Ketika dihadapkan pada tumbuh kembang anak, saya selalu membesarkan hati.
Secara mempunyai dua anak dengan berbeda jenis kelamin yaitu laki-laki dan
perempuan, saya sering berpikiran positif. Bahwasannya setiap tumbuh kembang
anak-anak itu berbeda satu sama lainnya. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi
tahapannya sama karena secara sistematis mulai usia sejak lahir hingga umur 18
tahun tahun.
Namun selalu berpikiran positif mengenai tumbuh kembang anak saja rasanya
tidak cukup. Apalagi kalau selalu diajukan dengan pertanyaan dan komentar
miring orang lain. Pernah gak mendapati komentar begini,
“Kok udah umur setahun lebih belum bisa jalan”?
“Aduh udeh gede masih pakai pampers?”
“Berapa sih berat badan anaknya? Kok kelihatan kurus banget ya.”
Saya pernah banget dong dan komentar kayak gitu terkadang bikin down dan
mempertanyakan pada diri sendiri. Benarkah tumbuh kembang anak saya sudah
sesuai usianya apa belum? Namun hal tersebut bakal terjawab dalam acara yang
saya hadiri akhir pekan lalu.
Sebuah undangan acara parenting yang diadakan oleh Clozette Indonesia dan Parenting Club pada tanggal 15 Desember 2018 di Society Complex Surabaya. Acara ini
memang tidak terbuka untk umum melainkan para mama pilihan yang sudah
memberikan komentar di postingan instragram Clozette. Saya beruntung dong
terpilih diantara sekian mama-mama yang juga berkomentar di sana.
Selain tema acara ini yang menarik yaitu “ Sudahkah Si Kecil Tumbuh
Kembang Sesuai Usianya?” juga bakal diisi oleh pembicara yang sangat berkompeten
dibidangnya. Bahkan informasi yang saya dengar, untuk bisa bertemu dan
konsultasi dengan beliau perlu antri lama. Ialah Dr.dr Ahmad Suryawan, SpA(K)
yang merupakan dokter spesialis anak sekaligus konsultan tumbuh kembang pediatri
sosial yang cukup ternama di Surabaya.
Tak hanya dr. Wawan sapaan akrab dr. Ahmad Suryawan, dalam acara ini juga
hadir Margenie ( Miss Grand Indonesia 2014 ) yang juga membawa serta putranya
Mario yang lucu dan menggemaskan. Acara dibuka kurang lebih pukul 10 pagi oleh
Mc.
Materi Pertama Disampaikan Dr.dr. Ahmad Suryawan SpA(K)
Acara pun langsung disampaikan oleh dr. Wawan, menurut beliau setiap
tahapan usia anak menunjukan perubahan kemampuannya yang berbeda untuk setiap
aspek perkembangan. Sementara kemampuan anak itu terbentuk dari sinergi
berbagai pengalaman belajar yang ia tangkap melalui beberapa indera utama yaitu
indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan penciuman.
Bahwaannya tumbuh kembang terbaik anak di usia 2 tahun pertamanya,
sehingga sebagai ibu mesti memahami betul perkembangan si kecil. Unuk itulah
perlunya memperhatikan empat aspek yang akan mempengaruhi tumbuh kembangnya
diantaranya
-
Aspek Gerakan Kasar
Aspek gerakan ini meliputi kemampuan
anak untuk mengembangkan aktifitas yang menggunakan kekuatan otot-otot besar
penyangga tubuhnya. Misalnya, tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, berlari,
melompat, naik turun tangga dan maih banyak lainnya.
-
Aspek Gerakan Halus
Aspek gerakan yang meliputi kemampuan
anak dalam hal mengembangkan ketrampilan yang membuthkan koordinasi antara
otot-otot kecil yang juga melibatkan berbagai fungsi indera. Misalnya, meraih
mainan di depannya, memegang pensil, menulis, dan lainnya.
-
Aspek Bicara- Bahasa
Aspek bicara-bahasa ini merupakan
keterpaduan antara kemampuan anak untuk memahami berbagai informasi yang di
dapatkan dari lingkungannya dengan kemampuannya untuk mengekspresikan ide dan
keinginannya secara verbal atau melalui kata-kata.
-
Aspek Sosialisasi-Kemandirian
Aspek sosialisasi-kemandirian
merupaakan kemampuan anak untuk mengembangkan berbagai aktivitas kemandirian
sebagai hasil dari pengalaman berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Misalnya,
makan sendiri menggunakan sendok/grpu, cuci tangan, melepas/memakai baju
sendiri dan lainnya.
