BLITOS: Blitar Town Square Mall
Pertama dan Satu-Satunya di Blitar
Anda percaya
tidak jika sebelum tahun 2018, di Blitar tidak ada yang namanya pusat
perbelanjaan atau mall. Hal ini sudah menjadi komitmen dari Walikota Blitar
Muh. Samanhudi Anwar karena menurut beliau kehadiran mall hanya akan
menghancurkan ekonomi kerakyatan. Komitmen Walikota Blitar ini memang ada
benarnya sih, sekarang ini kehadiran mall, supermarket hingga minimarket di
kota-kota kecil secara nggak langsung membuat para pelaku ekonomi kerakyatan
seperti warung-warung klontong kehilangan konsumen.
Lalu apakah di
Blitar juga tidak ada minimarket seperti Indomaret dan Alfamart? Jangan kuatir
Gaes, 2 minimarket yang selalu kompak berdiri berseberangan itu ada kok di
Blitar. Dulu saya sempat heran ketika melihat sekelompok abegeh Blitar yang
nongki rame-rame di depan Indomaret. Pikir saya, emang nggak ada tempat nongki
lainnya yang lebih oke gitu. Ooh ternyata karena di Blitar nggak ada mall,
makanya para abegeh Blitar itu terpaksa nongki di depan Indomaret.
Tapi kini ada
kabar gembira, pada tanggal 10 Agustus 2018 yang lalu telah dibuka dan
diresmikan mall pertama dan satu-satunya di Kota Patria yaitu BLITAR TOWN
SQUARE atau lebih dikenal dengan nama Blitar Square. Lokasi Blitar Town Square (BLITOS) beralamat di Jl. Merdeka No.6-7,
Kota Blitar, Jawa Timur 66117. BLITOS
dibangun di lahan bekas bangunan Bioskop Bentar Dipayana. Blitos berada di
pusat kota, dekat dengan Alun-Alun Kota Blitar, Kantor Walikota dan Taman
Pecut.
Lalu kenapa sekarang Walikota Blitar
mengizinkan berdiri sebuah mall di Blitar?
Ada beberapa
alasan mengapa BLITOS atau Blitar Square hadir di Blitar. Yang pertama adalah untuk meningkatkan
perekonomian kota Blitar, meskipun berkonsep mall namun Blitos tetap memberikan
kesempatan bagi pedagang asli kota Blitar terutama para pelaku UMKM untuk
berkembang dengan menyediakan stand. Yang kedua untuk memudahkan warga Blitar
melakukan kegiatan ekonomi. Dengan adanya pusat perbelanjaan warga Blitar tidak
perlu lagi membelanjakan uangnya ke wilayah Kediri atau Malang.
Kalau buat saya
pribadi yang bukan warga kota Blitar, ikut senang dengan kehadiran Blitos atau Blitar Square karena bisa jadi alternatif hiburan di malam hari jika sedang main ke Blitar.
Beberapa kali main ke Blitar, kami agak bingung mencari hiburan di malam hari
terutama untuk anak-anak. Palingan ya main ke Alun-Alun Kota Blitar dan Taman
Pecut. Keberadaan Blitos memberikan sentuhan modernitas yang menurut saya bisa
memberikan dampak positif bagi perekonomian kota Blitar.
Ada Apa di Blitar Town Square
Keluarga Biru
datang melihat Blitos pada hari Minggu, 12 Agustus 2018. Kebetulan waktu itu
kami habis main ke Taman Kebon Rojo, taman kota yang paling populer dan ramai
di Blitar. Saat kami tiba di sana, suasana di Blitar Square cukup ramai dengan para
pengunjung. Bangunan Blitos tampak mencolok di antara bangunan-banguna lain yang
berada di sepanjang Jalan Merdeka, jadi kalian nggak usah khawatir untuk
mencarinya.
