Hai Gengs Biru, menangis merupakan hal yang sangat wajar bagi anak-anak. Namun jika anak mulai sering menangis hanya karena masalah sepele, tentunya hal ini akan membuat orangtua mulai merasa kesal. Bagaimana tips menghadapi anak mudah menangis ini?
Karena jika dibiarkan, anak yang mudah menangis
(cengeng) ini akan tumbuh menjadi anak yang manja. Bahkan mungkin menjadi anak
yang tidak memiliki banyak teman. Karena semua temannya tidak menyukai sifatnya
yang cengeng tersebut.
Penyebab dan Tips Menghadapi Anak Mudah Menangis
Seiring
bertambahnya usia, kapasitas menangis si kecil akan berkurang dengan
sendirinya. Setidaknya jika dibandingkan saat mereka bayi, memasuki usia hingga
5 tahun (balita), dan pada saat mereka mulai masuk sekolah.
Namun
pada beberapa kasus, ada sejumlah anak-anak yang mudah menangis, yang membuat
kapasitas menangis yang seharusnya berkurang, kini malah semakin menjadi-jadi.
Anak dengan kriteria tersebut sering disebut sebagai anak cengeng, karena mudah
sekali menangis. Meskipun disebabkan oleh hal-hal yang kecil sekalipun.
Namun
sebelum Anda menyebut anak Anda sebagai anak cengeng, dan mulai mencari tips menghadapi
anak mudah menangis. Anda perlu mencari tahu mengenai penyebabnya terlebih
dahulu.
Pada
umumnya, anak-anak akan mudah menangis karena hal-hal berikut ini:
·
Menginginkan sesuatu
·
Tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan
·
Ingin melakukan sesuatu yang sebenarnya dilarang
·
Saat barang-barang yang dimilikinya dipinjam
ataupun diambil oleh orang lain
·
Saat merasa takut dan jijik
·
Saat merasa terluka. Misalnya saat terjatuh,
tersenggol, terpeleset, dan yang lainnya
·
Sulit mengungkapkan apa yang dirasakan
·
Saat merasa sedih, kesal, dan marah
Tips Menghadapi Anak yang Mudah Menangis (Cengeng) yang Paling Efektif
Pada
dasarnya, anak yang mudah menangis, atau yang dikenal dengan anak cengeng, merupakan
anak yang memang membutuhkan perhatian lebih. Dalam arti, menangis merupakan
cara yang paling efektif bagi anak-anak untuk mendapatkan perhatian.
Untuk
itu, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk menghadapi anak yang
cengeng/mudah menangis. Diantaranya:
1.Mendiamkan, Kemudian Menghampirinya
Pada
umumnya, orangtua akan membiarkan begitu saja dan seolah tidak peduli, saat
anak-anak mereka mulai menangis. Namun sebenarnya hal ini tidak begitu
disarankan. Dengan kata lain, Anda boleh membiarkan anak Anda menangis, dengan
cara mendiamkannya, namun tidak lantas meninggalkannya. Cara terbaik adalah
beri waktu bagi anak-anak Anda untuk menangis. Barulah kemudian, Anda bisa
menghampirinya. Dengan demikian, si kecil tidak akan merasa telah diacuhkan.
2. Memberikan Pelukan dan
Sentuhan
Selain
menghampiri anak Anda, tips menghadapi anak mudah menangis lainnya yaitu dengan
memberikan pelukan dan juga sentuhan. Baik itu dengan membelai rambut, maupun
sekedar menepuk-nepuk punggungnya.
Anda
bisa melakukannya bilamana anak Anda telah menangis dalam waktu yang cukup
lama. Hal ini tentunya agar anak merasa diperhatikan. Dengan demikian, si kecil
akan mulai bisa meredakan tangisannya, yang memungkinkan Anda bisa mengajaknya
bicara.
3. Bertanya Mengenai apa yang Dirasakan Anak Anda
Pada
umumnya, saat anak Anda menangis, Anda tidak akan bisa mengajaknya bicara
maupun sekedar bertanya apa yang dirasakan oleh anak Anda tersebut. Namun
dengan memberikannya pelukan dan sentuhan, maka anak Anda akan mulai bisa
meredakannya tangisannya.
Pada
saat itulah Anda bisa mengajaknya bicara. Namun pastikan bahwa Anda tidak
mengajaknya bicara banyak. Karena pada tahap ini, anak biasanya belum mau
bicara, namun mulai bisa merespon kata-kata Anda.
