Tiga minggu belakangan saya menghabiskan
weekend hanya berdua saja dengan Aiman. Ini jadi pengalaman yang menantang buat
saya karena selama ini kami lebih sering keluar bertiga. Menantangnya karena
pasti nanti akan ada drama-drama yang mewarnai acara weekend kami he he he.
Di minggu pertama, Mama Ivon ikutan kursus
baking hari Sabtu dan Minggu. Duluu pernah ya saya dan Aim nungguin pas kursus
karena waktu itu Aiman masih minum ASI. Lumayan boring juga nungguin orang lagi
demo bikin kue apalagi Aiman. Bolak-balik minta keluar, ngajakin main. Nah
karena sekarang Aiman sudah minum susu kotak saya bisa mengajaknya jalan-jalan
sendiri.
Sebelum berangkat saya mempersiapkan bekal buat
Aim antara lain pampers, tissue basah, tumbler buat air putih dan kue
kesukaannya. Aim emang suka banget minum air putih, apalagi kalau lagi makan
gitu. Harus ada yang namanya air putih meskipun di depannya sudah ada minuman
manis seperti es jeruk atau es teh. Good boy, semoga kebiasaaan baik ini bisa
terus terbawa hingga Aiman dewasa nanti.
Alun-Alun Kota Malang menjadi tujuan saya.
Alasan utama karena saya ingin mengajak Aiman lebih banyak bermain di alam
bebas. Saya agak khawatir karena selama ini Aiman kalau diajak keluar pasti
yang keluar dari mulutnya salah satu nama mall yang cukup terkenal di Malang.
Hiks emang ini salah kami yang selama ini sering ngajak Aim ke mall, baik itu
ketika belanja bulanan atau pas pengin refreshing.
Alhamdulillah Aim suka ketika saya ajak main di
Alun-Alun Malang, dia langsung berlarian ke sana kemari. Apalagi ketika melihat
area play ground yang ada di sebelah
Selatan, dia langsung pengin ikutan masuk. Berhubung play ground hanya satu maka anak-anak harus mengantri dan waktunya
dibatasi antara 10-15 menit. Sudah gitu, wahana permainannya hanya dua yaitu
perosotan dan mainan treadmill. Karena yang main banyak anak-anak di bawah 12
tahun maka wahana perosotan paling banyak diminati.
Jujur saja sebagai warga Malang saya kecewa
kenapa di Alun-Alun Malang yang seluas ini hanya ada satu area play ground yang luasnya sangat tidak
memadai untuk menampung jumlah anak-anak yang ingin bermain di sana. Kasian
anak-anak yang masih kecil menangis tidak mau keluar ketika waktu bermainnya
habis. Padahal selama bermain mereka harus rela berdesak-desakan di tangga dan
antri untuk meluncur di tangga.
Jadi jangan heran deh kalau sekarang banyak
orang tua yang prefer ngajak anaknya
main play ground di mall-mall. Nggak
masalah meski harus membayar, yang penting anak-anak bisa main sepuasnya selama
30-60 menit. Sudah gitu permainannya juga lebih beragam dan areanya lebih luas.
Tidak perlu khawatir kepanasan atau kehujanan. Tapi tetep sih, lebih enak
bermain-main dengan suasana yang alami.
Saya sempat bertanya kepada salah satu petugas
penjaga play ground kemana gerangan
wahana ayunan dan panjat tali yang dulu ada di pojok Selatan. Katanya wahana
tersebut dipindahkan ke daerah lain dan sekarang masih menunggu wahana yang
baru.
Kondisi di Alun-Alun Malang berlawanan dengan
di Taman Trunojoyo. Kalau di Taman Trunojoyo pilihan bermainnya cukup banyak, ada
arena air mancur untuk mandi, panjat tali, bermain pasir, ayunan hingga taman
pintar. Namun Taman Trunojoyo tidak begitu luas sehingga jika pengunjungnya
banyak terlihat penuh sesak.
Yang namanya anak-anak, meski harus mengantri
atau berdesak-desakkan tidak mengurangi keasyikan mereka ketika bermain.
