Kota Wisata Batu adalah salah satu destinasi favorit di Jawa Timur yang
tidak pernah sepi oleh para wisatawan, baik itu lokal, nasional maupun
internasional. Tidak mengherankan sih karena di kota yang terkenal dengan
produsen buah apel ini banyak sekali objek wisata zaman now yang tidak hanya
memberikan hiburan namun sekaligus edukasi bagi para pengunjungnya. Salah satunya
adalah Eco Green Park, Batu yang beralamat di Jl. Oro-Oro Ombo
No.9A, Temas, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65314.
Eco Green Park Batu memiliki konsep yang menggabungkan alam, budaya,
lingkungan, seni dan pendidikan yang menarik sekaligus inspiratif. Eco Green
Park Batu sangat sesuai sekali bagi Anda yang ingin mendapatkan pengalaman
wisata edukasi yang menyenangkan sekaligus memberikan ilmu pengetahuan dan
wawasan baru.
Jam Operasional dan HTM
Eco Green Park Batu beroperasi mulai jam 09.00-17 WIB, waktu ini cukup
lama untuk mengeksplorasi semua wahana di dalamnya. Adapun harga tiket masuk ke
Eco Green Park Batu adalah Rp 49.000 untuk weekday dan Rp 70.000 weekend, HTM
ini termasuk murah menurut saya karena di dalamnya banyak sekali wahana yang
bisa kita nikmati dan tidak dikenai biaya lagi. Kecuali untuk foto bersama atau
memberi makan satwa kita harus membayar lagi. Ada juga tiket terusan Eco-Jatim
Park 2 sebesar Rp.105.000 saat weekday dan Rp.150.000 ketika weekend.
Menuju Eco Green Park Batu
Untuk menuju Eco Green Park, Batu mudah sekali kok. Lokasinya sendiri
bersebelahan dengan Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo dan Museum Satwa) sehingga orang
dengan mudah akan menemukannya. Bagi yang ingin naik angkutan umum, bisa
menggunakan angkot BJL (Batu-Junrejo-Landungsari) dari Terminal Landungsari,
Malang. Nanti bilang saja ke sopirnya kalau mau ke Jatim Park 2. Saya sendiri
selama ini belum pernah naik angkot di Batu karena lebih suka naik motor. Kalau
ingin lebih nyaman, bisa naik taksi online yang boleh masuk hingga di depan
pintu masuk Eco Green Park, Batu. Kebetulan kemarin kami secara nggak sengaja
berbarengan dengan teman kerja yang naik taksi online ke sana.
Jika membawa kendaraan pribadi malah lebih mudah lagi karena banyak
petunjuk arah yang dipasang oleh Pemkot Batu di sepanjang jalan menuju
tempat-tempat wisata di Batu. Namun jika musim liburan, saya sarankan untuk
tidak melewati Jl. Soekarno (protocol) karena akan terjebak macet yang laur
biasa. Bagi Anda yang dari arah Kota Malang atau Surabaya yang ingin menikmati
obyek wisata Eco Green Park, Batu bisa mencoba jalur alternative berikut ini.
Dari Jl. Karangploso menuju Batu, tepat di tugu depan kantor Polsek
Karangploso belok kiri menuju ke Jl. Hatta, lalu menuju proliman (perlimaan)
dan lewat Jl Raya Junrejo. Ikuti saja rute jalan tersebut hingga nanti akan
melewati Batu Night Spectacular (BNS), Jatim Park 2, Eco Green Park, Jatim Park
1 dan Museum angkut. Jika jalur dari Jl. Raya junrejo menuju BNS masih macet,
maka Anda bisa melintas dari proliman menuju Jl. Raya Tlekung lalu tembus di Jalan
Lintas Barat (jalibar). Di Jalibar ini, kita bisa menikmati alam Kota Batu dari
kaki gunung Panderman. Dari Jalibar ini, Anda nantinya bisa menuju BNS Jatim
Park 1 dan 2, Ecogreen, serta Museum Angkut.
