Pada hari
Minggu, 29 Mei 2016 kemarin saya berkesempatan mengikuti Seminar Travel
Photography yang diadakan oleh Canon Indonesia di Hall Utama Lantai 1, Malang
Town Square. Adapun yang menjadi pembicara dalam seminar ini adalah fotografer professional
Don Hasman.
Fotografer asal Indonesia yang Mendunia
Jujur, saya
sebelumnya tidak tahu siapa itu Don Hasman, namun setelah saya gugling saya
benar-benar kagum dengan kiprah beliau. Saya merasa beruntung bisa menimba ilmu
langsung dari mastah fotografi yang telah berkecimpung di dunia fotografi
selama 62 tahun ini.
Om Don (begitu
beliau akrab disapa) memilih menekuni etnofotografi, kiprahnya di dunia
internasional sudah tidak diragukan lagi. Om Don pernah meraih perhargaan
sebagai 100 Famous Photographers in
The World dari Pemerintah Perancis
pada tahun 2000.
Selain itu pada tahun 1978 Om Don melakukan pendakian ke Pegunungan Himalaya,
sehingga ia berhasil tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang telah
menginjakkan kaki di Himalaya.
Saat ini usia Om
Don sudah menginjak 76, namun semangat tidak pernah padam dalam dunia fotografi.
Enam tahun yang lalu, Om Don melakukan sebuah perjalanan dengan berjalan kaki
dari Saint-Jean-Pied-de-Port, Perancis hingga Katredal Santiago de Compostela,
Spanyol. Beliau menempuh seribu kilometer dengan tujuan mengabadikan semua yang
dilihatnya dengan kamera selama perjalanan. Dalam perjalanan yang memakan waktu
35 hari, Om Don berhasil mengabadikan 14.000 foto melalui kameranya. Syungkem
sama Om Don, saya yang travel blogger wannabe ini sungguh tidak ada apa-apanya.
Bercerita Lewat Foto
Meskipun jam
terbang dan prestasi Om Don Hasman sudah tinggi namun pembawaan beliau tetap
sederhana dan low profil. Ibarat padi
semakin berisi malah semakin menunduk. Mengikuti seminar ini saya seperti
mendengarkan seorang Ayah atau Kakek yang bercerita kepada para anak dan
cucunya. Di dalam cerita travelingnya kita diajak melihat secara langsung
perjalanan Om Don melalui foto-fotonya. Tak hanya itu saja kita bisa
mendapatkan wawasan bahkan ilmu baru melalui cerita di foto-fotonya tersebut.
Seperti foto
pria Suku Asmat di bawah ini. Pasti kita heran mengapa pria itu menyematkan dua
bunga di kepalanya? Padahal kalau di masyarakat pada umumnya, yang suka
menyematkan bunga sebagai hiasan adalah wanita.
Nah menurut
cerita Om Don, para pria Asmat meniru kebiasaan hewan dalam menarik perhatian
lawan jenisnya. Seperti yang kita tahu jika dalam dunia satwa, justru hewan
jantanlah yang memiliki penampilan lebih menarik seperti misalnya burung merak
dan singa.
Tips Travel Photography dari Don Hasman
Berikut ini saya
bagikan tips travel photography dari Om Don Hasman yang berhasil saya tulis di
smartphone sembari menyimak seminar kemarin.
Membawa Hati yang Bersih
Ketika akan
melakukan sebuah perjalanan maka hal pertama dan utama yang harus kita bawa
adalah membawa hati yang bersih. Niatkan perjalanan kita untuk mengeksplorasi
keindahan ciptaaan Tuhan dan mengabadikannya lewat bidikan kamera kita.
Dengan hati yang
bersih maka kita mudah melakukan pendekatan kepada alam, objek dan penduduk yang
akan kita potret. Saat traveling kita mendatangi daerah yang baru dan asing
maka jelaskan kepada para penduduk siapa kita dan apa tujuan kita datang.
Pendekatan itu sangat penting agar kita bisa memotret dengan hati dan suasana yang
nyaman juga, jangan langsung motret tanpa permisi terlebih dahulu. Pendekatan bisa
dengan mengajak ngobrol, memberikan permen atau rokok.
Misalnya kita
hendak memotret upacara adat maka kita harus mematuhi etika dan tata tertib
yang berlaku di situ. Jangan memotret dari depan agar tidak mengganggu jalannya
upacara.
Foto Natural Lebih Berbicara
Jika kita hendak
memotret objek penduduk maka jangan meminta mereka untuk berpose. Potret ketika
mereka sedang beraktivitas alias candid, itu akan menghasilkan foto yang lebih
berbicara. Tangkap segala ekspresi yang muncul, jangan menunggu mereka melihat ke
arah kita.
