Saya bersembunyi di balik tong. Di
tangan saya ada senapan yang berisi 25 butir peluru. Bunyi keras peluru yang
menghujam tong mengagetkan saya. Adreanalin saya langsung memuncak, saya harus
membalas serangan ini. Sambil tetap berlindung di balik tong, saya bidikkan
senapan saya ke arah lawan.
DOR
Terdengar suara peluru yang
mengenai seng. Saya harus efektif menggunakan peluru ini, tidak boleh asal
tembak.
Kurang ajar, tidak kena!
Saya sedikit bangun dan membidik
kembali ke arah lawan.
DOR
“Auchh..!”
Belum sempat saya membalas
serangan, sebuah peluru sudah terlebih dahulu mengenai kepala saya. Tepat di
bagian rambut yang hanya terlindungi oleh penutup kepala. Rasanya sakit sekali,
Seperti terkena dipukul dengan keras dari jarak dekat, padahal lawan saya berada
lima meter lebih di depan saya. Saya raba bagian kepala, terasa basah...
***
Paintball Bersama Sahabat Air, Batu
Kejadian di atas bukanlah sebuah
adegan syuting film tentang perang melainkan salah satu moment yang paling saya
ingat ketika minggu lalu melakukan permainan seru dan memacu adrenalin bernama Paintball
bersama Sahabat Air, Batu. Saya bermain bersama teman-teman blogger antara lain
Sandi, Ale, Mas Faqih, Mas Agus, Mas Elang dan istrinya yaitu Mbak Mega.
Saya dan Ale datang satu paket
komplit alias bersama anak dan istri. Bertujuh kami berangkat bareng dari
Malang menuju Batu sekitar pukul setengah sembilan. Sebenarnya Sandi, selaku
koordinator kegiatan sudah menjadwalkan kami kumpul di Basecamp Kaliwatu jam
sembilan. Mustahil kami bisa sampai tepat waktu mengingat jarak Malang-Batu
yang cukup jauh dan kebetulan weekend
juga sehingga lalu lintas pasti sangat padat.
Lokasi permainan Paintball-nya
sendiri di Apple Sun Learning Center, kami dijemput oleh Sandi setelah tiba di
Basecamp Kaliwatu. Sambil menunggu permainan dimulai, kami yang sebelumnya
hanya berkomunikasi via whats app saling berkenalan. Saya tak begitu banyak
ngobrol dengan teman-teman blogger karena harus mengawasi Aiman yang sudah
asyik melihat seekor luwak di sebuah kandang yang terletak tak jauh dari kursi
tempat kami duduk.
Tak lama salah satu staff Apple Sun
memberitahu kami jika permainan bisa dimulai. Kami pun bergegas menuju lokasi
permainan, sementara Mama Ivon, Aiman dan anak istri Ale tetap menunggu di
tempat peristirahatan.
Do and Don’t in Paintball
Sebelum melakukan permainan paintball
maka kami semua diharuskan melakukan persiapan antara lain memakai seragam
tentara, rompi pelindung dada dan pelindung muka atau googles. Seragam tentara
terdiri dari baju dan celana. Saran saya tidak usah melepas pakaian yang kita
pakai, rangkap saja agar melindungi tubuh kita dari resiko tertembak, lecet
atau jatuh saat berperang. Rompi pelindung dada akan melindungi badan kita
lebih maksimal lagi. Sedangkan pelindung muka berfungsi melindungi wajah dan
mata.
Setelah semua peserta memakai
seragam tentara kami pun dikumpulkan untuk mendengarkan instruksi dari wasit
kami pagi itu yaitu Mas Asmi atau lebih suka dipanggil Mas Grandong.
Mas Grandong menjelaskan kepada
kami bagaimana cara menggunakan senapan paintball. Secara umum sih sama dengan
senapan umum lainnya, untuk menembak kita tinggal menekan pelatuknya. Bagi yang
baru pertama kali bermain paintball mungkin akan kaget saat menarik pelatuknya
karena daya lontarnya cukup keras juga. Di senapan paintball terdapat tombol
pengunci yang berfungsi mengunci pelatuk agar tidak bisa menembakkan peluru. Ini
adalah salah satu bagian dari safety in
paintball: selama tidak bermain maka
senapan harus dalam keadaan terkunci.
