“Pak, kenapa sih
banyak kakek yang ke sini?”
“Ooh, mereka
sedang mencari uang Mas. Kakek yang pertama tadi meminta uang sedangkan yang
kedua berjualan koran.”
Dialog di atas
terjadi ketika kami sedang makan siang di sebuah kedai mie. Kebetulan ketika
kami sedang menunggu pesanan, ada seorang kakek pengemis yang meminta uang lalu
datang lagi kakek kedua yang berjualan koran.
“Pak, kenapa
kakek itu ngasih-ngasih kertas?”
“Itu koran Mas,
kakek itu sedang berjualan koran.”
Padahal tadi
sudah dibilangin kalau kakek kedua berjualan koran tapi masih tanya lagi :D
“Trus kenapa
Bapak nggak beli korannya?”
“Bapak nggak
baca koran.” Bapak sekarang bacanya blog doang :P
Anak Sering Bertanya Tanda Anak Cerdas?
Memang, sekarang
ini Aim sedang dalam fase tumbuh kembang dimana dia banyak menanyakan sebab akibat
yang ada di sekitarnya. Bukan hanya tentang hal-hal baru bahkan dia sekarang
juga bertanya balik jika kami melarangnya melakukan sesuatu.
“Mas, jangan loncat-loncat di sofa.”
“Kenapa?”
“Nanti Mas Aiman
jatuh, trus sofanya nanti cepat rusak.”
“Tapi aku suka
kok..”
Ngeyel banget
neh anak.
“Nggak boleh
Mas, nanti jatuh. Ayo main di bawah saja.”
“Huh Bapak nggak
sayang sama aku. Aku ke Mbah saja.”
Eaaaa malah ngambek
sekarang.
Saya sudah lama
mendengar dan membaca jika anak sering bertanya itu adalah salah satu tanda
jika dia adalah anak yang cerdas. Mengapa begitu? Karena dengan bertanya
berarti dia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dan ketika kita menjawab
pertanyaanya maka dia akan mendapatkan ilmu atau informasi baru untuknya.
Menurut para
ahli perkembangan anak, usia 2 hingga 4 tahun adalah masa pembentukan kemampuan
kognitif untuk memahami mengapa suatu hal dapat terjadi dan membuat koneksi
logis antara satu hal dengan hal lainnya. Maka sangat penting bagi Anda untuk
memberikan jawaban yang masuk akal.
Tapi namanya
orang tua juga manusia biasa, seringkali malah merasa terganggu bahkan capek
meladeni pertanyaan anak yang tidak ada habisnya. Apalagi jika sedang
mengerjakan sesuatu atau kecapekan, kadang saya menjawab dengan seadanya.
Malah yang lebih
parah malah ngomelin:
“Duh Mas, jangan
tanya-tanya terus dong. Kenapa-kenapa…, Bapak capek jawabnya.”
Padahal sebenarnya
hal itu tidak boleh dilakukan karena akan mematikan rasa ingin tahunya bahkan
dia akan merasa sedih karena dia menganggap ketika orang tua tidak mau menjawab
pertanyaannya berarti dia mendapatkan penolakan, tidak perhatikan lagi oleh
orang tuanya.
Cara yang benar
ketika kita sedang sibuk atau capek namun anak tetap bertanya tanpa henti
adalah dengan memberikan pengertian kepadanya tentang kondisi kita. Berjanjilah
kepadanya jika nanti sudah tidak sibuk atau capek akan meladeni pertanyaannya
lagi.
Sebagai orang
tua kita harus jeli membedakan kapan anak kita bertanya karena dia sedang ingin
tahu/kritis dan kapan dia bertanya karena hanya ingin mencari perhatian kita. Jika
dia bertanya dengan kata kenapa dan mengapa itu tandanya dia memiliki rasa
ingin tahu atau sifat kritis yang besar. Lain halnya jika dia menanyakan
sesuatu yang sudah kita jawab maka itu tandanya dia sedang mencari perhatian
kita.
Lalu bagaimana kita harus bersikap?
Cuekin saja. Tapi
tentu saja kita harus bilang dulu bahwa kita tadi sudah menjawab pertanyaannya sehingga kalau sekarang dia menanyakan hal yang sama
maka kita tidak akan menjawabnya.
Tentu saja anak
tidak akan menurut begitu saja, dia akan terus bertanya.
Kalau saya
biasanya akan mengembalikan pertanyaan itu kepada Aim lagi.
“Ayo ini hewan
apa, masa Mas Aim lupa.”
Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan Anak yang Baik itu?
Menjawab
pertanyaan anak itu susah-susah gampang. Berikut ini adalah rangkuman yang saya
dapatkan dari hasil berselancar di dunia maya:
- Sabar. Iyess, itu kunci utamanya. Kita harus mengerti bahwa anak sedang dalam fase rasa ingin tahu yang besar maka wajar jika dia banyak bertanya. Sebagai orang tua tentunya kita harus bersyukur dong berarti anak kita tumbuh dengan baik. Dengan mengerti akan hal itu maka Insya Allah kita bisa sabar dalam meladeni pertanyaan anak-anak.
- Respon Positif. Sesibuk atau secapek apapun kita maka usahakan agar tetap memberikan respon positif atas pertanyaan anak. Jelaskan kepadanya mengapa kita belum bisa menjawab pertanyaanya. Dan berjanjilah akan menjawab jika keadaan kita sudah memungkinkan.
- Peragakan. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar namun kemampuannya untuk mengerti bahasa kita masih terbatas. Maka agar jawaban kita mudah dimengerti olehnya adalah dengan melalui peragaan baik itu dengan tangan atau alat bantu peraga.
