Awal bulan Maret
yang lalu, jagad Facebook dihebohkan dengan Live Video bunuh diri seorang pria
bernama Pahinggar Indrawan. Indra mengupload dua video, video
pertama berisi curhatan tentang sang istri yang pergi meninggalkan dia dan 5
orang anaknya. Sedangkan video kedua berisi proses dia mengakhiri hidupnya
dengan cara gantung diri. Video bunuh diri ini tentu saja menimbulkan banyak
reaksi dari para netizen mulai dari yang bersimpatik, menyayangkan tindakannya
namun banyak juga yang malah menghujat Indra.
Nah sehubungan
dengan kasus video live bunuh diri Indra ini, Baper’s Talk kali ini membahas
tema: manajemen stress sebagai seorang ayah, suami dan tentu saja kepala rumah
tangga.
Namanya masalah
memang akan selalu datang dalam hidup kita, apalagi kalau statusnya sudah
menikah. Masalah dengan keluarga (istri, anak, mertua, ipar), pekerjaan hingga
masalah dengan teman atau sahabat. Tinggal bagaimana menyikapi masalah
tersebut, mau menyelesaikannya atau malah lari dari masalah. Namun memang
adakalanya masalah besar atau rumit datang menghampiri dan bikin stress. Nah
berikut ini cara saya menangani stress yang saya alami:
- Fix It
Saat menghadapi
suatu masalah biasanya saya akan mencoba untuk menyelesaikannya sendiri,
terutama jika masalahnya menyangkut hal-hal pribadi misalnya masalah keluarga
dan pekerjaan. Sebisa mungkin sih diselesaikan secara baik-baik dan jangan
sampai orang di luar mengetahuinya.
Bukan semata
karena jaim sih tapi urgensinya apa jika orang luar harus tahu? Apalagi sampai
curhat di social media. Yang ada malah nanti jadi omongan, paling marah malah
dikata-katain dan menambah beban masalah. Kalau saya dulu punya kebiasaan
menuliskan masalah-masalah di dalam buku harian. Rasanya plong banget kalau
sudah menuliskan masalah kita, saat membacanya kembali kita bisa menganalisa
apakah masalah itu emang benar-benar berat atau enggak. Sayang sekarang sudah
meninggalkan kebiasaan itu, saya prefer bermonolog saja di dalam hati.
- Curhat
Kalau sudah
mentog nggak bisa menyelesaikan sendiri masalah, barulah saya akan curhat
kepada orang-orang terpercaya. Bisa keluarga yang lebih tua atau sahabat. Buat
saya curhat itu sekedar cara untuk melepaskan beban yang ada di hati. Cukup
didengarkan atau dibaca curhat kita itu sudah bikin plong kok, sehingga kita
jadi bisa berpikir lebih jernih lagi.
Kalau mau curhat
jangan sembarangan ya, curhatlah hanya pada orang terpercaya. Anda nggak mau
kan curhatan Anda jadi bahan gosipan di belakang? Timing curhat juga perlu
diperhatikan, pastikan sang penerima curhat sedang punya luang sehingga bisa
mendengarkan dengan baik. Pastikan mood sang penerima curhat lagi bagus juga,
jangan sampai kita malah menambahi beban masalahnya.
- Refreshing
Refreshing bisa
ngelakuin apa saja, sekedar mendengarkan musik atau menonton film favorit bisa
membuat kita lupa sejenak dengan masalah yang kita hadapi. Pergi ke taman-taman
kota atau mencoba wiskul terbaru bersama keluarga juga bisa mengusir stress.
Hal paling utama
ketika mengalami stress adalah kembalilah kepada Sang Pencipta. Kalau saya
sebagai muslim ya berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk atau jalan dalam
menyelesaikan masalah kita. Terkadang kita sengaja diberikan ujian karena Sang
Kuasa rindu dengan rengekan dan tangisan doa-doa kita. Memang terdengar klise
dan mainstream banget sih tapi kalau bukan kepada Sang Pencipta kita berdoa,
mau ke siapa lagi?
Bagaimana dengan
Anda? Sharing dong bagaimana manajemen stress yang Anda lakukan selama ini di
kolom komentar.
Setuju kalau setiap permasalah diserahkan saja yg Kuasa. Insa Allah ada jalan meskipun berat :)
ReplyDelete