Sejak sebulan yang lalu istri pengin makan seafood, memang sih kami sudah lama nggak makan menu tersebut. Perburuan pertama berakhir dengan gagal total karena saat di tengah jalan kami baru menyadari kalo ternyata mobil kami bermasalah. Maklum namanya juga mobil tua jadi ada spare-part yang harus diganti dalam beberapa periode. Setelah mobil sudah diperbaiki, istri tetep nagih makan sea food. Dia memang gitu, kalau belum kesampaian keinginannya akan ditagih terus. Kayaknya hampir semua orang kayak gitu ya hehehe
Kami pun menuju restoran seafood langganan yang dulu pernah kami datangi. Pas tiba di lokasi ternyata restorannya sudah berganti dengan salon kecantikan. Kami nggak tahu restorannya tutup atau pindah lokasi. Istri lalu mencari restoran seafood lainnya di internet, dapatlah 1 nama. Kami langsung meluncur ke sana dan lagi-lagi zonk. Setelah curhat di WAG temen-temennya, barulah ketauan kalo restoran seafood yang pertama kami tuju itu bukan tutup melainkan pindah lokasi.
Sore harinya, saat anak-anak mengaji, kami pun pergi berdua aja naik motor. Alhamdulillah akhirnya keturutan juga keinginan istri buat makan seafood. Perburuan seafood ini udah kayak nurutin istri yang lagi ngidam aja, nggak akan berhenti kalo belum kesampaian. Nah ngomong-ngomong tentang ngidam, istri pun cerita tentang salah satu temennya yang pengin nambah anak tapi sampai saat ini belum dikabulkan oleh Allah.
“Bukannya kedua anaknya sudah pada besar-besar ya? Kok masih mau nambah lagi?” tanya saya agak heran.
“Ya namanya juga orang pengin nambah anak Yank.”
“Trus, sampean sendiri masih mau nambah anak nggak?”
“Plisslah, aku jangan disuruh hamil lagi. Usiaku udah nggak muda lagi, pinggangku ntar sakit. Kalo aku hamil lagi nanti aku jadi nggak bisa prokduktif. Baru saja mulai buka orderan di Dapur Ivonie, masa mau disuruh hamil lagi.”
Iya sih, istri sejak 2 minggu ini mulai aktif lagi membuka pesanan di Dapur Ivonie, usaha miliknya yang melayani pemesanan makanan dan snack. Sekarang dia lagi buka PO Risol Mayo. Alhamdulillah setiap kali buka PO langsung penuh, sekali buka dia melayani 15 pack. Masing-masing pack isinya 6 buah yang dibandrol dengan harga Rp.15.000. Kalau Gengs Biru mau pesan bisa langsung pesan ke IG ya: @galeriivonie
Back to topic, saya sendiri kalau ditanya apakah masih pengin nambah anak lagi?
Jawaban saya TIDAK.
Ada beberapa alasan personal yang saya miliki antara lain:
- Saya merasa belum bisa jadi ayah yang terbaik untuk Aiman dan Aira. Masih banyak PR dan kesalahan yang harus diperbaiki terutama tentang pola asuh. Yang paling urgent adalah gimana mengurangi pemakaian gadget pada anak-anak, sejak pandemi ini screening time mereka makin banyak. Saya memang longgar dalam pemberian gadget dibandingkan istri dan ini sering jadi sumber pertengkaran kami. Alasan saya memberikan mereka gadget agar saya bisa lebih leluasa bekerja di rumah karena istri juga sibuk dengan urusan rumah tangga dan dunia blogger.
- Kalau punya anak lagi berasa mulai dari NOL lagi. Punya bayi lagi berarti harus menjalani hari-hari sebagai ayah siaga mulai dari begadang tiap malam saat bayi rewel, mandiin bayi sampai dengan urusan cuci mencuci pakaian dan peralatan MPASI. Saat ini kami sudah di step mengasuh anak usia TK dan SD yang tantangannya jauh lebih besar, kalau harus ditambah lagi dengan ngurus bayi lagi, nggak sanggup deh. Takutnya ada salah satu atau dua yang terabaikan.
