Minggu lalu
Keluarga Biru baru saja dari Blitar, kali ini bukan agenda mudik atau piknik
keluarga melainkan menemani Mas Aiman ikutan Rihlah Tadribiyah yang diadakan
sekolah. Rihlah Tadribiyah kalau secara leterlek adalah perjalanan pelatihan
jadi semacam wisata edukasi untuk anak-anak. Tema dari Rihlah Tadribiyah tahun
ini adalah mengenalkan anak-anak pada alat transportasi kereta api dan sejarah candi di Indonesia.
Blitar menjadi pilihan mungkin karena dari segi jarak terbilang dekat dan di
sana ada Candi Penataran yang bisa menjadi objek pembelajaran tentang candi.
Nah, saya dan
Mama Ivon ditunjuk oleh pihak sekolah menjadi panitia bersama orang tua murid
lainnya, saya kebagian job sebagai bagian publikasi berupa foto dan video.
Kebetulan memang saya beberapa kali sempat bikin video Aiman ketika ada
kegiatan di sekolah antara lain ketika karnaval dan imunisasi Campak Rubela.
Selain itu juga saya nyiapin name tag dan spanduk untuk keperluan dokumentasi
di lokasi, ini semua udah jadi kerjaan saya sih kalau ada acara di kantor
sehingga saya enjoy aja ngerjainnya.
Perjalanan di Kereta Malang-Blitar
Kereta api
yang kami naiki berangkat pukul 07.10 namun semua peserta dihimbau agar
berkumpul di Stasiun Kota Lama pukul 06.00. Maklum saja, dengan jumlah peserta
sekitar 120an yang terdiri dari anak-anak dan orang tua dibutuhkan koordinasi
dan kekompakan agar jangan sampai ada peserta yang datang terlambat.
Dan nyatanya,
kami sebagai panitia malah datangnya mepet banget. Bayangin kami baru berangkat
dari rumah pukul 06.45, itu rasanya saya udah panik banget takut kalau sampai
ketinggalan kereta. Penyebab utama kami sampai molor adalah kesibukan Mama Ivon
menyiapkan bekal makanan dan snack, oleh pihak sekolah memang dihimbau agar
membawa bekal makanan dari rumah. Untuk makan, Mama Ivon bikin Semur Lidah
Sapi, Tumisan Wortel dan Bunga Kol sedangkan makan anak-anak berupa ayam
crispy. Trus untuk cemilan, Mama Ivon bikin brownies, risoles dan sosis solo.
Meski agak
ngebut namun saya tetap berhati-hati mengendarai motor menuju Stasiun Kota
Lama. Alhamdulillah ketika kami tiba di sana, ternyata ada beberapa peserta
yang juga baru datang. Alhamdulillahnya lagi, jam keberangkatan kereta agak
molor sedikit sehingga kami nggak sampai ketinggalan kereta. Tadinya saya
sempat berencana kalau sampai ketinggalan maka kami akan menempuh perjalanan
Malang-Blitar naik motor saja.
Rombongan Rihlah
Tadribiyah terbagi di lima gerbong, Keluarga Biru sendiri mendapatkan kursi di
Gerbong 1. Untungnya kami duduk di kursi yang sederet dan kursi di depan kami
juga ditempati salah satu teman Aiman bersama ibunya. Tapi namanya anak-anak,
begitu tahu kalau ada teman akrabnya di kursi yang lain, Mas Aiman langsung
ribut aja pengin gabung ama mereka. Mana pakai acara berdiri segala di kursi.
Awalnya Mama Ivon melarang Mas Aiman gabung ama teman-temannya, sampai capek
sendiri saya lihatnya karena keduanya sama-sama bersikeras dengan keinginannya
masing-masing. Akhirnya saya berusaha menengahi, Mas Aiman boleh gabung sama
teman-temannya tapi nggak boleh ramai agar nggak mengganggu penumpang lainnya.
Setelah
suasana menjadi kondusif, saya lalu mulai menjalankan tugas sebagai panitia
dokumentasi. Saya mengambil gambar dan video semua peserta Rihlah Tadribiyah
mulai dari gerbong satu sampai lima. Awalnya sempat agak-agak sungkan mau ambil
foto apalagi video mengingat saya belum mengenal semua orang tua murid, tapi
saya segera buang jauh-jauh pikiran tersebut. Pihak sekolah sudah mempercayakan
tugas sebagai sesi dokumentasi kepada saya maka saya harus melaksanakannya
dengan penuh tanggung jawab. Alhamdulillah sambutan para orang tua murid baik,
malah mereka dengan senang hati berpose ketika saya ambil gambar dan video
mereka.
