Kesehatan fisik dan mental ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tidur yang berkualitas. Tidur yang berkualitas itu yang kayak gimana sih? Pastinya sih yang nyenyak dan ketika kita bangun tidur tubuh kita terasa bugar dan perasaan kita bahagia. Nah agar tidur berkualitas salah satu point yang harus diperhatikan adalah menggunakan bantal yang nyaman dan sehat.
Saya pernah punya pengalaman tidur yang nggak
enak gara-gara menggunakan bantal yang kurang nyaman. Jadi saat bangun itu
kepala saya terasa pusing dan leher agak kaku. Setelah saya cari tahu
penyebabnya ternyata karena bantal yang saya gunakan itu terlalu keras. Maklum isi
bantalnya dari kapuk yang jika sudah lama digunakan menjadi keras. Berdasarkan pengalaman
orang tua, saya pun lalu menjemur bantal saya agar kembali empuk.
Lama-kelamaan saya bosen juga kalau tiap kali
bantal keras harus dijemur begitu, apalagi kalo saat musim hujan jadi kesulitan
untuk jemur bantal. Akhirnya saya pun memutuskan untuk ganti bantal dengan
bahan yang empuk. Ada dua bahan yang sering digunakan dalam pembuatan bantal modern
yaitu silikon dan dakron.
Mencari Bantal Berkualitas
Bahan silikon merupakan kapas sintetis yang
mempunyai elstisitas yang kuat dan lebih tahan lama, kapas silikon sering dibuat
untuk bantal,boneka dan sofa karena barang yang terbuat dari kapas silikon akan
awet. Kelebihan bantal silikon adalah elastisitas yang lebih tinggi daripada
bantal dakron dan kapuk, sehingga bantal silikon tidak mudah untuk mengempis
dan juga tidak berdebu seperti bantal kapas. Bantal silikon terasa empuk dan
nyaman plus bisa dibawa saat bepergian. Harga bahan silikon memang agak mahal
dibandingkan dengan bahan dakron.
Bahan dakron merupakan bahan yang mempunyai
daya elastis yang rendah dibandingkan bahan silikon, bahan ini sering digunakan
untuk selimut,bantal dll. Bahan dakron sangat empuk tetapi cepat kempes jika
sering digunakan. Karakteristik dari bahan dakron mempunyai serat yang panjang,
keset ,tidak cerah (dan juga sedikit lebih kasar dari bantal silikon).
Dari situ akhirnya saya putuskan untuk membeli
bahan dengan bahan silikon. Biar praktis saya pun mencoba membeli bantal secara
online. Tapi saya bingung juga saat melihat berbagai macam produk bantal silikon
di internet, semuanya mengklaim sebagai bantal yang berkualitas dan nyaman. Pencarian
bantal saya akhirnya berakhir di 109 Pillow, sebuah produk bantal lokal buatan Mas
Dhafi Adam.
Pelajaran Kehidupan dari Kisah Sukses 109 Pillow
Dalam perjalanan hidup setiap manusia pasti ada
hikmah yang bisa kita ambil. Seperti perjalanan Mas Dhafi Adam dalam membangun
brand 109 Pillow. Semua berawal dari keinginan sang istri untuk memiliki TV
sebagai sarana hiburan di tempat kos mereka di Pulau Bali. Sebagai suami yang
penyayang, dia pun lalu mencarikan TV. Bukan TV baru sih melainkan TV bekas
karena keadaan ekonomi mereka yang masih belum stabil saat itu. Sayangnya saat
TV bekas itu akan dinyalakan bukannya hiburan yang didapat tapi malah ledakan.
Mas Dhafi kemudian menjual kembali TV bekas
tersebut, lha kok ndilalah dibeli orang dengan harga lebih tinggi dari harga
saat dia membelinya. Dari situlah Mas Dhafi mendapatkan ide untuk memulai
bisnis jual beli barang bekas. Alhamdulillah bisnis ini terus berkembang
sehingga taraf kehidupan rumah Mas Dhafi dan keluarga meningkat.
Pada tahun 2008, Mas Dhafi memutuskan untuk
pulang ke Sidoarjo. Di sana dia tetap menjalankan bisnis barang bekasnya namun
ternyata pemasok barang bekas di Sidoarjo hanya sedikit. Daripada merugi,
akhirnya Mas Dhafi menutup bisnis tersebut dan mulai beralih untuk memproduksi barang.
Pilihan jatuh pada produksi gendongan bayi yang
memiliki pangsa pasar yang luas. Alhamdulillah pilihan Mas Dhafi tidak salah,
bisnis gendongan bayi ini berhasil meraih kesuksesan. Padahal penjualannya
hanya dilakukan secara online. Mas Dhafi kemudian merambah produksi helm.
Pesatnya pertumbuhan bisnis Mas Dhafi membuat
polisi curiga dan menggrebek tempat usahanya. Karena belum memiliki SNI maka
bisnis gendongan bayi dan helm pun terpaksa ditutup. Hal ini tentu berimbas
pada nasib para karyawan. Setelah bernegosiasi dengan kepolisian, Mas Dhafi diperbolehkan
membuka usaha baru agar para karyawannya tetap bisa bekerja.
Situasi pandemi yang memaksa orang untuk lebih
banyak berdiam di rumah memberikan inspirasi bagi Mas Dhafi untuk membuat
produk home living. Bantal dijadikan produk pertama mereka. Nama 109 Pillow
dipilih bukan tanpa alasan. Saat pengajuan merk, nama Pillow ditolak karena
terlalu umum. Daripada pusing, akhirnya Mas Dhafi menambahkan angka 109 yang
merupakan nomor rumahnya. Sehingga jadilah nama 109 Pillow.
109 Pillow dimulai dari kapasitas produksi
200pcs/hari hingga sekarang mencapai 25.000pcs/hari. Pesatnya pertumbuhan
bisnis 109 Pillow menjadi bukti bahwa produk bantal ini sangat diminati dan
diterima dengan baik oleh masyarakat. Tidak heran sih karena kualitas dari 109
Pillow ini cukup bagus untuk ukuran produk lokal.
Wah 109 pillow memang bagus dan nyaman, ya, buat tidur gak heran kalau kualitas tidur menjadi baik. Salut juga sama owner dan kisah kesuksesannya, unik dan bisa dijadikan pelajaran buat yang lain.
ReplyDelete