Alhamdulillahirobbil
Alamiin, Ramadhan di Keluarga Biru pada tahun ini bertambah semarak dengan
anggota keluarga baru yaitu seorang bayi perempuan cantik berpipi kemerahan
yang bernama Zivana Lathifa Humaira. Mama Ivon melahirkan Baby Aira pada hari
Minggu, 5 Juni 2016 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melati Husada, Malang. Kehadiran
Baby Aira semakin melengkapi kebahagiaan kami, keinginan Papa Ihwan untuk bisa
memiliki anak perempuan akhirnya dikabulkan oleh Allah SWT.
Mantap Memilih Operasi
Pada kontrol
terakhir yaitu tanggal 3 Juni 2016 kami sudah memantapkan hati untuk memilih
kelahiran lewat operasi Caesar dikarenakan beberapa alasan yaitu Mama Ivon
sering merasakan sakit di bekas jahitan sc pertama, berat Baby sudah mencapai
3,1 kg padahal untuk bisa VBAC syaratnya adalah berat bayi di bawah 3 kg dan
terakhir sudah sering terjadi kontraksi namun tidak kunjung ada pembukaan.
Dengan keluhan-keluhan di atas, jika memilih normal dikhawatirkan akan terjadi
resiko terbukanya jahitan secara paksa saat proses bersalin.
Sebagai seorang
suami yang sayang istri, saya menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Mama
Ivon. Karena Mama Ivon yang akan menjalaninya jadi saya dukung apapun
keputusannya asalkan terbaik untuk dirinya dan Baby Ai. Saya tinggal mendoakan
dan mengurus segalanya agar berjalan lancar.
Begitu
mendapatkan keputusan kami untuk operasi, dr.Maria Ulfa Sp.OG langsung menawari
kami untuk melakukan operasi malam harinya. Tapi tentu saja kami menolaknya
karena kami sudah memilih hari yaitu Minggu tanggal 5 Juni 2016. Ada beberapa
alasan mengapa kami memilih hari Minggu, salah satunya agar hari lahirnya sama
dengan saya hehehe.
Awalnya kami
menginginkan pagi hari sekitar jam 8-9 namun ternyata dr.Maria ada acara
perpisahan anaknya sehingga beliau bisanya minggu dini hari, siang atau sore.
Setelah ditimbang dan dipikirkan plus-minusnya, dr.Maria menyarankan dini hari saja
agar Mama Ivon memiliki lebih banyak waktu untuk pemulihan setelah operasi.
Trus juga biar enak ninggal Aim di rumah neneknya pas tidur, kalau ninggalnya
pas siang hari pasti susah. Akhirnya disepakati operasi akan dilakukan pukul
05.30 sehingga kami harus hadir dua jam sebelumnya yaitu pukul 03.30.
Melati Husada Menerima Pasien BPJS
Setelah kami
tiba di RSIA Melati Husada kami langsung menuju ruang IGD, Mama Ivon langsung
diperiksa kondisinya dan Baby Aira. Sementara itu saya menuju bagian
administrasi untuk melakukan pendaftaran. Kami memilih RSIA Melati Husada
sebagai tempat bersalin untuk kedua kalinya karena pelayanan dan kenyamana di
sini sangat memuaskan. Meskipun statusnya sebagai boutique hospital namun Melati Husada juga menerima pasien BPJS.
Sesuai dengan
golongan saya yaitu PNS IIb, Mama Ivon mendapatkan kamar kelas Aster yang
memang diperuntukkan untuk pasien BPJS kelas 1-3. Berbeda dengan kelahiran
Aiman dulu, dimana untuk PNS dengan Askes dimasukkan ke kelas Kaliandra untuk
memberikan kesempatan bagi pasien lainnya untuk dirawat di kelas Aster. Waktu
itu memang hanya ada Askes, nah sepertinya setelah adanya BPJS semua PNS
dimasukkan ke kelas Aster. Jika ingin naik kelas maka harus menambah biaya.
Kami putuskan untuk tetap di kelas Aster, yang membedakan hanyalah ukuran kamar
dan fasilitas AC. Untuk jenis obat dan pelayanan tidak ada bedanya, daripada
uangnya dipakai untuk nambah kelas mending untuk keperluan lainnya saja.
