Zaman sekarang
kalau kita beli ponsel maka salah satu fitur yang jadi pertimbangan utama
adalah fitur kameranya. Apalagi buat para kawula muda kekinian yang doyan
narsis, selfie, grufie atau wefie pasti ingin punya kamera dengan fitur kamera
yang canggih dan bagus hasilnya. Bahkan kalau bisa hasilnya nggak kalah bening
dengan foto-foto hasil jepretan kamera DSLR.
Mantan Narsis Kambuhan
Saya pun dulu
pas masih bujang kalo beli ponsel harus ada fitur kameranya, maklum nama tengah
saya itu narsis. Mungkin ‘penyakit’ narsis ini akibat masa kecil saya yang kurang
bahagia yaitu juaraang banget difoto. Bahkan foto masa kecil saya bisa dihitung
dengan jari. Harap maklum, orang tua zaman dahulu nggak sempat mikirin mau
motret anaknya setiap saat. Yang penting anaknya nggak kelaperan itu sudah
cukup wes.
Palingan
foto-foto kalau pas rekreasi, kan biasanya ada fotografer yang suka nawarin
jasa foto. Atau pas kebetulan ada tukang foto keliling lewat depan rumah,
langsung deh dicegat buat foto-foto bareng keluarga. Saya masih ingat dulu
ketika menemani Ibu jemput kakak dari sekolah, dalam perjalanan pulang ke rumah
kami bertemu tukang foto keliling. Langsung deh Ibu mengajak kami foto bertiga.
Kenangan Foto Bertiga bersama Ibu dan Kakak |
Gara-gara urat
narsis saya yang kenceng itu, pas masih ngeblog di MP dulu saya sampai masuk
nominasi MPers Ternarsis. Kalau saya sekarang lihat foto-foto narsis zaman
masih bujang dulu jadi malu dan ketawa sendiri, kok bisa saya saya narsis
banget kayak gitu. Mama Ivon apalagi, dia langsung ngeledekin saya
habis-habisan.
Kalau nggak
percaya, neh lihat foto-foto narsis saya zaman masih bujang. Saya biasanya
doyan narsis kalau habis ganti model rambut, duuuh itu memori hape pasti deh
penuh dengan foto-foto narsis saya dengan berbagai pose yang diambil dari
berbagai sudut. Sebelas dua belas deh ama Nicholas Saputr. Kalau nggak percaya lihat aja hasil tesnya di bawah ini.
Trus apakah setelah menikah, fitur kamera masih menjadi pertimbangan utama saya ketika membeli ponsel?
Masiih dong,
malah sekarang narsisnya lebih seru karena rame-rame bersama anak istri. Sudah tak
terhitung lagi foto-foto narsis mulai dari zaman masih pacaran, menikah hingga
kemudian lahirnya Aiman. Seperti tampak
pada foto-foto di bawah ini.
Ini adalah foto
narsis kami setelah resmi menjadi suami istri. Sebenarnya kami sudah menyewa
fotografer untuk mendokumentasikan pernikahan kami. Tapi nggak mungkin kami
berfoto sedekat dan seintim ini di depan fotografer.
Foto berikutnya
adalah di hari kelahiran Aiman. Waktu itu di tengah rasa khawatir akan jalannya
operasi Caesar yang dijalani Mama Ivon, saya mengeluarkan kamera di celana saya
dan memotret diam-diam proses operasi tersebut. Eh nggak tahunya salah satu
perawat malah menyuruh saya berdiri agar bisa memotret lebih leluasa.
Berkat kamera
ponsel kesayangan saya itu kami pun bisa mengabadikan moment ketika Mama Ivon
dan Aiman bertatap muka untuk pertama kalinya setelah sembilan bulan melalui
proses kehamilan yang penuh dengan perjuangan. Kelak jika Aiman sudah besar
akan saya tunjukkan foto-foto ini agar dia tahu bahwa kasih sayang Mama Ivon
begitu besar padanya hingga Mama Ivon rela bertaruh nyawa saat melahirkan
dirinya.
