Setelah seseorang menikah pasti akan terjadi perubahan yang besar
dalam hidupnya. Mulai dari perubahan status di KTP (ya iyalah pasti), perubahan
fisik misalnya yang wanita hamil atau yang pria jadi gemuk (atau sebaliknya)
hingga perubahan kebiasaan atau gaya hidup misalnya saat masih bujang senangnya
makan makanan instant, setelah nikah ada perbaikan gizi karena ada istri yang
masakin.
Apalagi jika nanti telah hadir buah hati tercinta, makin banyak
perubahan dan penyesuaian dalam hidup kita. Nah kali ini saya mau cerita
perubahan apa saja sih yang saya alami setelah menikah. Ini sekedar sharing aja
sih, bolehlah sesekali di blog Keluarga Biru ini diisi dengan tulisan yang
sedikit berbau curcol. Biar pembaca nggak bosen, masa isinya sponsored post
mulu wekekeke.
- Perubahan Gaya Hidup
Saat masih bujang saya cenderung bergaya hidup kurang sehat,
misalnya sering makan mie instant, bahkan saya suka makan mie instant tanpa
dimasak! Makannya model mie kremes gitu. Trus kurang suka makan sayur dan
jaraang banget makan buah. Palingan makan buah kalau dikasih sama Bulek
wekekeke. Saya juga suka begadang geje, misalnya nonton teve atau main komputer
sampai tengah malam. Sebenarnya nggak niat begadang sih namun saya memang
menginap insomnia ringan, susaah tidur sore kecuali kalau kecapekan banget.
Naah, setelah nikah Mama Ivon mengajak saya untuk mengubah itu
semua. Untuk konsumsi mie instant dibatasi jadi sebulan sekali. Mama Ivon juga
rajin masak sayur-mayur dan beli buah setiap belanja bulanan sehingga mau nggak
mau saya ikut makan juga. Kalau sampai nggak makan pasti deh dimarahin hihihi.
Kalau buah sih saya sebenarnya juga suka dari dulu tapi emang nggak nyediain
budget khusus. Nah makan sayur ini yang agak susah, saya biasanya ambil sayur
tuh palingan hanya 10-20 persen dari total makanan yang saya makan. Sisanya
lebih banyak nasi putih. Iyesss, saya tuh orang Indonesia banget sih. Belum
berasa makan kalau belum makan nasi.
Untuk kebiasaan begadang ini yang nggak bisa berubah. Mau tau
sebabnya? Karena Mas Aiman sejak kecil tidurnya juga maleeem. Bahkan ini Baby
Aira juga menunjukkan tanda-tanda ke sana hiks. Kadang rasanya sampai kesal dan
berujung bĂŞte kalau Duo Ai ini nggak kunjung tidur, sementara saya sudah
ngantuk banget. Emang bener ya, buah jatuh nggak jauh dari pohonnya. Kecuali
buahnya diambil orang atau hanyut di sungai wekekeke.
- Lebih Semangat Cari
Duit
Sebagai kepala keluarga tentunya ingin membahagiakan istri dan
anak-anak. Materi memang bukan segalanya namun segala materi yang kita perlukan
di dunia ini membutuhkan uang. Sandang, Pangan dan Papan itu semua membutuhkan
materi, apalagi hidup di kota. Nah setelah menikah saya jadi lebih semangat
cari duit. Jadi punya pemikiran dan ide untuk cari pekerjaan sampingan karena
kalau hanya mengandalkan pekerjaan utama nggak akan cukup.
Untuk cari pekerjaan sampingan juga nggak bisa sembarang, tidak
boleh mengganggu pekerjaan utama dan waktu buat keluarga. Yang terpikir dalam
benak saya waktu itu adalah menekuni passion saya yaitu menulis. Maka saya pun
mencoba peruntungan dengan mendirikan penerbitan indie bernama Mozaik Indie
Publisher. Alhamdulillah penerbitan ini bisa berjalan lancar selama 2 tahun
pertama, total kami sudah menerbitkan 20an buku indie. Bahkan beberapa berhasil
kami pasarkan di jaringan toko buku nasional. Sayangnya menginjak tahun ketiga,
Mozaik mengalami kemunduran. Saya melakukan evaluasi dan mendapati jika semua
usaha promosi yang telah dilakukan tidak sebanding dengan hasilnya. Akhirnya
saya memutuskan untuk off.
