Met Ultah Aiman

Di bulan Januari ada dua tanggal istimewa bagi Keluarga Biru. Jika kemarin saya menuliskan tanggal 6 Januari 2015 adalah hari lahir blog Keluarga Biru di postingan Top 5 Popular Posts 2015, maka kali ini saya akan menuliskan tanggal kedua yang istimewa yaitu tanggal 29 Januari. Tepat tiga tahun yang lalu, Allah Subhanallahu Wa Ta’ala mengkaruniakan kepada kami seorang putra penyejuk hati dan kebanggaan keluarga yang kami beri nama Muhammad Enjuardi Aimanullah.

Aqiqah di Usia Tiga Tahun

Di ulang tahun Aiman yang ketiga ini kami mengadakan tasyakuran sederhana sekaligus melaksanakan aqiqah untuknya dengan mengundang para tetangga dan kerabat. Pelaksanaan aqiqah ini mengikuti anjuran Rasulullah yang terdapat dalam hadits berikut ini:

“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih pada hari ketujuh, dicukur gundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ahmad 2072, at-Turmudzi 1065 dan dishahihkan al-Albani).

Tujuan dari pelaksanaan aqiqah ini adalah untuk menebus anak kita agar kelak di akhirat bisa memberikan doa dan syafaatnya untuk kita. Selain itu sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Allah kepada kita. Berhubung dulu pas Aiman baru lahir belum ada rezeki yang cukup maka kami baru bisa melaksanakannya sekarang. Hukum aqiqah ini sunnah muakad bagi yang mampu, kalau belum mampu ya tidak mengapa. Seperti saya yang dulu mengaqiqahi diri sendiri di resepsi pernikahan kami. Nabi Muhammad sendiri baru mengaqiqahi dirinya sendiri ketika beliau berumur 40 tahun.

Agar Aiman mendapatkan keberkahan dan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad yang mulia maka dalam tasyakuran dan aqiqah tersebut kami mengundang juga jamaah sholawat untuk membacakan Sholawat Nabi. Sore hari sebelumnya Mama Ivon mengundang teman-teman dekatnya untuk mengadakan tasyakuran ulang tahun kecil-kecilan.

Ulang Tahun Bertema Cars

Tema tasyakuran ulang tahun ketiga Aiman adalah Cars sebab dia suka sekali dengan serial cerita mobil balap ini. Tokoh favorit Aiman adalah Matter tapi Aiman menamainya Gigi sebab Si Matter ini memiliki ‘dua gigi’ tonggos yang menjadi ciri khasnya wekekeke. Beda sama teman seumuran Aiman yaitu Nabil yang sudah hafal semua nama tokoh Cars yaitu Quinn, Matter dkk.

Mama Ivon yang sejak hamil kedua tidak menerima orderan kue, demi merayakan ultah Aiman yang ketiga menyingsingkan baju membuatkan tart pudding bertema Cars, sedangkan saya mendesainkan mug sebagai souvenir untuk kerabat dan teman-teman Aiman. Saya sempat meminta tolong kepada teman-teman di FB untuk vote dua desain mug saya. Atas masukan dan vote mereka, maka saya pun mengeditnya sehingga inilah desain fix mug ultah ketiga Aiman.

Aiman terlihat sangat senang dan bahagia ketika kami menyanyikan lagu ulang tahun buatnya. Senyum terus mengembang dari wajahnya yang bulat itu, sesekali dia tampak malu-malu menatap tante-tante yang hadir sore itu. Ketika tiba saatnya meniup lilin, dengan cepat dia meniup lilin berbentuk angka tiga itu dengan kencangnya. Saya sampai tidak bisa menangkap moment ketika dia meniup lilin, tahu-tahu udah padam aja tuh lilin.

Saat sesi pemotongan tart pudding juga Aiman tak sabar ingin segera memotongnya. Sejak tart pudding itu jadi dia memang sudah ngebet banget ingin memakannya. Setiap orang yang datang ke rumah selalu diajak ke dapur dan dipamerin tart pudding cars miliknya yang disimpan di kulkas.

Si Aktif yang Suka Drumband

Malam hari ketika pembacaan sholawat Nabi, Aiman juga nggak mau kalah sok-sokan menirukan anggota jamaah sholawat nabi menabuh terbang dengan menggunakan drum kesayangannya. Sayang di pertengahan acara pembacan sholawat Aiman tertidur di pangkuan saya, mungkin dia kecapekan dari pagi sampai malam aktif terus.

