Pernahkah Anda mengalami peristiwa
dimana Anda hampir kehilangan suatu barang namun berkat pertolongan dari Allah,
barang itu masih menjadi rezeki Anda. Kami pernah, bahkan tidak hanya sekali
namun beberapa kali. Ini menjadi bukti bahwa kami, terutama saya termasuk orang
yang agak teledor namun Alhamdulillah Allah sungguh Maha Pemurah selalu menyelamatkan
kami dari peristiwa kehilangan.
- Hampir Kehilangan Tas
Peristiwa pertama terjadi ketika
kami habis belanja kebutuhan rumah tangga di sebuah toko Serlibu (Serba Lima Ribu)
di Malang. Setelah membayar semua belanjaan, kami pun menuju tempat parkir.
Barang belanjaan saya taruh di depan, sementara Aiman duduk di tengah bersama
Mama Ivon.
Dalam perjalanan pulang menuju
rumah, Mama Ivon mengajak mampir ke pasar untuk membeli tempe buat dimasak esok
paginya. Sesampainya di pasar, Mama Ivon meminta dompetnya pada saya.
“Lho, aku nggak bawa dompet Mama!”
“Kan Papa bawa tasku?”
“Enggak, kirain tadi Mama bawa sendiri.”
Kami pun segera tancap gas kembali
lagi ke toko Serlibu yang jaraknya lumayan jauh dari pasar. Sepanjang
perjalanan Mama Ivon hampir menangis karena di dalam tasnya tidak hanya berisi
dompet tapi juga blackberry dan tab saya. Belum lagi nanti harus mengurus kartu
identitas dan ATM yang ada di dalam dompet, pasti ribet banget prosesnya. Saya
sendiri juga panik, memacu motor sekencang mungkin agar lekas sampai di toko
tersebut.
Ketika kami tiba di toko itu, Mama
Ivon langsung bertanya ke tukang parkir. Sayang tukang parkirnya tidak tahu.
Ketika kami melihat ke tempat motor saya tadi diparkir, ternyata tas cantik Mama Ivon
masih bertengger dengan manisnya di atas jok motor orang lain.
Bapak tukang parkir kemudian bilang
kepada kami kalo dia mengira pemilik tas itu masih berada di dalam toko jadi
dia tidak mengamankannya. Syukur Alhamdulillah kami balik tepat waktu dan tidak
ada orang yang mengambilnya.
- Hampir Kehilangan Tas Part 2
Kejadian serupa terulang lagi ketika
kami habis survey di sebuah toko elektronik, lupa waktu itu mau beli apa. Kejadiannya
sampa persis kayak pertama, setelah keluar toko kami ke parkiran dan langsung
melenggang kangkung pulang.
Lagi-lagi kami baru sadar kalau tas
Mama Ivon ketinggalan ketika mau mampir ke toko bahan kue. Padahal jarak antara
toko bahan kue dan toko elektronik itu jauh banget. Rasa panik dan takut
kehilangan yang kami rasakan jadi berlipat-lipat ganda. Apalagi kondisi lalu
lintas cukup padat waktu itu, maklum weekend.
Ketika sampai di depan toko, Mama
Ivon turun duluan dan menyeberang jalan. Sementara saya masih harus mencari
jalan putar yang agak jauh. Pas saya balik ke toko, Mama Ivon sudah menunggu di
tempat parkir dengan senyum di wajahnya. Alhamdulillah bapak tukang parkirnya
baik hati mau mengamankan tas Mama Ivon yang (lagi-lagi) tertinggal di jok
motor orang lain.
Semenjak saat itu Mama Ivon tidak
pernah lagi menitipkan tasnya kepada saya, demikian juga saya nggak mau
dititipin tas lagi, kapok deh. Apalagi kami jadi saling menyalahkan saat
peristiwa itu terjadi. Nggak dewasa banget yak?
- Hampir Kehilangan Uang
Waktu itu kami sedang menemani kawan blogger dari Semarang yaitu Mbak Dewi Rieka dan Tari main ke Jatim Park 2. Sebelum membeli tiket masuk, saya mengambil uang di ATM. Setelah membeli tiket masuk, saya memasukkan sisa uang ke dalam dompet. Nah dompet itu saya taruh di saku belakang celana. Tak lama saya kemudian mengambil dompet itu dan memasukkannya ke dalam task arena takut jika dijambret. Nah saya lupa kalau di dalam saku itu juga ada uang dua ratus ribu.