Beberapa
pengunjung tampak duduk-duduk di bagian selasar mall. Saya lalu mengarahkan
motor ke area parkir yang berada di lantai bawah tanah/ground. Saya agak
terkejut karena ternyata kondisi parkirnya masih alakadarnya alias belum
selesai. Lantainya masih berupa tanah bahkan berdebu, saya otomatis menutup
hidung ketika sampai di dalam. Kesian para petugas parkirnya karena harus
bekerja dengan menghirup debu, untungnya sih mereka memakai masker. Setelah memarkirkan
motor, kami pun bergegas naik ke lantai 1.
Di lantai 1 Blitos
ini masih banyak stand yang kosong, yang tampak sudah beroperasi adalah sebuah
café bernama Salsa Dessert and Coffee. Warna-warna cerah yang digunakan dalam
interior café ini membuatnya menonjol alias eye cathing. Beberapa pengunjung
tampak asyik nongki-nongki di sana. Trus stand kedua yang sudah buka letaknya
sebelum escalator yaitu wahana permainan anak berupa odong-odong robot yang
mirip dengan karakter di film Transformer. Karena stand yang buka hanya dua,
kami pun langsung naik ke lantai 2.
Suasana di
lantai 2 lebih ramai karena stand di sini lumayan banyak yang terisi. Di bagian
tengah didominasi oleh stand furniture, paling banyak sih menjual kasur springbed.
Trus ada juga stand-stand kecil yang menjual dompet, tas, ikat pinggang dan
item-item fashion lainnya. Ada juga semacam café tapi sayang belum buka.
Yang bikin Duo Ai (saya juga sih) excited adalah di lantai 2 ini ada area playground dengan wahana permainan yang up to date. Ada arcade game dan playground bernama Cocoland Adventure. COCOLAND adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hiburan keluarga dengan tagline “Interactive Games Centre”. Keunggulan Cocoland adalah menghadirkan 5 konsep yang menyatu dalam satu ruangan yaitu, SKY JUMPER, ADVENTURE, GAMES ARENA, SKY RINK dan COCOTRAIN. Cocoland tidak hanya pada kualitas produk, akan tetapi menciptakan design yang unik dan nyaman sehingga menjadi pengalaman berlibur yang nyaman dan menyenangkan untuk keluarga.
Cocoland Blitar: Area Bermain Anak
Yang bikin Duo Ai (saya juga sih) excited adalah di lantai 2 ini ada area playground dengan wahana permainan yang up to date. Ada arcade game dan playground bernama Cocoland Adventure. COCOLAND adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hiburan keluarga dengan tagline “Interactive Games Centre”. Keunggulan Cocoland adalah menghadirkan 5 konsep yang menyatu dalam satu ruangan yaitu, SKY JUMPER, ADVENTURE, GAMES ARENA, SKY RINK dan COCOTRAIN. Cocoland tidak hanya pada kualitas produk, akan tetapi menciptakan design yang unik dan nyaman sehingga menjadi pengalaman berlibur yang nyaman dan menyenangkan untuk keluarga.
Saya nggak
nyangka kalau permainan yang ada di Cocoland Blitar ini mirip dengan permainan
yang ada di Kidzoona Surabaya TP3. Salah satunya Bubble Ball, permainan ini
favoritnya Mas Aiman karena bias berguling-guling di dalam bola bubble raksasa.
Tarifnya lumayan juga sih, Senin-Jumat Rp.35.000/1 jam dan Rp.50.000 sepuasnya
sedangkan hari Sabtu Minggu dan Libur Nasional: Rp.50.000/1 jam dan Rp.75.000. Duo
Ai tentu saja merengek-rengek minta bermain tapi karena uang lagi menipis, saya
hanya mengajak bermain arcade game.
CGV Blitar Town Square
Oke sekarang lanjut ke lantai 3. Lagi-lagi saya dibuat excited karena di lantai 3 terdapat bioskop, nggak main-main: CGV Gaesss. FYI CGV adalah perusahaan bisnis bioskop multiplex terbesar di Korea Selatan serta memiliki cabang di Tiongkok, Vietnam, Indonesia dan Amerika Serikat. CGV mengambil namanya dari huruf pertama dari tiga kata; Cultural, Great, dan Vital. Kereen ih Blitar Town Square, setahu saya di Malang aja belum ada lho bioskop CGV. Denger-denger sih nanti bakalan ada di Transmart MX Malang yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Bioskop gandengannya
sama makanan dong, di lantai 3 ini ada area food court yang menyediakan berbagai
macam kuliner mulai dari cemilan khas anak zaman now seperti waffle, sosis,
jamur crispy berbumbu hingga makanan berat seperti aneka lalapan juga Bakso Kota
Cak Man dari Malang.
