“Terkait dengan
skala prioritas sebagai freelancer, kebetulan saat ini saya sedang bingung
menentukan prioritas antara Blog, Youtube Dan Instagram. Jadi setahun
belakangan saya mencoba fokus ke Youtube karena melihat beberapa teman blogger
yang sukses di sana. Alhamdulillah tahun ini channel saya sudah bisa monetize
tapi godaan datang lagi dari Instagram. Sekarang para blogger demam follower
10K karena menjanjikan job dengan fee yang besar. Nah kalau menurut Teh Ani,
saya sebaiknya fokus yang mana dulu?”
Pertanyaan itu
saya ajukan ketika mengikuti workshop bertajuk: Create Opportunities from
Blogging yang diadakan oleh komunitas ISB: Indonesian Social Blogpreneur yang
digawangi oleh Teh Ani Berta, Kak Dama Vara, Kak Riri Restiani dan Mbak
Liswanti Pertiwi.
Workshop yang
mayoritas diikuti oleh blogger Kota Malang ini diadakan di Indosat Ooredoo
Malang, ada juga blogger dari sekitar Malang seperti Kepanjen, Surabaya dan
Sidoarjo. Alhamdulillah Duo Ai bisa kami titipkan di rumah bibi sehingga saya
dan istri bisa mengikuti workshop. Saya pribadi sangat excited mau ikutan
workshop ini karena materinya sesuai dengan kondisi saya yang sedang ngedrop
semangat ngeblognya.
Bagaimana Caranya Jadi Blogpreneur?
Blogpreneur
berasal dari dua kata yaitu blogger dan entrepreneur jadi artinya adalah
seorang blogger yang sekaligus wirausaha. Untuk materi pertama ini diampu oleh
Kak Riri Restiani, seorang beauty blogger yang punya usaha souvenir wisuda.
Awal mula merintis usahanya, Kak Riri mempromosikannya ke lingkung terdekatnya
seperti keluarga dan teman kuliah. Agar jangkauan promosi makin luas, Kaka Riri
juga promosi di blog dan social media. Berkat keberanian dan kegigihannya
berpromosi, souvenir produksi Kak Riri berhasil menembus galeri Universitas
Gunadarma, tempat dia menimba ilmu.
Trus gimana
caranya memulai usaha? Kak Riri membagikan tips antara lain:
- Memilih usaha yang tepat dengan mengecek sesuai
survey tingkat kebutuhan orang/pasar/trend. Agar
usaha atau produk kita diminati maka kita harus membuka usaha atau memproduksi
barang yang tingkat permintaannya tinggi.
- Membuka usaha berdasarkan hobby atau passion. Sesuatu yang dikerjakan berdasarkan hobby atau passion akan terasa lebih ringan, bekerja pun jadi menyenangkan. Contohnya ya Kak Riri yang punya passion di dunia fashion dan craft membuka usaha souvenir dan aksesoris dari bahan flannel.
- Semangat promosi. Agar usaha kita dikenal orang maka kita harus rajin promosi baik offline maupun online. Kalau offline misalnya kayak Kak Riri yang masuk ke galeri kampus dengan sovenir wisuda. Sedangkan online promosi lewat blog dan social media.
Kak Riri pun
membagikan tips bagaimana memanfaatkan blog dan social media untuk berwirausaha
antara lain:
- Pisahkan account sosmed pribadi dengan usaha. Tujuannya agar kita bisa menjalankan usaha dengan professional tanpa dicampuri oleh kepentingan pribadi.
- Buat konten review produk sendiri di blog. Usahakan promosi dengan soft selling sehingga follower kita tidak merasa seperti sedang membaca konten promosi. Berikan kontak atau link untuk pembelian.
- Gunakan Facebook Fanpage sebagai media promo karena bisa merima lebih banyak fans dibandingkan akun pribadi yang hanya terbatas sampai 5000 orang saja.
- Bangun kedekatan dengan follower Twitter dengan update menyapa, diselingi dengan update promo dan foto produk.
- Update promo dan produk di IG dengan membuat tampilan feed yang menarik dan sesuai dengan branding usaha kita.
Bagaimana Mendesain Blog dan Social Media yang User Friendly?
