Bulan Ramadhan tahun ini, masih seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya dan
suami yang menjalankan seperti biasanya. Saya tetap menjalani puasa meski
sambil menyusui Aira, hanya saja frekuensi menyusunya tentu saja semakin
berkurang. Mengingat Aira bulan Juni sudah berumur 2 tahun, mulai memasuki fase
menyapih. Saya emmilih menyapihnya dengan metode WWL. Lain halnya dengan Mas
Aiman, dia tahun ini sudah berumur 5 tahun.
Sejak awal bulan Ramadhan saya hendak mengajarinya berpuasa, tidak harus
penuh waktu minimal bisa setengah hari saja. Namun keinginan saya tak sesuai
kenyataan, sepertinya Mas Aiman belum siap untuk belajar puasa sekalipun
setengah hari. Haruskah saya marah dan kecewa? Tentu saja tidak. Saya berusaha
menyesuaikan dengan kondisi kesiapan Mas Aiman.
Saya pun memilih merubah haluan, kalau tadinya ingin mengajarinya
berpuasa. Tapi bulan Ramadhan tahun ini saya gunakan untuk memberinya pemahaman
mengenai puasa. Agar di saat waktu dia wajib puasa sudah mengerti apa itu
puasa. Pernah juga saat pulang sekolah tiba-tiba dia bertanya kenapa mesti
puasa, sayapun memberinya jawaban yang bisa dimengerti dan diterima olehnya.
Meskipun Mas Aiman dan Adek Aira tidak berpuasa, saya dan suami memiliki
kebiaaan berbuka di rumah maupun sahur bersama. Sedangkan untuk menu masakannya
memang agak berbeda dari biasanya. Namun bukan tidak serta merta menjadikan
anggaran belanja membengkak. Karena apa? Untuk menu berbuka atau puasa, saya
tetap menggunakan bahan yang dimasak pada hari-hari biasa sebelum bulan Ramadhan.
Hanya saja saya sengaja mengolahnya lebih spesial dari biasanya.
Hanya saja sebagai istri dan ibu, saya musti memiliki ide menu masakan
yang khas maupun spesial. Seperti halnya menu berbuka kemarin, saya menyiapkan
menu masakan yang tidak hanya bisa saya dan suami nikmati, namun anak-anak juga
diharapankan bisa memakan dan menikmati bersama.
Anak-anak termasuk penyuka olahan bakso, baik bakso sapi ataupun ayam. Kalau
saya lagi malas masak, ya mereka saya belikan bakso pada abang tukang bakso
yang lewat depan rumah dan jadi langganan. Tetapi kalau keseringan juga gak
baik ya, karena saya tidak tahu pasti komposisi dan bahan yang digunakan untuk
membuat baksonya. Sampai akhirnya saya kenal varian bakso produk So Good, saya
usahakan untuk memasak buat mereka. Kini tak hanya nugget yang jadi favorite
mereka, tetapi bertambah dengan varian bakso.
Varian bakso So Good ini enak dinikmati begitu saja sesuai dengan instruksi
di kemasan maupun dibuat campuran olahan masakan rumahan. Apalagi kalau
dikreasikan untuk menu masakan rumah khas ramadhan. Pilihan saya mengolahnya
untuk campuran menu berbuka yaitu menu sup jamur bakso ayam. Tak hanya berisi
bakso saja, saya juga menambahkan sayur agar nilai gizinya seimbang.
Memang ya, anak-anak itu suka sekali dengan menu sayur sup apalagi
ditambah dengan bakso. Mereka makin lahap menyantapnya. Bisa dibilang menu
masakan sup ini favorite di keluarga saya. Saya memilih sayur sup, supaya
setelah berpuasa seharian butuh sayur yang bisa menyegarkan. Berikut ini saya
bagikan menu masakan Sup Jamur Bakso Ayam So Good. Tak hanya membuat menu
masakan sup spesial, namun juga mudah mengolahnya. Sesuatu masakan yang spesial
belum tentu dimasak dengan rumit bukan?
Sup Jamur Bakso Ayam So Good
Bahan :
1 bungkus bakso ayam So Good
50 gr buncis, potong 2 cm
25 gr jamur kuping basah, potong memanjang
1 liter kaldu ayam
1 sdm kucai untuk taburan
1 sdm minyak goreng untuk menumis
Bumbu :
3 siung bawang putih
1 sdm jahe iris
½ sdt lada
1 sdt garam halus
Cara membuat :
1.
Panaskan wajan dan tuang minyak goreng, tumis
bumbu halus hingga harum, sisihkan.
2.
Rebus 1 liter kaldu ayam hingga mendidih,
masukkan bakso ayam So Good.
3.
Tambahkan bumbu yang sudah ditumis, aduk rata.
4.
Masukkan buncis dan jamur kuping, masak hingga
buncis empuk.
5.
Matikan api, sup pun siap dihidangkan.
Nah itu tadi sup jamur bakso ayam So Good ala saya, menu masakan ini bisa
dinikmati bersama nasi, taburan kucai dan saus sambal. Kalau buat anak-anak
tentu saja gak perlu pakai sambal sudah nikmat.
Saya suka mengolah varian produk So Good, karena kualitasnya memang sudah
terbukti baik. Terbuat dari daging pilihan dan segar dan mengandung protein
terbaik yang dibutuhkan agar gizi seimbang. Anak-anak pun suka dan cocok dengan
varian produk So Good. Tekstur baksonya empuk dan halus sehingga anak-anak gak
kesulitan megngunyah sekalipun dikonsumsi oleh balita. Saya juga tak perlu
khawatir karena semua varian produk so Good sudah bersertifikat halal MUI dan
BPOM.
So, teman-teman suka varian apa nih dari produk So Good? Semoga resepnya bisa menjadi referensi
teman-teman membuat menu masakan untuk keluarga ya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Kreasi Resep #MasakanRumahKhasRamadhan yang diadakan oleh So Good dan Blogger Perempuan Network
Tekstur bakso so good ini kayak lebih halus gitu ya, memang cocok kalau dibuat menu makan anak-anak.
ReplyDelete