Taman Wisata Kebon Rojo
Rombongan Rihlah Tadribiyah sampai di Stasiun Blitar pukul 10 pagi,
di sana sudah menunggu 8 colt yang akan menjadi moda transportasi kami selama
di Blitar. Destinasi pertama yang kami tuju adalah Taman Wisata Kebon Rojo Jl.
Diponegoro No.12, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur 66133. Taman
ini dikenal juga dengan nama Taman Wisata Keluarga Kebon Rejo.
Mama Ivon
yang warga Blitar ternyata malah belum mengetahui taman ini, tumben banget
karena biasanya dia yang selalu puny aide destinasi wisata yang kami kunjungi
kalo pulang kampong ke Blitar. Taman Kebon Rojo merupakan taman kota yang boleh
dibilang sangat lengkap, di sana kita bisa melihat aneka tumbuhan dan satwa sehingga
mirip sebuah kebun binatang mini. Sehingga siapapun bisa melihat langsung
beberapa ragam tumbuhan dan satwa yang selama ini hanya bisa dilihat lewat buku
atau televisi.
Tak hanya itu
saja, area permainan untuk anak-anak juga tersedia antara lain ayunan,
jungkat-jungkit, seluncuran, roda berputar dan lain-lain. Makanya tak heran
jika di akhir pekan, banyak keluarga di sekitar Blitar yang menikmati waktu
bersama keluarga di Kebon Rojo. Aneka pepopohonan yang tinggi telah tumbuh lama
di taman kota ini membuat suasana menjadi rindang dan sejuk, jadi kita tak
perlu kuatir kepanasan jika menikmati akhir pekan di Blitar bersama keluarga
tercinta.
Anak-anak
langsung berhamburan menuju wahana permainan yang ada, termasuk Mas Aiman.
Gara-gara mereka memakai seragam senam yang sama saya agak kesulitan menemukan
Aiman yang sudah membaur bersama teman-temannya. Sementara itu para orang tua
mencari tempat yang teduh untuk beristirahat sambil mengawasi anak-anak
bermain. Saya pun mulai mengabadikan setiap moment kegembiraan anak-anak
menggunakan kamera HP.
Oh iya, di
tengah Taman Kebon Rojo ada sebuah kolam ikan berukuran sedang, nah di sekitar
kolam ikan itu ada penyewaan skuter dan mobil-mobilan dengan tarif 10-15 ribu
untuk setengah jam. Seru banget melihat anak-anak mengendarai skuter dan
mobil-mobilan mengelilingi kolam ikan, mereka tertawa riang gembira menikmati
liburan ini. Mas Aiman tentu saja nggak mau ketinggalan, dia saya sewakan
mobil-mobilan.
Kolam Renang Penataran
Sebenarnya kalau
sesuai dengan intenary maka destinasi kedua yang kami kunjungi adalah Candi
Penataran. Namun karena kondisi cuaca saat itu panas terik maka pihak guru
memutuskan untuk mengubah destinasi ke Kolam Renang Penataran.
Kolam Renang
Penataran merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di kawasan wisata
Candi Penataran, letaknya sekitar 300 m dari candi. Alamat lengkap Kolam Renang
Penataran yaitu di Desa Penataran, Kec. Nglegok. Kolam Renang Penataran ini
bisa dijadikan alternatif tempat berenang yang murah meriah di Blitar. Jika
dibandingkan dengan Sumber Udel Waterpark, HTM di Kolam Renang Penataran jauh
lebih murah yaitu Rp. 5.000 saja. HTM yang murah ini berbanding lurus dengan
jumlah wahana permainan untuk anak yang tidak sebanyak di Sumber Udel Waterpark.
Di Kolam
Renang Penataran ada 4 jenis kolam antara lain kolam untuk anak-anak, untuk
bermain, untuk remaja dan untuk dewasa. Kolam renang anak memiliki kedalaman
yang cocok untuk anak-anak yaitu sekitar 30 cm sampai dengan 50cm. Sedangkan kolam
renang untuk bermain dilengkapi dengan water slide (seluncur air) yang tidak
begitu besar. Adapun kolam renang remaja memiliki kedalaman sekitar 1 meter.
Terakhir yaitu kolam dewasa memiliki kedalaman mulai dari 1.5 meter hingga 3
meter.