Menjelajahi Setiap Wahana di Eco Green Park Batu
Miniatur Candi Indonesia
Begitu kita masuk di area Eco Green Park kita akan disambut oleh kolam
berukuran sedang yang didalamnya terdapat puluhan ikan koi beraneka warna,
dibalik kolam tersebut kita akan melihat deretan miniatur candi-candi terkenal
di Indonesia seperti Prambanan, Borobudur, Penataran dan masih banyak lagi
lainnya. Tak hanya itu saja, kita juga disuguhi miniatur penampakan alam yang
baru saja diterjang oleh bencana banjir. Miniatur ini memiliki maksud agar para
pengunjung menyadari bahwa sesungguhnya kerusakan alam seperti bencana banjir,
tanah longsor dan kebakaran hutan terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Sebelum menuju wahana berikutnya yaitu Insectarium, kita juga berfoto
bersama patung-patung hewan yang terbuat dari barang-barang bekas. Ada patung domba
Shaun The Sheep dari kayu-kayu bekas, burung dari kaleng bekas, sapi dari 3
mobil bekas, gajah dari puluhan televisi bekas, serangga dan kelanjengking dari
rantai gir bekas. Patung-patung ini menunjukkan pada pengunjung bahwa kita bisa
menciptakan karya seni dari barang bekas atau sampah yang dianggap tak
bermanfaat sekalipun.
Insectarium (Rumah Serangga Dunia)
Wahana berikutnya adalah sebuah bangunan setengah bola yang di dalamnya terdapat berbagai jenis serangga dari penjuru dunia. Serangga-serangga tersebut diawetkan dan kemudian dibentuk/disusun sedemikian rupa sehingga tercipta karya seni yang indah. Ada lukisan kumbang raksasa yang disusun dari kumbang kecil yang diawetkan. Yang jadi favorit kami adalah lukisan yang terbuat dari kupu-kupu indah berwarna biru.
Insectarium ini memberikan pengetahuan baru untuk saya bahwa di dunia ini
ada berbagai jenis serangga yang memiliki bentuk dan keunikan sendiri-sendiri.
Dan untuk satu jenis serangga, misalnya kumbang itu terdiri dari berbagai macam
jenis kumbang. Salut buat Eco Green Park yang telaten ngumpulin serangga dari
seluruh dunia ini.
Walking Bird
Tahukah Anda bahwa tidak semua burung itu bisa terbang. Apalagi yang
memiliki ukuran atau bobot tubuh di atas rata-rata burung pada umumnya. Nah di
Walking Bird ini kita bisa melihat dari dekat aneka burung yang tidak bisa
terbang. Jarak antara pengunjung dan burung-burung itu beneran sangat dekat,
malah pengunjung bisa membelai burung yang jinak bahkan memberi makan. Tentunya
dengan pakan yang sudah disediakan oleh pihak EGP.
Adapun walking bird yang bisa kita lihat di sini antara lain unta, emu,
kuntul, burung merak, kasuari, garza, ema, nandu dan masih banyak lagi lainnya.
Namanya banyak yang nggak familiar ya, tentu saja karena mereka khusus
didatangkan dari belahan bumi lainnya. Di Walking Bird kita bisa mempelajari bagaimana
cara hidup dan habitat mereka selama ini.
Plaza Music
Di wahana Plaza Music kita akan diajak bermain musik menggunakan air. Emangnya
bisa menghasilkan alunan musik yang enak dari air? Bisa doong. Jadi di Plaza
Music ada kolam berukuran cukup besar yang diatasnya dipasang berbagai macam instrument
musik yang dimainkan oleh air. Untuk memainkannya pengunjung tinggal
menembakkan air menggunakan senapan yang dipasang di sekeliling kolam.
Ada juga
pula jenis pompa untuk mengisi wajan kecil yang jika penuh maka wajan tersebut
akan terbalik dan air yang ada akan tumpah dan memukul instrument musik yang
dipasang di dekat wajan. Tak hanya itu saja, beberapa alat bahkan bisa membalas
tembakan kita sehingga pengunjung akan basah kuyup. Seruuu sekali, anak-anak
banyak yang suka bermain di Plaza Music ini.
