alhamdulillah, kami aamiinkan hal itu.
Padahal sebenarnya kami harus menyisihkan sebagian uang untuk membiayai
travelling kami. Duh ngomongnya udah kayak sering travelling keluar kota atau
propinsi aja. Kebanyakan objek travelling kami masih seputar Jatim aja kok,
paling sering nulis objek wisata kalau pas mudik ke Blitar.
Trus juga soal kuliner, kami juga
nggak sering makan di luar. Palingan hanya satu-dua kali saja dalam sebulan. Kami
masih seperti keluarga pada umumnya, Mama Ivon memasak makanan sehari-hari,
kalau pas tanggal tua atau kepepet masak telur atau mie instan saja. Alhamdulillah
sejak rajin nulis kuliner sehingga cukup dipakai sebagai portofolio, saya
memancing di grup kuliner Malang dan beberapa kali diminta untuk test food
gratis.
Iya dalam hal apapun kita harus
punya target, termasuk ngeblog, ini buat saya pribadi lho. Apalagi saya ingin
serius terjun lebih dalam lagi di dunia professional
blogger yang sangat menggoda ini. Kita harus punya goal setting, misalnya dalam sebulan harus posting berapa kali,
Alexa harus tembus 100 ribu, DA harus melejit ke 50 dan masih banyak lagi
target-target lainnya.
Saya sendiri punya target khusus
untuk blog Keluarga Biru yaitu bisa memberikan value yang lebih kepada pembaca. Saya ingin tulisan saya bisa
menginspirasi orang lain tanpa harus menggurui, mengajak orang lain untuk berpikir
tapi nggak serius-serius amat. Mungkin ini bentuk pelampiasan rasa rindu saya
dengan interaksi yang intens dan dalam ketika ngeblog di MP dulu, saya kangen
dengan tulisan teman-teman saya yang membahas topik-topik tertentu tapi dengan
bahasa yang ringan dan bisa mengajak saya berpikir tentang arti hidup dan
sebagainya. Uhuk-uhuk kesambit apaan saya ini.
Ya udah sekian dulu ngelanturnya. So
bagaimana dengan Anda, apakah ada target-target tertentu yang dikejar saat ini?
Mungkin Anda juga punya tips mengatasi kejenuhan dalam menulis, silakan sharing
juga di sini.
Untu travelling termasuk kuliner memang harus segera ditulis wan, jadi feel nya ada, lebih play full dan gretet karena msh blm move on dari euforia perjalanan. Aku sendiri klo telat nulis, pasti tulisan sedikit hambar, deatil2 lupa. Yukkkk sama2 semangati diri teteup menulis
ReplyDeleteIya bener Mbak, makasih tipsnya. Tapi sering tertunda-tunda karena kesibukan di rumah dan kantor he3
DeleteAku belakangan ini lagi (sok) sibuk banget niih... Ngeblog jadi terbengkalai. Beberapa bahan untuk tulisan numpuk di draft :D
ReplyDeleteSama, jenuh tapi emang males sih kalau aku. bahkan sampe pertengahan bulan saja baru 3 tulisan kalau nggak benar-benar ngejar DL buat disiplin.
ReplyDeleteJenuh sih enggak, paling kalo lagi nggak ngeblog karena memang sedang sempit waktu untuk itu
ReplyDeleteSalut ya buat mas Ihwan dan mama Ivone, kompak terus ooy. Saya ga ada yang bantuin bikin tulisan mas :(. Kalo kecapekan kerja n ga kuat begadang yaaa update blog mundur, dan cuma jadi draft aja. Semogaaa para blogger slalu semangaat yaa
ReplyDeleteduuuh apa kabar saya yah yang masih punya hutang tulisan traveling awal tahun yang bahkan belum sempat di tulis. hahahahaha
ReplyDeleteKejenuhan menulis? Mungkin klo saya bingung bagaimana mengemas konten agar menjadi menarik. Sejak sering blogwalking ke beberapa blogger (beautyblogger, foodblogger, travelblogger, lifestyleblogger dsb) saya jadi punya banyak inspirasi yuk nulis. Saya malah lebih suka baca2 tulisan teman terus saya komentar tulisan mereka. Namun bukan sekadar menulis, wow mantap, keren ,nice post dsb. Klo saya tertarik dengan tulisan seseorang, saya akn komentari cukup panjang. Blogwalking membuat saya tidak bosan dan menjadikan saya memiliki teman2 baru di dunia blogging. Ini yang menjadikan saya semangat menulis Mas. Saya ingin tulisan saya tidak asal2an karena teman2 telah meluangkan waktunya mampir ke blog saya. Saya ingin jika ada yang mampir ke blog saya ada sesuatu yang didapat, waktu mereka tidak sia-sia sekadar untuk membaca atau mengomentari postingan saya.
ReplyDeleteSeperti yang Mas bilang sebelumnya, saya ingin tulisan saya menjadi bermanfaat. Itu saja. Mak saya berusaha banyak membaca. Banyak cari referensi. Banyak riset. Ikut lomba. Makanya saya tidak mau menulis asal2an.
Asal tahu saja, sejak menulis di blog daya imajinasi dan kreativitas saya semakin meningkat.
Salam kenal Mas. Maaf jika komentar saya panjang hehehe :D
setuju sama komentar mbak Arinta.
ReplyDeletesaya juga nulis agar membawa manfaat setidaknya untuk diri sendiri. nulis untuk ibadah, kata Pakde Abdul Cholik. setuju juga.
kalau jenuh melanda saya ganti ke blog lain. ada blog khusus fiksi, blog tentang anak-anak saya. ke situlah saya melempar kebosanan saya dan berpiknik sebentar.
Tetap semangat, dan semoga sukses selalu mas...
ReplyDelete