Persaingan mall atau department store di Malang saat ini semakin
ketat, setiap hari ada saja event atau promosi yang diselenggarakan untuk
menarik minat para pembeli. Saat saya remaja dulu, pusat keramaian di Malang
terpusat di sekitar Alun-Alun Kota Malang karena di sana banyak sekali berdiri mall
dan departemen store, salah satunya Sarinah Plaza Malang. Lalu kemudian mulai
bermunculan mall atau departemen store di kawasan lain sehingga pusat keramaian
mulai bergeser dari kawasan yang merupakan jantung kota Malang tersebut.
Makan Nakam: Food Court dengan View Alun-Alun Kota Malang
Sarinah sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Malang
menyadari akan persaingan yang semakin ketat ini. Itulah sebabnya Sarinah
berbenah diri untuk menampilkan Sarinah Wajah Baru yang lebih modern dan
kekinian, baik dari segi penampilan maupun fasilitas dan pelayananannya. Salah
satu fasilitas baru yang dihadirkan di Sarinah Malang adalah food court Makan
Nakam.
Makan Nakam terletak di lantai dua, tepatnya di sisi sebelah selatan.
Kata Nakam sebenarnya kebalikan dari kata Makan. Menurut Mas Dias Adi, Asisten
GM Aneka Usaha Divisi Retail, penamaan Makan Nakam diambil dari kultur budaya
Malang yaitu Boso Walikan. Hal ini memang sudah menjadi ciri khas dari Sarinah
untuk mengangkat kultur budaya setempat, sebagai contoh food court Sarinah
Semarang dinamakan Griya Dahar.
Keistimewaan Makan Nakam dari segi lokasi adalah food court pertama dan satu-satunya di Malang yang memiliki balkon menghadap langsung ke Alun-Alun Kota Malang. Tentunya ini menjadi nilai jual tersendiri di mata para penikmat kuliner Malang yang tidak hanya berburu kelezatan makanan namun juga atmosfer atau suasana yang unik dan berkesan.
Tak hanya view Alun-Alun Kota Malang, dari balkon Makan Nakam kita
juga bisa melihat view perempatan Jl. Jenderal Basuki Rahmad yang merupakan
jantung kota Malang dimana berdiri beberapa bangunan bersejarah seperti Masjid
Agung Jami’ Malang dan GBIP Imanuel.
Sejarah Sarinah di Masa Lalu
Sarinah Plaza Malang pada zaman dahulu merupakan rumah dinas Bupati
pertama Malang Raden Toemenggoeng Notodiningrat (1820-1839). Setelah itu,
dikuasai oleh Belanda dan dijadikan tempat berkumpul yang dikenal dengan nama
gedung Societiet Concordia. Kemudian pada periode 25 Februari-5 Maret 1947, gedung
ini menjadi tempat rapat akbar Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
merupakan cikal bakal Dewan Permusyawaratan Rakyat. Saat itu banyak tokoh
bangsa mulai dari Soekarno-Hatta, Edward Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara,
Dr.Soetomo hingga Jenderal Besar Soedirman dan Bung Tomo hadir di gedung ini.
GBIP Imanuel (sumber: http://jelajahmalangku.blogspot.co.id/2013/12/galeri-malang-tempo-doeloe-yg-tercinta.html) |
Gedung ini terpaksa dibumi hanguskan pada tahun 1947 sebagai bagian
dari taktik gerilya. Barulah pada tahun 1970, di lokasi ini dibangun Sarinah
sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di kota Malang. Jadi Sarinah memang
merupakan situs sejarah yang layak untuk dilestarikan.