Food Court Blitar Town Square
Karena sejak
dari Taman Kebon Rojo belum makan, kami pun memutuskan untuk makan di salah satu
tenant namanya Wekkers Luch yang menjual aneka lalapan. Harganya cukup
terjangkau mulai dari 13K sampai dengan paketan untuk 4 orang seharga 60K.
Untuk tempat makannya tersedia dua bagian yaitu di dalam dan balkon. Kelebihan kalau makan di balkon bisa sambil melihat pemandangan di sepanjang Jl. Merdeka trus cocok untuk para perokok. Karena kami nggak kebagian kursi di dalam maka kami pun makan di balkon. Berhubung masih dalam masa pembukaan, nggak heran jika pengujung membludak. So musti sabar ya menunggu antrian makanan. Di lantai 3 ini rencananya juga ada stand Kampung Cokelat Blitar tapi waktu itu masih belum buka. Sayangnya belum ada stand Chatime Blitar, kalau ada pasti rame deh.
Oh iya, bagi
yang ingin beribadah bisa sholat di musholla yang berada di lantai dua. Di sana
juga tersedia toilet tapi waktu itu toilet cewek masih dalam tahap renovasi
sehingga pengunjung pria dan wanita menggunakan toilet cowok. Toiletnya lumayan
bagus, pintunya menggunakan pintu kaca gitu tapi tentu saja yang tidak tembus
pandang ya wekekeke.
Setelah saya
dan Mas Aiman buang air kecil, kami pun turun ke lantai 1. Mama Ivon tertarik
untuk beli cemilan di Salsa Dessert and Coffee. Ngemilnya nggak banyak kok,
hanya 1 cup es krim aja wekekeke. Lumayan buat ngobatin rasa kepo tentang
makanan yang dijual di situ.
Puas ngemall,
kami pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Kesan saya setelah
ngemall pertama kali di Blitar Town Square ini cukup puas, saya salut dengan keberadaan
tenant hiburan seperti Coco Land dan bioskop CGV, ini memberikan nilai plus
tersendiri di mata saya.
Hanya saja menurut saya bangunan BLITOS ini kurang begitu besar untuk ukuran mall pertama dan satu-satunya di Blitar. Trus juga sepertinya agak dipaksakan untuk segera buka karena di sana-sini masih ada yang belum selesai misalnya area parker yang masih berupa tanah berdebu, banyaknya stand yang masih kosong. Harapan saya semoga kehadiran Blitos ini bisa langgeng, banyak tenant yang buka dan ramai pengunjungnya. Yang pada akhirnya akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat Blitar, aamiin.
Itulah cerita
Keluarga Biru ngemall di Blitar Town Square (BLITOS) mall pertama dan
satu-satunya di kota Patria Blitar. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda
yang berencana pergi liburan ke sana.
Duuuuh senengnya, saya aja warga Blitar malah g tau klo udah ada mall, maklum dah 6 tahun g dirumah,
ReplyDeletedan karna klrga saya g pernah ada yg cerita saat saya tlfn,hehhehe makasih untuk info ini, besuk pulang wajib datang deh 😁😊
Wahhh asikkk udh ada mall nya
ReplyDeleteSeneng Blitar semakin maju. Lahir di Blitar tinggal sd umur 12 thn. Dan pindah Surabaya. Lihat Blitar maju seneng banget. CGV bioskop kesayanganku di Surabaya. Maju terus kota Bliyar
ReplyDeletesupermarket hingga minimarket di kota-kota kecil secara nggak langsung membuat para pelaku ekonomi kerakyatan seperti warung-warung klontong kehilangan konsumen.
ReplyDeletevisit Tel-U