Selama sebulan belakangan Aiman memang suka bermain drum sejak saya downloadin video penampilan karnaval drumband TNI dan IPDN Purbalingga. Setiap hari dia minta diputerin video tersebut sambil menirukan setiap aktraksinya. Mulai dari menabuh drum dengan kerasnya, menabuh drum sambil berputar-putar hingga yang terbaru kemarin Aiman mau niruin anggota TNI yang menaiki drum. Untung deh keburu ketauan oleh saya, kalau nggak ketauan bisa jatuh Aiman karena drum mainan itu takkan mampu menahan berat tubuhnya itu.

Kami bersyukur sekali kepada Allah karena Aiman diberi kesehatan dan rezeki hingga menginjak usia ketiga tahun. Alhamdulillah Aim sudah lulus ASI setelah melalui proses menyapih yang penuh perjuangan dan agak drama. Kapan-kapan saya akan bikin tulisan sendiri, nunggu Mama Ivon kelamaan sebab dia lagi cuti ngeblog sejak hamil he he he

Lalu perkembangan yang lain, kosakata Aiman kini semakin bertambah, mengingat kami agak baper karena melihat sepupu, teman sebaya bahkan yang di bawahnya sudah pinter ngoceh. Kami sampai kepikiran apa Aiman mengalami Speech Delay? Kami pun lalu berusaha meningkatkan stimulasi dengan lebih banyak mengajaknya berbicara, mengenalkannya pada kosakata baru lewat video edukasi. Dia paling senang melihat video tentang aneka macam hewan sampai-sampai minta dibeliin mainan hewan dari plastik.

Saat ini kami juga sedang mencoba toilet training dengan tidak mengenakan pampers di siang hari. Alhamdulillah beberapa kali sempat kecolongan, Aim baru ngomong pipis setelah ada genangan air di kakinya. Dalam hal kemandirian Aim masih kurang sih terutama kalau makan, dia maunya disuapin sama saya. Baru mau makan sendiri kalau makan kue dan es krim. Sebenarnya dia bisa kok makan sendiri meski masih kececeran, buktinya saat makan malam di Teysa’s Café dia mau makan sendiri. Apa mungkin karena menunya enak ya? Hehehe

Calon Kakak yang Penyayang

Semenjak Mama Aim mengandung, kami sudah sounding dia akan memiliki adik yaitu Baby Ai. Dari yang awalnya cuek sampai kemudian jadi yang paling excited kalau pergi ke dokter kandungan. Setiap kali kami dapat hasil USG maka Aiman langsung memintanya dan dipegang erat-erat, nggak boleh dipegang orang lain bahkan itu kami. Trus kalau saya lagi mendoakan Baby Ai sambil mengusap-usap dia akan menirukannya. Lalu sebelum tidur juga mencium perut Mama Ivon terlebih dahulu. Dari sisi psikologi kami rasa Aiman sudah siap menjadi seorang kakak, beberapa kali bertemu adik bayi atau anak yang usianya lebih muda, Aiman menunjukkan rasa sukanya. Dia keliatan gemes-gemes gimana gitu. Tapi kami musti mengawasinya sebab gemes versi Aiman itu adalah mencubit pipi hihihi

***

Itulah cerita tentang Aiman di hari kelahirannya. Bagi saya, Aiman adalah cinta pertama saya sebagai seorang ayah. Dialah yang mengubah hidup saya menjadi lebih berwarna dan bermakna. Kehadirannya menjadi sahabat yang selalu setia menemani saya, bahkan ketika saya mau ke toilet dia ngikutin mulu.

Adakalanya saya sampai merasa nggak punya waktu buat me time, berasa punya fans berat aja. Tapi saya sadar kalau masa-masa itu akan segera berlalu ketika Aiman beranjak besar nanti, dia akan memiliki teman-teman yang lebih menyenangkan dari pada saya. Dan saya pasti merindukannya.

Sebagai seorang ayah, saya sadar masih banyak kekurangan. Saya masih sering memarahi Aiman ketika dia nakal, mencubit bahkan kalau pas jengkel banget berteriak keras padanya. Saya tahu itu tidak baik bagi perkembangan psikologisnya namun ketika sudah emosi, hilang sudah ilmu parenting yang saya miliki hiks. Biasanya saya akan menyesal banget setelah melakukannya bahkan sampai nangis. Ini menjadi PR besar bagi saya agar bisa menjadi ayah yang lebih baik bagi Aiman dan Baby Ai.

Selamat Ulang Tahun Aiman Sayang. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan dan kebahagiaan dalam hidupmu. Semoga engkau menjadi anak sholeh yang berbhakti kepada kedua orang tua, agama dan bangsa, aamiin.