Untuk fasilitas
yang ada di Kolam Renang Penataran menurut saya perlu ditambah jumlah kamar
mandinya. Saat itu saya melihat antrian di kamar mandi cukup lama sehingga
membuat saya urung ikutan berenang, cukup mengambil gambar dan video anak-anak
saja. Aiman yang biasanya nggak mau berenang pakai ban, siang itu dia mau
menggunakan ban. Tapi sayangnya dia nggak berani main di kolam renang untuk bermain
karena dia takut meluncur di water slide yang diatasnya ada tong besar yang
tiap 10 menit menumpahkan air. Oh iya, sementara anak-anak berenang, para panitia
mamah muda bikin rujak bareng dengan bahan-bahan yang sudah dibawa dari rumah. Setiap
mamah muda diberikan tugas membawa buah, Mama Ivon kebagian bawa buah
bengkuang.
Candi Penataran
Setelah
anak-anak selesai berenang dan berganti pakaian, kami pun beranjak menuju Candi
Penataran. Agar tidak usah parkir dua kali, kami berjalan beriringan menuju
lokasi Candi Penataran. Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang
Hindu (Siwaitis) yang terletak di sebelah utara Blitar, jarak tempuh dari pusat
kota sekitar 12 Km. Komplek Candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar
di Jawa Timur.
Saya dan Mama
Ivon pernah mengunjungi Candi Penataran saat dulu hamil Mas Aiman. Ceritanya dulu
itu saya dapat tugas mengikuti seminar di Perpustakaan Bung Karno, nah setelah
acara seminar kami mbolang sebentar ke objek wisata di Blitar. Pilihan kami
jatuh ke Candi Penataran, waktu itu kondisinya tentu berbeda dengan sekarang. Dulu
masih sepi dan tidak bisa berlama-lama karena angkutan yang melayani rute ke
sana terbatas jam operasionalnya.
Candi Penataran
ini dibangun di masa Kerajaan Kediri dan dipergunakan sampai dengan Kerajaan
Majapahit. Berdasarkan referensi yang saya baca, relief candi di Jawa Timur pada
umumnya menggunakan analogi romantika hidup tokoh yang didharmakan di tempat
tersebut. Pada Candi Penataran, relief yang dipahat adalah Ramayana dengan tokoh
Rama dan Shinta dan Krisnayana dengan tokoh Krisna dan Rukmini, kisah mereka
bisa dikatakan mirip dengan kisah Ken Arok dan Ken Dedes.
Seperti di
Kebon Rojo, anak-anak pun langsung berlarian menaiki setiap bangunan Candi
Penataran. Cuaca yang terik nan panas tak menyurutkan langkah mereka menyusuri
setiap bagian candi yang eksotis. Saya pun harus esktra mengawasi Mas Aiman
yang begitu aktif jalan ke sana kemari bersama teman-temannya. Tak lupa saya
mengabadikan setiap moment yang ada, mulai dari anak-anak naik ke bagian candi
yang runtuh hingga ke bagian kolam pemandian yang berada di bawah.
Kolam pemandian
itu diisi dengan air yang begitu jernih dengan ikan-ikan berukuran sedang yang
hidup di dalamnya. Ada ikan mujair, ikan
sepat trus ada satu ekor ikan lele yang berukuran cukup besar. Menurut bapak-bapak
yang merawat kolam pemandian tersebut, ada suatu kepercayaan jika wanita
membasuh wajahnya dengan air pemandian tersebut maka wajahnya akan awet muda. Tapi
para mamah muda yang melihat kolam tersebut tidak ada yang tertarik untuk
mencobanya, mereka malah penasaran dengan keberadaan uang logam yang bertebaran
di dasar kolam. Menurut bapak penjaga kolam jika uang logam itu dilempar oleh
anak-anak muda yang berharap mendapatkan keberuntungan dengan melempar uang
logam ke dalam kolam. Ada-ada saja anak muda zaman now itu.
Setelah puas
mengelilingi komplek Candi Penataran, kami pun menyempatkan diri untuk berfoto
dan bikin video. Sebenarnya saya punya beberapa konsep namun karena repot kalau
harus mengarahkan banyak anak dan orang tua murid, akhirnya saya bikin video
dengan dua konsep saja. Syukurlah para guru dan mamah muda cukup kooperatif,
demikian juga dengan anak-anak mereka begitu riang dan eskpresif ketika saya
arahkan. Bagi yang ingin menonton video Rihlah Tadribiyah kami ke Blitar
langsung aja tonton di channel Keluarga Biru ya.