Ketika di tengah perjalanan kami
melihat aneka satwa di Batu Secret Zoo, kami berhenti di penjual makanan dan
minuman. Saya pun ingat kalau di saku ada uang dua ratus ribu itu, saya
rogohkan tangan ke dalamnya. Kaget dong saya, kok uangnya nggak ada. Saya cari
di saku sebelahnya juga nggak ada. Saya ingat betul tadi uang itu masih ada di
saku dan tidak saya masukkan ke dompet. Saya coba cari di tas juga nggak ada.
Mengetahui hal itu Mama Ivon jadi
marah atas keteledoran saya. Wajar sih karena saat itu akhir bulan dan keuangan
sedang menipis, eh lha kok saya malah menghilangkan uang dua ratus ribu! Kalau
hanya sepuluh-dua puluh ribu sih kami masih bisa ikhlas ya he he he.
Pasti uang itu ikut keluar ketika
saya mengambil dompet di awal perjalanan kami tadi. Karena terdorong oleh rasa
bersalah, saya kemudian mencoba mencarinya dengan kembali ke pintu masuk. Mana Aiman
pengin ikutan juga, akhirnya dengan menggendongnya saya pun menyusuri jalan. Berharap
uang itu masih ada di sepanjang jalan.
Tapi sesampainya di pintu masuk saya
harus gigit jari karena tidak menemukan uang tersebut. Rasanya melas banget deh
waktu itu. Saya pun kembali ke tempat Mama Ivon menunggu dengan perasaan yang
makin bersalah.
Ketika kami sampai, Mama Ivon
sedikit tersenyum kepada saya sambil menunjukkan uang dua ratus ribu di
tangannya. Hah kok bisa?
“Ini tadi aku coba ubek-ubek lagi
tasnya, ternyata uangnya nyelip di pinggiran dompet.”
Alhamdulillah bingiiit, hanya Allahlah
yang mempunyai kuasa sehingga uang itu nyelip di dompet dengan lekatnya jadi
tidak sampai jatuh ketika saya mengambil dompet itu dari saku. Beban hidup saya
seketika langsung sirna rasanya wekekeke dan kami pun melanjutkan acara liburan
kami dengan hati riang.
- Hampir Kehilangan Uang Part 2
Kejadiannya masih gress kalau yang
ini hehehe. Kemarin ceritanya saya membezuk teman kerja yang menderita sakit di
rumah sakit. Dari parkiran saya berjalan bersama teman kerja menuju gedung
rumah sakit. Saat itu saya mengambil hape yang tumben-tumbennya saya taruh di
saku baju. Nah saya merasa ada yang ikut keluar dari saku, setelah saya cek
masih ada ada uang di dalamnya. Saya pun jalan lagi dengan santainya.
Tak lama ada seorang pengendara
motor di belakang memanggil saya.
“Mas, uangnya jatuh neh!” serunya
sambil menunjukkan selembar uang lima puluh ribuan.
“Oh iya, makasih ya Mas.”
Alhamdulillah, uang lima puluh ribu
itu masih menjadi rezeki saya berkat kebaikan hati pengendara motor tersebut.
Itulah 4 peristiwa hampir kehilangan
barang dan uang yang pernah kami alami. Sungguh Allah begitu baik hati kepada
kami ketika peristiwa itu terjadi, Alhamdulillah bangett. Beberapa hikmah dan
pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari 4 kejadian di atas antara lain:
1.
Jaga
barang milik Anda dengan baik, terutama jika sedang di keramaian. Jangan hanya mengandalkan
pasangan atau teman, karena yang namanya manusia tidak luput dari penyakit
lupa.
2.
Jangan
menyimpan uang dan dompet bersamaan di dalam saku. Ketika kita mengambil
dompet, uang itu bisa ikut keluar tanpa kita sadari. Masih untung uang saya
nyelip di dompet, kalau ikut jatuh y awes bukan rejeki saya lagi.
3.
Siapa menolong orang lain, pasti
suatu saat Allah akan menolongnya ketika dia sedang mengalami kesulitan. Ini bukannya saya kege-eran atau
apa, saya ingat dulu ketika pulang kerja saya menemukan sebuah Black Berry (BB)
di atas jok motor saya. Posisi motor saya waktu itu di pinggir jalan, namun BB
itu tetap bertengger dengan manisnya di situ. Saya sendiri heran kenapa tukang
parkir yang ada di pinggir jalan tidak melihatnya. Sempat kepikiran mau
menyerahkan ke tukang parkir itu tapi karena takut dia tidak amanah, saya
kemudian mengamankan BB tersebut.
