Alhamdulillah,
bulan Maret ini kehamilan Mama Ivon sudah memasuki bulan ketujuh. Kondisi Mama
Ivon dan Baby Ai mengalami kemajuan yang membuat saya bahagia. Seperti yang
pernah saya tulis bahwa di trimester pertama, kondisi Mama Ivon ngedrop
sehingga tak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Mama Ivon lebih
banyak menghabiskan waktu di rumah dengan tidur dan saya otomatis menggantikan
beberapa perannya di rumah seperti memasak, mencuci baju Aiman dan membersihkan
rumah. Nah semenjak memasuki trimester kedua, Mama Ivon mulai membaik kondisinya.
Yang paling bikin saya senang sih, dia mulai kuat dan mau beraksi lagi di dapur
he he he
Selama saya
menggantikan pekerjaannya di dapur, menu masakan kami standart dan mbosenin
banget. Paling sering masak sup karena itu yang paling mudah dan Aiman juga
bisa ikutan masak. Kadang hasil masakan saya enak dan sesuai selera Mama Ivon
namun seringnya sih hambar. Bertolak belakangan kalau saya mengolah lauk-pauk,
seringnya keasinan dan over cook sehingga
jadi agak gosong.
Nah semenjak
Mama Ivon comeback to the kitchen, menu masakan kami jadi
lebih beragam seperti saat dia tidak hamil. Berbagai menu baru dan agak
nyeleneh dimasaknya dengan penuh semangat, saya pun juga jadi semangat bawa
bekal ke kantor. Trus juga mulai bikin-bikin kue lagi yang bisa jadi camilan
saat di rumah ataupun dibawa ke kantor. Berikut adalah penampakan foto-foto masakan dan kue bikinan Mama Ivon.
Di awal bulan
yang lalu kami kembali memeriksakan kondisi kehamilan Mama Ivon di Melati
Husada. Moment ini selalu kami nantikan sebab kami bisa menjenguk Baby Ai dan
melihat perkembangannya. Alhamdulillah Baby Ai mengalami perkembangan yang
sangat menggembirakan terkait berat badannya.
Bulan yang lalu
kami sempat kuatir kenapa penampakan perut Mama Ivon masih segitu-gitu aja
meski sudah memasuki trimester kedua. Malahan saat kami upload foto ketika
menginap di Kampung Lumbung Batu, banyak yang komen kalau wajah Mama Ivon
terlihat agak tirus. Mama Ivon sempat minta dibeliin es krim khusus yang bisa
menggenjot berat badan Baby Ai namun tidak kunjung keturutan karena harganya
yang lumayan mihil.
“Berapa berat
badannya Dok?” Tanya saya kepada Dr.Maria Ulfa SPOG.
“960 gram Pak.
Meningkat banyak ini, bulan lalu baru 400gram.”
Hati saya
langsung berbunga-bunga mendengarnya. Tidak percuma selama ini Mama Ivon volume
makannya meningkat, beberapa kali wisata kuliner dan ngemil di malam hari. Berat
badan Mama Ivon pun juga naik 5 kg lho, trus pas di foto kok malah keliatan
tirus yak? Hanya Allah dan timbangan saja yang tahu wekekeke.
Selain berat
badan Baby Ai dan Mama Ivon yang meningkat, ada juga kabar menggembirakan
lainnya yaitu kami sudah mengetahui jenis kelamin Baby Ai. Kalau bulan lalu
Baby Ai posisinya bersujud sehingga tidak bisa dilihat jenis kelaminnya, maka
kemarin posisinya memungkinkan Dr.Maria melhat jenis kelaminnya. Mau tahu jenis
kelaminnya? Nanti saja ya pas hari H, teman-teman juga bakalan tahu he he he. Atau
bisa coba tanya sama Aiman.
“Aim, adiknya
cewek apa cowok?”
“Cowok.”
“Adiknya cowok
apa cewek?”
“Cewek.”
“R#$@...”
Semoga nanti proses persalinannya sehat untuk ibu dan bayinya.. :)
ReplyDeletejaga kesehatan, ya Mama Ivon, mengandung memang 'katanya' harus bisa jaga diri, kandungan, dll..
*katanya : karena belum pernah mengandung :D
Aamiin, makasih Mbak Eri doanya.
DeleteIya bener kok itu bukan katanya lagi, bumil harus menjaga diri baik itu kesehatan, perilaku dan lingkungan karena pengaruhnya bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bayi yang dikandungnya.
Selamat menyambut kehadiran baby ai, sebentar lagi nih...
ReplyDeleteNama lengkapnya siapa ya kira2... Hehe
Mau dong cemilan yg paling bawah.. heheh
ReplyDeleteXixixi, nanti bisa mainan ma debayku :D
ReplyDeleteSemoga lancar saja persalinannya mas Ihwan, eh maksudnya persalinan Nyonya Ivon, masa mas Ihwan bersalin, xixixi
ReplyDeleteSemoga lancar sampai proses persalinan mbak, jangan lupa sering olahraga ya biar sehat ibu dan bayinya
ReplyDeleteLancar lancar persalinannya yaaaaa....
ReplyDelete