Bagi yang suka petualangan di alam bebas maka Jungle Adventure jawabannya. Di sini pengunjung akan diajak mengelilingi hutan buatan menggunakan mobil jeep. Bukan hanya sekedar muter-muter nggak jelas, tapi pengunjung akan berperan sebagai pelindung hutan. Tugas kita adalah membasmi para pemburu hewan langka dan penebang hutan liar yang merugikan alam. Kita akan mendapatka point dari setiap pemburu atau penebang yang berhasil kita tembak.
World Pheasant and Animal Farm
Di wahana ini kita bisa mengenalkan anak-anak pada berbagai varietas hewan ternak seperti ayam, kambing, domba, sapi dll. Varietas hewan ternak ini bahkan ada yang didatangkan dari luar negeri misalnya Sapi Long Horn dari Amerika, Kambing Ceko dan Domba dari Jerman.
Wahana berikutnya adalah Zona
Hidroponik tempat tanaman yang diolah secara hidroponik antara lain jamur,
strawberry, tomat dan cherry. Lalu ada wahana Pengolahan Sampah yang mengajarkan pada pengunjung tentang daur
ulang sampah menjadi barang-barang yang memiliki nilai artistik sekaligus
ekonomis.
Selanjutnya ada World of Parrot,
sesuai namanya di wahana ini kita bisa melihat berbagai macam koleksi burung
kakak tua dari berbagai negara di dunia dengan ciri khas bentuk dan warna
masing-masing.
Lanjut ke Duck Kingdom yang berisi aneka bebek dari seluruh dunia. Wawasan saya jadi bertambah karena akhirnya tahu bahwa ada banyak jenis bebek di dunia ini. Saya pun juga mencoba member makan salah satu bebek yang ada di kolam bebek Duck Kingdom.
Show Penguin
Mas Aiman excited saat memasuki wahana Show Penguin karena bisa melihat
salah satu hewan favoritnya yaitu penguin. Lucu dan menggemaskan emang ketika
melihat penguin-penguin yang berenang dengan lincahnya di dalam kolam
pertunjukan. Di sini ada Penguin Humboldt, binatang asli Amerika Selatan yang
didatangkan dari ZooParc de Beauval, Prancis. Penguin ini dikenal sebagai
binatang yang lincah di darat dan gesit di air. Serta memiliki adaptasi yang
cepat dengan suhu dan jenis air.
Rumah Terbalik
Ini dia wahana favorit di Eco Green Park Batu, terutama di kalangan anak muda zaman now. Dari luar tampak bangunan rumah berwarna pink ini dibangun terbalik sampai pada bagian dalamnya. Di setiap ruangan semua perabot rumah yang ada mulai dari sofa, meja, lemari buffet beserta pernak-perniknya semuanya serba terbalik. Barang-barang itu ditempelkan di langit-langit rumah. Bahkan di ruangan dapur, kamar mandi semua beserta perlengkapannya seperti kitchen set, bath up, sabun, botol shampoo, handuk, keranjang sampah beserta sampahnya semuanya letaknya terbalik, tepat di atas kepala kita.
Rumah Terbalik ini menggunakan sistem penerangan sensor. Anda jangan kaget jika mendadak ruangan yang dimasuki padam. Untuk keluar dari sini juga nggak mudah lho sebab kita harus melewati ruangan kaca yang berliku-liku dan bikin bingung. Menantang sekaligus menuntut kehati-hatian kita sebab jika asal nyelonong, bisa-bisa kepala kita benjol karena menabrak kaca.
Area Eco Green Park Batu ini sangat luas dengan beragam wahana yang banyak. Menjelang dhuhur kami sudah merasa capek dan laper, padahal tidak semua wahana kami masuki. Sambil berjalan kecapekan kami menuju area Food Court yang tampak asri dan sejuk dengan tanaman hias dan tanaman merambat yang dipasang di atas.