Perjumpaan pertama Aiman dan Mama Ivon |
Mengabadikan Moment Keluarga
Kehadiran ponsel
berkamera sangat berarti sekali buat saya karena saya bisa langsung mengabadikan
setiap moment indah bersama keluarga. Mulai dari moment yang sederhana hingga
yang sakral. Salah satu foto sederhana namun memiliki kesan mendalam buat saya
adalah foto Mama Ivon dan Aiman ketika mereka berdua terlelap tidur.
Mama Ivon dan Aiman |
Melihat wajah
Aiman yang begitu mirip dengan Mama Ivon ini membuat saya semakin menyadari
kebesaran Allah yang menciptakan seorang anak dengan wajah yang mirip dengan
ibu atau ayahnya. Tidak hanya mirip wajahnya namun caranya tersenyum dan
berbicara juga sama.
Tidak hanya
foto, dengan kamera ponsel saya pun bisa mengabadikan kebersamaan keluarga
dalam wujud video. Saya paling sering merekam aktivitas Aiman, entah itu di
rumah maupun saat pergi ke tempat-tempat wisata. Aiman pun juga suka melihat
hasil rekaman video-videonya.
Video ini adalah
video terbaru Aiman, yaitu ketika dia bermain di Play Ground yang berada di
Alun-Alun Malang. Saya merekamnya menggunakan Asus Zenpad 7.0 Z370CG. Fitur kamera belakangnya 5MP dan kamera
depannya 2MP, sudah cukup buat saya untuk menghasilkan foto dan video yang
tidak kalah dengan kamera digital.
Seiring
berjalannya waktu, kami pun diberi rezeki sehingga bisa memiliki kamera
prosumer yang bisa memotret lebih canggih dengan hasil yang lebih bagus.
Kebetulan Mama Ivon suka sekali beraksi di dapur, membuat aneka kue dan
masakan. Nah hasil kreasi dapurnya itu dia potret dan pajang di blog. Saya sendiri
juga mulai mendalami dunia blog yang mengharuskan saya melakukan liputan baik
itu objek wisata maupun kuliner.
Namun
adakalanya, ada keengganan membawa kamera dikarenakan bobotnya yang cukup
berat. Dan akhirnya saya kembali lagi dengan senjata awal saya yaitu kamera
ponsel. Sebenarnya jika kita tahu trik-triknya kita tetap bisa menghasilkan
foto-foto berkualitas bagus untuk ditampilkan di blog. Apalagi yang namanya
objek foto yang bagus atau moment yang indah itu kan bisa terjadi kapan saja
dan dimana saja. Dengan adanya kamera ponsel maka kita bisa langsung
memotretnya dengan cepat dan sigap.
Di kolam renang Kampung Lumbung |
View cantik di Kampung Lumbung |
Eh tapi sekarang
saya agak susah bawa-bawa Asus Zenpad kalau keluar. Bukannya saya males tapi
Aiman sudah mengklaimnya sebagai miliknya. Jadi kalau saya nekat bawa gitu
pasti deh ditanyain mulu, giliran Mama Ivon yang capek jawabnya. “Mana hapeku
Ma, mana hapeku?”
Makanya saya
sekarang mau nabung agar bisa beli kamera ponsel keluaran terbaru Asus yaitu
Asus Zenfone yang hasil fotonya lebih oke dan kece. Gimana nggak, kamera
belakangnya aja 13 MP dan depannya 5 MP. Waduuuh bisa kumat lagi neh ‘penyakit’
narsis saya saat masih bujang dulu, bisa lupa anak istri neh gara-gara keasyikan
foto pakai Asus Zenfone ini wekekeke.