Nah, keempat aspek
tersebut tidak dapat berdiri sendiri karena satu sama lain saling terkait dan
saling membutuhkan. Saat mendengarkan materi yang disampekan dr. Wawan saya
merasa tertampar, bisa jadi yang dialami anak pertama saya terdapat kesalahan
di salah satu aspek. Selain itu harus saya akui, antara saya dan suami ini
memang tidak memiliki visi yang sejalan mengenai pola asuh terhadap anak
pertama. Sehingga terkadang hal tersebut jadi perdebatan diantara kami.
Sesi Tanya Jawab |
Saya anak pertama yang
lahir dan tumbuh dalam didikan yang tegas dan keras, sementara suami anak
bungsu yang lebih banyak diasuh oleh buleknya lebih banyak dimanja. Kalau sudah
begini sebenarnya kami berdua yang kerepotan dalam mengasuh dan proses tumbuh
kembangnya. Lain halnya memang dengan proses tumbuh kembang anak kedua, ada
beberapa aspek yang kentara saya amati dari si kecil.
Sinergi antara keempat
aspek dasar perkembangan si kecil ini nyata dalam kehidupan sehari-hari yang
bakal nampak sebagai kepintaran anak dalam hal Akal, Fisik dan Sosial. Sementara
itu setiap anak mempunyai cara yang berbeda guna mensinergikan keempat aspek
dasar kemampuannya.
Sharing Session with Margenie
Usai dr. Wawan
menyampaikan materi dan tanya jawab dengan para mama, kemudian di sesi
selanjutnya ada Margenie yang menceritakan pengalaman tumbuh kembang putranya,
Mario. Tdinya si kecil Mario agak cranky sehingga enggan diajak ke atas
panggung.
Namun saat mamanya
sudah kelar menceritakan tumbuh kembangnya, justru dia mau ke atas panggung dan
sempat melihat kemampuannya merespon saat disuruh mengatakan kata halo
menggunakan microphone.
Mengenal Lebih Dekat Kalkulator AFS
Selain itu juga
diperkenalkan sebuah tools yang dinamai Kalkulator AFS yang ada di website
Parenting Club, yang mana tools tersebut dapat membantu para mama guna mengetahui
kemampuan akal, fisik dan sosial si kecil. Caranya gampang kok, teman-teman
tinggal register di website Parenting Club. Kalau sudah terdaftar di sana bisa
login dan mencoba tools tersebut.
Teman-teman bisa juga
mencoba tools tersebut dan bakal langsung mengetahui nilai kemampuan si kecil. Namun
perlu diingat, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda sehingga hasilnya
tentu saja gak sama satu sama lain. Hasilnya tentu gak semua 100 % ya, waktu
saya cek milik anak pertama Mas Aiman hasilnya benar gak 100 % loh dan saya memahami
hal tersebut.
Apa itu Akal, Fisik
dan Sosial ?
Akal merupakan
cerminan dari kemampuan si kecil dalam hal mensinergikan berbagai aspek
perkembangan dasar menjadi sebuah cara untuk merespon rangsangan dari
lingkungan sekitarnya, dan mengembangkan pemahaman yang akan digunakan sebagai
cara untuk menyatakan ide dan keinginannya serta mengembankan berbagai
alternatif strategi untuk mengatasi atau memecahkan masalah yang dihadapinya.
Fisik merupakan
kemampuan si kecil untuk memadukan berbagai aspek perkembangan dasar yang
membuatnya mampu untuk melakukan pergerakan tubuh atau aktifitas fisik yang
sesuai dengan yang diinginkannya dengan diperlukan keberanian.
Sosial merupakan hasil
perpaduan berbagai aspek perkembangan dasar sehingga anak mampu mengembangkan
kemampuannya dalam hal berinteraksi sosial dengan berbagai benda, makhluk
hidup, atau individu di lingkungan sekitarnya.
Suatu jenis kepintaran
tertentu, sangat membutuhkan kepintaran yang lainnya. Sehingga seorang anak
diharapkan tidak hanya menguasai salah satu jenis kepintaran tertentu, tetapi
didukung untuk menguasai ketiga jenis kemampuan tersebut dengan seimbang dan
sama baiknya.
Hal tersebut dapat
dicapai apabila terjadi sinrgi antara kepintaran Akal, Fisik, dan Sosialnya. Sinergi
antara ketiga jenis kepintaran ini akan membentuk dua kemampuan anak yang
paling diinginkan orang tua secara jangka panjang yaitu kecerdasan yang
cemerlang dan perilaku yang baik.
Adapun tingkatan
tahapan anak menurut usianya yang perlu diketahui dan dipahami para orang tua.
1.