Pesan Mas Grandong berikutnya
adalah selama berada di arena permainan,
kita juga diwajibkan selalu memakai pelindung muka atau googles. Hal ini untuk
menghindari resiko tertembak secara tak sengaja pada wajah dan mata. Perlu
diingat baik-baik bahwa jika mata kita
sampai terkena peluru paintball maka bisa mengakibatkan kebutaan!!
Peluru paintball memang terbuat
dari karet dan isinya adalah bahan pewarna makanan yang tidak berbahaya. Warnanya
biasanya cerah agar memudahkan saat penghitungan jumlah tembakan. Hanya saja
rasanya pahit, kalau tidak percaya boleh dicoba. Namun dengan daya dorong yang begitu
kuat dari senapa paintball, maka peluru karet itu bisa merusak mata kita. Jangankan
di mata, di kulit yang sudah terlindung oleh pakainan dan rompi saja akan
terasa sakit dan perih jika kena tembak.
Itulah sebabnya Mas Asmi memberikan
pesan ketiga: Jangan menembak lawan
dalam jarak dekat. Minimal jarak tembak di dalam permainan paintball adalah
5 meter! Kalau kurang dari itu maka wasit akan menghentikan permainan. Mas Asmi
kemudian memperlihatkan salah bekas luka di lengan kirinya saat tak sengaja
tertembak oleh pemain dalam jarak dekat. Bekas lukanya tidak bisa hilang meski
sudah dua tahun lebih.
So, pesan yang terakhir:Jangan tembak wasit! Kasian dong, dia
sudah mengarahkan kita bermain eh malah kita tembak he he he. Makanya kalau
menembak jangan ngawur, kunci lawan dalam bidikan kita baru deh ditembak. Paintball memang sebuah permainan tapi
bukan untuk main-main, itu inti dari safety
in paintball ini.
Let’s Get War!
Dalam permainan paintball yang kami
lakukan waktu itu, kami dibagi menjadi dua kubu. Saya, Ale, Sandi dan Mbak
Munajah di Kubu Hijau, sedangkan Mas Elang, Mbak Mega, Mas Agus dan Mas Faqih
di Kubu Putih. FYI, pembagian Kubu ini terjadi secara tak sengaja lho. Karena
saya sendiri saat memilih rompi pelindung nggak ngeh dengan warna-warnana, saya
hanya pilih berdasarkan kondisinya yang masih lumayan bersih he he he.
Permainan terdiri dari dua babak,
babak pertama Kubu Hijau menempati sisi
A dan Kubu Putih di sisi B. Di babak kedua kami bertukar tempat. Begitu Mas
Asmi memberitahu jika permainan akan dimulai maka kami pun menekan tombol
pengunci.
“Peluru on..!!”
Kami berempat langsung maju dan
menyebar mencari tempat persembunyian. Di sisi A ini medannya cukup memudahkan
kami untuk bersembunyi karena terdapat tanjakan dan barikadenya lumayan
tersebar merata. Barikade untuk berlindung berupa tong, seng, ban bekas dan
pohon. Beda dengan di sisi B karena kondisi tanahnya yang datar sehingga kurang
cocok buat tiarap karena resiko tertembak cukup besar.
Di babak pertama saya bisa merasa
lepas dan total bermain karena bisa menemukan tempat persembunyian yang cukup
aman di balik tong. Ya walaupun tetap tertembak juga sih di kepala dan lengan
dalam sebelah kiri. Yang di kepala itu tertembak karena saya terlalu fokus
membidik sehinggga tak sadar lawan mengincar kepala saya. Rasanya sakit,
seperti dilempar batu dalam jara dekat. Nah kalau tembakan di lengan itu
terjadi karena saya terlalu bersemangat menggempur salah satu anggota Kubu
Putih yang saat itu tinggal seorang diri. Eh nggak tahunya saya malah tertembak
juga. Bener kata Mas Asmi tertembak dalam jarak dekat itu sakit banget, untuk
nggak sampai terkelupas.
