Suasana kota yang modern dan dinamis memang menantang, kita jadi bersemangat untuk bekerja dan berkarya. Setiap pagi berburu dengan waktu saat berangkat kerja hingga lembur sampai larut malam karena dikejar-kejar deadline. Adakalanya kita merasa lelah dan jenuh dengan ritme kota yang mobilitasnya tinggi sehingga butuh untuk healing sejenak dengan menikmati suasana yang berbeda. Salah satunya suasana pedesaan yang asri dan menenangkan.
Kalau saya sih
biasanya bisa healing saat pulang kampung ke rumah mertua di Blitar. Kehidupan
di desa yang tenang dan mengalir apa adanya membuat saya merasa rileks, waktu serasa
berjalan lambat saat berada di sana. Namun sayangnya kami tidak bisa terlalu
sering pulang kampung. Waktu, tenaga dan biaya menjadi pertimbangan kami
sehingga kami minimal pulang kampung satu kali dalam sebulan.
Untuk mengobati
kerinduan suasana desa di Blitar, biasanya saya dan istri mencari objek wisata
atau tempat makan yang mengangkat tema pedesaan atau jadul. Tapi kebanyakan lokasinya
juga berada di pinggiran kota sehingga tetap saja memakan waktu dan tenaga
untuk ke sana. Kok kebetulan banget, pada tanggal 14 Februari 2022 yang lalu salah
satu teman blogger Malang mengajak saya buat ngumpul di sebuah warung yang
mengangkat tema pedesaan yaitu Warung Joglo Tegalan.
Lokasi Warung Joglo Tegalan
Saat membaca
alamatnya, awalnya saya mengira lokasi Warung Joglo Tegalan ini di pinggiran
kota Malang: Buwek, Sitirejo, Kec. Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65148.
Tapi saat melihat di google maps ternyata dekat dengan tempat tinggal saya.
Jadi kalau dari arah Utara (Alun-Alun Kota Malang) ambil jalan ke arah Selatan menuju
Jl. Arif Margono – Jl. S. Supriadi – Jl. Raya Kepuh – Jl. Kebonsari. Di Jl.
Kebonsari nanti kalian akan menemukan toko bahan bangunan Mitra 10. Nah sebelum
Mitra 10, belok kanan menuju Jl. Tirtasari. Ikuti saja jalan tersebut hingga
menuju Warung Joglo Tegalan.
Fasilitas Warung Joglo Tegalan
Warung Joglo
Tegalan mengangkat tema tradisional khas Jawa, itu terlihat sejak kita memasuki
area pintu masuk dimana kita akan melihat beberapa benda seperti kentongan,
lesung (alat penumbuk padi tradisional) kursi kayu dan hiasan dari kayu yang
estetik. Bahkan papan nama warung ini juga terbuat dari kayu jati yang semakin
menguatkan identitas Warung Joglo Tegalan sebagai warung tradisional Jawa.
Mengingat sekarang
masih pandemi maka Warung Joglo Tegalan juga komitmen menerapkan protokol
kesehatan bagi para pengunjungnya. Salah satunya dengan disediakan barcode
aplikasi Peduli Lindungi di pintu masuk yang harus discan oleh setiap
pengunjung, mulai dari pramusaji manager mengenakan masker, menyediakan wastafel
di beberapa sudut untuk cuci tangan.
Dengan area
seluas 1,5 hektar, Warung Joglo Tegalan dibagi menjadi beberapa bagian. Dari pintu
masuk kita bisa menyusuri jalan setapak dengan pergola kayu yang masih
terbilang baru. Saya membayangkan jika pergola kayu itu sudah ditumbuhi tanaman
merambat pasti akan semakin indah. Di samping kanan-kiri jalan setapak kita bisa
melihat taman yang ditumbuhi dengan pohon jeruk, kelengkeng dan tanaman hias.
Jalan setapak
ini akan membawa kita pada sebuah Rumah Joglo 1 yang berukuran cukup besar
dengan warna perpaduan coklat dan hijau. Jika mellihat dari kondisi kayu dan
gentingnya, Rumah Joglo ini sudah berumur cukup tua. Namun jangan kuatir,
bangunan ini tetap kokoh dan aman kok. Di bagian teras terdapat beberapa lesung
dan meja kursi kayu.
Rumah Joglo 1 ini
merupakan rumah asli yang dibeli dan diboyong ke Warung Joglo Tegalan, di
dalamnya disetting sebagai tempat metting, acara wedding, ulang tahun, arisan
gathering bahkan juga bisa workshop. Meskipun tampilannya jadul namun fasilitas
di Rumah Joglo 1 ini modern lho, seperti wifi dan proyektor.