- Takut nggak bisa membagi kasih sayang dan
perhatian dengan adil. Saya itu bintangnya Libra, yang terobsesi
dengan keadilan dalam semua hal. Saya penginnya semua bisa terpenuhi
dengan adil, rasanya bersalah banget kalau Aiman atau Aira protes bahwa
saya nggak adil sama mereka. Contoh paling gress, kemarin malam Aiman
nangis dan ngiri setelah liat video Tiktok saya dan Aira saat isolasi di
Safe House. “Kok Papa nggak bikin video sama aku di Safe House kayak video
Papa sama adik?”
Trus lanjut deh dia mellow dan ngungkit-ngungkit kalo dia pernah saya marahin saat di Safe House. Anak-anak itu memory-nya kuat ya, takutnya mereka hanya ingat yang sedih-sedih aja. Saya pun lalu menjelaskan ke dia, kalau Papa dulu marah karena Kakak suka gangguin adik trus nggak nurut omongan Papa. Trus saya juga bilang kalau Papa punya stok video mentah sama Kakak tapi belum sempat diedit karena masih nyari lagu yang cocok.
- Pengin lebih produktif. Sama kayak istri sih ini alasannya. Selain bekerja sebagai ASN, saya juga seorang content creator. Dengan 2 anak ini aja, saya merasa waktu 24 jam itu nggak cukup. Selama pandemi ini saya malah merasa nggak bisa produktif menulis atau mengedir video sebab selain WFH (work from home) saya juga mendampingi Aiman belajar di rumah, bantu mengasuh anak dan mengerjakan pekerjaan domestik yang kayak nggak ada habisnya. Belum lagi ada 4 ekor kucing ( 1 dewasa dan 3 bayi kucing) di rumah, tiap hari kudu dibersihkan kotak kotorannya. Ini makanya saya pengin adopsiin setidaknya 2 ekor bayi kucing agar tugas saya lebih ringan.
Kadang ngiri sih ama temen-temen blogger yang tetep bisa produktif bikin konten meskipun punya anak sesusia anak kami, atau minimal me time kayak menekuni hobby atau nonton film kesukaan mereka. Ada beberapa dari mereka yang ternyata punya pembantu di rumah, oh ya pantes bisa punya waktu lebih buat bikin konten atau me time. Doain semoga kehidupan kami bisa lebih baik lagi sehingga bisa hire pembantu buat meringankan pekerjaan kami di rumah, aamiin.
- Kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Setiap
anak memang sudah dijamin rejekinya oleh Allah SWT tapi tetep kita sebagai
orang tua harus bekerja lebih giat lagi kan? Sekarang ini kami mempunya
target bisa renovasi rumah bikin garasi dan nambah lantai 2 untuk kamar
anak-anak. Ya mungkin nanti kalo channel Youtube KeluargaBiru melejit,
kami bisa lebih rileks dan berubah pikiran untuk nambah anak lagi, who
knows. Doain aja yang terbaik, aamiin YRA.
Itulah alasan personal saya mengapa tidak mau menambah anak lagi, apalagi saat ini masih pandemi dimana masih rawan penularan virus. Makasih udah mau baca curhatan saya, kalau Gengs Biru sendiri gimana, apa alasan kalian tidak mau nambah anak lagi? Boleh lho share di komentar, terimakasih.
Bener banget ini, dua anak sudah cukup apalagi sekarang harus fokus sama kehidupan dan menyesuaikan dengan keadaan kalau mau menetapkan tujuan apalagi anak.
ReplyDeleteWaktu punya 2 anak kemaren aku juga gini. Udah cukup, gak mau nambah lagi.. Tapi Allah punya rencana lain. Gak cuma dikasih tambahan 1 lagi, tapi langsung 2.. Ya mau gimana lagi? 😁😁 Disyukuri aja semua
ReplyDelete