Keistimewaan Desain dan Sajian Kuliner
Adapun keistimewaan Makan Nakam yang kedua adalah desain interior
dan eksteriornya yang cozzy dan elegan ala cafe. Hal ini senada dengan image yang
selama ini melekat pada Sarinah sebagai departemen store yang membidik kalangan
menengah ke atas. Namun Anda jangan khawatir meskipun tampilannya mewah namun harga
makanan yang dijual di Makan Nakam masih standart harga makanan foodcourt di
Malang yaitu berkisar antara Rp.5.000 hingga Rp.50.000. Jadi tak perlu takut
kantong jebol jika nakam-nakam di sini Ker.
Menu-menu yang ditawarkan di Makan Nakam juga tidak kalah istimewa
karena menghadirkan restaurant lokal dan waralaba terkemuka yang telah terjamin
kualitasnya. Beberapa di antaranya seperti: kafe milik Sarinah yaitu A Cup of
Java, Pempek Mang Jey, Faresh Sandwich, Bakso Damas, Ice Clemot, Warna-Warni
dan masih banyak lagi lainnya.
Khusus untuk Warna-Warni, semasa masih bujang saya beberapa kali makan
di Warna-Warni yang lokasinya dulu berada di sebelah Utara Stasiun Kota Baru
Malang. Warna-Warni terkenal dengan menu andalannya berupa es buah dan es krim.
Dengan hadirnya Warna-Warni di Sarinah, ini mengangkat namanya menjadi lebih
berkelas.
Di Sarinah sendiri, tidak hanya dijual produk-produk luar negeri
namun juga produk-produk karya anak bangsa. Produk-produk ini merupakan hasil
karya UMKM yang sudah terpilih dimana produknya memiliki kualitas yang bagus.
Ini menjadi bukti bahwa Sarinah Plaza Malang tidak ingin maju sendiri, dia mau
menggandeng para pelaku usaha kecil untuk berjalan bersama menuju kesuksesan.
Keluarga Biru di Makan Nakam
Malam itu Keluarga Biru hadir dengan formasi lengkap dan drescode
kompakan berwarna biru, ini semua demi menghadiri event istimewa Sarinah yang
bertajuk: Pembukaan Tampilan Baru Sarinah dan Food Court Makan Nakam. Terakhir
kali kami ke Sarinah adalah saat bulan Puasa yaitu saat Mama Ivon ingin membeli
sepatu baru.
Saat kembali ke Sarinah, saya cukup senang melihat tampilan baru
Sarinah yang lebih fresh dan kekinian. Begitu kita masuk di lantai satu maka
kita akan disambut dengan deretan produk-produk hasil karya UMKM lokal Malang
mulai dari kerajinan hingga fashion. Karena malam itu kami datang terlambat,
kami langsung naik ke lantai dua tempat Makan Nakam berada.
Adapun menu makanan yang kami pesan malam itu antara lain: Pempek
Mang Jey, Bakso Damas, Es Warna-Warni dan Es Clemot. Yang pesanan saya adalah
Bakso Damas, untuk rasa dan kualitasnya sudah tidak diragukan karena Bakso
Damas selama ini dikenal sebagai salah satu gerai bakso terkenal di Malang.
Bagi Keluarga Biru, kehadiran Makan Nakam bisa menjadi alternative
wisata kuliner baru saat kami ngemall di jantung Kota Malang. Jujur saja, kami
jarang sekali wiskul saat ngemall di jantung kota Malang karena pernah
dikecewakan saat makan di sebuah food court di salah satu mall di sana karena
harga makanannya tidak sebanding dengan rasa dan tempatnya yang kurang
memuaskan.
Dengan 3 keistimewaan di atas, maka tidak berlebihan rasanya jika Makan Nakam saya sebut sebagai tongkrongan baru yang layak dicoba oleh para kawula muda dan penikmat kuliner di Malang. Oh iya, di Makan Nakam ini sinyal wifinya kenceng juga lho, cocok buat Anda yang pengin selalu up-date. Jika Anda tidak percaya, silakan datang dan buktikan sendiri.