#HematKer
FYI bagi pasien
BPJS yang ingin melahirkan di Melati Husada syaratnya mudah kok, kita tinggal
menyiapkan beberapa berkas antara lain: fotokopi kartu BPJS, surat nikah, KTP
suami istri dan KK. Untuk calon bayinya jika BPJS mandiri maka sebaiknya diurus
2 bulan sebelum kelahiran agar sudah aktif saat lahiran, sedangkan untuk PNS
mengurusnya setelah bayi lahir karena kartunya otomatis aktif. Jika kartu
bayinya sudah aktif maka tidak akan dikenakan biaya persalinan lagi, mungkin
hanya biaya administrasi saja. Di awal pendaftaran saya disarankan menyediakan
dana persiapan Rp.500.000 untuk jaga-jaga eh ternyata saat pulang saya tidak
dikenakan biaya lagi. Hanya bayar untuk belanja gendok, perban dan lain-lain
sebesar Rp.170.000 saja.
Menyaksikan Kelahiran Baby Aira
Pukul 05.20 Mama
Ivon dibawa masuk ke Ruang Operasi, sementara saya disuruh menunggu dulu di
luar. Jika nanti sudah siap semua maka saya akan dipanggil untuk masuk juga
menyaksikan jalannya operasi Caesar.
Oh iya, selama
menunggu di IGD kami sempat mendengarkan proses persalinan normal. Kebetulan
ruangan kami bersebelahan dengan ruang bersalin sehingga kami bisa mendengarkan
dengan jelas bagaimana ibu muda di sebelah berjuang mati-matian melahirkan
bayinya. Sang ibu muda itu sempat mau menyerah karena sudah kehabisan nafas
padahal bayinya sudah kelihatan. Untung sang dokter dan perawat tak henti
memberikan semangat sehingga ibu muda itu mau mengedan sekali lagi dan akhirnya
lahirlah sang bayi dengan selamat. Kami berdua ikut bahagia mendengar suara
tangis bayi tersebut, dalam hati saya berdoa semoga kami bisa menyusul mereka.
Meskipun ini
pengalaman yang kedua namun saya tetap saja merasa gelisah dan berdebar-debar
menjelang proses operasi. Apalagi ketika jam sudah menunjukkan pukul 05.50
namun saya tidak kunjung dipanggil ke dalam ruang operasi. Saya sampai punya
pikiran kalau kepala perawatnya lupa memanggil saya dan Mama Ivon sudah
dioperasi, akhirnya saya bertanya lagi dan dijelaskan kalau dr.Maria Ulfa belum
datang. Oalaah, pantesan, gitu mbok ya bilang dari tadi agar saya tidak punya
pikiran yang enggak-enggak.
Akhirnya sekitar
pukul 06.00 dr. Maria datang, tapi beliau tidak langsung masuk ruang operasi
melainkan visiting pasien dulu. Tak lama saya dipanggil oleh perawat untuk
masuk ke dalam ruang operasi dan mengganti semua pakaian saya dengan baju
khusus yang lengkap dengan masker juga.
Ketika saya
masuk di ruang operasi, saya melihat Mama Ivon sudah berbaring di atas meja
operasi. Kedua tangannya dipentangkan ke samping sementara itu dua orang dokter
sudah bersiap-siap tinggal menunggu kedatangan dr.Maria. Saya menghampiri Mama
Ivon, membelai halus kepalanya untuk memberikan dukungan dan kekuatan
kepadanya. Tiga tahun yang lalu kami juga berada di sini, rasanya masih tetap
sama: berdebar-debar menunggu kelahiran buah hati kami dan berharap agar semua
berjalan tanpa gangguan suatu apapun.
dr.Maria sudah datang,
setelah ngobrol ringan dengan dua rekan yang akan membantunya menjalankan
operasi, dr.Maria mengajak kami semua berdoa. Saya berdoa sepenuh hati demi dua
orang yang saya cintai.
dr. Maria mulai
melakukan pembedahan di perut Mama Ivon, saya pun mulai merekamnya dengan
zenpad. Alhamdulillah, saya diberi kesempatan dan kekuatan untuk menyaksikan
proses operasi ini. Tidak semua rumah sakit mengizinkan suami ikut melihat
jalannya operasi dan tidak semua suami berani/tega melihat istrinya dioperasi.
Buat saya
menyaksikan jalannya operasi bukan masalah berani atau tidak, namun sebagai
bentuk dukungan saya kepada Mama Ivon yang telah berkorban menjalani kehamilan
yang penuh perjuangan selama 9 bulan dan rela menjalani operasi yang
mempertaruhkan nyawanya. Ini juga pengingat bagi saya akan pengorbanan ibu yang
dulu juga melahirkan saya lewat operasi.
Dengan menyaksikan
jalannya operasi saya juga ingin menjadi salah satu orang pertama yang
menyambut kehadiran Baby Ai ke dunia. Melihat tubuh merahnya yang masih
berlumuran darah keluar dari rahim wanita yang saya cintai. Memastikan kondisi
Baby Ai terlahir sempurna tidak kurang suatu apapun dan yang paling utama bisa
segera mengumandangkan adzan dan iqomah untuknya.
