Assalamualaikum
Gengs Biru, setiap tahun kami mempunyai agenda untuk liburan, entah di awal,
tengah atau akhir tahun. Naah tahun 2019 ini Alhamdulillah kami liburan
sebanyak dua kali. Liburan pertama jatuh di awal tahun, kebetulan waktu itu
saya mendapatkan undangan acara Asus di Jakarta. Nah liburan kedua kami lakukan
di akhir tahun dengan destinasi Yogyakarta.
Kenapa Memilih Yogyakarta
Sebenarnya kami
sudah beberapa kali ke Yogyakarta. Lalu kenapa tetap memilih Kota Gudeg ini
sebagai destinasi liburan akhir tahun 2019?
Yang pertama,
Yogyakarta itu nggak ngebosenin. Kami sudah berkali-kali ke Yogyakarta, bahkan
sebelum kami bertemu dan menikah. Namun nggak ada rasa jenuh setiap kali kami
ke Yogyakarta, meskipun mainnya hanya di sekitaran Malioboro aja. Yang kedua,
Yogyakarta adalah kota istimewa karena merupakan kota honeymoon kami uhuk.
Trus
makcomblang kami juga orang Yogya, kurang istimewa gimana coba? Ditambah lagi
ada sahabat-sahabat yang selalu menyambut kehadiran kami dengan penuh
kehangatan dan keakraban.
Alasan ketiga,
masih ada objek wisata yang belum kami kunjungi bersama Adek Aira. Jadi kami
ingin mengukir kenangan dengan formasi lengkap di objek wisata tersebut, contohnya
Candi Prambanan. Selain itu kami belum
pernah ngevlog di sana, jadi sekali dayung dua tiga pula terlampaui. Membangun bonding
bersama keluarga sekalian bikin konten untuk blog dan channel.
Alasan keempat,
dan ini yang paling jujur. Dengan kondisi keuangan kami yang agak kedodoran
setelah membeli mobil hehehe, maka Yogyakarta adalah kota paling realistis buat
kami untuk pergi liburan. Biaya perjalanan ke Yogya masih terjangkau dan di
sana masih banyak objek wisata yang belum kami eksplorasi.
Perjalanan ke Yogyakarta Naik Kereta Api Pasundan
Kereta api
masih menjadi armada transportasi favorit kami jika travelling. Kami tidak
berangkat dari Malang namun Surabaya dengan alasan harga tiket lebih murah dan
waktu perjalanan lebih cepat. Adapun kereta yang kami naiki adalah Kereta Api
Pasundan dengan harga tiket Rp.88.000. Jam keberangkatan pukul 04.50 WIB dari
Stasiun Gubeng Surabaya dan diperkirakan sampai di Stasiun Lempuyangan
Yogyakarta pukul 10.25 WIB.
Oh iya, kami
menginap di Sahid Hotel Surabaya yang letaknya hanya selemparan kolor dari
Stasiun Gubeng. Kalau kalian mau nginap di sana, bisa baca review-nya: Review Hotel Dekat Stasiun Gubeng.
Alhamdulillah
anak-anak cukup kooperatif saat kami membangunkan mereka sehabis sholat Shubuh.
Padahal saya agak kuatir dengan jam keberangkatan kami yang pagi banget, takut
jika susah membangunkan mereka dan terlambat ke stasiun. Adek Aira sempat
menangis sebentar ketika sampai di Stasiun Gubeng, mungkin karena masih
mengantuk.
Ini kedua
kalinya kami menempuh perjalanan pagi-pagi buta, yang pertama dulu saat pulang
liburan dari Jakarta. Mama Ivon dan Adek Aira kembali tidur di dalam kereta,
sedangkan saya dan Mas Aiman tetap terjaga. Sebenarnya saya pengin tidur lagi
agar badan fit ketika sampai di Yogya, tapi mata ini susaah buat terpejam. Ya
udah deh akhirnya saya mainan hape wekekeke.
Kami turun di
Stasiun Lempuyangan yang dekat dengan hotel tempat kami menginap yaitu Le
Krasak Boutique Hotel. Berkali-kali ke Yogyakarta baru kali itu saya turun di
Stasiun Lempuyangan, biasanya turun di Stasiun Tugu Yogyakarta. Kedua stasiun
ini kalau diibaratkan stasiun di kota Malang itu seperti Stasiun Malang Kota
Baru dan Stasiun Malang Kota Lama.
FYI, bagi yang
ingin menggunakan ojek atau taksi online dari Stasiun Lempuyangan, harus
berjalan sedikit ke jalan yang dekat dengan fly over. You know lah kenapa. Next
saya akan bikin tulisan dimana tempat yang aman untuk naik ojek atau taksi
online di beberapa tempat publik seperti bandara dan stasiun yang pernah kami
datangi.
Jarak dari
Stasiun Lempuyangan ke Le Krasak Boutique Hotel dekat kok, sekitar 10 menitan.
Namun kalau pas musim liburan jadi agak lama karena jalan-jalan di Yogya pasti
macet. Sesampainya di Le Krasak kami menitipkan barang bawaan seperti koper-koper
untuk kemudian memulai ekspolarasi kami di Yogyakarta. Bisa sih sebenarnya
langsung check-in namun ada biaya tambahan sebesar 100K. Nggak deh wekekeke,
mending uangnya buat beli tiket objek wisata atau oleh-oleh khas Yogyakarta.
Objek wisata
apa saja kah yang kami kunjungi di liburan akhir tahun kali ini? Temukan jawabannya
di tulisan selanjutnya yaa. Atauu kalau kalian sudah nggak sabar pengin tahu,
bisa deh intip-intip di channel Keluarga Biru. Ini salah satu video objek
wisata hits di Yogyakarta yang kami kunjungi.
Liburan akhir tahun keluarga besar juga ke jogja tp Saya gak ikutan krn br melahirkan, jogja emg selalu bikin kangen krn selau Ada yg baru buat di kunjungi, makanya gak pernah bosen ke jogja tuh
ReplyDeleteJogja memang gak pernah membosankan buat dikunjungi.
ReplyDeleteSaya pengen ke sana lagi, rasanya belum puas explore semua.
Istri saya juga senang banget soal Jogja sebab nenek moyangnya asli Jogja. Namun kami malah belum pernah ke Jogja sekeluarga, entah masih kebayang macetnya hehe. Padahal kangen gudeg dan bakpia. Ga kebayang Mas berangkat sepagi itu bawa balita. Penasaran siapa makcombangnya. bukannya Mbak Hanifah?
ReplyDeletejogja memang selelu menarik untuk dikunjungi. baik itu tempat wisatanya, budayanya, maupun kultur masyarakatnya. dan nggak ketinggalan adalah kulinernya yang selalu bikin kangen
ReplyDeleteMaen ke pantai daerah Gunungkidul kak, asik. . .
ReplyDeletepengen liburan ke jogja :( tapi waktunya g ada
ReplyDelete