Menu-menu yang disajikan di Food Court standart sih seperti nasi lalapan,
mie dan bakso. Harganya juga masih terbilang wajar, adapun system pembayarannya
menggunakan kartu isi ulang. Kartu ini bisa diisi dengan uang minimal
Rp.50.000, kalau setelah makan ternyata uangnya masih sisa bisa diuangkan
kembali. Di area Food Court juga terdapat terapi Fish Doctor gratis. Jadi sambil
menunggu pesanan kita datang atau sehabis makan bisa membersihkan kaki-kaki
kita dari kuman lewat terapi ikan ini.
Sinar sang surya terasa semakin terik di kulit, kami putuskan untuk
menyudahi eksplorasi kami di Eco Green Park Batu. Sebetulnya setelah area food
court masih ada tiga wahana yang tersisa yaitu Eco Science Center dan Hanoman
Bioskop Dome 3D dan Eco Journey namun kami sudah tidak memiliki energi untuk
memasukinya. Mas Aiman juga sudah rebut pengin main ke Alun-Alun Batu.
Secara keseluruhan kami sangat puas liburan di Eco Green Park Batu ini karena tidak hanya menyenangkan namun juga memberikan nilai-nilai edukatif bagi anak-anak bahkan orang dewasa. Saran kami jika ke Eco Green Park Batu berangkat pagi saja agar saat mengeksplorasi setiap wahana terutama yang outdoor tidak kepanasan dan jika membawa anak atau manula bisa menyewa e-bike. Jangan lupa juga ya tonton serial travel vlog Keluarga Biru di Eco Green Park Batu. Nggak usah ragu buat like, komen, share dan subs channel kami agar tidak ketinggalan travel vlog kami selanjutnya.
malang bener-bener ngasih liburan keluarga yang berkesan yah mbak,, jadi pengen balik lagi dan lagi
ReplyDeleteLuaaas banget ya.. aku dulu pernah kesini sama murid2 mulai jam 9-14.00 .. itupun belum semua spot. .
ReplyDeleteWah harus diulang lagi niiii, pas ke sini tiketnya terusan, tapi kaki sudah ga sanggup, hahahahaha
ReplyDeleteLengkapLbanget wahanane wan
ReplyDeleteWah aksi pengen bopong keluarga kesana juga nih.. lengkap dan nyaman banget lihatnya
ReplyDeleteSemuanya seru ya... Penasaran sama plaza music nih
ReplyDeleteaku paling suka rumah terbalik
ReplyDeleteapalagi pas di simulasi gempa
asyik banget
malang masih jai angan2, desember lalu anak2 maunya ke belitung ya, jdnya ke malang gak jd
ReplyDeleteKapan nih bisa main ke eco green park, wkwk. Jadwal harus dikondisikan dulu kayaknya :D
ReplyDeleteKalau ngajak anak-anak ke sini, namanya bermain sambil belajar :D
ReplyDeleteAsik banget tempatnya.. Banyak wahananya ya.. :D Patung yang dari barang bekas itu keren banget..
ReplyDeleteYa Allaaah mas Ihwan, Malang masuk dlm bucket list aku di 2017. Tapi yo blm kesampean hiks. Doakan aku yo mas bisa achieve di 2018 ini. Aku lagi nabuung2 buat ke Malang ^^ terutama ke Ecopark ini.. gara2 temen aku banyak banget yg kesini awal thn ini :(
ReplyDeleteLengkap banget yaa tempatnya. Kayaknya seharian nggak cukup ngabisin tempatnya
ReplyDeleteWiih lengkap banget kak. Coba di Lombok ada kayak gini
ReplyDeleteWah, kapan bisa kesini bareng keluarga ya. Seru banget kelihatannya...
ReplyDeletengomongin soal wisata, kota Malang enggak pernah ada matinya yaaa... selalu ada saja yang baru... bdw, templatenya baru yah... kaget akuuu
ReplyDeleteAku blm pernah kesini, duh ya kayaknya kok seru bgt sih
ReplyDeleteDi antara semua wisata yang ada di Batu, suamiku cuma mau diajak kesini hehehehe.. lebih asik dan mengedukasi katanya.
ReplyDelete