Alhamdulillah,
melalui tangan penuh kasih dr.Maria seorang bayi perempuan dengan bobot 3,15 kg
dengan panjang 50cm berhasil melihat dunia untuk pertama kalinya pada pukul
06.10 WIB. Kehadirannya semakin menambah kebahagiaan Keluarga Biru, kami
memberinya nama Zivana Lathifa Humaira yang berarti Pemenang yang Berhati Lemah
Lembut dan Berpipi Kemerahan. Kami berharap dia menjadi pemenang dalam
kehidupannya, yang paling utama mampu memenangkan pertarungan dengan hawa
nafsunya sendiri karena musuh terbesar manusia adalah hawa nafsu.
Baby Aira sudah bersama Mama Ivon |
Bersama dr.Maria Ulfa Sp.OG |
Demikianlah
cerita kelahiran Baby Aira yang penuh kesan di RSIA Melati Husada, Malang. Saat
ini Baby Aira sudah seminggu di rumah, kehadirannya semakin menambah
kebahagiaan kami. Mohon doanya agar Baby Aira tumbuh sehat dan menjadi anak
yang berhati lemah lembut dan sholehah, aamiin.
Selamat datang ke dunia, Baby Aira cantik... semoga selalu sehat, dan jadi anak sholeha kebanggaan mama papa ya :)
ReplyDeleteBtw jadi ikut deg-degan baca cerita proses operasinya Wan.. Moga Ivon cepet pulih ya :) Sekali lagi, selamat buat kalian...
Aamiin Ya Robbal Alamiin, makasih Budhe Dian atas ucapan dan doanya.
DeleteKalau lihat videonya bisa lebih deg-degan Dee tapi sama Ivon nggak boleh diupload he3
Aamiin, makasih ya.
Kok boleh sih masuk ruang operasi, suamiku dulu ggboleh
ReplyDeleteAku juga sc loh mas waktu lairan, panggul aku sempit
Tp aku udah ngrasain kontraksi sampai buka 6...
Tiap RS punya kebijakan sendiri-sendiri, kebetulan Melati Husada ini kooperatif mau memenuhi keinginan pasien mulai dari suami boleh ikut melihat persalinan, IMD hingga Full ASI.
DeleteOh iya, kalau panggul sempit juga biasanya harus sc. Wiih sayang ya padahal udah bukaan 6.
Selamatttt baby airaa :* semoga jadi anak yang selalu sehat dan ceria
ReplyDeletemuuahhhh *kali ketularan anak cewek xD
Makasih Mbak Echa atas ucapan dan doanya.
DeleteSiip, saya doakan semoga anak kedua cewek yaaa, moga sehat lancar ibu dan baby-nya.
cantiiikk.. solehaaahhh
ReplyDeleteAamiin makasih Bulek Lina doanya.
DeleteBaby aira cantik banget
ReplyDeleteSelamat datang ya sayang....
Terimakasih Budhe Arni sayang, semoga nanti kita ada jodoh bertemu yaa.
DeleteDokternya cantik banget *abaikan*
ReplyDeleteNgilu liat foto di ruang operasi Wan. Serasa aku ikutan di operasi juga. Duh kudu siap ya ngeliat yang begituan *macam udah punya istri aja hehe*
Iya memang cantik, ramah dan ga pelit info sama pasien.
DeleteBener Yan, kudu latian dari sekarang, coba sesekali nimbrung di ruang operasi ibu yang mau lahiran gitu :D *saranmenyesatkan
Selamat datang baby Aira, smoga jadi anak yg solehah, pinter, berbakti pada orangtua dan keluarga. Aamiin :)
ReplyDeleteAamiin, makasih ucapan dan doanya Tante Ria.
DeleteCantik sekali kamu Nak.
ReplyDeleteSelamat ya iwan, ivon semoga Aira menjadi anak yang solehah, cerdas dan diangungi kebahagiaan selalu. Amiin
Makasih Budhe, moga cantik lahir batin.
DeleteAamiin, makasih doanya Mbak Zulfa.
Wah slamat ya buat mb ivon dan masnya
ReplyDeleteCantik banget dedeknya
Makasih Mbak Gustyanita, Alhamdulillah moga cantik lahir dan bathin, aamiin.
DeleteAlhamdulillah. Selamat ya Ihwan dan Ivon. Turut bahagia. Bayi Aira cantik. Semoga selalu sehat dan kelak jadi anak soleha. Aamiin
ReplyDeleteTerimakasih banyak Mbak Rien, aamiin doa yang sama buat anak-anak Mbak ya.