Ketika saya cek, sang pemilik BB itu
mencoba menghubungi lewat nomer pacarnya. Saya pun membalasnya, saya
beritahukan jika ingin mengambil BB tersebut silakan mendatangi saya di
perpustakaan. Esoknya gadis yang kehilangan BB itu datang untuk mengambilnya.
Sebenarnya saya bisa aja sih tidak
mengembalikan BB tersebut, toh waktu itu tidak ada yang melihat saya
mengamankannya. Apalagi hape saya waktu itu masih jadul, belum smartphone. Tapi
saya buang jauh-jauh pikiran itu, saya bayangkan bagaimana jika kelak Aiman
berada di posisi gadis tersebut.
Alhamdulillah kini Allah menolong
saya ketika saya hampir kehilangan seperti gadis pemilik BB itu, bahkan Allah
tidak hanya sekali menolong saya namun sampai empat kali. Alhamdulillah wa
syukurillah.
jadi ikutan lega bacanya...
ReplyDeletemasih rejeki yaa.. tas di serba lima ribu itu padahal kalo di pikir pake logika pasti udah di embat orang. tapi yg namanya maai rejeki. eh masi ada di jok orang. alhamdulillah...
btw main ke blogsaya yaaa...
Iya Mbak, saya juga mikirnya gitu. Mungkin hati orang yang lewat di toko serba lima ribu itu pada baik-baik semua.
DeleteSalam kenal Mbak Risah, saya udah main n komen juga :-)
Walau nggak kece, mungkin ada baiknya dipertimbangkan menggunakan ransel buat Ivone. Jadi bukan tas tangan yang chantix tapi tas selempang atau tas dukung yang bakalan melekat terus di badan hihihi.
ReplyDeleteIvone harusnya titip tasnya ke aku aja haahahaha jangan ke Ihwan :D
Ivon punya kok tas ransel Yan, kalau pas travelling jauh pasti pake itu. Cuman kalau belanja ke pasar aja masa pake ransel he3
DeleteEaaa, nanti kamu ada gilirannya sendiri bawain tas isi lump... *ilang sinyal*
Apa sih? *aku gak nyambung*
DeleteTasnya kecil aja, jangan yang ransel gede haha. Ukurannya kayak tas tangan tapi bisa diselempangin Wan.
Alhamdullilah, kata orang rezeki tak kan kemana, sama dengan barang kita miliki, kalau masih milik kita kahirnya balik juga. AMbil hikmah, jgn sampe teledor lagi.
ReplyDeleteAku kalau uang, selama travelling memang kupisah pisah, salah satu tips travelling, hehehe
Iya Mbak, moga kami nggak teledor lagi. Lha ya itu udah aku terapkan tips travellingnya: uang kupisah di dompet dan saku, eh malah mau hilang he3
DeleteXixixi, kalo tas itu Ivon teledor banget.
ReplyDeleteHehehe sekarang wes nggak kok.
Deletesy jg bbrp kali kehilangan hp dan selalu balik pak.hehe alhamdulillah.perlu dikasi chip khusus buat org2 pelupa sepertinya:) salam kenal,monggo mampir di www.pritahw.blogspot.com.trimsss
ReplyDeleteJaga dan awasi barang anda denganbaik. Dan jangan menaruh barang berharga sembarangan itu intinya ya ? Kejujuran memanglah sangat mahal, dan pasti masih ada orang yang jujur.
ReplyDeleteSesekali titip uangnya padaku saja, dijamin aman dan cepat ludes :)
Alhamdulillah masih rejeki. Aku kalau tas sih masih aman. Plus nggak suka pake tas tangan. Hahaha. Jiwa preman :D
ReplyDeleteSemoga semakin berhati-hati yaa :)
Alhamdulillah... masih rezeki ya mas :) sempat ikut deg-degan bacanya, semoga semakin berhati-hati. Salam dari Sidoarjo untuk keluarga Biru :)
ReplyDeletehhhe keseringen itu pak, apalagi kalau udah di tempat kerjaan.
ReplyDeletekadang lupa hapenya yang naruhnya di mana, kunci motor, hhhee
Kadang juga sering mengalami kejadian kejadian ini mas,, tapi bersyukur kalau masih belum berstatus Hilang :D
ReplyDelete