- Jujur. Kita kan bukan Mbah Gugel atau Tante Wiki yang tahu segalanya maka jangan malu untuk berkata tidak tahu jika memang kita tidak bisa menjawab pertanyaannya. Berjanjilah untuk mencari tahu jawabannya dulu atau mengajari untuk berani atau tidak malu bertanya kepada orang yang lebih tahu.
- Perhatian. Ketika menjawab pertanyaan anak maka kita harus melakukannya dengan penuh perhatian. Paling utama adalah lewat kontak mata. Jangan sambil lalu, misalnya sambil liat TV atau asyik main HP. #makjleb
Salah satu tokoh
pendidikan Prof. Dr. H. Winarno Surakhmad, MSc. Ed., malah menganjurkan agar
kita tak selalu memberikan jawaban atas pertanyaan anak, tapi merangsang anak
untuk menemukan jawabannya sendiri. "Dengan anak menemukan sendiri,
maknanya akan jauh lebih kuat dibanding bila diajarkan."
Misalnya anak
bertanya apakah jagung matang bisa tumbuh jika ditanam. Maka kita jangan
langsung menjawab tidak bisa. Kita ajak anak melakukan eksperimen dengan
menanam jagung matang dan bibit jagung. Dari eksperimen tersebut maka dia bisa
mengetahui diantara kedua jenis biji jagung itu mana yang akan tumbuh. Dari
situlah pertanyaan anak akan terjawab dan dia tak akan pernah melupakannya.
Demikianlah sharing
Papa Ihwan tentang Mas Aiman yang saat ini sedang aktif menanyakan segala hal
baru di sekitarnya. Sebagai orang tua, kami sadar belum bisa menjadi orang tua
yang baik bagi Duo Ai, itulah sebabnya kami akan terus belajar mana saja
termasuk dari kesalahan-kesalahan yang sudah kami lakukan. Bagaimana dengan
Anda? Mari sharing juga di komen bagaimana Anda sebagai orang tua menyikapi ketika
buah hati sering bertanya.
Referensi:
https://id.theasianparent.com/ketika-anak-terlalu-banyak-bertanya/
https://family.fimela.com/anak/kuat-sehat/salah-satu-tanda-anak-cerdas-yaitu-banyak-bertanya-121008c-page1.html
http://nova.grid.id/Keluarga/Anak/Banyak-Bertanya-Belum-Tentu-Cerdas?page=1
saya kebetulan belum punya anak, tapi sudah pernah ngerasain "sedikit" bingungnya jawab pertanyaan keponakan yang masih kecil..
ReplyDeletekalau lagi rewel suka tiba-tiba tanya
"kenapa harus makan?"
"kenapa harus tidur siang"
"kenapa wudhu boleh tayamum aja, tapi mandi nggak boleh tayamum"
"kenapa nggak boleh lari lari"
"kenapa kalo sholat harus diam"
dan sebagai nya dan sebagainya..
saya yang nggak ikut jadi emaknya kadang jadi ikut gemes kalo denger celotehan anaknya hehehe
Anak saya 3 tahun dan lg cerewet bgt nanya2 melulu, kdg emg susah buat sabar, krn dijawab sekali akan nanya 2 kali begitu seterusnya,,, kdg kl lg capek, saya suka minta bantuan suami tuk jawab pertanyaan drpd saya kesel ditanya2 melulu...
ReplyDeleteSetuju banget jika anak suka nanya adlah cerdas dan membentaknya akan memotong saraf di otak yg bs akibatkan anak menjadi malas bertanya. Tapi sayangnya kadang klo pas lagi sibuk aku juga malas jawab. Hahaha
ReplyDeleteHahaha Prema pernah ada masa begitu. Sampe bosen jawab "kenapa kenapa kenapa-nya" Makin gede sih agak berkurang, jadinya lebih banyak dia yang bercerita. Kadang malah dia tanya, dia jawab sendiri
ReplyDeleteMemang kudu banyak2 stock sabar deh jadi ortu
Semangat papa mama Aim
Emang yang bikin gemes itu sudah dijawab msh tanya mulu. Kadang bikin gak sabar yg jawab :))
ReplyDeletesabar buuuk...bentar lagi Aira gede, yang nanyain tambah banyak wkwkwk
DeleteAnak cerdas selalu aktif bertanya
ReplyDeleteAku malah suka ketawa-ketawa sendiri kalo denger pertanyaan emas ala anak-anak sambil ngerasa lagi jawab soal ujian aja saking susahnya jawabannya. Hehehe
ReplyDeletewajar kalau yang namanya anak banyak tanya, itu tandanya cara berpikir mereka aktif. Bersukurlah kalau anak banyak tanya, itu menandakan mereka berani mengutarakan isi pikirannya..
ReplyDeleteAnakku juga banyak tanya...apalagi kalo nanyanya barengan kadang suka bingung mau jawab yang mana dulu wkwkwk
ReplyDeleteHihihihihi kaya Machin. Kadang sebal juga. Tapi dibalikkan lagi, dulu pasti aku juga seperti itu waktu masih kritis2nya. :)
ReplyDeleteAnakku juga gitu. :'D
ReplyDeletesemua juga kembali kepada kesabaran dan ketelatenan.. sebab kadang disaat tertentu, misalnya pas lagi sibuk kerja hal tersebut tanpa sengaja bisa bikin emosi.. :D :D
ReplyDeleteenak2 sering nanya emang kadang2 bikin kesel. Tapi sekarang keluarga udh pd gede semua, sepi.. kangen ada anak2 ::D
ReplyDeleteWah, keponakanku tuh sering nanya mulu hehe...
ReplyDeleteMakasih sharingnya Mas jadi tau harus jawab apa....
gemes juga sih kalo ditanya gitu :)
ReplyDeletesubhanallah,pintar sekali mas Aim :)
ReplyDelete