Moment liburan di Alun-Alun Batu |
Demikianlah
sedikit cerita saya tentang Aku dan Kamera Ponsel. Kehadiran ponsel berkamera sangat
berarti sekali buat Keluarga Biru karena dengan kamera ponsel itu kami bisa
mengabadikan setiap moment indah yang terjadi secara spontan di tengah-tengah
kebersamaan kami. Foto-foto itu menjadi saksi abadi perjalanan keluarga kecil
kami dalam mengarungi samudera kehidupan yang fana ini. Syukur-syukur jika
foto-foto kebersamaan kami bisa menjadi inspirasi bagi para jomblo di luar sana
untuk segera menikah. Kami aja udah foto bertiga, malah sebentar lagi berempat,
masa kamu foto sendirian mulu dari dulu? Tsaaah *disambit Zenfone sama para
jomblo galau bin baper.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by
uniekkaswarganti.com
Saking yg dicari hp berkamera bagus, suami sering tanya mo beli hp apa kamera sih, hihi.
ReplyDeleteSukses GA nya!
Hehehe bilang aja beli kedua-duanya Mbak.
DeleteAaamiin, ikutan juga yuk Mbak.
eh, itu foto mama Ivon dan Aiman waktu barusan lahir, mirip banget.
ReplyDeleteBTW, kenapa iwan sekarang nggak berponi lagi kayak muda dulu? *dikepruk hehehe
Sekarang Aiman juga makin mirip Ivon.
DeleteKalo sekarang berponi nanti takut nyaingin Bay Yong Jun hi3
Metamonarsisnya nggak nguatin banget Mas..mama ivon gimana tuh tanggepannya sm foto2 zaman muda itu?haha. Wah trmsuk rajin y mengabadikan kluarga, suamiku sih kalah narsis kalo sm aq..=))
ReplyDeleteDia suka ngeledekin, apalagi yang berponi itu wakakaka.
DeleteIya saya memang ingin di setiap moment keluarga ada fotonya, emang dari sononya narsis sih trus dapat istri yang suka narsis juga jadinya klop deh.
Jadi mules liat poto metamorfosisnya mas ihwan. Jauh dan beda banget sma yg skrg xoxoxooxoxo *peace....
ReplyDeleteBaper pngen poto pake Asus Zenfone hhee
Jiaah mpe mules, emangnya saya cabe rawit :D
DeleteSamaa, yuk ikutan GA-nya biar dapeting Asus Zenfone.
Aiman lucu waktu bayi, itu difoto senyum
ReplyDeleteEh Mas, itu beneran Mas Ihwan? Hehehe
hadeuh pake ngeklaim bisa ngalahin Nikolas Saputra lg wkwkwk :P
ReplyDeleteEh lihat tuh hasil tes fotoku udah aku up-date, mirip ama Nico wakakakaka.
DeleteBoleh numpang ngakak gak Wan? Huahahahahaha... padahal aku udah pernah liat sih foto-foto itu sejak jaman MP, tapi kok sekarang ngeliat lagi rasanya pengen ngakak ya :D :D
ReplyDeleteBoleh-boleh, asal jangan lupa bawain aku menu buka dan sahur ya.
Deletewah kamera ponsel memang bisa mengabadikan perjalanan hidup ya mas. Setuju.
ReplyDeleteToss Mbak.
DeleteWaha deg-degan neh didatangi langganan juara lomba blog.
Salam kenal ya Mbak.
ciahhhhh..... foto masih kecil ada mas? hehehe... salam kenal mas..
ReplyDeleteAlhamdulillah masih ada Mas.
DeleteSalam kenal balik n thanks udah mampir.
Waaaan, kamu pas muda kok cupu gitu? :D
ReplyDeleteCupu iku artie Cuakep Punya yoo Nis wakakaka
DeleteKamera ponsel penting banget dibawa.pas ada momen bagus lamgsung di klik
ReplyDeleteSaya malah gak punya foto balita, adanya cuma pas foto raport SD. Itupun hitan putih dengan ukuran 3x4..