Dengan 3 keistimewaan di atas, maka tidak berlebihan rasanya jika Makan Nakam saya sebut sebagai tongkrongan baru yang layak dicoba oleh para kawula muda dan penikmat kuliner di Malang. Oh iya, di Makan Nakam ini sinyal wifinya kenceng juga lho, cocok buat Anda yang pengin selalu up-date. Jika Anda tidak percaya, silakan datang dan buktikan sendiri.
Kayaknya aku perlu balik ke sana lagi deh... pingin nyobain siomay resepnya chef Haryo...
ReplyDeleteAjak kami juga dong Mbak hehehe aku juga belum nyoba siomay-nya.
DeleteAku pingin balik lagi ke sana juga. Hihihi
ReplyDeleteAyo kapan wes? Digruduk rame-rame a :P
DeleteAku pingin balik lagi ke sana juga. Hihihi
ReplyDeletewah epic viewnya, untuk hargnya gimana terjangkau atau mahal? hehe
ReplyDeleteTerjangkau kok Mas, itu sudah saya tulis nominalnya di blog :D
DeleteMantapp ulasannya
ReplyDeleteMakasih Mbak Sri.
Deletesaya juga pernah kesini nih, sering malahan.. sya kuliah di UB malang soalnya... jadi kalau lagi sumpek ke alun-alun..hembbb.b.
ReplyDeleteWah kuliah di UB? Jangan-jangan kita pernah ketemu Mbak :D
DeleteBaru tau di Malang juga ada Sarinah
ReplyDeleteItu asik banget viewnyanya ya, betah deh berlama2 duduk disana
Seriusan Mbak? Hiks padahal wes lama berdirinya.
DeleteYuk Mbak, kalo ke Malang kita nongki-nongki cantik di balkonnya.
Tadi pas baca judulnya aku bacanya "Makan Malam" lha apa istimewanya resto bernama itu? eh ternyata Makan Nakam. Walikan banget ya, nawhi banget deh pokoknya hehe.
ReplyDeleteOmnduut.com
Wakakakaka kalo ke Malang mampir sini Yan, sekalian tester pempeknya apa udah khas Palembang belum.
DeletePempeknya enak, pengen ke sana lagi. Maem sambil ngeliat view alun-alun dan gereja tuanya. Cantik :)
ReplyDeleteWih kalau Malang seperti itu dari atas yah mas, keceee. Kalau ke sana ajak2 poo mas, ingin tahu suasana malam makan di sana, ehe
ReplyDeleteWah semakin banyak alternatif tempat utk menikmati kota Malang ya. Semoga disempatkan ke sana lagi. Aamiin
ReplyDeleteWaw, balkonnya hadap langsung ke alun-alun kota dan view malamnya indah banget Mas.
ReplyDeletebolak balik lewat alun2 malang baru ngeh kalo ada mall sarinah dideket situ. kukira sarinah cuman ada dijakarta aja
ReplyDeleteHoalah ternyata Nakam itu kebalikan Makan to yaaa.. Hihi aku kira artinya apa.. :D Jadi makin pingin ke Malang.. :D
ReplyDeleteWaah, nanti klo aku ke Malang lg ajakin aku kesini ya mas. Menariik kayaknya tempatnya, asik utk hang out
ReplyDeleteArrghh, jadi pengen banget ke Malang nih. Btw keren namanya, 'Makan-Nakam' :P
ReplyDeleteItu Sarinah gedung baru apa lama mbak?
Makan Nakam, cuma dibalik doang ya namanya. Di Malang ada Sarinah juga ya??? Masih ada hubungannya sama Sarinah di Jakarta nggak mas??? Hihihi
ReplyDeleteSuasana malamnya asyik ya?
ReplyDeleteKapan-kapan mau coba datang pas malam.
Sekalian cuci mata dari atas balkon.
Salam
@nuzululpunya
Malang banget namanya dibolak-balik gitu wkwkwk...
ReplyDeleteMau ke sanaaaa, banget!
ReplyDelete