Memotret
anak-anak lain lagi, kita harus merebut hati dan perhatian mereka. Memberikan makanan
atau mainan terlebih dahulu akan memudahkan kita mengambil ekspresi mereka yang
alami. Jika anak-anak itu beserta dengan orang tuanya maka kita harus meminta
ijin terlebih dahulu.
Hadirkan Kesan 3 Dimensi
Foto hanya mampu
menangkap objek secara 2 dimensi, nah agar foto kita lebih menarik maka
hadirkan kesan 3 dimensi di dalamnya. Trus bagaimana caranya?
Kesan 3 dimensi
bisa didapatkan melalui pengambilan 2 objek yang memperlihatkan bahwa 2 objek
itu memiliki jarak yang berbeda dengan kita. Bisa juga dengan menonjolkan
warnanya. Kesan 3D dan bercitarasa seni
juga bisa kita dapatkan dengan memotret objek foto secara diagonal, jangan
terpaku memotret foto secara horizontal dan vertical.
Untuk makanan,
hadirkan kehangatan dan kegurihan rasanya. Misalnya dengan memotret makanan
saat masih panas sehingga tampak kepulan uapnya.
Jangan Pelit Berbagi
Jika kita sudah
selesai melakukan traveling, maka jangan pelit untuk berbagi hasil bidikan
kamera kita dengan teman atau masyarakat. Dengan berbagi hasil foto kita maka
kita akan ikut memperkenalkan objek foto, berbagi ilmu dan wawasan bagi
teman-teman yang tidak punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat indah di
penjuru bumi ini.
Tidak perlu
takut jika foto kita dicomot orang lain, bisa dengan membubuhkan watermark.
Justru kita harus bangga dan bahagia jika foto kita dicomot orang lain, secara
tidak langsung itu adalah pengakuan akan kualitas foto kita.
Managemen Foto yang Baik
Sebagai seorang
fotografer kita harus menjaga hasil jerih payah kita. Jangan sampai file foto-foto
kita rusak atau hilang. Solusinya adalah dengan rajin mem-back up-nya di media
penyimpanan yang kini sudah banyak tersedia di internet, misalnya Google Drive,
Drop Box atau simpan di email. Pilih 10-20 terbaik dan simpan di sana.
Sebagai generasi
muda kita harus malu sama Om Don, beliau yang usianya lanjut saja sangat
up-date sekali dengan managemen foto.
Itulah 5 TipsTravel Photography dari Don Hasman yang saya dapatkan saat mengikuti seminar
yang diadakan oleh Canon Indonesia. Sayang sekali saya tidak sempat foto bareng
dengan Om Don karena sudah ada agenda acara lainnya. Semoga tips travel
photography ini bermanfaaat bagi Anda semua.
Nice info, Mas Ihwan, terima kasih sudah share ilmu yg oke bin kece ini. :)
ReplyDeletesama-sama Mbak Eri, nanti kalo udah motret share hasilnya ya.
DeleteSenengnya bisa ikutan worksop kyk gini. Di rumah alhamdulillah udah ada DSLR, tapi usernya (baca: aku) blm bisa fotografi. Moga2 bisa ikutan workshop serupa kyk kmu Wan aamiin
ReplyDeleteNice info Wan... udah lama aku ngefans ama om Don dan karya-karyanya. Beliau tuh idolanya anak gunung hehehehe...
ReplyDeletekeren Mas. setelah ikut event ini pasti foto foto di blog ini jadi keren keren 😊
ReplyDeleteHwaaah ada Medina Kamil di fotonyaaaa. Makasih tipsnya wan. Ada IGnya gak ya pak Don? Mau lihat foto2nya euy. Ngeceess
ReplyDeleteHuaaa aku gak ikutan acara ini
ReplyDeletePostingan ini berguna sekali. Terima kasih Ihwan sudah berbagi...
ReplyDeleteTerima kasih Ihwan sudah memposting tulisan bermanfaat. Jadi dapat ilmu...
ReplyDeleteWaah keren banget. Aku jga baru tahu tentang om Don, ya aku ngga gaul sihhh
ReplyDeleteBeliau salah satu panutan saya dalam travel photography, orangnya benar low-profile dan tidal pelit dalam berbagi foto dan ilmu.
ReplyDeleteTips sederhana tapi kalau dipraktekkan hasilnya bisa luar biasa..
makasih infonya..
ReplyDeletesuka bnget sama tipsnya mas..
ReplyDeletebutuh bnget tips ini ghhheee
Info penting tentang tips fotografi yang baik semakin menjadikan saya pengin punya kamera bagus deh☺
ReplyDeleteWah keren ya om don :)
ReplyDeletebisa buat motivasi para phography muda ini.
makasih tips nya mbak yang udah ikut seminar, salam kenal dari blogrudhi.id
Wah tipsnya sangat berharga sekali buat pemula kayak saya ini gan :D
ReplyDeletebtw makasih ya udah share tips yang diberikan beliau.