Momen kehamilan adalah salah satu
momen istimewa yang ditunggu-tunggu dalam kehidupan pernikahan. Bagi sebagian
perempuan, kehamilan menjadi momen paling membahagiakan dalam hidupnya. Maka
tak heran jika ada yang sampai mengabadikan momen tersebut lewat maternity
shoot sebagai kenangan indah untuk diceritakan kepada buah hati tercinta.
Namun, di balik cerita bahagia
ini, terselip rasa khawatir yang tidak hanya dirasakan istri, namun juga suami.
Dalam beberapa kasus, kehamilan bisa menjadi sangat berat bagi perempuan yang
mengalaminya. Istri saya dulu saat trimester pertama sempat mengalami kondisi
di mana ia terpaksa harus bed rest. Bahkan, saya pernah dengar cerita seorang
istri yang harus bed rest, mulai dari bulan pertama hingga saatnya melahirkan.
Itulah sebabnya kehadiran suami
sangat penting selama proses kehamilan istri tercinta. Nah, kali ini Papa Ihwan
mau sharing tentang lima hal yang harus dilakukan oleh suami siaga. Namun
sebelumnya pastikan dulu bahwa Anda tahu apa itu suami siaga. Menjadi suami
siaga tidak hanya sebatas SIAP-ANTAR-JAGA namun Anda harus menjadi partner
terbaik istri dalam menjalani proses kehamilan hingga nanti saatnya hari itu
tiba.
1.
Upgrade
Pengetahuan
Agar suami bisa memahami,
mengerti, dan memberikan dukungan yang maksimal untuk istri yang sedang hamil,
maka dia harus menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang kehamilan. Suami harus
mengetahui tanda awal kehamilan mengingat trimester pertama adalah waktu yang
penting sekaligus rawan.
Hal ini penting karena di
trimester pertama adalah masa perkembangan janin dan persiapan calon ibu.
Trimester pertama juga rawan karena calon ibu akan mengalami perubahan fisik
dan gangguan kesehatan misalnya morning sickness, nyeri payudara, sembelit,
sering buang air kecil, mood naik turun, hingga risiko keguguran dini atau
early miscarriage. Makin banyak suami tahu tentang kehamilan, maka makin banyak
yang bisa dilakukan untuk membantu istri.
2.
Dampingi
Istri Periksa Kehamilan
Usahakan untuk selalu mendampingi
istri ketika pergi ke dokter kandungan atau bidan untuk melakukan pemeriksaan
kandungan. Kehadiran suami, selain memberikan rasa nyaman dan bahagia pada
istri juga akan tersampaikan pada janin, karena ia akan merasa dicintai oleh
sang ayah.
Tujuan utama suami mendampingi
istri memeriksakan kehamilan adalah agar dia juga mengetahui perkembangan janin
serta bila terjadi masalah selama kehamilan. Dengan begitu, ayah tahu apa yang
harus dilakukan untuk kesehatan ibu dan calon anaknya.
3.
Membantu
Pekerjaan Rumah Tangga
Istri yang sedang hamil akan
sering merasa kelelahan, bisa karena morning sickness, pertambahan berat badan,
dan janin yang harus dikandungnya selama 9 bulan. Di bulan-bulan awal
kehamilan, istri biasanya akan sensitif terhadap bau-bau yang tajam, atau mudah
kehilangan selera makan. Apalagi, jika kehamilan sudah makin tua dan membuat
banyak beban bagi punggung istri.
Suami yang siaga harus peka
dengan kondisi ini, dia tidak gengsi untuk melakukan pekerjaan domestik seperti
memasak, mencuci pakaian, hingga membersihkan rumah. Jika memang kesibukan
suami di kantor tidak bisa ditinggalkan, maka suami bisa mencarikan ART (asisten
rumah tangga) untuk membantu meringankan beban istri.
4.
Cintai
dan Terima Perubahan Istri
Selama hamil, istri akan
mengalami perubahan fisik, mulai dari kenaikan berat badan yang signifikan,
beberapa bagian tubuh yang membengkak, misalnya kaki atau tangan, bahkan muncul
selulit di daerah perut. Namun, tidak semua ibu hamil bisa menerima perubahan
ini, apalagi jika sebelumnya dia memiliki badan yang langsing dan rajin merawat
diri.
Hal ini bisa membuat ibu hamil
menjadi sedih, stres, bahkan kehilangan rasa percaya dirinya di hadapan suami
dan orang lain. Tak jarang, istri juga menjadi sensitif dan mudah tersulut
emosinya saat hamil. Ini tidak bisa dibiarkan karena kondisi kejiwaan ibu akan
berdampak pada janin.
Nah, suami harus memahami hal
ini, ia harus bisa memberikan sugesti-sugesti positif pada istri. Kembalikan
rasa percaya diri istri dengan memujinya dan mengatakan hal-hal yang positif
tentang bentuk tubuhnya. Katakan juga kepada istri untuk tidak stres, sebab
kenaikan berat badan adalah hal penting untuk pertumbuhan janin dalam
kandungan.
5.
Lakukan
Persiapan Kelahiran
Lakukan persiapan kelahiran
begitu kehamilan sudah memasuki trimester ketiga. Persiapan kelahiran yang
dilakukan antara lain:
- · Menentukan tempat bersalin: Utamakan yang bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan ibu dan calon bayi.
- · Mempersiapkan biaya bersalin: Alokasikan pendapatan Anda untuk proses kelahiran. Jika bisa, gunakan layanan BPJS agar pengeluaran bisa diminimalisir.
- · Membeli perlengkapan bayi: Momen ini biasanya paling disenangi karena ada kebahagiaan saat memilih aneka perlengkapan bayi yang lucu dan menarik.
Demikianlah sharing Papa Ihwan
tentang 5 hal yang harus dilakukan oleh suami siaga. Sekarang ini kita bisa
dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi penting tentang tanda
awal kehamilan, proses kelahiran, menyusui, dan segala hal yang berkaitan
dengan kehamilan dan parenting di Shopee Moms Club.
Tidak hanya ilmu, Anda nanti bisa
mendapatkan hadiah gratis untuk member baru, voucher khusus member berupa
cashback 20% hingga kesempatan pertama jadi orang pertama yang mencoba produk
baru dari berbagai merek terkenal seperti Frisian Flag, Pampers, Pigeon,
Zwitsal, Nutrilon Royal, Fisher Price, dan masih banyak lagi.
Selamat ya Ihwan, jadi anak keberapa ini?
ReplyDeletePenting banget suami paham segala persoalan yang dihadapi istri ketika istri lagi hamil.
ReplyDeleteWaktu aku hamil dulu, salah satu problemku adalah kaki yang cepat membengkak, sehingga aku jadi nggak bisa pakai sepatu ke tempat-tempat yang pantas.
Suamiku meresponsnya dengan tidak memaksaku sering bepergian, dia memberi pengertian kepada banyak orang yang mengundang kami ke acara-acara sosial bahwa kami nggak bisa hadir lantaran istrinya lagi hamil sehingga cepat lelah.
Aku juga sering emosian karena kecapekan, sehingga tidak bisa bergaul dengan baik.
Sehingga suamiku juga memberi pengertian kepada banyak orang supaya segala nasehat kepada ibu hamil disampaikan melalui dia dulu, nanti biar suamiku yang menyampaikannya kepadaku dengan bahasa yang lebih layak diterima.
Pokoknya banyak banget hal spiritual yang bisa dilakukan suamiku ketika suamiku jadi suami siaga, dan hal itu sangat membantu tugas kami membesarkan anak kami menjadi anak pintar dan cerdas.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete