Dua minggu ini
Mama Ivon memiliki agenda ikutan halal bi halal di dua komunitas baking yang
dia ikuti. Biar Mama Ivon bisa mengikuti acara dengan baik maka Aiman tidak
diajak serta, kalau Baby Aira ikut nggak masalah. Malah kalau nggak ikut itu
yang jadi masalah, ntar mimik ASI-nya gimana. Sebagai Papa Muda yang kekinian,
saya sih nggak masalah diserahi tanggung jawab mengasuh Aiman. Sudah makanan
sehari-hari itu mah he he he.
Alun-Alun Kota
Malang menjadi tujuan pertama kami berdua setelah mengantarkan Mama Ivon ke rumah
makan tempat halal bi halal. Kebetulan Aiman sudah lamaa bingiit nggak main ke
sini. Kami tiba di sana sekitar jam setengah sebelasan dimana sinar matahari mulai
terik namun hal itu tak mengurangi semangat Aiman untuk bermain-main.
Dia langsung excited ketika saya ajak ke area playground
yang berada di sebelah Selatan. Suasana Alun-Alun Kota Malang siang itu ramai
sekali, terutama oleh para keluarga yang sedang berlibur. Seperti biasa, Aiman
langsung main perosotan yang sudah ramai siang itu.
Puas bermain
perosotoan, Aiman minta membaca buku. Biasanya di sebelah Timur area playground
ada mobil Perpus Keliling milik Perpuskot Malang. Namun sayang hari itu tidak
ada. Saya pun langsung tercetus ide untuk mengajak Aiman main ke Perpuskot
Malang saja sekalian. Saya ingat kalau di sana ada ruangan khusus anak-anak.
Ruang Baca Anak yang Lengkap dan Menyenangkan
Perpustakaan
Umum dan Arsip Kota Malang (selanjutnya saya sebut Perpuskot Malang) terletak
di Jl.Besar Ijen No.30 A Malang. Mudah sekali kok mencarinya karena letaknya
yang berada di poros jalan Ijen, tinggal cari saja gedung berwarna hijau mudah
yang terlihat ngejreng sendiri.
Gedung Perpuskot Malang (sumber foto: Idur Wang) |
Setelah
menitipkan tas dan jaket di loker, kami pun berjalan menuju Ruang Baca Anak.
Awalnya Aiman masih bingung saat pertama kali masuk ke gedung perpus namun
setelah melihat Ruang Baca Anak yang full color dan bernuansa ceria, dia
langsung terlihat senang.
Di Ruang Baca
Anak ini disediakan berbagai macam buku bacaan anak, mulai dari yang full
gambar hingga buku cerita. Mulai dari buku tentang majalah anak hingga tentang
pengetahuan untuk anak.
Aiman makin
senang karena ternyata di Ruang Baca Anak disediakan juga area playground. Ini
namanya nemu rezeki nomplok, saya jadi nggak perlu pusing lagi buat nyenengin
hati Aiman. Biar niatan awal pengin baca tetap terlaksana maka saya ajak Aiman
mencari buku-buku terlebih dahulu.
Thomas menjadi
permintaan pertama Aiman, maklum tokoh kereta api itu memang favoritnya. Dia senang
sewaktu saya ajak mencari buku cerita Thomas di antara rak-rak mini yang
berwarna-warni itu. Sayang sekali kamera belakang ponsel saya udah buram
hasilnya dan nggak bawa kamera sehingga saya hanya bisa foto dengan kamera
depan yang hasilnya juga gituu deh hehehe.
Saya bahagia
melihat Aiman tampak senang bermain sambil membaca di Ruang Baca Anak ini.
Apalagi dia juga bisa bermain dengan anak-anak yang sebaya dan nggak perlu
rebutan kayak di Alun-Alun Malang. Tuh liat dalam hitungan menit saja sudah
kompak saja mainnya.
Saya akan lebih sering
mengajak Aiman main ke Perpuskot Malang ini, saya bisa mengajaknya bermain
sambil memupuk kesukaannya membaca buku. Ilmunya dapat, main-mainnya juga
dapat. Dan yang penting gratis hehehe, hanya perlu bayar parkir saja. Itulah
cerita liburan Aiman main ke Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang bersama
Papa Ihwan. Kalau kamu biasanya main kemana pas hari Minggu atau liburan?
asik ya kalo ada perpustakaan deket rumah, bisa mendorong anak minat baca. saya mau sering2 ke perpust ngajak anak kalo deket :)
ReplyDeletePerpustakaan nya malah ada mainan buat anak ... keren euy
ReplyDelete