Ngomongin soal
blog dan social media, semua sepakat bahwa konten adalah segalanya alias
content is the King. Namun konten yang bagus tidak akan dilirik pembaca jika
tampilannya asal-asalan karena manusia memiliki kecenderungan menyukai tampilan
visual yang indah dan nyaman dibaca.
Nah Kak Dama Vara
mengajari kami bagaimana mendesain blog dan social media di sesi kedua.
Reputasi Kak Dama Vara sebagai seorang designer grafis tidak perlu diragukan
lagi, dia pernah menangani proyek design di New York bahkan diundang oleh
Mozilla di Texas. Mantul Kak.
Menurut Kak Dama,
desain blog itu memiliki arti yang sangat penting yaitu mempermudah memahami
isi tulisan, mempersingkat durasi proses pemahaman informasi dan sebagai
pemanis (dekoratif) asalkan tidak berlebihan.
Kak Dama langsung
mengajak para peserta praktek belajar design blog, sebagai bahan praktek kami
disuruh membuat design header blog menggunakan aplikasi design Canva. Saya
sering mendengar aplikasi ini tapi belum pernah menggunakannya.
“Usahakan kalau
buat judul itu kita pilih tulisan yang mudah dibaca. Boleh kok dikasih dekorasi
tapi jangan berlebihan. Tulisan dekoratif bisa juga digunakan tapi
prosentasinya jangan melebihi tulisan non dekoratif,” ujar Kak Dama sambil
berkeliling memeriksa design yang kami buat.
Sedangkan untuk
social media-dalam hal ini adalah Instagram-Kak Dama menggunakan aplikasi UNUM.
Dengan aplikasi ini kita bisa mempercantik tampilan feed IG kita dan membuat is
(insta stories) jadi lebih menarik, nggak polosan kayak deault dari IG. Ilmu
ini penting banget karena sekarang blogger tidak hanya dilihat performa blognya
tapi juga social media yang dimiliki, mulai dari tampilan hingga
engagement-nya. Pokoknya jadi blogger apalagi blogpreneur itu harus oke di
semua aspek.
Bagaimana Menjadi Freelancer di Era Digital?
Mendapat dua
materi yang bergizi bikin otak kami kekenyangan namun di sisi lain bikin badan
kami jadi kelelahan dan kelaperan wekekeke. Jadi ketika waktunya sholat Dhuhur,
acara dijeda dulu agar kami bisa melakukan Ishoma.
Selepas ishoma,
kami pun kembali ke ruangan untuk menyimak materi ketiga yaitu Tips Menjadi
Freelancer di Era Digital. Pematerinya adalah Teh Ani Berta yang sudah malang
melintang dan kenyang dengan asam garam di dunia Freelancer. FYI Teh Ani
sebelumnya berkecimpung sebagai seorang accounting selama 13 tahun. Namun
kemudian beliau resign dan menekuni dunia yang merupakan passionnya yaitu blog.
Berkat kedisplinan dan profesionalitasnya berbagai macam pencapaian dan
prestasi berhasil dia raih selama menjadi seorang blogger dan freelancer.
Point penting
yang saya tandai dari materi yang diberikan Teh Ani adalah sebagai seorang
blogger kita harus punya branding sehingga blog dan diri kita punya nilai jual
di mata brand ataupun agency. Namun yang perlu digarisbawahi adalah branding
jangan memaksakan diri agar jiwa tidak kosong. Optimasi branding itu sejatinya
adalah menggalih potensi yang ada di dalam diri kita. Jangan sampai karena
branding kita nggak jadi diri sendiri alias jadi copycat. Kalau nggak suka make-up jangan maksain diri jadi beauty
blogger, kalau nggak suka jalan-jalan nggak usah ngoyo jadi travel blogger.
Point berikut
adalah menjadi seorang Freelancer itu jangan hanya menunggu job datang tapi
kita harus aktif menggalih potensi diri kita, lalu galih peluang yang ada dan
ajukan proposal penawaran ke agency atau brand yang sesuai dengan niche blog
kita.