Dengan
kata lain, Anda bisa memulai percakapan dengan bertanya mengenai apa yang
dirasakan oleh anak Anda. Biasanya, mereka akan merespon pertanyaannya Anda
dengan jawaban yang singkat maupun dengan gestur tubuh. Misalnya dengan
anggukan, gelengan kepala, maupun dengan menunjuk sesuatu.
4. Memberikan Solusi
Setelah
anak mulai bisa diajak bicara dan mulai berani mengungkapkan perasaannya, maka
Anda bisa memberikan solusi. Misalnya, jika anak Anda menangis karena ingin
melakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang, ataupun karena Anda tidak menuruti
keinginannya.
Maka
Anda bisa menjelaskan mengapa hal tersebut dilarang untuk dilakukan. Barulah
kemudian, Anda bisa memberikan pilihan sebagai solusi terbaik. Misalnya jika
anak Anda menangis karena ingin main hujan-hujanan, maka Anda bisa memberikan
solusi untuk mengajaknya mandi ataupun berendam di bak mandi, dan yang lainnya.
Namun
jika ternyata, si kecil menangis karena merasa kesal, sedih, maupun marah, maka
Anda bisa memberikan kesempatan bagi anak Anda untuk meluapkan kekesalan,
kesedihan, maupun kemarahannya, namun dalam batas yang wajar. Hal ini dilakukan
untuk mengajarkan anak agar bisa lebih terbuka.
5. Menyarankan untuk Bermain dengan Teman Sebayanya
Untuk
membuat anak lupa dengan apa yang dirasakannya, Anda bisa menyarankan anak Anda
untuk bermain dengan teman-temannya. Bukan hanya itu saja, dengan bermain
dengan teman-teman sebayanya, biasanya anak akan mulai merasa malu bila harus
menangis karena hal-hal sepele. Karena jika demikian, teman-temannya mungkin
saja akan menjauhinya. Sehingga si kecil akan mulai belajar untuk tidak mudah
menangis.
6. Berikan Pujian Saat Anak Anda Tidak Menangis
Di
lain kesempatan, Anda bisa memberikan pujian pada anak Anda saat mereka tidak
menangis. Misalnya saat anak Anda terjatuh, namun ternyata mereka tidak
menangis, ataupun saat mainan anak Anda diambil oleh temannya, dan si kecil
mulai menahan diri untuk tidak menangis, dan sebagainya.
Dengan
memberikan pujian, si kecil akan merasa bahwa apa yang dilakukan saat ini
merupakan hal yang benar. Bukan hanya itu saja, dengan memberikan pujian, si
kecil akan merasa bahwa menangis bukanlah hal yang baik, yang sebaiknya harus
dihindari.
7. Pastikan Anda Tidak Memberikan Reaksi yang Berlebihan
Meskipun
menangis merupakan hal yang dilakukan si kecil untuk menarik perhatian. Namun
usahakan agar Anda tidak memberikan reaksi yang berlebihan. Dalam arti, saat
anak menangis, Anda tidak perlu langsung menghampiri, merangkul, maupun dengan
memberikan apa yang diinginkan si kecil, meskipun sebelumnya Anda telah
memberikan larangan padanya.
Hal
ini dilakukan agar si kecil tidak merasa bahwa menangis adalah cara yang
efektif untuk meluluhkan hati Anda. Untuk itu, Anda bisa mendiamkan si kecil
untuk beberapa lama, saat mereka menangis. Barulah jika ternyata, mereka belum
juga berhenti menangis, maka Anda bisa melakukan sejumlah tips menghadapi anak
mudah menangis yang telah disebutkan di poin-poin sebelumnya.
Oke Gengs Biru, itu dia sejumlah tips menghadapi anak mudah menangis yang
bisa Anda lakukan. Semoga tips diatas bisa membantu Anda dan para orangtua
lainnya yang memiliki anak-anak yang mudah menangis (cengeng).
Dengan pendekatan dan juga kesabaran, lambat laun, si kecil
akan mulai berhenti menangis. Terutama jika Anda memberikan mereka penjelasan,
bahwa menangis bukanlah cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah. Semoga
tips diatas bermanfaat!
Di usia tertentu memang anak masih mudah menangis dan sensitif banget, hal itu juga disebabkan oleh berbagai hal. Seringkali untuk mendiamkannya orang tua melakukan hal kasar berkaitan dengan fisik, padahal itu tidak baik untuk anak. Jadi, harus menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan memberikan parenting yang baik. Terima kasih informasinya!
ReplyDelete