Demikianlah cerita
Keluarga Biru mengikuti acara Rihlah Tadribiyah yang diadakan sekolah tempat
Mas Aiman belajar. Semoga cerita kami bisa menjadi referensi bagi Anda yang
mungkin ada rencana liburan dan ingin mengunjungi destinasi wisata edukasi di Blitar.
Happy Travelling yaa.
Kapan-kapan ke sini lagi ya, kemarin kurang puas nih foto2nya karena rame wekekekeke
ReplyDeleteAira cantik banget. :D
ReplyDeletePingin banget jalan-jalan di Blitar, selama ini cuma lewat aja...
ReplyDeleteTelat dateng ke acara gara2 mama Ivon nyiapin bekal >> ini semacam curhat ya mas. Hahaa kok ya sama kyk aku. Suamiku juga suka ngomel2 cuma gara2 nyiapin makanan wkwkwm
ReplyDeleteNoted aahh, buat jalan2 ke blitar
ReplyDeleteLihat ini jadi pengen ke blitar apalagi lihat kolam renang, si kecil pasti betah sekali di ajak kesini.
ReplyDeleteWah seru banget jalan-jalan ke Blitar sekeluarga, semoga aku bisa ke Blitar sekeluarga juga ya...
ReplyDeleteSeumur umur baru sekali ke Blitar, ziarah ke makam Bung Karno.
ReplyDeletePengin someday ke Blitar lagi
Wahh tempatnya asyik banget ya plul lengkap pula ada kolam renangnya. Kalau kesini anak-anakku ga mau pulang dah haha.
ReplyDeleteHallo Blitar, hallo Keluarga Biru. Asyik nih jalan-jalan terus. Ikut seneg baca dan liat foto-fotonya. 😎👍
ReplyDeleteWisata Edukasi memang sangat diperlukan, karena ngga hanya wisata (senang2) tapi anak dapat pembelajaran. Semoga semakin banyak ya wisata untuk anak yang bertema edukasi sprt ini.
ReplyDeleteternyata banyak juga ya wisata buat anak di blitar. pengen bgt kesana...semoga bisa sampe kesana, amiiin.
ReplyDeleteWah, nambah list wisata di Blitar nih. Makasih buat sharingnya
ReplyDeleteBelum pernah ke Blitar. Noted kak informasinya ya
ReplyDeleteAku belum pernah ke Blitar, jadi pengen niiih!
ReplyDeleteblitar seru juga ya... perlu didatengin nih satu saat.. saya blom pernah ke sana soalnya
ReplyDeleteJalan-jalan seru dan manarik nih...
ReplyDeleteIngat Blitar aku cuma ingatnya Candi Penataran dan makam Bung Karno, ternyata sekarang makin banyak tujuan wisatanya.
ReplyDeleteEmang paling enakkkk jalan2 bareng gini. Aku kmrn ikut field trip keponakan. Jalan2 sama anak2 TK. eheehe. Cuman dari rihlah yang aku ikutin belum pernah ada yang naik kereta. Pasti pake bis semua. Boleh dicoba nih pankapan minta ke sekolahan buat field trip pake kereta.
ReplyDeleteSeru banget mba ini ama keluarga. Aku lihatnya senang, jadi kangen anak-anak.
ReplyDeleteAsik banget mainnya ke blitar, anak saya cuma dalam kota aja wisata edukasinya.
ReplyDeleteTempat wisata edukasi yg lengkap, seneng bgt pastinya bs liburan kesini, belum pernah ke Blitar euuyy...hehe..
ReplyDeleteWisata Sejarah nih
ReplyDeleteJadi kangen ke Blitar, udah lama banget ga kesana. Dulu sempet mai main ke Candi penataran tapi gaa jadi karena hujan. Ternyata ada kolam renangnya juga ya, wah makasih infonya ya mba. Kalo kesana lagi ga bingung nyari tempat rekreasi.
ReplyDeleteTempat wisatanya ramah anak2, jadinya wisata edukasi nya dapet bgt. Aku blm pernah ke Blitar, candi penataran kayakny cocok nih buat dikunjungi.
ReplyDeleteAduhhhh senengnya bisa jalan - jalan beginiii dan semuanya biruuu yaaa hahahahahah. Next time kalau ada kesempatan pengen juga berkunjung ke Blitar. Thanks for sharing, Keluarga Biru.
ReplyDelete