Muntah dan diare merupakan masalah pencernaan yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Banyak cairan tubuh yang akan keluar ketika anak muntah atau diare. Semakin tinggi frekuensi anak muntah dan diare, semakin banyak cairan tubuh yang keluar bahkan berisiko terjadinya dehidrasi.
Berbeda dengan orang dewasa, usia anak-anak lebih rentan terkena dehidrasi ketika mengalami muntah dan diare. Oleh karena itu, ketika anak muntah dan diare, ibu harus siaga dalam menjaga cairan tubuhnya. Sebelum mengetahui cara mengatasi muntah pada anak serta diare, yuk kita kenalan dengan dehidrasi terlebih dahulu.
Jenis Diare Pada Anak
Seperti penyakit lainnya, dehidrasi juga memiliki tingkat keparahannya sendiri. Tindakan penanganan diare setiap tingkat keparahannya pun akan berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dua jenis diare pada anak yang harus ibu ketahui.
1 Dehidrasi ringan-sedang
Gejala dehidrasi ringan-sedang pada anak dapat terlihat seperti jarang buang air dan volume air kencing yang berkurang, bibir menjadi kering, mata terlihat cekung serta kekenyalan kulit berkurang.
2 Dehidrasi berat
Dehidrasi berat memerlukan bantuan medis agar cepat tertangani. Gejala dehidrasi berat pada anak adalah terlihat sangat lemas, napas menjadi cepat dan dalam, setengah sadar, denyut nadi cepat, kulit tidak kenyal seperti biasanya.
Bahaya Dehidrasi Berat
Jika anak mengalami dehidrasi ringan, ibu bisa mengatasinya dengan memberinya banyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh anak. Hal tersebut sudah efektif untuk dilakukan ketika anak mengalami dehidrasi ringan. Namun, ketika anak mengalami dehidrasi berat, hal ini harus segera ditindaklanjuti dengan serius seperti membawanya ke dokter atau klinik terdekat. Sebab, ada beberapa bahaya yang disebabkan oleh kondisi dehidrasi berat pada anak, seperti:
Kejang
Ketika dehidrasi berat, kadar elektrolit dalam tubuh benar-benar tidak seimbang. Selain itu, kontraksi otot bisa saja terjadi serta berisiko kejang-kejang pada tubuh anak. Pada tingkat keparahan tertentu, kondisi ini bisa menyebabkan anak kehilangan kesadaran.
Gangguan Ginjal
Sebagaimana diketahui bahwa minum air putih yang cukup dapat membuat ginjal menjalankan fungsinya dengan baik. Dehidrasi akan sangat mempengaruhi kondisi ginjal anak. Jika tidak ditangani dan terjadi secara berulang bahkan berkepanjangan, dehidrasi berat dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, batu ginjal hingga berujung gagal ginjal.
Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak yang Muntah dan Diare
1 Air putih
Ketika diare, tubuh akan banyak kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu tambahan pasokan air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh atau menggantikan cairan yang hilang. Jika normalnya anak harus minum setidaknya 2 liter perhari, ketika sedang muntah dan diare anak harus menambah minumnya sebanyak satu gelas setiap selesai muntah atau diare.
2 Air Kelapa
Jika dirasa air putih saja tidak cukup, ibu bisa memberi anak air kelapa untuk membantu memenuhi kebutuhan elektrolit dalam tubuhnya. Air kelapa banyak mengandung elektrolit seperti kalium dan magnesium. Minuman yang satu ini sangat diperlukan ketika anak sudah masuk ke kategori dehidrasi berat. Selain mengatasi dehidrasi, rasanya yang enak pun memberikan efek segar untuk si kecil. Jangan ditambah gula ya, Bu.
3 Larutan Oralit
Cara membuat larutan oralit cukup mudah, hanya perlu mencampurkan antara air, gula dan garam. Namun, takarannya pun perlu diperhatikan. Ibu bisa mendapatkan takaran pembuatan oralit dari sumber terpercaya di internet. Jika dirasa kurang praktis, ibu juga membelinya dalam bentuk sachet di toko terdekat.
4 Kaldu
Kaldu memiliki protein serta asam amino yang berasal dari tulang (ayam atau sapi) yang masuk ke dalam golongan nutrisi yang mudah dicerna. Dengan mengkonsumsi kaldu, kerja usus semakin ringan.
5 Minum Obat Diare
Bukan berperan dalam menghidrasi, justru obat diare akan mengatasi akar permasalah dari dehidrasi, yakni diare. Dengan teratasinya diare, tubuh tidak mengalami dehidrasi kembali. Ibu bisa membeli obat diare di toko terdekat. Salah satu obat diare yang aman untuk anak adalah entrostop. Ibu bisa memberikannya ke anak yang sakit sesuai dengan dosis yang disarankan.
Dulu suka jengkel kalo anak susah minum air putih, adang heran juga minum aja kenapa bisa lupa & bisa sesusah itu. Akhirnya inisiatif pesenin botol minum custom buat mereka biar mau minum air putih. Ya meskipun masih susah tapi sedikit-sedikit mulai menumbuhkan hasil. Anakanak perlahan mulai mau minum, tiap malam sebelum tidur selalu sedia botol minum.
ReplyDelete