ReplyDeleteSukses buat lombanya, mas. Dan salam hangat dari Bondowoso..
Jaman kamera analog dulu sudah banyak yang lakukan 'self-portrait' sebenarnya, kebanyakan pake fasilitas timer di kamera yang hasilnya baru bisa dilihat setelah dicetak :D
ReplyDeleteSudah banyak teknologi yang beri kemudahan saat ini ya mas Ihwan, semakin banyak kenangan yang terekam :)
Narsis tingkat dewa :D
ReplyDeleteSegalanya jadi cepet utk diabadikan ya kalau pake kamera ponsel :)
ReplyDeleteThanks ya sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel
Good luck.
Foto jadulnya tuh memang membawa nuansa yang berbeda ya. Tp paling suka, foto lahiran anak pertamanya ...touchibg
ReplyDeleteKeluarga kecil yang terasa hangat dan nyaman, salam kenal mas :D
ReplyDeleteKamera ponsel memang penting yah buat mengabadikan tiap moment
Suram juga masa lalunya mas ihwan, foto balita cuma 1, hehe. gak bisa ngeliat masa-masa kecil pas lagi lucu2nya dong :D tapi sekarang mah udah cakep berkat ASUS, great!! Artikelnya bagus dan menarik, jadi tahu juga kalo hobinya mas ihwan dan keluarga, selalu abadikan momen bersama hehe :)
ReplyDeletebaca juga kisahku mas ihwan :) : http://goo.gl/OPYTBq
haha kalimat terakhir ngenes banget bagi para jomblo, untung saya udah gak :D
ReplyDeleteponsel sekarang memang bukan perkara bisa nelpon dan sms saja ya, tapi juga fitur-fitur lainnya. termasuk kamera yang memang sering bikin suasana jadi seru dengan foto-foto. entah itu foto sendiri maupun rame-rame :)
ReplyDeleteeh, endingnya ini bikin para jomblo berasa gimana gituh bacanya :D
Memang jaman sekarang udah menjadi tren dan kebutuhan untuk mengabadikan semua momen berharga dalam hidup kita. Perkembangan teknologi membuat semua itu menjadi cukup mudah. Semoga sukses dengan GA nya ya Mas Bro, salam dari Pontianak... :-)
ReplyDeleteSejak kamera DSLR kami hilang, sekarang kami cuma bisa mnegandalkan kamera handphone. Tapi bener kok, kamera handphone pun nggak kalah keren hasilnya. Semoga sukses ya mas, untuk GA #KameraPonsel :)
ReplyDeleteTapi justru yang jarang foto itu yang spesial kan ya :) jadi memori betapa ortu sayang banget sama kita. Tiap ketemu tukang poto mesti poto hehehee - yo sama mas aku juga ikutan lombanya :D moga moga diantara kita ada yang menang
ReplyDeleteGak nguatiiiii liat foto jadulnya hahahaha
ReplyDeleteSaya juga senang mengabadikan tumbuh kembang anak dengan kamera :)
ReplyDeletehaduh iya bener itu ada foto alay, ampun banget deh aku yang narsis dulu gak sealay gitu :p
ReplyDeleteSetuju setuju, kamera ponsel dibutuhkan terutama saat ingin mengambil gambar secara spontan
ReplyDeletewaah waah, aku baru tahu, ternyata pak Ihwan narsis dari kecil, hihihi
ReplyDeleteNarsis rupanya sdh mendarah daging ya mas, bagusssss, banyak kelebihannya kan sekarang, haha :D Salam sama Mama Ivon, Aiman, dan calon debay^^
ReplyDeleteSetuju banget ini, kamera ponsel jadi merekam momen perjalanan hidup ...
ReplyDeleteMelihat foto paling jadul makin terasa berharga.
ReplyDeletesemoga menangg
ReplyDelete