Deletebarokallaah atas kelahiran baby Aira, semoga mjd anak yg sholehah.. alhamdulillah ya pak bisa lgsg menyaksikan kelahiran sang putri
ReplyDeleteAamiin Ya Robbal Alamiin, makasih doanya Mbak Lia.
DeleteIya, Alhamdulillah bisa menyaksikan dan beri dukungan langsung ke istri tercinta.
Iya bukan masalah berani or gak, suamiku jg gtu, tapi ke bentuk dukungan. Biasanya bapak2 klo ngliat proses lahiran anaknya makin sayang ma istri dan deket ma anak hehehe
ReplyDeleteIyaap Pril, karena kami para suami melihat langsung pengorbanan istri yang begitu besar.
DeleteAlhamdulillah perjuangan 9 bulan mengandung berbuah manis. Terima kasih untuk ucapan dan doanya teman-teman :-)
ReplyDeleteTerimakasih Mama sudah berkorban begitu besar untuk keluarga kita, semoga dicatat sebagai amalam sholehah, aamiin.
DeleteAlhamdulillah udah sepasang. Selamat ya ihwan -ivon.
ReplyDeleteIya Alhamdulillah, makasih Omali.
DeleteAlhamdulillah udah komplit nih kebahagian keluargabiru.ada maka Aim dan baby Aira yg cantik.Salam hangat selalu y😇
ReplyDeleteIya udah komplit Mbak ga pengin nambah lagi he3
DeleteSelamaaat Mas Ihwan, Mba Ivon, Aiman, ada member baru keluarga biru, Baby Aira.. :) Seru banget bisa masuk ruang operasi. Dulu suami aku gak bisa soalnya, padahal ngarep ditemenin hehe.. Kebijakan RS beda2, ya..
ReplyDeleteSelamat ya Ivon dan Ihwan. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteDibius total nggak Ivonnya?
yah si bapak, masih sempat, sempatnya foto di dalam kamar operasi wkwkwk. untung aja anaknya mas, lahir gak langsung minta selfie, hehe Selamat jadi ayah mas
ReplyDeleteselamat ya kka
ReplyDeleteWelcome to the world ya Aira, sholehah ya nak.. wah mas ihwan keren, gak pingsan memnyaksikan proses lairan ya?
ReplyDeleteAira cantik banget, ya? Aku selama operasi gak pernah dijagain di dalam.
ReplyDeleteIkutan merasa bahagiaaaa banget baca postingan ini. Mengingatkanku 12 tahun dan 7 tahun yang lalu saat Si Ayah dengan setia menemani proses kelahiran juga ;) Tapi ga operasi sih Wan, dua2nya normal, sekali tarik napas sudah pada owek2 njebrol semua hahahaa.. mamaknya big size gini :)) Welcome aboard ya Aira, kesayangan Papa, Mama dan Kakak Aim. Sehat, sholeha dan pintar ya nduuuukk...
ReplyDeleteAssalaamu'alaikum.. mohon info pak biaya persalinan sc kalau tdk pakai asuransi, rencana saya ingin lahiran dsana tahun depan ^^
ReplyDeleteWalaikumsalam. Biayanya sekitar 7 juta Mbak, semoga lancar dan sehat selamat semuanya ya Mbak Dewi.
DeleteKalo biaya persalinan normal bpjs kira2 berapa ya pak..? Mohon info nya.. terima kasi
ReplyDeleteCaesar di ruang azter ga nambah biaya ya ? Cuma 170rb itu aja? Pdhl caesar??
ReplyDeleteSelamat untuk kelahiran putrinya..
ReplyDeleteMohon info kalau kelas Aster sekamar berapa bed ya?
Terima kasih
sedang nyari persiapan kelahiran di Malang ini, eh ketemu blognya mas Ihwan yang punya pengalaman di Melati Husada... ngepas banget nih mas... ceritanya juga saya share ke istri dan komentar istri wah lengkap banget nih ceritanya mas Ihwan.. sangat bermanfaat banget nih mas.. terima kasih atas ceritanya...
ReplyDeleteLucu banget baby Aira, sehat selalu ya aamiin. Bobotnya waktu lahir mirip sama babybear, 3.1kg :)
ReplyDeletePas lahiran terakhir kemarin pengen pakai BPJS soalnya ada dan dapat kelas satu. Tapi dengar cerita tetangga kalau pakai BPJS ngeri sampai pas gunting perut dia dengar jadi ngeri. Akhirnya biaya sendiri deh. Untung diganti asuransi kantor separo.
ReplyDelete