Di babak kedua saya mengalami
gangguan di penglihatan. Saya memang sengaja tidak memakai kacamata karena mata
saya tertekan frame yang berhimpitan dengan googles. Nah di sisi B ini posisi
kami menghadap matahari sehingga pandangan mata saya silau. Saya tidak mau asal
menembak karena takut mengenai Mas Asmi yang saat itu selain menjadi wasit juga
merangkap jadi fotografer dadakan. Alhasil saya lebih banyak bersembunyi
sehingga di akhir permainan pelurunya masih tersisi banyak.
Dari dua babak itu ternyata Kubu
Hijau harus puas dengan kekalahan, salut buat Kubu Putih yang berhasil mengalahkan
kami. Sama halnya dengan dalam sebuah
perang, dalam permainan paintball ini dibutuhkan strategi. Mungkin
kekalahan Kubu Hijau terjadi karena strategi kami yang kurang baik. Walaupun
begitu kami semua tetap happy sudah
bermain paintball. Terlebih saya karena ini adalah untuk yang pertama kalinya.
Itulah cerita keseruan saya bermain
paintball bersama teman-teman blogger di Apple Sun Learning Center. Bagi Anda
yang tertarik ingin merasakan keseruan bermain paintball di Batu, langsung saja
kontak Sahabat Air yang ada di akhir tulisan ini. Let’s Get War with Us!
SAHABAT AIR
03418161792 | 081 5567 12982
JL. Mojosantri No. 1 Mojorejo-Junrejo, Kota Wisata Batu – Jawa Timur
Email: marketing.sahabatair@yahoo.com
Twitter: @SahabatAir
Instagram: @sahabat_air
Website: www.sahabatair.com
FB: Rafting Sahabat Air
03418161792 | 081 5567 12982
JL. Mojosantri No. 1 Mojorejo-Junrejo, Kota Wisata Batu – Jawa Timur
Email: marketing.sahabatair@yahoo.com
Twitter: @SahabatAir
Instagram: @sahabat_air
Website: www.sahabatair.com
FB: Rafting Sahabat Air
Awas kena tembak!!! Hahaha, seru jadi pengen lagi! Nggak sabar bisa rafting barengan.... :)
ReplyDeleteAyo Mas kapan bisanya?
DeleteWaaah sepertinya seruuu. Saya sudah lama pingin main paintball, tapi belum kesampaian :')
ReplyDeleteSemoga kalau ada kesempatan ke Malang bisa nyobain main di Sahabat Air :)
Coba aja Mbak, seperti yang saya tulis bahwa sahabat Air bener-bener memperhatikan keselamatan para pemain jadi ga perlu ragu lagi.
DeleteUsh lama bgt ga paint ball, baca ini js inget lg keseruannya..
ReplyDeleteDulu menang apa kalah Mbak main paintballnya? :D
DeleteWiiih kebayang gimana adrenalin bisa terpacu denfan paintball ini. Saya sih serem dan belom pernah mau ikutan main paintball Mas.. Hehehe.
ReplyDeleteBerapa mas paket nya ???
ReplyDeleteEh busyet luka nya ngak ilang 2 tahun, itu mah cacat yeeee
Seru juga ternyata. :D Sayang aku pas sakit, gak bisa ikutan deh. :D
ReplyDeletejadi nyesel waktu diajakin main paintballpas gak bisa, pastinya seru banget, deg2an tapi seru
ReplyDeleteAduh! saya kalau pake senjata senjataan trauma mas,,, mending yang lain saja lah. Tapi asik juga sih acaranya kumpul banyak saudara...
ReplyDeleteAsyik banget main paintball ya, mengulang masa kecil. Hehe
ReplyDeleteI am learning to plan strategic games that encourage leadership and team building skills. Thanks for sharing some useful tips.
ReplyDelete