Usia 0 – 1 tahun, Si kecil tumbuh dengan I what I Given
Dalam tahapan usia ini,anak akan
tumbuh menjadi anak yang ia tampilkan di depannya. Saat orang tua mengajari
tersenyum, makan anak akan ikutan tersenyum. Begitupun sebaliknya, kalau orang
tua mengajarkan hal yang kurang baik akan diikuti oleh anaknya kelak karena
terbiasa melihat, mendengar dan merasakan yang terjadi di sekitarnya.
2.
Usia 1-3 tahun, Si kecil tumbuh dengan I What I Will
Di tahapan usia ini, anak akan tumbuh
menjadi apa yang dia inginkan. Sehingga kita sebagai orang tua gak perlu heran
kalau anak bakalan mencoba hal-hal baru. Sementara kalau kita larang mereka
justru akan melakukannya.
3.
Usia 3-6 tahun, si kecil tumbuh dengan hal I
What I Given
Di tahapan usia ini anak akan tumbuh
sesuai dengan dia lihat dan bayangkan. Kalau anak sering melihat tokoh kartun
yang digemarinya, bisa jadi dia akan tumbuh seperti tokoh yang idola yang
dillihatnya. Sehingga perhatian dan pendampingan orang tua periu diperhatikan.
4.
Usia 6-12 tahun, anak tumbuh dengan hal I am
what i learn
Dalam tahapan usia ini anak akan
tumbuh dimana tempat dia belajar, sehingga kalau dia belajar di tempat yang baik
maka hasilnya akan tumbuh menjadi orang yang baik dan hal tersebut demikian
sebaliknya.
5.
Usia 12-18 tahun anak tumbuh dengan hal I What I
am
Dalam tahapan usia ini anak akan
tumbuh dengan mencari jati dirinya, anak sudah tidak ingin dianggap anak kecil
lagi.
Mbak Nia |
Sebelum acara berakhir, sesi terakhir usai makan siang para mama yang
hadir diajak membuat kerajinan. Sesi ini dipandu oleh Mbak Nia yaitu membuat
sebuah boneka imut yang bahan uamanya dari kaos kaki dan dakron. Boneka yang
dibagikan sudah setengah jadi sehingga tugasnya untuk menyelesaikannya. Di sinilah
kreatisfitas kami para mama diuji, nantinya boneka ini bisa sebagai sarana
menunjang tumbuh kembang anak seperti mendongeng dan sebagainya.
Aku penasaran sama Kalkulator AFS nya. Penasaran dengan cara kerjanya dalam menghitung :D
ReplyDeleteBisa langsung dicoba di websitenya mbak, nanti bakal ada arahannya
DeleteKu mau nyobain kalkulator AFS ah, mau lihat nilai Juna...
ReplyDeleteSelamat mencoba ya :)
DeleteJadi orang tua itu memang gak henti-hentinya belajar ya. Makin ke sini ilmu parenting makin beragam dan menarik. Semuanya membantu agar ortu bisa memaksimalkan stimulasi tumbuh kembang anak.
ReplyDeleteKalkulator AFS ini menarik juga ya
jadi orang tua memang gak ada sekolahnya tapi dengan ikut acara gini kan jdi nambah ilmu mengasuh dan merawat anak ya mbak. Akupun baru nyobain mbak
DeletePenasaran ma kalkulator AFS nya..
ReplyDeleteMksh rangkumannya..sampai hari ini masih diberi kesempatan ndidik anak rentang 6-12 tahun hehe
Sama mbak..penasaran juga ama kalkulatornya..langsung cuss ke laman webnya
DeleteSelamat mencoba ya :)
DeleteGimana raanya mendidik anak usia segitu mbak? :D
DeleteKalau aku dan suami sama sama anak tengah, sama sama suka cari perhatian dan ngeyelan heheheh...
ReplyDeletePenasaran sama kalkulatornya, ntar deh cuss ke webnya..
Kalau aku anak pertama dan anak terakhir, pas sih tapi emang punya pola asuh yang beda :D
DeleteWah Mak jleb yang usia-usia itu Mak. Bentar lagi anakku udah mau 7 berarti what she learn ya
ReplyDeleteSeru banget acaranya.aku daftar tapi gak lolos. Hehe. Terus... Itu kalkulator bisa download di play store ya mbak? Cobain aah
ReplyDeleteBeruntung banget ya bisa hadir di acara ini, semoga sering-sering diadakan di Surabaya.
ReplyDeleteBanyak banget manfaatnya, membantu kita lebih ngeh akan tumbuh kembang anak, dan gak lagi baper dengan segala celotehan tanpa alasan dari orang-orang :)
Saya mau coba pakai mbak, terima kasih
ReplyDelete