Yuk kita lanjut
ke area selanjutnya yaitu Rumah Joglo 2. Oh iya, di area kebun jeruk disediakan
juga beberapa set meja dan kursi kayu. Ini bukan sekedar pajangan lho, jadi
kalian bisa nongki atau makan-makan di antara pepohonan buah jeruk. Apalagi kalau
malam hari diterangi dengan lampu-lampu dop yang digantung di pergola kayu,
suasananya jadi makin syahdu dan romantis.
Rumah Joglo 2 lebih diutamakan sebagai restoran dimana di dalamnya ada sebuah meja besar yang bentuknya mirip perahu. Menurut Bapak Rusli -perwakilan dari owner Warung Joglo Tegalan- meja itu memang sebenarnya merupakan perahu asli yang sudah dimodifikasi menjadi meja makan. Selain meja utama, terdapat juga beberapa meja sedang dan kecil bagi yang datang dalam jumlah sedikit. Kita bisa memilih mau makan di dalam atau di luar.
Bagi para
muslim disediakan musholla yang bentuknya mirip lumbung padi, di dalamnya
disediakan sajadah dan mukena. Tentunya ada juga fasilitas penunjang seperti toilet,
tempat wudhu dan wastafel di beberapa sudut warung yang terbuat dari bambu. Salut
sama owner-nya karena sangat detail terhadap hal-hal kecil sekalipun.
Menu di Warung Joglo Tegalan
Sesuai dengan
konsep tradisional, maka menu makanan yang utama di Warung Joglo Tegalan adalah
menu-menu zaman dulu yang sudah jarang ditemui, misalnya Mie Godhog khas Jawa. Warung
Joglo Tegalan sendiri memiliki spesialisasi menu ikan asap atau mangut. Selain makanan
tradisional, disediakan juga menu modern seperti french fries, union ring,
chicken drumstick. Bahkan ada juga lho menu olahan pasta seperti : aglio olio,
bolognaise, dan carbonara.
Menu utama
lainnya yang tersedia di WJT antara lain sup buntut, nasi goreng jawa, mie
goreng jawa, tom yum, udang telor asin, ayam cabe garam. Makan tanpa minum nggak
asyik dong. Kalian bisa memilih minuman khas Jawa seperti wedang uwuh, wedang jahe
dan wedang serai. Minuman modern tetap disediakan aneka kopi, aneka coktail,
aneka boba, healthy juice juga aneka teh.
Nggak usah
kuatir dompet atau kantongmu jebol kalau makan di sini karena harganya masih wajar
dan bersahabat. Untuk menu-menu utama harganya berkisar antara Rp.19.000 – 45.000.
sedangkan menu pendamping mulai dari Rp.15.000 – Rp.20.000. Kalau minuman tentunya
lebih murah yaitu mulai dari Rp.8.000 – Rp.18.000. Segmen pengunjung yang dibidik
oleh Warung Joglo Tegalan sangat luas, mulai dari pelajar, mahasiswa, remaja,
anak-anak hingga yang sudah berkeluarga.
Kesan-kesan Mengunjungi Warung Joglo Tegalan
Kehadiran Warung
Joglo Tegalan di tengah Kota Malang menjadi alternatif pilihan saat kita ingin
merasakan sensasi wisata kuliner zaman dahulu yang semakin langka. Apalagi di
sini kita tidak hanya menikmati sajian makanan namun tersedia juga fasilitas
rekreatif dan edukatif.
Fasilitas yang
dimaksud di atas antara lain: wisata petik jeruk, live music dan mini zoo. Saat
ini kebun binatang mini yang terdapat di bagian belakang masih diisi beberapa
jenis hewan jinak seperti : ayam kalkun, kambing, bebek, angsa, dan lain-lain. Anak-anak
senang banget ketika diajak melihat mini zoo, mereka begitu antusias ingin
memegang walaupun hanya sebentar.
Untuk menu-menu
yang disajikan bagi saya sudah lebih dari cukup, saya jadi teringat masa kecil dimana
dulu saya menikmati masakan tradisional buatan almarhumah Nenek dan Ibu. Jadi Warung
Joglo Tegalan bisa untuk mengobati kerinduan atau sekedar nostalgia
tipis-tipis.
Gimana Gengs Biru, masa
kalian tidak tertarik sih untuk mengunjungi
Waung Joglo Tegalan? Saya saja masih ingin ke sana lagi untuk menikmati lagi menu-menu
khas Warung Joglo Tegalan. Terimakasih sudah membaca tulisan saya, semoga
bermanfaat dan jangan lupa dishare.
Wah sudah berkunjung ke warung Joglo tegalan, aku yang tinggal di Malang belum ke sana. Asyik juga kelihatannya tempatnya.
ReplyDeleteAku mau dong diajak kesana lagi ya, masakannya enak-enak sih
ReplyDelete