Termasuk Aiman, selama tiga kali staycation kami yaitu dua kali ke Alun-Alun
dan satu kali ke Taman Trunojoyo, kalau sudah kadung asyik bermain nggak mau
diajak pulang. Tapi untungnyalah setelah saya kasih pengertian jika bermainnya
harus bergantian, sudah ditunggu Mama di rumah atau sudah waktunya makan siang
yuk beli ayam, Aim langsung menurut dan mau diajak pulang. Alhamdulillah nggak
ada drama yang berarti, hanya pas terakhir kemarin gara-gara Aim keasyikan
berlarian dari atas bukit kecil di Alun-Alun Malang dia menabrak saya hingga
keningnya beradu dengan tulang pipi kiri saya. Lumayan sakit juga sih, sampai
sekarang masih ngilu rasanya.
Itulah cerita weekend kami berdua. Bahagia rasanya
bisa menghabiskan waktu bersama buah hati tercinta, apalagi saya berhasil
menangani Aim sendirian ketika lagi jalan he he he. Ini semacam pemanasan jika
nanti Baby Ai lahir, otomatis perhatian Mama Ivon pasti lebih banyak tercurah
kepadanya. Nah tugas saya untuk focus pada Aiman agar dia tidak sampai merasa
tersisihkan. Semoga saja Pemkot Malang segera menambah jumlah wahana permainan
anak di Alun-Alun Malang agar anak-anak bisa bermain sepuasnya. Sehingga gelar
Malang sebagai kota ramah anak bukan hanya sekedar tempelan belaka.
Wah, klo aku dah biasa berdua, klo nungguin shah jahab busa menjamur dirumah, work alcoholic. Dimanapun tmp mainnya anak2 selalu seneng. Klo aku biasanya nggak mbontot, tapi kuajak supermarket dulu trus mainan
ReplyDeleteHihihi kalo aku workaholic Mama Ivon bisa keluar taringnya tiap hari. Wah Aim kalo diajak ke supermarket suka ambil ini-itu Mbak, jebol deh dompet :P
DeleteWah Aiman samaan nih dengan Prema. Mau minum manis sebanyak apapun tetap haris ditutup dngan air putih. Udah jadi kebiasaan nih
ReplyDeleteBtw adalaj kebahagiaan tersendiri buat anak, bisa menghabiskan waktu akhir pekannya bersama ayah, berdua saja. Tak semua anak bisa dapat kesempatan itu soalnya
Toss, kebiasaan baik yang semoga tetep langgeng ya Mbak.
DeletePrema tiap weekend selalu ada waktu bermain bersama Papanya kan Mbak? :-)
Iya semoga kita selalu diberi umur dan kesempatan untuk mendampingi setiap detik perkembangan anak kita, aamiin.
Wah, klo aku dah biasa berdua, klo nungguin shah jahab busa menjamur dirumah, work alcoholic. Dimanapun tmp mainnya anak2 selalu seneng. Klo aku biasanya nggak mbontot, tapi kuajak supermarket dulu trus mainan
ReplyDeleteTumben dobel komen, mau nyaingin Dee yo Mbak wkwkwk
Deletehai kakak aiman, tante juga bawa tumbler kalau lagi pergi-pergi.. toss ya kita...
ReplyDeleteSiiip, toss pake sepuluh jari ya Tante biar mantab.
DeleteSejak hamil, aku jarang weekend ma Asma. Kalo dia ngajak main, aku sodorin ayahnya buat nemenin. Males keluar. -,-
ReplyDeleteWeekend menyenangkah pastinya mas..
ReplyDeletekebetulan juga nama anak kita hampir sama.. anak saya Aimar ..beda belakangnya doang.. Xixixii...
Hmmm kok rasanya malah pengen pergi ke Taman Trunojoyo yaw mas yang lebih lengkap permainannya, hehe
ReplyDeletePonakan ku juga demen nya main ke alon2 gresik, banyak mainan disana + bisa jajan
ReplyDeleteSemarang, hiks harus ke moll
ReplyDeleteAda grand citra sy pwrnah lihat bianglala raksasanya tapi serunya kalai malam.
Selamat berlibur berdua :)
Huumm nyes... huuummm nyesss... suaranya Aiman kece juga, pasti ada bakat nyanyi dari bapaknya :D
ReplyDeletewahhh asiknyaaa aim wikenan sama ayah yaaa...
ReplyDeleteSukses mas ihwan, bisa momong anak lanang... suatu kebanggaan tersendiri ketika anak akur dengan ayahnya...
ReplyDelete-Adi Pradana-