Blog menjadi pilihan selanjutnya, saya memang tidak bisa jauh-jauh
dari dunia menulis. Keberhasilan teman-teman blogger menjadi blogger
professional merupakan salah satu motivasi yang mendorong saya, di samping
waktunya yang fleksibel. Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir ini saya sudah
mendapatkan begitu banyak hal dari blog, mulai dari materi, ilmu hingga
persahabatan. Khusus yang materi itu, kalau dikalkulasi sudah jauh melebihi apa
yang dulu saya dapatkan dari penerbitan indie.
- Badan Jadi Gemukan
Banyak orang yang bilang jika setelah menikah biasanya badan akan
jadi gemuk. Kalimat itu sering saya dapatkan dari keluarga, kerabat atau teman
kerja manakala mendengar curcolan saya yang pas bujang memiliki badan
cungkring.
Namun setelah dua tahun menikah badan saya kok rasanya nggak ada perubahan
menuju gemuk. Ukuran celana saya masih 28, baju atau t-shirt saya masih ukuran
S. Sempat heran juga mengapa seperti itu. Padahal Mama Ivon juga rajin masak,
kan kalau saya tetap kurus gini kesannya kayak nggak diurus sama istri hiks.
Saya mencoba cuek sajalah, mungkin karena kebanyakan begadang nemenin Mas Aiman
sehingga asupan makanan bergizinya habis.
Nah, di tahun ketiga pernikahan kami saya merasakan mulai ada
perubahan di tubuh saya. Kedua pipi jadi agak chubby, lengan juga mulai sedikit
berisi. Orang-orang juga suka komentar jika saya terlihat gemukan. Puncaknya di
tahun keempat ini, ukuran celana saya melar sampai nomer 30-31. Ternyata
gemuknya kurang sehat neh karena larinya banyak ke perut.
- Menjadi Ambivert
Saya ini aslinya pendiam dan introvert. ketika masih bujang dulu,
sepulang kerja biasanya saya butuh waktu sendiri dulu di kamar. Kebetulan saya
dulu ditempatkan di bagian pelayanan yang mana harus berhadapan dengan orang
banyak setiap hari. Nah bagi orang introvert, berhadapan dengan orang banyak
itu cukup menghabiskan energy. Untuk mengembalikan energy itu kami para
introvert perlu untuk me time dulu. Entah pergi ke tempat sepi atau mengurung
diri di kamar, intinya sih nggak berinteraksi dulu dengan orang. Kalau
energinya sudah terisi lagi, barulah saya siap menghadapi dunia kembali.
Tapiii setelah menikah, kebiasaan ini mau nggak mau hilang. Lha
gimana, ketika pulang sudah ada Mama Ivon yang menyambut saya dengan penuh
cinta, eaaaa. Apalagi setelah kehadiran Mas Aiman, pulang kerja rasanya senang
bisa melihat buah hati tercinta.
Apakah saya merasa kehilangan kebiasaan me time tersebut? Jujur
enggak sih, hanya berkurang saja. Me time buat saya sekarang cukup dengan
berinteraksi dengan teman-teman di grup wasap, mulai dari grup kantor hingga
blogger. Trus karena tuntutan profesi dan kebetulan Mama Ivon berlawanan dengan
saya yaitu tipe ekstrovert maka saya pun berevolusi menjadi ambivert yaitu
gabungan introvert dan ekstrovert. Jadi saya tidak perlu lagi mengurung diri di
kamar.
Me time saya yang lain dengan menghadiri event-event blogger
sendirian. Tapi seringnya sih me time lewat event blogger ini jadi waktu
bersama keluarga juga karena Mama Ivon juga seorang blogger wekekeke.