Untuk mengajukan
proposal penawaran ini kita harus memiliki portofolio. Bikin portofolio itu
nggak harus nunggu dapat job besar, kita bisa mulai isi dengan job-job kecil
bahkan gratisan sekalipun. Kita bisa memulainya dengan menjadi volunteer pada
organisasi atau badan yang bergerak di bidang sosial. Dengan menjadi volunteer
maka dari segi aspek skill bisa mengasah kemampuan trus juga aspek sosial
sebagai ladang amal. Ini yang saya suka dari Teh Ani, beliau selalu memasukkan
nilai berbagi dan amal dalam setiap materi yang disampaikan.
Nah, ada satu
point lagi yang makjleb buat saya yaitu: “Sebagai Freelancer kita harus punya
skala prioritas. Jangan terlalu banyak keinginan karena nanti jadi tidak
maksimal atau malah tidak sempat mengerjakan semuanya. Fokus pada keinginan
utama sampai kita sukses dan aman di posisi tersebut. Barulah kita mengejar
keinginan yang lain.”
Sesuai dengan
yang saya kemukakan di awal bahwa saya mengajukan pertanyaan terkait skala
prioritas. Jawaban Teh Ani cukup membuat hati saya adem, beliau menyarankan
agar saya fokus ke Youtube saja sampai berhasil jangan tergoda dengan demam
Follower 10K. Malahan kalau bisa, saya dianjurkan kembali fokus ngeblog karena
menurut Teh Ani profesi blogger masih lebih bermartabat di mata brand dan
agency. Bermartabat di sini maksudnya blogger memiliki kemampuan untuk menulis
dan pemikiran yang jadi nilai jual, tidak hanya sekedar bisa berpose layaknya
selebgram.
Bagaimana Seharusnya Blogger Mengelola Keuangan?
Ilmu yang
terakhir tapi tidak kalah penting yaitu tentang pengelolaan keuangan bagi
blogger oleh Mbak Liswanti Pertiwi. Hal
ini penting banget agar hasil yang kita dapatkan dari ngeblog itu ada wujudnya,
nggak hilang tanpa bekas kayak habis kena jentikan jari Thanos wekekeke.
Langkah pertama
yang harus dilakukan seorang blogger dalam mengelola keuangannya adalah
memisahkan uang dari ngeblog dari uang pribadi. Caranya dengan memiliki
rekening tabungan lebih dari satu. Mbak Liswanti mencontohkan dirinya yang
memiliki 3 rekening tabungan yaitu tabungan hasil ngeblog, tabungan pribadi dan
tabungan investasi. Memang benar sih, berdasarkan pengalaman saya selama ini
karena tidak dipisah saya jadi tidak tahu nilai pasti fee yang saya peroleh
dari ngeblog.
Kita juga harus
mencatat semua job yang kita terima dan pengeluaran apa saja setiap bulan di
tabel pada program excel atau aplikasi Catat Keuangan. Dengan mencatatnya maka
kita bisa mengontrol keuangan kita, tidak tergoda untuk menuruti hasrat belanja
dan gaya hidup ketika baru saja dapat transferan job. Manfaat dari pengelolaan
keuangan ini adalah kita bisa tetap survive ketika job lagi sepi karena ada
tabungan dan investasi yang kita miliki.
Tak terasa
tibalah saat perpisahan. Padatnya materi dan keseruan interaksi antara Tim ISB
dan Blogger Malang sekitarnya membuat waktu berjalan cepat. Sayang banget saya
dan istri nggak bisa menemani Teh Ani, Mbak Liswanti, Kak Riri dan Kak Dama
mengeksplorasi objek wisata dan kuliner di Malang karena kami harus segera
balik mengingat Duo Ai sudah kami tinggalin di rumah bibi mulai pagi sampai
menjelang sore. Terimakasih atas ilmu yang diberikan, semoga menjadi amal
jariyah yang tak putus bagi Teh Ani dkk, aamiin.
#ISBxIndosatOoredoo
#IndosatOoredoo
google-site-verification: google529a27a57f6300a3.html
Pesertanya banyak beud yak. Hehe
ReplyDeletememang banyak sekali peluang yang bisa kita dapatkan lewat kegiatan ngeblog.. selain menambah wawasan dan teman, blog juga bisa kita jadikan mesin uang....
ReplyDeleteWah banyak pengikutnya, gimana caranya supaya bisa bergabubg
ReplyDelete