- Jadi Sering
Travelling dan Wisata Kuliner
Sebenarnyaaa saya itu pengin travelling sejak masih bujang dulu.
Tapiii karena saya pendiam dan introvert itu saya jadi kuper sehingga nggak
punya teman buat diajak travelling. Mau travelling sendirian itu ragu-ragu
karena saya ini suka mabuk perjalanan.
Ndilalah saya dijodohin sama wanita yang suka travelling dan jajan.
Maka setelah menikah pun saya bisa menyalurkan hasrat travelling saya yang
tertunda saat masih bujang dulu. Kebetulan setiap bulan kami pulkam ke Blitar,
nah saat pulkam itu kami manfaatin untuk mbolang ke Blitar dan sekitarnya. Lalu
kami sudah pernah travelling mulai sejak berdua saja, bertiga hingga sekarang
berempat. Untuk destinasi travelling memang masih seputaran Jawa saja, itu pun
paling jauh ke Jawa Tengah. Semoga di tahun mendatang kami diberi rejeki lebih
sehingga bisa melakukan travelling setiap tahun, aamiin.
Selain travelling, saya juga jadi sering wisata kuliner. Selain Mama
Ivon suka jajan, kami melakukannya juga buat nambah-nambah portofolio review di
blog. Lumayan berkat hobby travelling dan wiskul ini kami pernah kerjasama
review dengan beberapa hotel, café dan restaurant di Malang dan Batu.
Hmm untuk saat
ini 5 perubahan besar itulah yang saya rasakan setelah menikah selama 5 tahun
bersama Mama Ivon. Harapannya sih nanti bisa makin nambah perubahan positif
yang saya rasakan dan lakukan setelah menikah.
Nah, bagaimana
dengan Anda? Sharing juga yuk di komentar.
Awalnya ayah saladin jg tambah chubby..eh hbs itu turun lagi
ReplyDeleteKalo suka begadang emang gt y?
Aamiin. Semoga langgeng terus yaaa
ReplyDeletePerubahan yang positif
ReplyDeleteWah mungkin suatu saat nanti salah satu perubahan di atas bakal terjadi pd diriku, tapi yang terakhir seru tuh.. Jalan2 bareng :)
ReplyDeletekalau suamiku tetap saaj jadi pendiam, aku yg cerewet tapi gak tahu nih setelah anak2 merantau ke kota lain dia suka banget ngobrol dan kalau bisa ngumpul maunya jalan2 dan makan2. Ini mau rencana ke malang nunggu anak bungku selesai PPL, yg sulung mau cuti kerjanya
ReplyDeleteNomer 3 iya banget! Haha. Tapi aku tetep dibilang kurus, walaupun aslinya udah naik beberapa kilo. Hiks sedih
ReplyDeleteNambah berat badan itu pasti mas, semenjak menikah suami jadi ketularan hobi Piknik kayak saya.
ReplyDeleteDuh, sebenarnya gimana sih caranya biar suami tambah gemuk? :( Udah aku coba segala cara, gagal maning gagal maning
ReplyDeleteKalau suamiku alhamduillah mengurus sih dr pas BBnya pas nikah, cuma sekarang mulai gemukan lagi hahaha
ReplyDeleteWah kereeen, apalagi jalanin hoby sama keluarga (Isteri dan anak-anak)....
ReplyDeleteSubhanallah, hidup ini memang harus ada perubahan, termasuk Berat Badan....:)
ReplyDeletekalau yang jomblo" jadi kepingin segera menikah dong....wkwkwk
ReplyDeletesenoga berubahnya terus ke arah yg positif ya :)
ReplyDelete"Lebih Semangat Cari Duit"
ReplyDeleteSaya juga harus LEBIH LEBIH LEBIH semangat lagi!!
Thanks motivasinya!
Mas bagaimana cara menghilangkan keragu raguan dalam mengambil keputusan menikah mas?? terima kasih
ReplyDelete